Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

(SIAK) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL


KOTA MANADO

Lestari
Florence Daicy Jetty Lengkong
Gustaaf. B. Tampi

Abstract: Implementation of Population Administration Information System is the implementation


of a policy in a web-based system which is based procedures - the procedures and wear special
standardization. In order to provide effective and efficient services, computerized services was
needed. In support of the population administration to improve the quality of services performed
either by applying or using the information system of population administration. This study aims
to investigate the implementation of the information system of population administration in the
Department of Population and Civil Registration Manado obstacles encountered along its
implementation. The research method used was qualitative, where the technique used data
collection using interviews is to get the necessary information through oral communication directly
with the informant or informants. After interviews with 15 informants, further data collection
techniques used were observation and documentation field. From the research that has been done
in the Department of Population and Civil Registration Manado City can be seen that the
implementation of the Population Administration Information System (SIAK) has been going well
but there are still obstacles and problems in the process.

Keywords : Population Administration Information System Implementation (SIAK).

PENDAHULUAN nasional untuk memberikan identitas


SIAK merupakan suatu sistem kepada masyarakat dengan menggunakan
informasi berbasis web yang disusun sistem biometrik yang ada di dalamnya,
berdasarkan prosedur-prosedur dan maka setiap pemilik E-KTP dapat
memakai standarisasi khusus yang terhubung kedalam satu database nasional.
bertujuan menata sistem administrasi E-KTP merupakan KTP Nasional yang
dibidang kependudukan sehingga tercapai diatur dalam UU No. 24 Tahun 2013
tertib administrasi dan juga membantu bagi tentang Administrasi Kependudukan,
petugas dijajaran Pemerintah Daerah Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2009
khususnya Dinas Kependudukan didalam tentang penerapan KTP berbasis Nomor
menyelenggarakan layanan kependudukan. Induk Kependudukan secara nasional, dan
SIAK bisa menjadi solusi dari masalah Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2010
kependudukan yang ada. Dengan adanya tentang perubahan Peraturan Presiden No.
pengelolaan data secara online maka 26 Tahun 2009. Pemerintah perlu
kelemahan-kelemahan pengolahan data melaksanakan program tersebut dengan
secara konvensional dapat ditekan. sebaik-baiknya, sehingga nantinya akan
E-KTP merupakan cara baru yang akan mempermudah masyarakat untuk
ditempuh oleh pemerintah dengan mendapatkan pelayanan dari lembaga
membangun database kependudukan secara pemerintah dan swasta karena E-KTP

