Anda di halaman 1dari 15

MATERI WORKSHOP

KECERDASAN MAJEMUK DAN IMPLEMENTASI DALAM


PEMBELAJARAN DI SD
Oleh
Putu Budi Adnyana

1. Pendahuluan
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia, namun pendidikan kita belum optimal untuk melakukan
pemberdayaan kecerdasan sehingga menghasilkan insan yang cerdas dan
kompetitif. Secara umum, pendidikan di sekolah masih menitik beratkan pada
pemberdayaan kecerdasan akademik (linguistik dan logik-matematik). Hal ini
dapat dilihat dari masih banyak guru dalam pembelajarannya hanya
menekankan pada satu-dua kecerdasan dan kurang mengakomodasi kecerdasan
yang menonjol pada siswa. Masih banyak guru dan orang tua percaya bahwa bila
anaknya menjadi juara kelas akan menjadi orang sukses dalam kehidupannya.
Padahal banyak contoh yang menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki
prestasi akademik tinggi ternyata menjalani kehidupan biasa-biasa saja,
sementara orang yang mungkin secara akademis tidak berprestasi tetapi
menjalani kehidupan sekses, lebih bahagia, sejahtra dan sehat. William
Shakespeare, Albert Einstain, Mozart, Bill Gates, Thomas Edison adalah contoh
orang-orang yang tidak pernah unggul di kelas, tetapi sukses dalam hidupnya.
Kecerdasan biasanya diukur dengan tes IQ yang hanya mengukur
kecerdasan linguistik dan matematis-logis. Armstrong (1999) menguraikan
bahwa IQ tidak berhasil menunjukkan apakah siswa akan berhasil atau tidak
setelah terjun ke dunia nyata. Tes IQ yang hanya mengukur sesuatu yang lebih
tepat disebut bakat bersekolah, sementara kecerdasan sejati mencakup berbagai
keterampilan yang jauh lebih luas.
Untuk mengadapi megakompetisi, globalisasi, dan akselerasi ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak cukup hanya mengembangkan kecerdasan
akademik (linguistik dan logik-matematik) saja, tetapi perlu dikembangkan
seluruh potensi kecerdasan yang dimiliki siswa agar tumbuh menjadi pribadi
unggul (cerdas, bermartabat, dan berbudaya). Setiap siswa memilik kepribadian
yang unik dan memiliki “barisan kecerdasan” yang siap untuk dikembangkan
(Buzan, 2005). Hal ini senada dengan pendapat Gardner (1999) yang
menguraikan bahwa setiap orang memiliki lebih dari satu kecerdasan yang
disebut kecerdasan majemuk (multiple intelligences ) dan dapat diberdayakan
melalui pendidikan. Perkembangan kecerdasan tergantung pada konteks atau
lingkungan. Penataan lingkungan belajar dan pengembangan bahan ajar yang
mendorong agar seluruh potensi kecerdasan siswa dapat dioptimalkan sehingga

Materi Workshop | 1
dapat dihasilkan sumberdaya insani yang berkualitas. Masa depan bangsa sangat
ditentukan oleh kualitas sumber daya insani sehingga pemberian layanan belajar
yang berkualitas merupakan sutau keniscayaan.
Mengingat pentingnya pemberdayaan kecerdasan majemuk siswa, maka
perlu dilakukan upaya penataan lingkungan belajar dan pengembangan bahan
ajar yang mampu memberdayaan kecerdasan ganda siswa sejak dini. Hal ini
sangat penting dilakukan untuk mewujudkan visi Kementerian Pendidikan
Nasional, yaitu pembentukan insan Indonesia yang cerdas bermartabat,
dan kompetitif.

