Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 : Carilah kasus pembunuhan yang memiliki kronologi lengkap (Anda akan

menggunakan kasus ini sebagai kasus untuk Tugas 1-Tugas 4 Praktik Pengalaman
Beracara).

Berdasarkan kasus tersebut, buatlah surat dakwaan dengan bentuk dakwaan


kumulatif!

Polres Rembang mengungkap kasus pembunuhan terhadap 4 orang sekeluarga


seniman pemilik padepokan seni Ongko Joyo Desa Turusgede Kecamatan kota Rembang.
Begini kronologi lengkap kasus tersebut sejak awal hingga pelaku ditangkap.

Korban dalam insiden tersebut adalah dalang Anom Subekti (63) pemilik padepokan seni
Ongko Joyo, Rembang, beserta istrinya Tri Purwati (53), anaknya Alfitri Sayifatina (13) dan
sang cucu Galuh Lintang Laras Kinanti (10). Berikut kronologi lengkapnya:

Rabu, 3 Februari 2021


- Pukul 15.00 - 17.00 WIB
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menjelaskan, pada Rabu (3/2) sore korban Anom
Subekti menerima tamu pembeli gamelan miliknya, di rumahnya di padepokan seni Ongko
Joyo Desa Turusgede Kecamatan kota Rembang.

Kala itu terjadi transaksi dan korban Anom Subekti menerima uang sekitar Rp 15 juta. Saat
itu pula tersangka, Sumani, ditengarai ikut menyaksikan transaksi tersebut.

"Jadi tanggal 3 itu ada beberapa tamu kemudian mengerucut seorang tamu. Beberapa saksi
yang kita periksa, ada penawaran terkait dengan gamelan, dan korban telah menerima uang
sekitar Rp 15 juta," terang Luthfi dalam konferensi pers di Mapolres Rembang, kemarin.

- Pukul 20.00 WIB


Tersangka Sumani keluar dari rumahnya yang berada di Desa Pragu Rt 2 Rw 2 Kecamatan
Sulang, Rembang. Dengan tujuan ke rumah korban di Desa Turusgede Kecamatan kota
Rembang.

"Anaknya mengatakan bahwa bapak keluar rumah dari jam 8 sampai pukul 24. Artinya
memang benar yang bersangkutan sudah tidak ada di rumah," paparnya.

Antara pukul 21.00 - 24.00 WIB


Diperkirakan tersangka mulai melancarkan aksinya untuk menghabisi nyawa keempat
korban. Hal itu merujuk dari interval waktu ia keluar rumah. Dikuatkan dengan rekaman
CCTV, dan kesaksian warga yang sempat melihat sepeda motor tersangka terparkir di depan
rumah korban.

"Dari beberapa keterangan saksi dan CCTV, kendaraan yang dipakai pelaku berikut
pakaiannya match. Ada seorang saksi yang menyaksikan bahwa kendaraan itu parkir di
rumahnya," jelasnya.

"Pada saat kejadian ini, adalah tanggal 3 Februari kemarin yang perkiraannya pembunuhan
itu dilaksanakan pada pukul 21.00 sampai 24.00 WIB," lanjut Luthfi.
Kamis, 4 Februari 2021
- Pukul 06.00 WIB
Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre menjelaskan, penemuan jenazah para
korban berawal dari seorang asisten rumah tangga (ART) yang hendak bekerja di rumah
korban sekitar pukul 06.00 WIB.

"Jadi ada penemuan mayat yang mana penemuan mayat ini dilaporkan oleh pembantu rumah
tangga daripada korban, yaitu ibu Suti. Jadi ini Suti ini datang ke TKP rumah daripada bapak
almarhum Anom Subekti," terang Kurniawan kepada wartawan.

Berdasarkan keterangan saksi, saat hendak memasuki rumah, dia melihat pagar padepokan itu
sudah terbuka. Saat ART itu memanggil-manggil pemilik rumah, tak ada jawaban.

"Kemudian ART ini masuk melihat, ternyata ditemukan ada 4 jenazah yang sudah tergeletak
di tempat tidur, kemudian melaporkan ke ibu RT dan ibu RT melaporkan ke Polres bahwa
adanya 4 jenazah yang ada di dalam rumah," terangnya.

-Pukul 07.00 WIB


Menerima laporan tersebut, tim Satreskrim Polres Rembang langsung mendatangi lokasi
kejadian. Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre memastikan para korban
meninggal akibat tindak kekerasan dan penganiayaan. Ditemukan sejumlah luka bekas
hantaman benda tumpul pada bagian kepala para korban.

"Untuk luka ada keluar darah dari wajah dari hidung dan menggunakan seperti benda tumpul.
Untuk motif kami masih dalam pendalaman, karena kejadiannya baru laporan daripada saksi
jam setengah tujuh, kita mendatangi TKP jam 7, untuk motif masih dalam penyelidikan tapi
korban hasil tindakan kekerasan atau penganiayaan," jelasnya.

Pihak kepolisian pun langsung melakukan penyelidikan dengan cara menyisir sekitar lokasi
kejadian. Sejumlah barang bukti pun ditemukan dalam insiden tersebut.

Jumat, 5 Februari 2021


Tim penyidik Polres Rembang dibantu Polda Jawa Tengah, menemukan alat bukti petunjuk
pengungkapan kasus. Saat itu, ditemukan sidik jari tersangka pelaku pada salah satu gelas
kopi di rumah korban.

