Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRATIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

DISUSUN OLEH :
ALSON ANDRIAN ROGANDA SINAGA
NIM : 1954211006

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan atas rahmat dan kasih-Nya sehingga laporan
pratikum dapat terselesaikan. Didalam laporan saya ini berasal dari penelitian saya yang dapat
berguna untuk pembaca. Sehingga dapat membedakan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
cabai yang hidup di tempat terang lebih bagus daripada ditempat gelap.

Saya sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu saya sangat menghargai saran dan kritik bagi pembaca dan untuk membuat
makalah ini lebih baik lagi.

Pekanbaru, 29 November 2020

Alson Andrian Roganda Sinaga


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Tujuan Pratikum ...................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 2

BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 4

3.1 Waktu dan Tempat .................................................................. 4

3.2 Bahan dan Alat ....................................................................... 4

3.3 Cara Kerja ............................................................................... 4

3.4 Parameter Pengamatan ……………………………………… 5

3.5 Hasil dan Pembahasan ……………………………………… 6

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN .................................................. 6

4.1 Simpulan ……………………………………………………. 7

4.2 Saran ………………………………………………………… 7

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 8

DOKUMENTASI ................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagi masyarakat Asia khususnya penduduk Indonesia tanaman cabai rawit adalah
tanaman yang sangat penting. Dikarenakan Indonesia sangat terkenal dengan masakan yang
berbumbu sangat pedas. Selain itu Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai petani. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia juga
mempunyai lahan yang ditanami rempah-rempah dan kebutuhan sehari-hari khususnya cabai
rawit. Namun dibalik segala kegunaannya pertumbuhan cabai rawit yang baik itu dipengaruhi
oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan cabai
rawit.Fisiologi tumbuhan adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji fenomena-fenomena penting
di dalam tumbuhan. Dalam kajian ini dipelajari proses dan fungsi yang menyangkut tanggapan
tumbuhan terhadap perubahan-perubahan lingkungan, dan pertumbuhan serta perkembangannya
sebagai hasil dari respon tersebut. Proses berarti suatu kejadian di alam yang terjadi secara
berkesinambungan. Contoh proses yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan misalnya fotosintesis,
respirasi, penyerapan ion, angkutan, membuka dan menutupnya stomata, asimilasi, transpirasi,
perbungaan dan pembentukan biji. Fungsi menunjukkan aktivitas benda-benda di alam, apakah
itu sel, jaringan, organ, bahan-bahan kimia atau apa saja. Tugas kedua fisiologi tumbuhan adalah
menjabarkan dan menjelaskan fungsi setiap jenis organ, jaringan, sel dan organ seluler dalam
tumbuhan dan juga fungsi setiap komponen kimia, apakah itu ion, molekul atau makromolekul.
Tetapi oleh karena itu proses-proses dan fungsi-fungsi tersebut sangat tergantung dan
termodifikasi oleh faktor-faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu, maka tugas ketiga fisiologi
tumbuhan adalah menjabarkan dan menjelaskan bagaimana proses-proses dan fungsi-fungsi tadi
dapat bereaksi terhadap perubahan lingkungan (Sastamihardja, 1996).
Inti sari dari semua sasaran fisiologi tumbuhan adalah untuk menyusun secara detil dan
luas (comprehensive) semua kejadian alam yang terjadi dalam tumbuhan sehingga kita mengerti
pertumbuhan, perkembangan dan gerak yang terjadin pada tumbuhan.

Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama ilmiah
Capsicum frustescens. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke
negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Tanaman cabe
banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang
sebagian besar hidup di Negara asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa
jenis saja, yakni Cabe besar, cabe keriting, cabe rawit dan paprika. Secara umum cabe memiliki
banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium,
Vitamin A, B1 dan Vitamin C. Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat
digunakan untuk keperluan industri diantaranya, Industri bumbu masakan, industri makanan dan
industri obat-obatan atau jamu.

1.2 Tujuan pratikum

Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan


tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman cabai rawit merupakan tanaman yang tergolong dalam famili terung-terungan
(Solanaceae). Berikut klasifikasi tanaman cabai rawit :

- Devisi : Spermatophyta

- Subdevisi : Angiospermae

- Kelas : Dicotyledoneae

- Ordo : Corolliforea

- Famili : Solanaceae

- Genus : Capsium

- Spesies : Capsium frustescens L.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan


cabai :

1. Faktor Eksternal :
- Suhu
Suhu merupakan faktor yang sangat penting dalam proses kehidupan tanaman karena
semua proses biokimia tanaman dipengaruhi oleh suhu. Suhu ideal akan memenuhi
tumbuhnya tanaman cabai dengan baik dan tanaman cabai dikenal dengan sebagai tanaman
yang dapat tumbuh dalam rentang suhu yang cukup luas yakni sekitar 15-32 derajat celcius
dan berdasarkan penelitian, suhu optimumnya sekitar 24-20 derajat celcius.

