Ajeng Ayu Putri-6111181087-C2-Studi Kependudukan
Ajeng Ayu Putri-6111181087-C2-Studi Kependudukan
NIM : 6111181087
Kelas : Ilmu Pemerintahan C2
Mata Kuliah : Studi Kependudukan
Dosen Pengampu : Neneng Masto’ah, S. IP, M. Si
Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan.
Akibatnya pada suatu saat akan terjadi perbedaan yang besar antara penduduk dan kebutuhan
hidup.
Pemikiran Malthus, penekanan kelahiran, atau paling tidak pengaturan jumlah kelahiran
mutlak dilakukan. Dan itu adalah sebuah pilihan yang sangat rasional. Apalagi dengan mengajukan
pertanyaan, adakah tempat lain selain bumi untuk didiami manusia apabila jumlahnya sudah betul-
betul terus bertambah mengikuti logika Malthus? Persoalannya tidak lagi sekedar memberi
makanan bagi manusia tetapi sudah jauh lebih kompleks tentang hidup umat manusia yang lebih
lama di muka bumi dan kehidupan sekarang yang lebih berkualitas.
Indonesia sendiri sudah menerapkan beberapa cara seperti yang dimaksudkan oleh teori
kependudukan neo Malthusian, salah satunya adalah Program Keluarga Berencana (KB) yang
didengung-dengungkan sejak masa Orde Baru. Program ini dianggap merupakan salah satu solusi
untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, Program KB yang selama ini digalakkan, untuk
mengentaskan masalah kependudukan ini menunjukkan bahwa Indonesia memang cukup
konsisten dalam pembangunan pada bidang kependudukan dan keluarga berencana.
Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) saat ini menjalankan misi
membangun setiap keluarga Indonesia untuk memiliki anak ideal, sehat, berpendidikan,
sejahtera, berketahanan dan terpenuhi hak-hak reproduksinya melalui perkembangan kebijakan
penyediaan layanan promosi, fasilitasi, pelindung, informasi kependudukan dan keluarga, serta
penguatan kelembagaan dan jejaring keluarga berencana. Dengan tujuan utama membentuk
keluarga berkualitas 2015. BKKBN mempuyai tugas pokok melaksanakan tugas pemerintahan
dalam bidang keluarga berencana dan sejahtera sesuai ketentuan perundang-undangan.
Covid-19 sebagai penyebab penyakit Korona yang banyak menghilangkan nyawa manusia,
menjadi menarik bila dikaitkan dengan Teori Malthus. Sesuai dengan namanya, teori ini
dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus (1776 -1834), seorang pakar demografi Inggris dan
ekonom politik yang paling terkenal karena pandangannya yang pesimistik namun sangat
berpengaruh tentang pertambahan penduduk.
Apakah pandemi COVID-19 saat ini dapat diartikan sebagai positive check dari
pemahaman teori Malthus? Rankin (2020) mengemukakan pendapatnya bahwa COVID-19 tidak
dapat dikatakan sebagai krisis Malthusian, tetapi merupakan peringatan bahwa positive checks
mungkin saja dapat terjadi di dunia di masa yang akan datang. Tulisan ini tidak difokuskan untuk
membahas COVID-19 sebagai Malthus positivecheck, tetapi mencermati upaya
penanggulangandan pengendalian pandemi COVID-19 sebagai preventive dan positive check
terhadap gangguan keseimbangan dalam kenyamanan kehidupan yangselama ini kita jalani.
Dampak pandemi COVID-19 sudah dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Pandemi Covid-19 merupakan bagian dari wabah penyakit yang menambah jumlah
kematian. Data terupdate World Health Organization (WHO) hingga 29 April 2020, dari 2.995.758
jiwa di 213 negara yang terinfeksi Covid-19, 204.987 jiwa di antaranya meninggal dunia (mati).
Tentu jumlah ini akan menambah jumlah total kematian dari penduduk bumi oleh sebab lainnya
yang saat ini berjumlah 7.794.798.719 jiwa. Tentu saja kematian yang disebabkan oleh pandemi
Covid-19 sama sekali tidak kita harapkan. Sehingga dibutuhkan kesadaran dan kepedulian kita
bersama untuk mencegahnya agar korban tidak terus bertambah. Apalagi korban Covid-19 tidak
hanya orang dewasa dan para orangtua yang telah lama mengenyam hidup, tetapi juga bayi, anak -
anak dan remaja yang belum lama menikmati hidup dan membutuhkan lingkungan yang sehat
untuk tumbuh dan berkembang.
Caranya tentu saja dengan mengikuti anjuran pemerintah dalam bentuk social dan physical
distancing sementara waktu guna memutus rantai penyebaran virus ini. Selain itu selalu menjaga
kebersihan lingkungan serta kebersihan diri dengan mandi minimal dua kali sehari, cuci tangan
sebelum dan sesudah melakukan sesuatu serta gosok gigi sebelum dan sesudah makan. Tidak lupa
makan makanan dengan menu gizi seimbang dan minum air hangat minimal 8 gelas per hari.
Dalam teorinya, Malthus menggagas tentang positive check sebagai kondisi pertumbuhan
penduduk yang pesat dihambat dengan tingginya tingkat kematian yang terjadi, misalnya karena
kelaparan atau wabah penyakit. Pemerintah harus selalu mengadvokasi penduduk untuk
mengakumulasi Pemahaman dalam penanggulangan covid-19 Yang ramah penduduk serta
menyiapkan program program untuk membantu kondisi ekonomi penduduk.