2. Kecerdasan Majemuk

Howard Gardner (1993), psikolog dari Harvard University mendefinisikan


inteligensi sebagai kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan
produk dalam suatu seting yang bermacam-macam dan situasi yang nyata. Pada
awalnya ditemukan 7 (tujuh) kecerdasan majemuk, yaitu: 1) kecerdasan
linguistik, 2) matematis-logis, 3) kecerdasan ruang/spasial, 4) kecerdasan
kinestetik-badani, 5) kecerdasan musikal, 6) kecerdasan interpersonal, dan 7)
kecerdasan intrapersonal. Selajutnya dikembangan kecerdasan ke delapan
(kecerdasan naturalis/lingkungan) dan kecerdasan ke sembilan (kecerdasan
ekstensial). Kesembilan kecerdasan tersebut dapat diuraikan secara ringkas
seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Klasifikasi Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences)


Kecerdasan Pengertian Kemampuan yang Menonjol
Linguistik Kemampuan menggunakan Mengerti urutan dan arti kata-
dan mengolah kata-kata kata
secara efektif baik secara oral Amenjelaskan, mengajar,
maupun tertulis seperti yang berceritra, berdebat
dimiliki para pencipta puisi, Humor
editor, jurnalis, dramawan , Mengingat dan menghafal
sastrawan, pemain sandiwara, Analisis linguistik
maupun orator. Menulis dan berbicara
Main drama, berpuisi,
berpidato
Mahir dalam perbendaharaan
kata
Matematis- Kemampuan menggunakan Logika
logis bilangan dan logika secara Reasoning, pola sebab-akibat
efektif seperti yang dijumpai Klasifikasi dan kategorisasi
pada seorang ahli Abstraksi, simbolisasi
matematika, saintis, Pemikuran induktif dan
programmer, logikus deduktif
Menghitung dan bermain
angka
Pemikiran ilmiah
Problem solving
Silogisme
Ruang/spasial- Kemampuan untuk Mengenal relasi benda-benda
visual menangkap dunia ruang- dalam ruang dengan tepat
visual secara tepat seperti Punya persepsi yang tepat dari
dimiliki pemburu, arsitek, berbagai sudut
dekorator Representasi grafik
Manipulasi gambar,
menggambar
Mudah menemukan jalan
dalam ruang
Imajinasinya aktif
Peka terhadap warna, garis,
bentuk
Kinestetik- Kemampuan menggunakan Mudah berekspresi dengan
badani tubuh untuk mengekspresikan tubuh
gagasan dan perasaan seperti Mengaitkan pikiran dan tubuh
ada pada aktor,olahragawan, Kemampuan main mimik
penari, pemahat, dan ahli Main drama, main peran
bedah Aktif bergerak, olah raga,
menari
Koordinasi dan fleksibilitas
tubuh tinggi
Musikal Kemampuan untuk Kepekaan terhadap suara dan
mengembangkan serta musik
mengekspresikan bentuk- Tahu struktur music dengan
bentuk music dan suara baik
Mudah menangkap music
Mencipta melodi
Peka dengan intonasi, ritmik
Menyanyi, pentas musik
Mencipta musik
Pemain alat musik
Interpesonal Kemampuan untuk Mudah kerjasama dengan
memahami dan teman
memperkirakan perasaan, Mudah mengenal dan
temperamen, suasana hati, membedakan perasaan dan
maksud, keinginan orang lain pribadi teman
dan menanggapi Komunikasi verbal dan non
secara layak verbal

Materi Workshop | 3
Peka terhadap teman, empati
Suka memberikan balikan
Intrapersonal Kemampuan untuk Dapat berkonsentrasi dengan
memahami diri sendiri dan baik
bertanggung jawab terhadap Kesadaran dan ekspresi
kehidupannya sendiri perasaan-perasaan yang
berbeda
Pengenalan diri yang dalam
Keseimbangan diri
Kesadaran akan realitas
spiritual
Reflektif, suka kerja sendiri
Lingkungan Kemampuan yang Mengenal flora dan fauna
berkaitan dengan Mengklasifikasi dan
pemahaman flora dan mengidentifikasi tumbuhan
fauna, lingkungan hidup dan bianatang, suka pada
alam, hidup diluar rumah
Eksistensial Kemampuan menjawab Kepekaan dan kemampuan untuk
persoalan yang berkaitan menjawab persoalan eksistensi
dengan keberadaan manusia, apa makna hidup ini,
manusia mengapa kita lahir dan mati