"Tanggal 5 kita mulai mencocokkan temuan-temuan ini. Ada sidik jari yang ternyata identik
milik tersangka. Kesaksian-kesaksian dan rekaman CCTV mulai kita cocokkan, dan match
dengan ciri-ciri pemilik sidik jari," terang Kasatreskrim Polres Rembang AKP Bambang
Sugito, kepada detikcom, usai konferensi pers, kemarin.

Sabtu, 6 Februari 2021


Bambang menyebut, pada tanggal 6 kemarin, pihaknya telah menerbitkan surat penjemputan
terhadap tersangka di rumahnya di Desa Pragu, Kecamatan Sulang, Rembang.

"Surat penjemputan terbit tanggal 6, sehingga tim langsung menuju ke rumah tersangka dan
saat itu langsung dilakukan penjemputan," jelasnya.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iskandar Fitriana menyebut, tersangka menyadari saat
dirinya hendak dijemput paksa oleh tim penyidik. Sehingga nekat meminum racun serangga
atau pestisida.

"Penyidik waktu itu membawa paksa pelaku untuk dimintai keterangan, karena waktu itu kita
memang masih belum cukup bukti diambil keterangan, itu sekitar tanggal 6 Februari.
(Percobaan Bunuh diri) di rumah, minum racun untuk pestisida," terangnya.

Atas kondisi itu pun, tersangka dilarikan ke RSUD dr Soetrasno Rembang. Hingga kini pun,
yang bersangkutan masih dalam perawatan di ruang ICU.

Kamis, 11 Februari 2021


Pihak kepolisian resor Rembang menggelar konferensi pers atas kasus pembunuhan terhadap
4 orang sekeluarga tersebut. Namun, sang tersangka masih belum digelar ke hadapan media
karena masih dalam perawatan medis.

"Terkait dengan kasus tindak pidana pembunuhan berencana disertai dengan pencurian
kekerasan ini, bisa kita ungkap pada saat ini," jelas Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi dalam
konferensi pers di Mapolres Rembang, Kamis (11/2) kemarin.

Sangkaan yang dikenakan kepada tersangka yakni Primair Pasal 340 KUHP subsidair 338
KUHP dan atau 365 Ayat (3) KUHP atau Pasal 80 Ayat (3) Jo Pasal 76C Undang-Undang
Republik Indonesia No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik
Indonesia No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

"Ancaman hukumannya, hukuman mati dan seumur hidup. karena berencana pemberatan dan
pencurian kekerasan," terang Luthfi.

Dakwaan Kumulatif

Kesatu: Pembunuhan (Pasal 338 KUHP)

dan

Kedua: Pencurian dengan kekerasan (Pasal 365 KUHP)

Tugas 2 : Buatlah surat tuntutan untuk perkara tindak pidana pembunuhan


berdasarkan kasus yang anda gunakan pada Tugas 1.

Jangan lupa lampirkan kronologi kasusnya

SURAT TUNTUTAN

NO REG PERKARA No: PDM/123/V1/PN. RBG

Kami jaksa penuntun umur pada Kejaksaan Negri Rembang, dengan memperhatikan hasil
pemeriksaan dalam sidang yang dilakukan oleh Majelis Hakim dengan penuh ketelitian,
kesabaran dan kecermatan, terhadap terdakw:
Identitas Terdakwa
1. Nama Lengkap : Sumani
2. Tempat Lahir : Rembang
3. Umur/ Tanggal Lahir : 43 tahun / 11 Januari 1978
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Kebangsaan : Indonesia
6. Tempat Tinggal : Desa Pragu RT/RW 02, Kecamatan Sulang
7. Agama : Islam
8. Pekerjaan : Pembisnis Gamelan

Berdasarkan Surat Penetapan Hakim pada Pengadilan Negri Rembang Nomor


61/Pen.Pid/2021/PN REMBANG. Terdakwa dihadapkan kedepan persidangan pada hari
selasa tanggal 20 Februari 2015 dan pada persidangan tersebut kami telah membacakan surat
dakwaan kami sebagai berikut:
1. Bahwa terdakwa Sumani pada hari Rabu, 11 Februari pukul 15.00 WIB Sumani
bertamu ke rumah Anom kala itu terjadi transaksi dan korban anom subekti menerima
uang Rp. 15 juta. Saat itu pula sumani ditengarai ikut menyaksikan transaksi tersebut.
Dia kemudian sempat pulang ke rumahnya. Pukul 20.40 WIB Sumani kembali lagi ke
rumah Anom. Dia terlihat di rekaman CCTV berada di rumah Anom. Selanjutnya
antara pukul 21.00 – 24.00 WIB diperkirakan sumani mulai melancarkan aksinya
untuk menghabisi nyawa keempat korban. Hal ini merujuk dari interval waktu ia
keluar rumah. Dikuatkan dengan rekaman CCTV, dan kesaksian warga yang sempat
melihat sepedah motor tersangka terparkir di depan rumah korban.
2. Kamis, 4 Februari 2021 Pukul 01.20 WIB Sumani sempat browsing di ponselnya
mencari tentang sidik jari. Saat itu dia sudah berada di rumahnya yang terletak di
Desa Pragu, Rembang. Pukul 07.00 WIB Polisi datang ke rumah Sumani. Di rumah
Sumani, polisi menemukan menemukan arit dengan bercak darah korban. Juga
menemukan anting, gelang, dan kalung yang masih ada bercak darah korban.

Anda mungkin juga menyukai