Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PEMBELAJARAN QUR'AN HADIS

ASBABUN NUZUL

Dosen Pengampu:
Dr. MUKHTAR MASUD, S.Ag, M.A.

Disusun Oleh:
HARTIANI 19.1100.074
NURDIANTY.S 19.1100.075

HALAMAN SAMPUL
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE
2021

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrahim

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi maha

penyayang, puja dan puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt yang

telah memberikan kita nikmat kesehatan,hidayah,dan niat sehinggah kami masih

sempat menyelesaikan karya ilmiah ini.Dan tak lupa pula kita kirimkan solawat

dan salam kepada baginda kita nabi Muhammad saw yang telah merobek bendera

kekafiran dan membentangkan bendera keislaman.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, kami banyak mendapat tantangan dan

hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa

teratasi. Olehnya itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini,

semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah swt.

Apa bila ada kekurang pada karya ilmiah ini kami mohon maaf apabila

dalam penyusunan dan isinya masih banyak kekurangan. Dan insyaallah karya

ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, dan bagi yang

membacanya.

Parepare

2021

ii

DAFTAR ISI
Sampul........................................................................................................ i

2
Kata Pengantar............................................................................................... ii

Daftar Isi ......................................................................................................... iii

BAB I

PENDAHULUAN .......................................................................................... 4

1. Latar Belakang ..................................................................................... 4


2. Rumusan Masalah................................................................................. 4
3. Tujuan Penulisan.................................................................................. 4

BAB II

PEMBAHASAN ............................................................................................. 5

1. Pebgertian asbabun nuzul ?............................................................ 5


2. Macam - macam asbabun nuzul ?......................................................... 7
3. Kegunaan dan urgensi asbabun nuzul ?................................................ 11

BAB III

PENUTUP ...................................................................................................... 16

1. Kesimpulan .......................................................................................... 16
2. Saran .................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Al-Qur’an diturunkan untuk member petunjuk kepada manusia


kearah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan

3
asas kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah dan
risalah-Nya. Juga memberitahukanhal yang telahlalu, kejadian-
kejadian yang sekarang serta berita-berita yang akan datang.
Sebagian besar Qur’an pada mulanya diturunkan untuk tujuan umum
ini, tetapi kehidupan para sahabat bersama Rasulullah telah
menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi diantara
mereka peristiwa khusus yang memerlukan penjelasan hukum Allah
atau masih kabur bagi mereka. Kemudian mereka bertanya kepada
Rasulullah untuk mengetahui hukum Islam mengenai hal itu. Maka
Qur’an turun untuk peristiwa khusus tadi atau untuk pertanyaan yang
muncul itu. Hal itulah yang dinamakan Asbabun Nuzul.

2. Rumusan masalah
1. Pengertian asbabun nuzul
2. Macam - macam asbabun nuzul
3. Kegunaan dan urgensi asbabun nusul
3. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui ayat pengertian asbabun nuzul
2. Untuk mengetahui macam - macam asbabun nuzul

3. Untuk mengetahui kegunaan dan urgensi asbabun nuzul

BAB II
PEMBAHASAN

A Pengertian Asbabun Nuzul

Secara etimologi asbab al nuzul terdiri dari kata “asbab” (bentuk


jamak dari kata “sababa”) yang artinya sebab-sebab.
(almunawwir:1997:602). Sedang kata “nuzul” berasal dari kata

4
“nazala” yang berarti turun (almunawwir:1997:1409). Asbab Al-
Nuzul adalah sebab-sebab diturunkannya ayat Al-Qur’an.

Menurut bahasa “Asbabun Nuzul” berarti turunnya ayat-ayat Al


Qur’an. Al Qur’an diturunkan Allah SWT kepada Muhammad SAW.
Secara berangsur-angsur dalam masa lebih kurang 23 tahun. Al-
Qur’an diturunkan untuk memperbaiki akidah, ibadah, akhlak, dan
pergaulan manusia yang sudah menyimpang dari kebenaran. Karena
itu, dapat dikatakan bahwa terjadinya penyimpangan dan kerusakan
dalam tatanan kehidupan manusia merupakan sebab turunnya Al-
Qur’an. Definisi ini memberikan pengertian bahwa sebab turun suatu
ayat adakalanya berbentuk peristiwa dan adakalanya berbentuk
pertanyaan. Suatu ayat-ayat atau beberapa ayat turun untuk
menerangkan hal yang berhubungan dengan peristiwa tertentu atau
memberi jawaban terhadap pertanyaan tertentu.