Sumber: Diadaptasikan dari Suparno, 2004

Kriteria yang digunakan Howard Garner untuk menentukan suatu


kemampuan termasuk kecerdasan majemuk adalah sebagai berikut:
1) Adanya isolasi kemampuan akibat kerusakan otak
2) Memiliki bukti personalitas
3) Memiliki sejarah perkembangan yang khas
4) Memiliki sejarah evolusi dan kenyataan logis evolusi
5) Memiliki dukungan temuan psikometrik
6) Memiliki dukungan dari tugas-tugas psikologi yang bersifat eksperimental
7) Memiliki rangkaian operasi inti (dasar)
8) Dapat disimbolkan

Secara ringkas kriteria-kriteria tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut.


1) Adanya isolasi kemampuan akibat kerusakan otak
Kerusakan pada suatu bagian otak dapat mengganggu dan merusak satu
kecerdasan. Sebagai contoh seseorang mengalami kerusakan (lesi) pada area
Broca otak (lobus frontal kiri) menyebabkan kemampuan berbahasanya
(linguistik) lenyap dan orang yang mengalami kerusakan pada di lobus temporal
otak belahan kanan mengganggu kemampuan musiknya. Hal ini menunjukkan

Materi Workshop | 4
bahwa kecedersan dapat dibuktikan dengan adanya isolasi terhadap bagian otak
tertentu.
2) Mimiliki bukti personalitas
Kecedasan majemuk dapat dibuktikan dengan adanya keberadaan orang-
orang idiot savan, yaitu orang yang sangat cedas pada hal-hal tertentu tetapi
tidak memahami hal yang lain) dan orang genius , yaitu individu yang memiliki
kemampuan unggul pada satu kecerdasan dan memiliki kecerdasan lain yang
rendah. Di samping itu, kecerdasan majemuk dapat dilihat dengan adanya
individu yang luar biasa seperti adanya orang yang autis yang genius. Misalnya
Raymond mampu menhitung aangka multi digit dengan cepat dan prestasi
mateaika yang luar biasa, namun dia memiliki hubungan kesulitan berhungan
dengan sebayanya, fungsi bahasa rendah, dan kurang wawasan tentang
hidupnnya sendiri.
3) Memiliki sejarah perkembangan yang khusus
Setiap kecerdasan memiliki waktu kemunculan dan perkembangan.
Kecerdasan musik berkembang lebih awal (Mozart menyususn komposisi berusia
4 tahun) dan banyak komposer dan penyayi tetap aktif dan sehat di usia 80-an
dan 90-an dan dapat bertahan sampai usia tua (umur lanjut). Keahlian
matematika muncul pada usia remaja seperti Blaise Pascal dan Karl Friedrick
Gauss.
4. Memiliki sejarah evolusi dan kenyataan logis evolusi
Setiap jenis kecerdasan memiliki bukti historis, misalnya kecerdasan
spasial dapat dipelajari dari gambar-gambar dalam gua Lascaux dan gambaran
tarian lebah pada menlacak bunga yang mengandung madu, kecerdasan musik
dapatditelusuri dari dengangan melihat bukti arkeologi alat-alat musik yang
pertama.
5. Memiliki dukungan temuan psikometrik
Kecerdasan majemuk dapat diketahui dengan menggunakan tes standar.
Sebagai contoh adalah Skala Kecerdasan Wechlsler untuk mengetahui
kecerdasan lingusitik, kecerdasan spasial dan sedikit kecerdasan kinestetik
tubuh.
6. Memiliki dukungan dari tugas-tugas psikologi yang bersifat
eksperimental
Hasil studi psikologis menenujukkan bahwa kecerdasan bekerja secara
terpisah satu sama lain. Tugas-tugas psikologi yang diberikan menunjukkan
kecerdasan bekerja saling terisolasi. Contoh seseorang yang memiliki
keterampilan membaca, belum tentu kuat kemampuan matematika, ada yang
mudah mengenal kata-kata, tapi sulit menegenal wajah orang.
7. Memiliki serangkaian operasi inti (dasar)
Kecerdasan memiliki seperangkat operasi inti yag berfungsi untuk
mendorong berbagai kegiatan khas pada setiap kecerdasan. Misalnya dalam
kecerdasan musik memiliki kepekaan terhadap nada dan ritme, kecerdasan
kinestetik-badani mempunyai kecepatan menirukan gerak orang lain.
8. Dapat disimbolkan
Setiap kecerdasan memiliki kemampuan menggunakan simbol. Setiap
kecerdasan memiliki simbol yang berbeda dan khas. Misalnya, kecerdasan
linguistik dengan simbol fonetis, kecerdasan matematis-logis dengan simbol
matematis, kecerdasan visual-spasial dengan simbol ideografis (tulisan cina),
kecerdasan kinestetik-badani dengan simbol bahasa isyarat, kecerdasan musikal
dengan simbol notasi musik, kecerdasan interpersonal simbol ekspresi wajah,
kecerdasan intrapersonal dengan simbol diri, dan kecerdasan naturalis dengan
simbol peta habitat.