1
merupakan Electronic KTP yang dibuat keliru memasukkan data penduduk pada
dengan sistem komputer, sehingga dalam saat proses perekaman data untuk E-
penggunaannya nanti diharapkan lebih KTP.
mudah, cepat dan akurat. Pemerintah 4) E-KTP tidak terbaca oleh Card Reader
membuat kebijakan program E-KTP baik versi lama misalnya dengan
bagi masyarakat, bangsa dan negara menggunakan aplikasi Benroller 2.2. E-
dimaksudkxan agar terciptanya tertib KTP baru terbaca dengan menggunakan
administrasi. Selain itu diharapkan agar aplikasi versi baru yaitu Benroller 3.0
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga dikhawatirkan untuk bank-
seperti mencegah dan menutup peluang bank yang masih menggunakan aplikasi
adanya KTP ganda atau KTP palsu yang lama, E-KTP tidak terbaca oleh Card
selama ini banyak disalahgunakan oleh Reader Bank.
masyarakat dan menyebabkan kerugian 5) Pada proses penerimaan KTP seringkali
bagi negara. Untuk mendukung memakan waktu yang lumayan lama
terwujudnya database kependudukan yang dari mingguan hingga berbulan –
akurat. bulanan.
Adapun indikasi masalah tentang E-
KTP yaitu : METODE PENELITIAN
1) Terdapat kesalahan data penduduk. Pada A. Jenis Penelitian
proses perekaman data E-KTP, operator Metode kualitatif adalah penelitian
akan mengkonfirmasi kepada penduduk yang bermaksud untuk memahami
bersangkutan apakah datanya sudah fenomenal tentang apa yang dialami oleh
benar atau belum dan selanjutnya proses subjek penelitian misalnya perilaku,
perekaman dilanjutkan. Namun karena persepsi, tindakan dan lain, secara horistik,
banyaknya jumlah penduduk yang dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
dihadapi dengan kapasitas operator yang kata-kata dan bahasa pada suatu konteks
terbatas dan proses perekaman hingga khusus yang alamiah dan dengan
larut malam, kelelahan operator manfaatkan berbagai metode alamiah
terkadang menimbulkan kekeliruan data (Moleong, 2006).
yang di input. B. Lokasi Penelitian
2) Aktivasi E-KTP. E-KTP yang sudah Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas
tercetak perlu di aktivasi apakah data Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
yang tercantum sudah benar atau tidak. Manado. Adapun alasan pemilihan lokasi
Namun beberapa penduduk atau petugas tersebut dengan pertimbangan bahwa Dinas
pemerintah hanya sebatas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
mendistribusikan E-KTP saja dan merupakan instansi pemerintah yang
aktivasi dilakukan dikemudian hari, berwenang dalam urusan kependudukan
sehingga menyebabkan penduduk yang yang ada di Kota Manado. Dengan kata lain
memiliki jarak yang cukup jauh dari merupakan lokasi yang secara langsung
kantor pemerintahan bersangkutan berhubungan dengan objek penelitian yang
enggan melakukan aktivasi. digunakan sebagai sumber untuk
3) Kesalahan foto dengan data yang memperoleh data yang diharapkan.
tercantum. Hal ini dimungkinkan karena
C. Informan Penelitian
adanya Human Error karena operator

2
Informan adalah sumber data yang Jenis data yang diperlukan dalam
berhubungan dengan pihak ketiga dan data penelitian ini yaitu data primer, merupakan
mengenai hal – hal yang melembaga data tentang implementasi sistem informasi
dengan kata lain, informan dapat dikatakan administrasi kependudukan yang
sama dengan responden apabila pemberian bersumber langsung dari informan atau
keterangannya karna dipancing oleh sumber data yang berupa observasi,
peneliti. Menurut Kamus Besar Bahasa wawancara dan kuesioner. Selain data
Indonesia (KBBI), informan merupakan primer adapun juga dikumpulkan data
orang yang memberikan informasi atau sekunder yaitu bersumber dari dokumen
orang yang menjadi sumber data dalam pribadi, dokumen resmi kelembagaan, dan
penelitian / narasumber. lain-lain yang memiliki relevansi terhadap
Dalam Dinas Kependudukan dan fokus penelitian dalam hal ini yang menjadi
Pencatatan Sipil, terdapat 101 pegawai data sekunder yaitu arsip dan laporan-
yang terdiri dari 41 PNS dan 60 Honorer. laporan dalam Sistem Informasi
Dari Jumlah tersebut, maka penulis Administrasi Kependudukan. Sumber data
mengambil 15 orang informan secara acak dalam penelitian ini yaitu aparat pemerintah
untuk dijadikan bahan penelitian yang Kota Manado pada Dinas Kependudukan
terdiri dari : Pegawai Bidang Kearsipan (2 dan Pencatatan Sipil.
Orang), Pegawai Bidang Pendaftaran dan
F. Teknik Pengumpulan Data
Pencatatan (2 Orang), Pegawai Bidang Penelitian kualitatif menggunakan
Administrasi Kependudukan (2 orang), dan
metode kualitatif yaitu pengamatan,
masyarakat (8 Orang). Informan kunci yang wawancara, dan penelaah dokumen.
dipilih dan ditetapkan sebagai sumber data Penggunaan metode tersebut karena
utama dalam penelitian ini ialah Kepala beberapa pertimbangan : (1) menyesuaikan
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil metode kualitatif lebih muda apabila
Kota Manado. berhadapan dengan kenyataan jamak, (2)
D. Fokus Penelitian metode ini menyajikan secara langsung
Sebagaimana yang telah disebutkan hakikat hubungan antara peneliti dan
diatas bahwa fokus penelitian ini yaitu responden , (3) metode ini lebih peka dan
Implementasi Sistem Informasi lebih dapat menyesuaikan diri dengan
Administrasi Kependudukan tentang E- banyak penajaman pengaruh bersama
KTP di Dinas Kependudukan dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
Pencatatan Sipil Kota Manado. Fokus (Moleong, 2006).
penelitian tersebut didefinisikan sebagai Berdasarkan pendapat yang diatas maka
pelaksanaan administrasi kependudukan instrumen utama atau instrumen kunci
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang dalam penelitian ini ialah peneliti sendiri ,
no 24 tahun 2013 tentang Administrasi sedangkan teknik pengumpulan data yang
Kependudukan hal-hal yang diamati dari digunakan yaitu :
fokus tersebut meliputi Implementasi 1. Wawancara. Teknik wawancara ini
Sistem Informasi Administrasi digunakan untuk memperoleh data
Kependudukan itu sendiri. primer dari responden atau informan.
Wawancara dilakukan melalui
E. Jenis Data dan Sumber Data
komunikasi lisan secara langsung/tatap