- Cahaya
Cahaya juga memiliki pengaruh yang tak kalah penting dari suhu. Cahaya merupakan
sumber energi tanaman dan sangat membantu fotosintesis tanaman. Agar tanaman dapat
tumbuh dengan bagus maka cahaya harus berperan dengan bagus pula. Cahaya yang
dibutuhkan sekitar 12jam/harinya sedangkan tanaman cabai dalam pot/polybag dapat
direkayasa sesuai kebutuhan kita.

- Tanah
Tanah juga sangat berfungsi bukan hanya dalam menyediakan unsur-unsur mineral
tetapi juga sebagai tempat tumbuhnya suatu tanaman bagitu juga dengan cabai. pada
dasarnya bertanam cabai dalam polybag/pot sama hal-nya dengan menanam pada lahan atau
pekarangan rumah, hanya saja jika kita menanam pada polybag maka anda bisa menanam
satu tanaman dalam satu poybag tersebut dan biasanya PH tanah yang dibutuhkan untuk
menanam sekitar 4,5 sampai 7. Tanah yang digunakan sebaiknya remah atau poros karena
tanah poros akan membuat perakaran lebih mudah untuk bernafas (respirasi).

- Air
Dalam menanam tanaman, air bukan hanya sebagai pelarut makanan tetapi juga
sebagi media pengangkutan unsur-unsur makanan di dalam tanah. Air sangat diperlukan
dalam proses pertumbuhan tanaman dan PH air yang  baik pada tanaman cabe berkisar 5-7
dengan kelembaban udara 50%-70%.

2. Faktor Internal

- Faktor Intraseluler : gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai faktor hereditas.

-Faktor Interseluler : hormon.

Morfologi tanaman cabai

1. Batang
Batang tanaman cabai rawit memiliki struktur yang keras dan berkayu, bewarna hijau
gelap, berbentuk bulat, halus, dan bercabang banyak. Batang utama tumbuh tgak dan kuat.
Pecabangan terbentuk setelah batang tanaman mencapai ketinggian sekitar antara 30-45 cm.

2. Daun
Daun tanaman cabai berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak
bergerigi atau berlekuk) ukuran daun lebih kecil dibandingkan dengan daun tanaman cabai besar.
Daun cabai merupakan daun tunggal dengan kedudukan agak mendatar, memiliki tulang
menyirip dan tangkai tunggal yang melekat pada batang atau cabang. Jumlah daun sangat banyak
sehingga tanaman tampak rimbun.

3. Bunga
Bunga tanaman cabai merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh
menunduk pada ketiak dengan mahkota bunga bewarna putih. Penyerbukan bunga termasuk
penyerbukan sendiri, namun dapat juga terjadi secara penyerbukan silang, dengan keberhasilan
dengan 56%.

4. Buah
Buah cabai rawit berbentuk setelah terjadi penyerbukan. Buah cabai rawit memiliki
keanekaragaman dalam hal ukuran, bentuk, warna, dan rasa buah. Ukuran buah bervariasi,
menurut jenisnya cabai rawit yang kecil-kecil memiliki ukuran panjang antara 2-2,5 cm dan lebar
5 mm. Sedangkan cabai rawit agak besar memiliki ukuran yang mencapai 3,5 cm dan lebar 12
mm. Warna buah cabai rawit juga bervariasi biah muda bewarna hijau atau putih sedangkan buah
yang telah masak bewarna merah menyala/ merah jingga.

5. Biji
Biji yang dimiliki cabai berwarna putih kekuning-kungingan, berbentuk bulat pipih
tersusun berkelompok dan saling melekat pada empulur. Ukuran biji cabai rawit lebih kecil
dibanding dengan biji cabai besar. Biji-biji ini dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman.

6. Akar
Perakaran cabai rawit terdiri dari akar tunggang yang tumbuh lurus kepusat bumi dan akar
sebarabut yang menyebar kesamping. Perakaran tanaman tidak dalam sehingga tanaman hanya
dapat tumbuh dan berkembang baik padah tanah yang gembur, porous, dan subur.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan pratikum ini dilakukan pada 16 November 2018, dan pengukuran dilakukan
setiap 4 hari. Kegiatan pratikum ini dilaksanakan di Universitas Lancang Kuning dilahan
fakultas pertanian, Pekanbaru.

3.2 Bahan dan Alat

 Bahan
 Benih cabai rawit varietas genin
 Tanah top soil
 Pupuk kandang
 Polybag

 Alat
 Cangkul
 Penggaris
 Buku
 Pena
 Gembor

3.3 Cara Kerja

 Siapkan tanah topsoil dengan menggunakan cangkul.