C. Pengembangan Kecerdasan Majemuk dalam Pembelajaran


Agar pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk dapat
diimplementasikan di kelas perlu direncanakan dengan baik. Amstrong (1994)
menjelaskan prosedur yang ditempuh dalam merencanakan pembelajaran
berbasis kecerdasan ganda sebagai berikut.
1) Berfokus pada tujuan atau topik tertentu. Guru memilih topik-topik
sebagai fokus untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus.
2) Membuat pertanyaan untuk mengembangkan kecerdasan ganda .
Guru membuat pertanyaan kunci yang sesuai dengan tujuan atau topik yang
akan dibelajarkan (Gambar 1.)
1. LINGUISTIK 2. MATEMATIS-LOGIS 3. RUANG/SPASIAL
Bagaimana guru dapat Bagaimana guru dapat masukkan Bagaimana guru dapat
menggunakan kata-kata bilangan, perhitungan, logika, menggunakan alat visual,
atau bahasa tulis? klasifikasi, atau keterampilan visualisasi, warna, seni,
berpirikir kritis? atau metaphor?

9. EKSISTENSIAL 4. MUSIKAL
Bagaimana guru dapat Bagaimana guru
memasukkan ekstensi membawa masuk musik,
manusia atau ekstensi suara, dan melodi ?
alam raya?

TUJUAN
8. NATURALIS 5. KINESTETIK-BADANI
Bagaimana guru dapat Bagaimana guru
memasukkan lingkungan memasukkan seluruh
sekitar dimasukkan tubuh atau
dalam pembelajaran? menggunakan
pengalaman manual?

7. INTRAPERSONAL 6. INTERPERSONAL
Bagaimana guru dapat Bagaimana guru melibatkan
mengerakkan perasaan pribadi, siswa dalam sharing kelompok,
ingatan, atau memberikan siswa belajar kooperatif, atau dalam
pilihan pribadi? simulasi kelompok besar?