Para mufassir merumuskan definisi asbabun nuzul sebagai berikut:


a. Menurut Az-Zarqani:
“sesuatu yang turun satu ayat atau beberapa ayat yang berbicara
tentangnya (sesuatu itu) atau menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum
yang terjadi pada waktu terjadinya peristiwa tersebut.”
b. Menurut Manna’ Khalil Al-Qaththan:
“sesuatu yang turun Al-Qur’an berkenaan dengannya pada waktu
terjadinya seperti suatu peristiwa yang terjadi atau ada pertanyaan.
c. Subhi Shalih
“Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu
atau beberapa ayat al-Qur’an yang terkadang menyiratkan suatu
peristiwa sebagai respon atasnya atau sebagai penjelas terhadap
hukum-hukum ketika peristiwa itu terjadi”.
d. Mana’ al-Qathan
“Asbab an-Nuzul adalah peristiwa yang menyebabkan turunnya al-
Qur’an berkenaan dengannya waktu peristiwa itu terjadi, baik berupa
satu kejadian atau berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi”.

5
Kendatipun redaksi pendefinisian di atas sedikit berbeda, dapat
disimpulkan bahwa Asbab an-Nuzul adalah kejadian/peristiwa yang
melatarbelakangi turunnya ayat al-Qur’an dalam rangka menjawab,
menjelaskan dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari
kejadian tersebut.

Mengutip pengertian dari Subhi al-Shaleh kita dapat mengetahui


bahwa asbabun nuzul ada kalanya berbentuk peristiwa atau juga
berupa pertanyaan. Para Ulama berpendapat bahwa berkaitan dengan
latar belakang turunya atau sebab turunnya sesuatu ayat itu
berdasarkan dua cara:
1. Bila terjadi suatu peristiwa, maka turunlah ayat Qur’an mengenai
peristiwa itu.
Contoh: dalam hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Ibn Abbas, yang
mengatakan :
" Ketika turun, ayat : dan peringatkanlah kerabat-kerabatmu yang
terdekat (QS Hijr 94), nabi pergi dan naik ke bukit safa , lalu berseru :
` Wahai kaumku !". maka mereka berkumpul mendekat ke nabi. Ia
berkata lagi : ` bagaimana pendapatmu bila aku beritahukan kepadamu
bahwa dibalik gunung itu ada sepasukan berkuda yang hendak
menyerangmu, percayakah kamu apa yang aku katakan ? Mereka
menjawab : : kami belum pernah melihat engkau berdusta.` Dan nabi
melanjutkan: ‘aku memperingatkanmu tentang siksa yang pedih,’
ketika itu Abu Lahab berkata : `celakalah engkau; apakah engkau
mengumpulkan kami hanya untuk urusan ini ?’Lalu ia berdiri. Maka
turunlah surah ini yang artinya : " celakalah kedua tangan Abu
lahab…..(Surat Al-Masad)

2. Bila Rasulullah ditanya tentang sesuatu hal, maka turunlah ayat


Quran menerangkan tentang hukumnya.
Contoh: hal ini seperti ketika Khaulah binti Sa’labah dikenakan Zihar
oleh suaminya Aus bin Samit.lalu ia datang kepada Rasulullah SAW
mengadukan hal itu. Aisyah berkata: ‘Maha suci Allah yang
pendengarannya meliputi segalanya` aku mendengar ucapan Khaulah

6
binti Sa’labah itu, sekalipun tidak seluruhnya, ia mengadukan
suaminya kepada Rasulullah SAW , katanya : Rasulullah SAW,
suamiku telah menghabiskan masa mudaku dan sudah beberapa kali
aku mengandung karenanya, sekarang setelah aku menjadi tua, dan
tidak beranak lagi ia menjatuhkan zihar kpdku! Ya Allah
sesungguhnya aku mengadu kepada-Mu`.