 Sediakan pupuk kandang lalu di campurkan dengan tanah top soil dengan banding 2:1
 Masukkan tanah ke dalam polibag.
 Lalu masukkan benih cabai rawit varietas genin dalam media tanam,jangan terlalu dalam
karena akan mempersulit benih menembus tanah menuju permukaan tanah.
 Siram dan perhatikan setiap 4 harinya,untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan
banih tersebut.
3.4 Parameter Pengamatan

Tabel 1. Pengamatan perkecambahan di luar ruangan

Hari /Tanggal Kondisi cahaya terang Keterangan

Tinggi Jumlah Warna


daun daun

Kamis/15-10-2020 - - - Penanaman benih cabai rawit

Jumat/16-10-2020 - - - Tidak ada perubahan

Sabtu/17-10-2020 - - - Plumula mulai tampak diatas


permukaan tanah

Minggu/18-10-2020 - - - Batang hampir mulai terlihat


bersama dengan daun yang masih
sangat kecil

Senin/19-10-2020 1,2 cm 2 Hijau Tanaman mengalami pertumbuhan


yang sangat pesat namun pada saat
ini tanaman hanya memiliki 2 helai
daun yang masih belum lebar.

Selasa/20-10-2020 1,9cm 3 Hijau tinggi tanaman cabai bertambah


dan daun melebar juga jumlah
daun yang terus bertambah
sehingga tanaman sudah mampu
melakukan fotosintesis.

Rabu/21-10-2020 2,7 cm 3 Hijau Tinggi tanaman telah mencapai 2,7


cm dengan warna yang masih sama
yaitu hijau dan juga jumlah daun
masih 3

Kamis/22-10-2020 3,5 cm 4 Hijau Tanaman terus tumbuh dan


berkembang.
Tabel 2. Pengamatan perkecambahan diruangan gelap

Hari /Tanggal Kondisi cahaya terang Keterangan

Tinggi Jumlah Warna daun


daun

Kamis/15-10-2020 - - - Penanaman benih cabai rawit

Jumat/16-10-2020 - - - Belum ada peribahan

Sabtu/17-10-2020 - - - Belum ada perubahan

Minggu/18-10-2020 - - - Belum ada perubahan

Senin/19-10-2020 - - - Belum ada perubahan

Selasa/20-10-2020 - - - Belum ada perubahan

Rabu/21-10-2020 - - - Benih mulai muncul


kepermukan tanah,
menandakan pertumbuhan dan
perkembangan akan
berlangsung.

Kamis/22-10-2020 - - - Benih mulai terbelah dengan


munculnya plumula namun
belum dapat diukur.

Jumat/23-10-2020 0,7 cm - - Tinggi tanaman telah


mencapai 0,7 cm, dengan
warna batang putih kekuning-
kuningan.

Sabtu/24-10-2020 1,0 cm 2 pucat Tanaman cabai mengalami


pertumbuhan yang sangat
cepat namun hal ini fisiologi
tanaman tidak bagus karena
hormon penghambat
berlangsung.

Minggu/25-10-2020 1,8 cm 2 kuning Hormon penghambat terus


berkembang

Senin/26-10-2020 2,9 cm 2 kuning Hanya tinggi tanaman yang


mengalami perubahan
Selasa/27-10-2020 3,5 cm 2 kuning Tanaman akan mati

Rabu/28-10-2020 3,9 cm 2 Hitam Tanaman mati

3.5 Hasil dan pembahasan

Dalam penelitian ini tanaman yg berada di tempat terang terus bertumbuh dan
berkembang dari setiap harinya. Namun tanaman yang berada ditempat gelap mengalami
etiolasi.hal ini akan di jelaskan di bawah ini :

1. Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di
dunia. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat
menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk
menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi
untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
2. Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu , kekurangan
cahaya saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi dimana
batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil,
tipis dan bewarna pucat (tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya
sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan.
Sebaliknya , tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh
lebih lambat dengan kondisi relative pendek , daun berkembang baik lebih lebar, lebih
hijau , tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Hasil percobaan menunjukkan bahwa tanaman di dalam ruangan mengalami


pertumbuhan lebih cepat dan mempunyai batang yang lebih tinggi, daunnya berukuran kecil,
tipis, berwarna pucat, batang melengkung dan tidak kokoh. −Tanaman di luar ruangan
pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebih lebar dan tebal, berwarna hijau, batang tegak dan
kokoh.

4.2 Saran

penanaman tanaman harus di perhatikan baik dari pemilihan benih, perawatan, dan juga
pemilihan tempat. Hal ini dikarenakan jika tanaman dinaungi maka pertumbuhan tanaman cabai
akan tidak bagus sehingga tanaman mengalami etiolasi. Jadi tanamanlah bibit cabai dirung
terbuka yg terkena sinar matahari.
DAFTAR PUSTAKA

http://petaniwahid.blogspot.com/2008/08/bertanamcabaihibrida.html

http://mengapa-begitu.blogspot.com/2014/03/mengapa-tumbuhan-yang-
berada-di-tempat.html

http://guruprofesional.wordpress.com/materi-seni-budaya/mulok-pertanian-
bertanam-cabai-rawit

https://croisant.wordpress.com/2012/12/11/pengaruh-cahaya-matahari-
terhadap-pertumbuhan-tanaman/
DOKUMENTASI
1. Reaksi terang

2. Reaksi gelap

Anda mungkin juga menyukai