Gambar 1. Macam-macam Pertanyaan pada Masing-masing Kecerdasan Ganda


(Diadaptasikan dari Amstrong, 1994)
3) Membuat kemungkinan strategi yang dapat digunakan mengembangkan
kecerdasan majemuk. Guru membuat skema atau daftar aktivitas dan
materi yang dibutuhkan untuk masing-masing kecerdasan ganda.
4) Melaksanakan curah pendapat (Brainstorm). Guru secara kolegeal
membuat pemetaan gagasan pendekatan pembelajaran yang sesuai
dengan topik dan masing-masing kecerdasan ganda.
5) Memilih aktivitas-aktivitas yang sesuai. Dari seluruh gagasan yang telah
dipetakan dipilih gagasan yang paling mungkin dapat dikerjakan dengan
melingkari gagasan tersebut.
6) Mengurutkan dalam rencana pelajaran. Pendekatan yang telah dipilih
diurutkan dalam rencana pelajaran.
7) Implementasi rencana pelajaran. Guru mengumpulkan bahan-bahan
yang diperlukan, menentukan alokasi waktu yang tepat dan
melaksanakan rencana pelajaran.

Santrock (2007) menguraikan strategi pengajaran yang dapat ditempuh


untuk masing-masing kecerdasan ganda spserti Tabel 2.

Tabel 2. Strategi Pengajaran untuk Mengembangkan Kecerdasan Ganda

Kecerdasan Strategi Pengajaran


Linguistik Bacakan untuk anak dan biarkan si anak membaca untuk
Anda
Mendiskusikan penulis buku dengan baik
Kunjungi perpustakaan dan toko buku bersama anak
Suruh anak mencatat jurnal acara penting
Suruh anak meringkas dan menceritrakan ulang ceritra yang
mereka baca
Matemartis-Logis Mainkan permainan logika bersama anak-anak
Ciptakan situasi yang dapat member inspirasi anak untuk
berpikir tentang dan mengembangkan pemahaman angka
Ajak anak-anak melakukan perjalanan ke lab komputer,
museum iptek, dan pameran elektronik
Lakukan kegiatan matematika bersama anak, seperti
menghitung objek dan bereksperimen angka
Ruang/Spasial Buatlah berbagai macam materi kreatif unuk dipakai anak- anak
Buat tetak-teki bentuk sederhana untuk dipecahkan dan
suruh amembuat diagram
Ajak anak kemuseum seni dan museum anak
Ajak anak jalan-jalan. Setelah kembali ke kelas, suruh anak-
anak memvisualisasikan dimana mereka tadi jalan- jalan lalu
suruh menggambar peta jalan yang mereka lalui.
Kinestetik-Badani Beri anak-anak kesempatan untuk berkreativitas fisik dan
ajak mereka berpartisipasi
Sediakan ruang dimana anak-anak bisa bermain. Apabila tidak
memungkinkan ajak anak ke taman
Ajak anak melihat pertandingan olah raga
Ajak anak-anak dalam aktivitas tari
Musikal Beri anak-anak tape recorder yang bisa mereka gunakan
Beri kesempatan anak-anak untuk memainkan alat-alat
musik
Beri kesempatan anak-anak untuk membuat music dan
irama bersama-sama dengan menggunakan suara dan
instrumen sederhana
Ajak anak-anak menonton pertunjukan/konser musik
Dorong anak untuk membuat lagu sendiri
Interpersonal Dorong anak untuk bekerja berkelompok
Bantu anak untuk mengembangkan keterampilan
berkomunikasi
Sediakan permainan kelompok untuk dimainkan anak
Dorong anak untuk bergambung dengan
kelompok/sanggar anak
Intrapersonal Dorong anak untuk punya hobi dan minat
Dengarkan perasaan anak dan beri tanggapan
Dorong anak untuk menggunakan imajinasi mereka
Naturalis Ajak anak ke museum ilmu alam
Buat pusat belajar alam di kelas
Libatkan anak dalam kegiatan di luar kelas seperti
mengamati pohon atau hewan
Ajak anak untuk mengumpulkan flora dan fauna serta
penggolongannya.

Amstrong (1994) dan Suparno (2004) menguraikan beberapa strategi


dalam pengajaran dengan mengunakan teori kecerdasan ganda sebagai berikut.