Aisyah berkata : ` tiba-tiba jibril turun membawa ayat-ayat ini


yang artinya:
" Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan perempuan yang
mengadu kepadamu tentang suaminya ( yakni aus bin samit).`(QS:
Mujadalah 1-3)

B. Macam - macam asbabun nuzul


1. Banyaknya nuzul dengan satu sebab
Terkadang banyak ayat turun, sedangkan sebabnya hanya satu. Dalam
hal ini tidak ada permasalahan yang cukup penting, karena itu banyak
ayat yang turun didalam berbagai surat berkenaan dengan satu
peristiwa. Contohnya ialah apa yang di riwayatkan oleh Said bin
Mansur, ‘Abdurrazaq, Tirmidzi, Ibn jarir, Ibnul Munzir, Ibn Abi
Hatim, tabrani, dan Hakim yang mengatakan shahih, dari Ummu
salamah, ia berkata : “Rasullullah, aku tidak mendengar Allah
menyebutkan kaum perempuan sedikitpun mengenai hijrah. Maka
Allah menurunkan : maka tuhan mereka memperkenankan
permohonanya (dengan firman) : “sesungguhny aku tidak menyia-
nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki
ataupun perempuan : (karena) sebagian kamu adalah turunan dari
sebagian yang lain... (Ali ‘Imran [3]:195).
Diriwayatkan pula oleh Ahmad, Nasa’i, Ibn Jarir, Ibnul Munzir,
Tabarani, dan Ibn Mardawih dari Ummu Salamah yang mengatakan ;

7
“Aku telah bertanya : Rasulullah, mengapa kami tidak disebutkan
dalam al-qur’an seperti kaum laki-laki ? maka suatu harti aku
dikejutkan oleh suara Rasulullah diatasa mimbar. Ia membacakan :
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan Muslim.. sampai akhir ayat 35
Surat al-Ahzab [33].”
Diriwayatkan pula oleh Hakim dari Ummu Salamah yang
mengatakan: “Kaum laki-laki berperang sedang kaum perempuan
tidak. Disamping itu kami hhanya memperoleh warisan setengah
bagian? Maka Allah menurunkan ayat : Dan janganlah kamu iri hati
terhadap apa yang dikaruniakan terhadap apa yang dikaruniakan
sebagian dari kamu lebih banyak dari sebagian yang usahakan, dan
bagi para wanitapun ada bagian dari apa yang mereka usahan pula..
(an-Nisa’ [4]:32) dan ayat : sesungguhnya laki-laki dan perempuan
yang muslim..” ketiga ayat tersebut turun ketika satu sebab.

2. Penuruna ayat lebih dahulu daripada sebab


Az-Zarkasyi dalam membahas fi ulumil qur’an karya Manna’ Khalil
Al Qattan mengemukakan satu macam pembahasan yang
berhubungan dengan sebab nuzul yang dinamakan “penurunan ayat
lebih dahulu daripada hukum (maksud)nya.” Contoh yang diberikan
dalam hal ini tidaklah menunjukkan bahwa ayat itu turun mengenai
hukum tertentu, kemudian pengalamanya datang sesudahnya. Tetapi
hal tersebut menunjukan bahwa ayat itu diturunkan dengan lafadz
mujmal (global), yang mengandung arti lebih dari satu, kemudian
penafsiranya dihubungkan dengan salah satu arti-arti tersebut,
sehingga ayat tadi mengacu pada hukum yang datang kemudian.

8
Misalnya firman Allah : Sesungguhnya beruntunglah orang yang
membersihkan diri (dengan beriman) [87]:14). Ayat tertsebutdijadikan
dalil untuk zakat fitrah. Diriwayatkan oleh baihaqi dengan disanadkan
kepada Ibn Umar, bahwa ayat itu turun berkenaan dengan zakat
Ramadhon ( Zakat Fitrah), kemudian dengan isnad yang marfu’
Baihaqi meriwayatkan pula keterangan yang sama. Sebagian dari
mereka barkata : aku tidak mengerti maksud pentakwilan yang seperti
ini, sebab surah itu Makki, sedang di Makkah belum ada Idul fitri dan
zakat.”
Didalam ayat tersebut, Bagawi menjawab bahwa nuzul itu boleh saja
mendahului hukumnya, seperti firman Allah : aku benar-benar
bersumpah dengan kota ini, dan kaum (Muhammad) bertempat di kota
ini (al-Balad [90]:1-2). Surah ini Makki, dan bertempatnya di Makkah,
sehingga Rasulullah berkata : “Aku mnenempati pada siang hari).”

