FISIOLOGI TUMBUHAN
DISUSUN OLEH :
ALSON ANDRIAN ROGANDA SINAGA
NIM : 1954211006
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan atas rahmat dan kasih-Nya sehingga laporan
pratikum dapat terselesaikan. Didalam laporan saya ini berasal dari penelitian saya yang dapat
berguna untuk pembaca. Sehingga dapat membedakan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
cabai yang hidup di tempat terang lebih bagus daripada ditempat gelap.
Saya sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu saya sangat menghargai saran dan kritik bagi pembaca dan untuk membuat
makalah ini lebih baik lagi.
KATA PENGANTAR......................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
DOKUMENTASI ................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama ilmiah
Capsicum frustescens. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke
negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Tanaman cabe
banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang
sebagian besar hidup di Negara asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa
jenis saja, yakni Cabe besar, cabe keriting, cabe rawit dan paprika. Secara umum cabe memiliki
banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium,
Vitamin A, B1 dan Vitamin C. Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat
digunakan untuk keperluan industri diantaranya, Industri bumbu masakan, industri makanan dan
industri obat-obatan atau jamu.
- Devisi : Spermatophyta
- Subdevisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledoneae
- Ordo : Corolliforea
- Famili : Solanaceae
- Genus : Capsium
1. Faktor Eksternal :
- Suhu
Suhu merupakan faktor yang sangat penting dalam proses kehidupan tanaman karena
semua proses biokimia tanaman dipengaruhi oleh suhu. Suhu ideal akan memenuhi
tumbuhnya tanaman cabai dengan baik dan tanaman cabai dikenal dengan sebagai tanaman
yang dapat tumbuh dalam rentang suhu yang cukup luas yakni sekitar 15-32 derajat celcius
dan berdasarkan penelitian, suhu optimumnya sekitar 24-20 derajat celcius.
- Cahaya
Cahaya juga memiliki pengaruh yang tak kalah penting dari suhu. Cahaya merupakan
sumber energi tanaman dan sangat membantu fotosintesis tanaman. Agar tanaman dapat
tumbuh dengan bagus maka cahaya harus berperan dengan bagus pula. Cahaya yang
dibutuhkan sekitar 12jam/harinya sedangkan tanaman cabai dalam pot/polybag dapat
direkayasa sesuai kebutuhan kita.
- Tanah
Tanah juga sangat berfungsi bukan hanya dalam menyediakan unsur-unsur mineral
tetapi juga sebagai tempat tumbuhnya suatu tanaman bagitu juga dengan cabai. pada
dasarnya bertanam cabai dalam polybag/pot sama hal-nya dengan menanam pada lahan atau
pekarangan rumah, hanya saja jika kita menanam pada polybag maka anda bisa menanam
satu tanaman dalam satu poybag tersebut dan biasanya PH tanah yang dibutuhkan untuk
menanam sekitar 4,5 sampai 7. Tanah yang digunakan sebaiknya remah atau poros karena
tanah poros akan membuat perakaran lebih mudah untuk bernafas (respirasi).
- Air
Dalam menanam tanaman, air bukan hanya sebagai pelarut makanan tetapi juga
sebagi media pengangkutan unsur-unsur makanan di dalam tanah. Air sangat diperlukan
dalam proses pertumbuhan tanaman dan PH air yang baik pada tanaman cabe berkisar 5-7
dengan kelembaban udara 50%-70%.
2. Faktor Internal
- Faktor Intraseluler : gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai faktor hereditas.
1. Batang
Batang tanaman cabai rawit memiliki struktur yang keras dan berkayu, bewarna hijau
gelap, berbentuk bulat, halus, dan bercabang banyak. Batang utama tumbuh tgak dan kuat.
Pecabangan terbentuk setelah batang tanaman mencapai ketinggian sekitar antara 30-45 cm.
2. Daun
Daun tanaman cabai berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak
bergerigi atau berlekuk) ukuran daun lebih kecil dibandingkan dengan daun tanaman cabai besar.
Daun cabai merupakan daun tunggal dengan kedudukan agak mendatar, memiliki tulang
menyirip dan tangkai tunggal yang melekat pada batang atau cabang. Jumlah daun sangat banyak
sehingga tanaman tampak rimbun.
3. Bunga
Bunga tanaman cabai merupakan bunga tunggal yang berbentuk bintang. Bunga tumbuh
menunduk pada ketiak dengan mahkota bunga bewarna putih. Penyerbukan bunga termasuk
penyerbukan sendiri, namun dapat juga terjadi secara penyerbukan silang, dengan keberhasilan
dengan 56%.
4. Buah
Buah cabai rawit berbentuk setelah terjadi penyerbukan. Buah cabai rawit memiliki
keanekaragaman dalam hal ukuran, bentuk, warna, dan rasa buah. Ukuran buah bervariasi,
menurut jenisnya cabai rawit yang kecil-kecil memiliki ukuran panjang antara 2-2,5 cm dan lebar
5 mm. Sedangkan cabai rawit agak besar memiliki ukuran yang mencapai 3,5 cm dan lebar 12
mm. Warna buah cabai rawit juga bervariasi biah muda bewarna hijau atau putih sedangkan buah
yang telah masak bewarna merah menyala/ merah jingga.
5. Biji
Biji yang dimiliki cabai berwarna putih kekuning-kungingan, berbentuk bulat pipih
tersusun berkelompok dan saling melekat pada empulur. Ukuran biji cabai rawit lebih kecil
dibanding dengan biji cabai besar. Biji-biji ini dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman.
6. Akar
Perakaran cabai rawit terdiri dari akar tunggang yang tumbuh lurus kepusat bumi dan akar
sebarabut yang menyebar kesamping. Perakaran tanaman tidak dalam sehingga tanaman hanya
dapat tumbuh dan berkembang baik padah tanah yang gembur, porous, dan subur.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bahan
Benih cabai rawit varietas genin
Tanah top soil
Pupuk kandang
Polybag
Alat
Cangkul
Penggaris
Buku
Pena
Gembor
Dalam penelitian ini tanaman yg berada di tempat terang terus bertumbuh dan
berkembang dari setiap harinya. Namun tanaman yang berada ditempat gelap mengalami
etiolasi.hal ini akan di jelaskan di bawah ini :
1. Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di
dunia. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat
menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk
menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi
untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
2. Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan,
meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu , kekurangan
cahaya saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi dimana
batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil,
tipis dan bewarna pucat (tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya
sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan.
Sebaliknya , tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh
lebih lambat dengan kondisi relative pendek , daun berkembang baik lebih lebar, lebih
hijau , tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
4.2 Saran
penanaman tanaman harus di perhatikan baik dari pemilihan benih, perawatan, dan juga
pemilihan tempat. Hal ini dikarenakan jika tanaman dinaungi maka pertumbuhan tanaman cabai
akan tidak bagus sehingga tanaman mengalami etiolasi. Jadi tanamanlah bibit cabai dirung
terbuka yg terkena sinar matahari.
DAFTAR PUSTAKA
http://petaniwahid.blogspot.com/2008/08/bertanamcabaihibrida.html
http://mengapa-begitu.blogspot.com/2014/03/mengapa-tumbuhan-yang-
berada-di-tempat.html
http://guruprofesional.wordpress.com/materi-seni-budaya/mulok-pertanian-
bertanam-cabai-rawit
https://croisant.wordpress.com/2012/12/11/pengaruh-cahaya-matahari-
terhadap-pertumbuhan-tanaman/
DOKUMENTASI
1. Reaksi terang
2. Reaksi gelap