Tabel 3. Strategi Pengajaran Menggunakan Teori Kecerdasan Ganda


Kecerdasan Strategi Pengajaran

Linguistik Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berceritra,


menuliskan kembali yang dipelajari, dengan
brainstorming, membuat jurnal tentang materi yang
dipelajari, atau menerbitkan majalah dinding.
Matematis-Logis Menghitung, membuat katagorisasi atau penggolongan,
membuat pemikiran ilmiah dengan proses ilmiah, atau
membuat analogi.
Ruang/Sapasial-Visual Visualisasi materi dengan membuat sketsa, gambar,
simbul grafik, mengadakan tour keluar kelas, atau
mengadakan eksperimen di laboratorium
Kinestetik-Badani Melakukan ekspresi gerak dan badan seperti
mendramatisir, membuat teater, membuat kativitas
manual tentang materi yang dipelajari atau melakukan
kegiatan bermain peran (role playing)
Musikal Memberikan kesempatan dan tugas kepada siswa untuk
menyanyi, membuat lagu, atau mengungkapkan materi
dalam bentuk suara
Interpersonal Kegiatan sharing, diskusi kelompok, kerjasama
membbuat proyek atau praktikum bersama.
Intrapersonal Diberi kesempatan melakukan refleksi dan berpikir
sejenak
Naturalis Siswa diajak melihat apakah topik yang dipelajari ada
kaitannya dengan lingkungan hidup mereka, dengan
alam tempat mereka hidup
Eksistensial Mengajak siswa mempertanyakan soal keberadaanya

Materi Workshop | 9
Pustaka yang perlu di baca

Amstrong, T. 1994. Multiple Intelligences in The Classroom. Alexandria, Virginia:


ASCD.

Amstrong, T. 2002. Seven Kinds of Smart: Menemukan dan Meningkatkan


Kecerdasan Anda Berdasarkan Teori Multiple Intelligence . Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Buzan, T. 2005. Brain Child: Cara Pintar Membuat Anak Jadi Pintar . Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Fogarty, R. 1997. Problem-Based Learning and Other Curriculu Models for the
Multiple Intelligences Classroom. Illinois: IRI/SkyLight.

Gardner, H. 1999. Multiple Intlegences. The Theory in Practice. New York: Basic
Books.

Lwin, M., Khoo, A., Lyen, K. and Sim, C. How to Multiply Your Child’s
Intelligence .
Jakarta: Indeks.

Nolen, J. 2003. Multiple Intelligences in the Classroom, Education, 124(1), pp.


115-119.

Sonawat, R. and Gogri, P. 2008. Multiple Intelligences for Preschool Children.


Mumbai: Multi-Tech.

Santrock, J.W. 2007. Psikologi Pendidikan (terjemahan). Jakarta: Kencana


Accelerated Learning: Revolusi Cepat Abad 21 Berdasarkan Riset
Terbaru Para Ilmuwan. Bandung: Jabal.

Suparno, P. 2004. Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah.


Yogyakarta: Kanisius.
Lampiran 01.
ANALISIS KEGIATAN PEMBELAJARAN
UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN MAJEMUK
Sekolah : SD ....
Kelas :I
Tema :
Diriku
Subtema : Aku dan Teman Baru

No. Kecerdasan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran

Materi Workshop | 10
1 Linguistik Kemampuan Membaca buku siswa
menggunakan dan halaman 1dan membaca
mengolah kata-kata teks dan nama-nama
secara efektif baik teman Udin
secara oral maupun
tertulis seperti yang
dimiliki para pencipta
puisi, editor, jurnalis,
dramawan ,
sastrawan, pemain
sandiwara, maupun
orator.