3. Beberapa ayat turun mengenai satu orang


Terkadang seorang sahabat mengalami peristiwa lebih datri satu kali,
dan al-qur’an pun turun mengenai setiap peristiwanya. Karena itu,
banyak ayat yang turun mengenai setiap peristiwanya. Karena itu,
banyak ayat yang turun mengenai nya sesuai dengan banyaknya
peristiwa yang terjadi. Misalnya apa yang diriwayatkan oleh Bukhari
tentang berbakti kepada kedua orang tua. Dari sa’d bin Abi Waqqas
yang mengatakan : “ada empat ayat al-qur’an turun berkenaan
denganku. Pertama, ketika ibuku bersumpah bahwa ia tidak akan
makan dan minum sebelum aku mwninggalkan Muhammad, lalu
Allah menurunkan : dan jika keduanya memaksamu untuk

9
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu
tentang itu, maka janganlah kamumengikutio keduanya dan pergauilah
keduanya didunia dengan baik (luqman[31]:15).
Kedua ketika aku mengambil sebilah pedang dan mengaguminya,
maka aku berkata kepada Rasulullah : “Rasulullah, berikanlah
kepadaku pedang ini”. Maka turunlah : mereka bertanya kepadamu
tenytang pembagiuan harta rampasan perang (al-anfal [8]:1).
Ketiga, ketika aku sedang sakit Rasulullah datang mengunjungilku
kemudian aku bertanya kepadanya : “Rasulullah, aku ingin
membagikan hartaku, bolehkah aku mewasiatkan separuhnya?”
rasulullah diam. maka wasiat dengan sepertiga harta itu dibolehkan.
Keempat, ketika aku sedang minum minuman keras (khamr) bersama
kaum Ansor, seorang dari mereka memukul hidungku dengan tulang
rahang unta. Lalu aku datang kepada Rasulullah , maka Allah ‘Azza
Wajalla menurunkan larangan minum khamr.

C. Kegunaan dan urgensi asbabun nuzul


Kegunaan asbabun nuzul yaitu:
a. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian
dalam menangkap pesan ayat-ayat Al-Qur’an.
b. Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian
umum.
c. Menghususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an, bagi
ulama yang berpendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab
yang bersifat khusus(khusus al-sabab) dan bukan lafazh yang bersifat
umum(umum al-lafaz).

10
d. Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an
turun.
e. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk
memantapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarnya.[6]

Dalam uraian yang lebih rinci, Az-Zarqani mengemukakan urgensi


Asbab an-Nuzuldalam memahami al-Quran , sebagai berikut:
1. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian
dalam menangkap pesan ayat-ayat al-Quran.Diantaranya dalam surat
al-baqoroh ayat 115 yang artinya:
“ Dan kepunyaan Allah lah Timur dan Barat; maka ke mana juga pun
kamu menghadap, disanapun ada wajah Allah; sesungguhnya Allah
adalah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.”
bahwa timur dan barat merupakan kepunyaan Allah. Dalam kasus
sholat, dengan melihat zahir ayat diatas sesorang boleh menghadap
kearah mana saja sesuai dengan kehendak hatinya. Ia seakan-akan
tidak menghadap kiblat ketika sholat. Akan tetapi ketika melihat asbab
an-nuzul-nya, tahapan bahwa interpretasi tersebut keliru. Sebab, ayat
diatas berkaitan dengan sesorang yang sedang berada dalam
perjalanan dan melakukan sholat diatas kendaraan, atau berkaitan
dengan orang yang berjihad dalam menentukan arah kiblat.
2.Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian
umum.
3.Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Quran, bagi
ulama yang berpendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab

11
yang bersifat khusus (khusus As-sahab) dan bukan lafadz yang
bersifat umum (umum al-lafadz).
4.Apabila lafal yang diturunkan itu lafal yang umum dan terdapat dalil
atas pengkhususannya, maka pengetahuan mengenai asbabun nuzul
membatasi pengkhususan itu hanya terhadap yang selain sebab. Dan
bentuk sebab ini tidak dapat dikeluarkan (dari cakupan lafal yang
umum itu), karena masuknya bentuk sebab ke dalam lafal umum itu
bersifat qat’i (pasti). Maka ia tidak boleh dikeluarkan melalui ijtihad,
karena ijtihad itu bersifat zanni (dugaan). Pendapat ini dijadikan
pegangan oleh ulama umumnya.
5.Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat tersebut turun.
6.Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat Al-Quran, serta
untuk memantapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarkan.
Sebab, hubungan sebab-akibat (musabbab), hukum, peristiwa, dan
pelaku, masa dan tempat merupakan satu jalinan yang bias mengikat
hati.

