DISUSUN OLEH :
Belsi
2030020
TAHUN 2020/2021
A. Definisi
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri
atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak
Menurut Schult & Videbeck (2010), gangguan harga diri rendah adalah
terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa
Jadi dapat disimpulkan bahwa Harga Diri Rendah adalah perasaan negatif
terhadap diri sendiri yang dapat diekspresikan secara langsung dan tak
langsung.
Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga
diri rendah situasional yang tidak diselesaikan. Atau dapat juga terjadi karena
individu tidak pernah mendapat feed back dari lingkungan tentang perilaku
individu berada pada suatu situasi yang penuh dengan stressor (krisis),
fungsi dan peran adalah kondisi harga diri rendah situasional, jika lingkungan
tidak memberi dukungan positif atau justru menyalahkan individu dan terjadi
rendah kronis.
sosial dan kultural. faktor biologis biasanya karena ada kondisi sakit fisik
yang dapat mempengaruhi kerja hormon secara umum, yang dapat pula
pada pasien depresi kecenderungan harga diri rendah kronis semakin besar
karena klien lebih dikuasai oleh pikiran-pikiran negatif dan tidak berdaya.
Struktur otak yang mungkin mengalami gangguan pada kasus harga diri
rendah kronis, system Limbic yaitu pusat emosi, dilihat dari emosi pada klien
dengan harga diri rendah yang kadang berubah seperti sedih, dan terus merasa
tidak berguna atau gagal terus menerus. berdasarkan faktor psikologis , harga
diri rendah konis sangat berhubungan dengan pola asuh dan kemampuan
individu mengalami harga diri rendah kronis meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistis, orang tua yang tidak percaya pada
anak, tekanan teman sebaya, peran yang tidak sesuai dengan jenis kelamin
terjadinya harga diri rendah kronis, antara lain kemiskinan, tempat tinggal
didaerah kumuh dan rawan, kultur social yang berubah misal ukuran
keberhasilan individu.
kejadian harga diri rendah kronis antara lain : wanita sudah harus menikah
faktor pada ketiga unsur itu yang terus menerus saling mempengaruhi (Wong,
2008), yaitu
a. Neuroanatomi
b. Neurofisiologi
c. Neurokimia
Interaksi ibu –anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal
a. Peranan ayah
c. Inteligensi
rasa salah
f. Konsep diri : pengertian identitas diri sendiri versus peran yang tidak
menentu
a. Kestabilan keluarga
c. Tingkat ekonomi
g. Nilai-nilai
C. Pohon Masalah
Isolasi Sosial
D. Psikodinamika
1. Etiologi
Gangguan harga diri rendah dapat terjadi secara situasional dan kronik
malu kerena terjadi sesuatu (korban perkosaan, dituduh KKN, dan dipenjara
secara tiba-tiba). Dan dikatakan kronik yaitu perasaan negative terhadap diri
Harga diri terjadi karena perasaan dicintai dan mendapatkan pujian dari
orang lain. Harga diri akan menjadi rendah ketika tidak ada lagi cinta dan
merasa tidak berharga, gangguan citra tubuh akibat suatu penyakit sehingga
3. Komplikasi
Individu mengalami gangguan konsep diri: harga diri rendah pertama kali
akan merasa cemas dan takut. Individu akan takut ditolak, takut gagal, dan
meciderai dirinya.
E. Rentang Respon Konsep Diri
1. Respon adaftif
a. Aktualisasi diri
Adalah pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang
dari dirinya
2. Respon maladaftif
c. Depersonallisasi
Adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang
dirinya dengan orang lain. Menurut Suliswati Dkk komponen konsep diri
Citra tubuh
Adalah sikap individu terhadap tubuhnya baik disadari atau tidak disadari
meliputi persepsi masa lalu atau sekarang mengenai ukuran dan bentuk,
Ideal diri
Harga diri
Adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan
sosialnya.
2) Identitas diri
Adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh individu dari
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian keperawatan
a. Faktor Predisposisi
fungsi tubuh
b. Kurang penghargaan
c. Pola asuh yang salah yaitu terlalu dilarang , terlalu dikontrol, terlalu
harapan peran yang spesifik dan bingung tentang tingkah laku yang
sesuai
b. Faktor Presipitasi
1) Trauma
2) Ketegangan peran
c. Manifestasi klinik
terhadap penyakit
3) Merendahkan martabat
6) Mencederai diri
d. Mekanisme koping
penyalahgunaan zat.
a) Penutupan identitas
individu.
b) Identitas negative
Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat di terima oleh nilai-
e. Test diagnostik
a. Terapi keluarga
b. Terapi lingkungan
c. Terapi perilaku
d. Terapi kognitif
2. Diagnosa keperawatan
4. solasi Sosial
keperawatan selama 3x SP I
dimiliki harian.
kegiatan sesuai SP II
kedua (atau
selanjutnya) yang
dipilih sesuai
kemampuan
Membimbing pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan
harian
SP pada keluarga
SP I
1 Mendiskusikan
masalah yang
dirasakan keluarga
dalam merawat
pasien
2 Menjelaskan
pengertian, tanda
dialami pasien
beserta proses
terjadinya
3 Menjelaskan cara-
cara merawat
rendah
SP II
1 Melatih keluarga
mempraktekkan
cara merawat
pasien dengan
2 Melatih keluarga
melakukan cara
merawat langsung
kepada pasien
SP III
1 Membantu
keluarga membuat
jadual aktivitas di
rumah termasuk
minum obat
(discharge
planning)
2 Menjelaskan
follow up pasien
setelah pulang
DAFTAR PUSTAKA
Schultz dan Videback. (2010). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th
Wong L. Donna. (2008). Essentials of Pediatric Nursing, 4th, Mosby Year Book,
Toronto.