2 Logika Kemampuan Siswa diajak menghitung


Matematika menggunakan jumlah teman
bilangan dan logika seluruhnya dan jumlah
secara efektif seperti teman laki dan
yang dijumpai pada perempuan
seorang ahli
matematika, saintis,
programmer, logikus

3 Visual spasial Kemampuan untuk Siswa diberi tugas


menangkap dunia membuat kartu nama
ruang-visual secara
tepat seperti dimiliki
pemburu, arsitek,
dekorator

4 Gerak tubuh Kemampuan Berkenalan melalui


menggunakan tubuh permainan lempar bola.
untuk Bola dilemparkan secara
mengekspresikan bergantian dan siswa
gagasan dan perasaan yang menangkap bola
seperti ada pada memperkenalkan dirinya
aktor,
olahragawan, penari,
pemahat, dan ahli
bedah

Materi Workshop | 11
5 Musikal Kemampuan untuk Siswa diajak bernyanyi
mengembangkan serta sambil mengingat nama-
mengekspresikan nama temannya (Lirik lagu
bentuk-bentuk music “Siapa Namamu” Ciptaan
dan suara A.T. Mahmud)

6 Interpesonal Kemampuan untuk Siswa duduk


memahami dan berkelompok
memperkirakan Siswa diajak saling
perasaan, berkenalan
temperamen, Setiap siswa
suasana hati, memeperkenalkan diri
maksud, keinginan dengan menyebutkan
orang lain dan nama lengkap dan
menanggapi secara nama panggilan.
layak

7 Intrapersonal Kemampuan untuk Guru memberikan self


memahami diri image (citra diri) yang
sendiri dan baik pada anak dengan
bertanggung jawab menampilkan sikap yang
terhadap hangat namun tegas
kehidupannya sendiri pada anak shg siswa
memiliki sikap hormat
Siswa mengisi buku harian
atau jurnal pribadi
disuruh menuangkan
suasana hatinya
mengenai pentingnya
berkenalan
8 Naturalis Kemampuan yang Meperkenalkan diri sambil
berkaitan dengan ditanya tentang
pemahaman flora, binatang apa yang paling
fauna, dan disenangi dan disayangi.
lingkungan hidup Guru memberikan game
Tebak nama binatang
yang sering dilihat siswa
dari suaranya.

Materi Workshop | 12
Latihan 1.
Tim Penyusun

ANALISIS KEGIATAN PEMBELAJARAN


UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN MAJEMUK
Sekolah : ..............................................................
Kelas : ..............................................................
. Tema :
...............................................................
Subtema : ................................................................

Kecerdasan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran


No.
1 Linguistik Kemampuan menggunakan
dan mengolah kata-kata
secara efektif baik secara
oral maupun tertulis seperti
yang dimiliki para pencipta
puisi, editor, jurnalis,
dramawan , sastrawan,
pemain sandiwara, maupun
orator.

2 Logika Kemampuan menggunakan


Matematika bilangan dan logika secara
efektif seperti yang dijumpai
pada seorang ahli
matematika, saintis,
programmer, logikus

3 Visual spasial Kemampuan untuk


menangkap dunia ruang-
visual secara tepat seperti
dimiliki pemburu, arsitek,
dekorator

Materi Workshop | 13
4 Gerak tubuh Kemampuan menggunakan
tubuh untuk
mengekspresikan gagasan
dan perasaan seperti ada
pada aktor, olahragawan,
penari, pemahat, dan ahli
bedah

5 Musikal Kemampuan untuk


mengembangkan serta
mengekspresikan bentuk-
bentuk music dan suara

6 Interpesonal Kemampuan untuk


memahami dan
memperkirakan perasaan,
temperamen, suasana hati,
maksud, keinginan orang lain
dan menanggapi secara
layak

7 Intrapersonal Kemampuan untuk


memahami diri sendiri dan
bertanggung jawab terhadap
kehidupannya sendiri

8 Naturalis Kemampuan yang berkaitan


dengan pemahaman flora,
fauna, dan lingkungan hidup

Materi Workshop | 14
Materi Workshop | 15

Anda mungkin juga menyukai