3
muka dengan berpedoman pada digunakan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang telah permasalahan penelitian.
disiapkan terlebih dahulu untuk 2. Reduksi data yaitu proses pemilihan ,
memperoleh jawaban-jawaban yang pemusatan perhatian pada
relevan dan mendukung permasalahan penyerderhanaan, pengabstraksian dan
yang diajukan dalam penelitian transformasi data kasar yang muncul dari
mengenai penerapan E-KTP di dalam catatan-catatan tertulis dilapangan.
pelaksanaan Sistem Informasi 3. Penyajian data yaitu bentuk teks naratif
Administrasi Kependudukan Kota atau digambarkan dengan kata-kata atau
Manado. Dari jawaban ini diadakan kalimat.
pencatatan sederhana yang kemudian 4. Penarikan dan kesimpulan yaitu
diolah dan dianalisis menjadi sebuah merupakan langkah terakhir dari proses
laporan yang runtun dan terperinci. penelitian kualitatif yaitu menarik
2. Observasi. Teknik ini digunakan untuk kesimpulan penelitian atas dasar hasil
mengamati secara langsung keadaan analisis dan interprestasi data.
atau peristiwa yang merupakan fokus
penelitian. Data hasil observasi akan HASIL DAN PEMBAHASAN
bersifat melengkapi data hasil
A. Rangkuman Hasil Penelitian
wawancara. Berdasarkan hasil wawancara dari
3. Dokumentasi. Teknik ini digunakan 15 responden atau informan terhadap 7
untuk memperoleh data sekunder yaitu
pertanyaan seputaran Implementasi Sistem
data yang telah terolah atau tersedia Informasi Administrasi Kependudukan
dilokasi penelitian yaitu di Dinas dalam E-KTP, dapat disimpulkan sebagai
Kependudukan dan Pencatatan Sipil berikut :
Kota Manado. 1. Sejauhmana kesiapan petugas /
pegawai dalam pelaksanaan pelayanan
G. Teknik Analisis Data pengurusan E-KTP dalam memulai dan
Teknik analisis data yang digunakan menyelesaikan pelayanan ?
dalam penelitian ini adalah analisis data Berikut ini adalah kesimpulan dari
kualitatif. Analisis data kualitatif yang hasil wawancara pertanyaan yang di atas
digunakan adalah analisis model interaktif
bahwa, kesiapan dalam pelayanan
dari Miles dan Huberman. Model analisis pengurusan E-KTP kurang baik serta
interaktif memungkinkan peneliti belum terlalu memuaskan beberapa
melakukan kegiatan analisis secara longgar pelayanan yang harus ditingkatkan lagi
tanpa harus melalui proses yang kaku dari mutu kerja dan pelayanannya sehingga bisa
pengumpulan data, dilanjutkan ke reduksi lebih optimal dalam pelayanan kepada
data, pengajian data, dan berakhir pada masyarakat. Adapun beberapa tanggapan
verifikasi atau penarikan kesimpulan. negatif yang dilontarkan masyarakat
Model analisis data interaktif tentang pelayanannya yaitu, kurang cepat
diformulasikan oleh Miles dan Huberman dalam pelayanan dan sering mempersulit
(1984), seperti pada gambar berikut ini: masyarakat dalam pembuatan E-KTP.
1. Pengumpulan data merupakan kegiatan
mencari data dilapangan yang akan

4
2. Bagaimana tingkat kecakapan petugas kedudukan.? Dan apakah sudah sesuai
dalam mengunakan peralatan yang ada SOP yang ada.?
dalam pembuatan E-KTP ? Tanggapan masyarakat dalam
Ada beberapa tanggapan baik pelayanan sudah baik dan tidak membeda –
masyarakat yang dapat saya simpulkan bedakan status sosial masyarakat, para
yaitu, dalam pembuatan dan pelayanan petugas melayani semua masyarakat tanpa
sudah baik dan profesional karena sudah pandang bulu, petugas hanya melayani
mempunyai peralatan yang lengkap dan masyarakat yang telah mengambil nomor
mereka sudah sering mengikuti pelatihan antrian terlebih dahulu. Dan dari standar
atau training yang diselenggarakan di operasional ada beberapa pegawai yang
pusat. Dan adapula tanggapan negativ yang belum menaati aturan yang ada sehingga
sempat dilontarkan beberapa masyarakat ada mayarakat yang mengeluh tentang
yaitu dalam tingkat menguasai masih standar operasional yang ada. Ada beberapa
kurang dalam menghadapi kendala pada keluhan lain tentang membeda – bedakan
perangkat elektronik seperti sistem error, status sosial, misalnya para anggota pejabat
human error dan sebagainya. yang ingin membuat KTP selalu di
3.Apakah dalam melayani masyarakat, dahulukan tanpa melihat nomor antrian
petugas selalu serius.? sehingga rakyat yang lain merasa kecewa
Dalam melayani masyarakat petugas dengan membedakan status antar pejabat
sangat serius, karena dalam pengurusan E- dan masyarakat biasa.
KTP ini harus diperlukan keseriusan tinggi 6. Apakah masyarakat merasa kesulitan
agar supaya tidak ada kesalahan data yang dalam pengurusan E-KTP?
di masukkan dalam database yang terdaftar Pendapat masyarakat dalam pelayanan
seindonesia mengingat data identitas setiap ada yang baik dan kurang baik, adapun
masyarakat yang akan di input berbeda dan pendapat yang positif karena semua
jika dari petugas tidak ada keseriusan pelayanan yang diberikan sudah optimal
melayani masyarakat dalam pengurusan E- kepada masyarakat dan sudah dipermudah
KTP tidak akan berjalan lancar dengan membawa Kartu Keluarga ( KK )
pengerjaannya. untuk pengurusan KTP. Adapun
4. Bagaimana ketekunan dan disiplin berpendapat negatif dalam pembuatan E-
pegawai dalam pengurusan E-KTP ? KTP lama karena ketersediaan Blanko yang
Beberapa masyarakat banyak yang lama dalam pengiriman dan terbatas yang
berpendapat kurang baik, hal ini di kirim dari pusat dan dari tinta sampai
dikarenakan banyak pegawai yang kurang filmnya yang sangat terbatas.
disiplin dan pekerjaan yang cukup lambat 7.Apakah pelayanan E-KTP dapat
dalam pemberian pelayanan sehingga perlu diselesaikan tepat waktu atau tidak?
ditingkatkan lagi kedisiplinannya dan Pelayanan dalam pembuatan E-KTP
kinerja harus sesuai tupoksi yang ada. Agar ada beberapa kendala karena petugas selalu
pelayanan yang dilakukan memberi mengoptimalkan pelayanan yang diberikan,
kepuasan bagi masyarakat dan pekerjaan kendala terbesar yang sering ditemui yaitu
yang menjadi tanggungjawabnya pun akan tidak ada jaringan dan mati lampu sehingga
cepat terselesaikan dengan baik. ada beberapa mesin yang rusak yang
5. Bagaimana pelayanan yang merata tanpa mengakibatkan semua kinerja tertunda dan
membeda-bedakan status dan menunggu pengiriman blanko, tinta khusus

5
dan film yang sering terlambat dan dengan kebutuhan dan kepuasan
jumlahnya terbatas per daerah. masyarakat yang dilayani.
2. Jenis atau manfaat yang dihasilkan
B. Pembahasan
Kualitas dan kuantitas data penduduk
Dilihat dari aspek implementasinya
yang diproses dalam pengurusan E-KTP
dalam hal ini akan dikaji berdasarkan
sudah cukup baik karena dalam sebulan
model dari M. S. Grindle (dalam Wibawa,
pengurusan E-KTP, sebanyak 80% sudah di
1994)
proses dan perlu ditingkatkan lagi
1. Kepentingan yang dipengaruhi
dikarenakan terbatasnya blanko, tinta, film
Dalam pembuatan dan pengurusan E-
dan alat penunjang lainnya. Dalam
KTP beberapa masyarakat sudah mengerti
pelayanan kepada masyarakat, pola pikir
dan di permudah karena pelayanan yang
masyarakat tentang instansi sudah baik dari
diberikan sudah optimal dan selalu dibantu
manfaat dalam kemudahan pelayanan,
oleh pegawai, syarat yang dibawa dalam
proses pembuatan di percepat dan lebih
pengurusan E-KTP hanya membawa Kartu
mudah, proses pembuatan maksimal 2 hari
Keluarga ( KK ) selanjutnya di tunggu
kerja dan jika ada kendala proses
proses pembuatan yang di targetkan sehari
pembuatan bisa memakan 5 hari kerja.
selesai. Adapun beberapa masyarakat yang
3. Perubahan yang diharapkan
masih merasa kesulitan karna antrian dan
Dalam upaya meningkatkan kualitas
kinerja pegawai masih lambat dan
pelayanan masyarakat, tuntutan masyarakat
kebanyakan masyarakat yang baru pindah
terhadap kualitas pelayanan aparatur
daerah mereka tidak ada surat pindah dan
pemerintah akan semakin tinggi mengingat
bila akan mengurus E-KTP, masyarakat
kesadaran masyarakat akan hak dan
yang bersangkutan harus pergi kembali ke
kewajibannya sebagai warga Negara
daerah asalnya untuk dibuatkan surat
semakin berkembang. Masyarakat
pindah agar dalam pembuatan E-KTP nanti
menuntut pelayanan yang cepat, tepat, adil,
bisa lebih mudah. Hal itulah yang membuat
transparan, efesien dan efektif. Kata kunci
beberapa masyarakat yang baru saja pindah
untuk memenuhi harapan tersebut adalah
kedaerah lain merasa malas dan enggan
diperlukan perubahan cara pandangan
membuat KTP yang baru berdasarkarkan
dimana masyarakat adalah pihak yang
daerah baru mereka. Oleh karena itu, untuk
harus dilayani dan dipuaskan
meningatkan kualitas pelayanan kepada
kebutuhannya, bukan sebaliknya aparatur
masyarakat, maka perbaikan kinerja
yang harus dilayani oleh masyarakat.
aparatur sangat penting. Dalam kaitan ini,
4. Pengambilan keputusan
kebijakan pemerintah untuk meningkatkan
Berbagai bentuk keputusan dalam
kualitas pelayanan masyarakat harus
pelaksanaan program pelayanan E-KTP di
direncanakan secara transparan secara lebih
dasarkan sebagian besar oleh aturan-aturan
mengefektifkan tugas dan fungsi. Usaha
yang telah disusun dalam Standar
peningkatan pelayanan kepada masyarakat
Operasional Prosedur (SOP) yang memuat
harus dikelola secara profesional dan selalu
segala bentuk standar pelayanan yang
diutamakan yakni menggunakan
berkaitan dengan program pelayanan E-
manajemen kualitas pelayanan agar
KTP dengan maksud untuk
layanan kepada masyarakat dapat berjalan
menyederhanakan alur pelayanan yang
bagus dan dipertanggungjawabkan sesuai
diterima oleh masyarakat.

6
5. Pelaksanaan program pengurusan E-KTP, dimana kompetensi
Pendataan identitas E-KTP merupakan dan keandalan teknis adalah satu hal yang
program yang dilaksanakan Pemerintah sangat diperlukan dalam konteks
yang memuat semua sistem keamanan pemberian pelayanan yang prima kepada
Administrasi berbasis data Base, dengan E- masyarakat, sikap yang profesional yang
KTP diharapkan dapat memiliki NIK yang dibarengi dengan penguasaan terhadap
digunakan seumur hidup dalam teknologi dan visi organisasi merupakan
permasalahan Administratif suatu keharusan dalam proses pemberian
kependudukan. Namun dalam pelaksanaan pelayanan yang baik.
masih banyak yang mempertanyakan Kemampuan pemberi pelayanan juga
tingkat ke efektivitasan pemberlakuan harus ditunjang oleh kelengkapan sumber
sistem tersebut dari segi proses pembuatan daya teknologi dalam hal ini ketersediaan
sampai dengan fungsi kegunaan E-KTP sarana dan prasarana yang memenuhi syarat
jangka panjang. dan kualitas dalam konteks pelayanan E-
Diakui memang selama ini muncul KTP kepada masyarakat. Melalui sumber
banyak keluhan dari masyarakat yang daya tersebut diharapkan dapat
berkaitan dengan pelayanan aparatur terlaksananya pemberian pelayanan yang
seperti prosedur pelayanan yang berbelit- prima kepada masyarakat baik dari segi
belit sebagai akibat birokrasi yang kaku dan substansial maupun teknis.
perilaku oknum aparatur yang kadangkala
kurang bersahabat dalam memberikan KESIMPULAN DAN SARAN
layanan. Fungsi pelayanan umum oleh A. Kesimpulan
aparatur belum sepenuhnya mampu Berdasarkan dari penelitian yang telah
menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dilakukan oleh penulis di Kantor Dinas
umum yang menjamin kemudahan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota
kelancaran, transparansi, tepat waktu, Manado, maka dapat disimpulkan sesuai
keamanan, kenyamanan dan menjamin dengan fokus penelitian mengenai SIAK
adanya kepastian hukum. tentang E-KTP sebagai berikut :
Akan tetapi dalam pengurusan E-KTP 1. Kepentingan instansi terkait dalam
yang dulunya sangat berbelit dan birokrasi memperlihatkan citera yang baik kepada
yang panjang sehingga pemerintah masyarakat tetapi dalam segi
membuat membuat kebijakan agar bisa pelaksanaannya masih kurang begitu
mempermudah masyarakat dan tidak baik yang dirasakan masyarakat yang
terbelit dengan birokrasi dengan membawa banyak menuai keluha. Perbaikan
langsung kartu keluarga ke dinas kinerja aparatur sangat penting untuk
kependudukan dan pencatatan sipil untuk meningkatkan kualitas pelayanan
dibuatkan E-KTP secara gratis. kepada masyarakat.
6. Sumber daya yang terlibat 2. Manfaat yang dihasilkan mempermudah
Yang menjadi fokus sumber daya yang proses pencarian data penduduk karena
terlibat yaitu peran masyarakat dalam sudah berbasis komputeralisasi sehingga
pengurusan E-KTP dan peran aktif pegawai lebih mudah dan lebih cepat. Kualitas
dalam membantu dan melayani masyarakat. dan kuantitas data penduduk yang
Sumber daya manusia menjadi bagian diproses dalam pengurusan E-KTP
penting dalam pelaksanaan program

7
cukup baik akan tetapi masih perlu profesionalagar kepentingan instansi
ditingkatkan lagi. bisa tercapai
3. Perubahan yang diharapkan 2. Manfaat yang dihasilkan perlu
meningkatkan kualitas dalam ditingkatkan lagi kualitas dan kuantitas
memberikan pelayanan kepada dalam kemudahan pelayanan kepada
masyarakat. Tuntutan masyarakat masyarakat.
terhadap kualitas pelayanan aparatur 3. Untuk memenuhi harapan diperlukan
pemerintah akan semakin tinggi perubahan cara pandangan dimana
mengingat kesadaran masyarakat akan masyarakat adalah pihak yang dilayani
hak dan kewajibannya sebagai warga dan pelayanan lebih efesien dan efektif.
negara semakin berkembang. 4. Keputusan pelaksanaan program
4. Pengambilan keputusan dalam pelayanan E-KTP lebih di optimalkan
pelaksanaan program pelayanan E-KTP dan bisa memahami sistem yang
didasarkan sebagian besar oleh aturan- digunakan.
aturan yang telah disusun dalam SOP 5. Pelaksanaan program yang dilaksanakan
dengan maksud untuk menyerdahakan pemerintah mampu menerapkan
alur pelayanan yang diterima pelayanan umum dan cepat yang
masyarakat. menjamin kemudahan, kelancaran, dan
5. Pelaksanaan program pembuatan E-KTP tepat waktu.
yang dilaksanakan Pemerintah yang 6. Melalui sumber daya diharapkan dapat
memuat semua sistem keamanan terlaksananya program E-KTP dalam
administrasi berbasis database, masih pemberian pelayanan yang prima kepada
banyak yang dipertanyakan tingkat ke masyarakat baik dari segi substansial
efektivitasan pemberlakuan sistem. maupun teknis.
6. Sumber daya manusia menjadi bagian
DAFTAR PUSTAKA
penting dalam pelaksanaan program Milles, M.B. and Huberman, M.A. 1984.
pengurusan E-KTP, dimana kompetensi Qualitative Data Analysis. London :
dan keandalan teknis dan pegawai Sage Publication
adalah satu hal yang sangat diperlukan. Moleong, 2006 Metode Penelitian
Ditunjang oleh kelengkapan sumber Kualitatif, Remaja Redoskarya,
daya teknologi dalam hal ini
Bandung
ketersediaan sarana dan prasarana yang Wibawa, Samodra, Yuyun Purbokusumo,
memenuhi syarat dan kualitas dalam dan Agus Pramusinto, 1994, Evaluasi
konteks pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan Publik, Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan Sumber Lain :
penulis di Kantor Dinas Kependudukan dan Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2009
Pencatatan Sipil Kota Manado maka tentang penerapan KTP berbasis
penulis memberikan saran-saran yang dapat Nomor Induk Kependudukan secara
meningkatkan informasi Kependudukan di nasional
Kota Manado,
1. Lebih meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat harus dikelola secara

8
Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2010
tentang perubahan Peraturan
Presiden No. 26 Tahun 2009
Undang – Undang No. 24 Tahun 2013
tentang Administrasi Kependudukan

Anda mungkin juga menyukai