Pentingnya mempelajari dan mengetahui Asbabun Nuzul adalah untuk


memahami ayat Al-Qur’an, baik dalam mengistimbath hukum atau
dalam beristidlal, atau sekedar memahami maksud ayat. Tidak
mungkin memahami kandungan makna suatu ayat tanpa mengetahui
sebab turunnya ayat tersebut.
Al Wahidi menjelaskan: “tidaklah mungkin mengetahui tafsir ayat
tanpa mengetahui dan penjelasan sebab turunnya.” Ibn Daqiqil ‘Id
berpendapat, “Keternagan sebab nuzul adalah cara yang kuat (tepat)
untuk mengetahui makna Al-Qur’an. Ibn Taimiyah mengatakan:
“Mengetahui sebab nuzul akan membantu dalam memahami ayat,
karena mengetahui sebab menimbulkan pengetahuan mengenai
musabab (akibat).”

12
Contohnya dalam QS. Al-Baqoroh ayat 158 yang artinya
“Sesungguhnya Safa dan Marwa adalah sebagian dari syi’ar Allah.
Maka barang siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah,maka
tidak ada dosa baginya untuk mengerjakan sa’i di antara keduanya.
Dan barang siapa mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati,
maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan dan Maha
Mengetahui.”
Lafal ayat ini secara tekstual tidak menunjukkan bahwa sa’i itu wajib,
sebab ketiadaan dosa untuk mengerjakannya itu menunjukkan
“kebolehan” dan bukannya “kewajiban.” Sebagian ulama’ juga
berpendapat demikian, karena berpegang pada arti tekstual ayat itu.

Dalam uraian yang lebih rinci Az-Zarqani mengemukakan urgensi


sebab An-Nuzul dalam memahami Al-qur’an sebagai berikut :
1. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidakpastian
dalam menangkap pesan ayat-ayat Al-Qur’an.
2. Mengatasi keraguan ayat yang diduga memiliki keraguan umum.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
4. Mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk
memantapkan wahyu ke dalam hati orang yang mendengarnya.
6. Penegasan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT, bukan
buatan manusia.
7. Penegasan bahwa Allah benar-benar memberi pengertian penuh
pada Rasulullah dalam menjalankan misi risalahnya.
8. Mengetahui makna serta rahasia-rahasia yang terkandung dalam
Al-Qur’an.
9. Seseorang dapat menentukan apakah ayat mengandung pesan
khusus atau umum dan dalam keadaan bagaimana ayat aitu harus
diterapkan.
10. Mengetahui secara jelas hikmah disyariatkannya suatu hukum.

BAB III
PENUTUP

13
A. Kesimpulan
Asbab al-Nuzul adalah kejadian atau peritiwa yang melatarbelakangi
turunnya ayat Al-Quran. Ayat tersebut dalam rangka menjawab, emjelaskan dan
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian-kejadian tersebut.
Asbab al-Nuzul merupakan bahan-bahan sejarah yang dipakai untuk menberikan
keterangan-keterangan terhadap lembaran-lembaran dan memberinya konteks
dalam memahami perintah-perintah-Nya. Sudah tentu bahan-bahan sejarah ini
hanya melingkupi peristiwa-peristiwa pada masa Al-Quran masih turun (‘ashr at-
tanzil).

1.Macam-macam Asbabun An-Nuzul:


a.Dilihat dari Sudut Pandang Redaksi-Redaksi(Cara dan Gaya menyusun kata)
yang Dipergunakan dalam Riwayat Asbab An-Nuzul
1. Sharih (visionable/jelas)
2. Muthamilah(impossible/kemungkinan)
b. Dilihat dari Sudut Pandang Berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk Satu Ayat
atau Berbilangnya Ayat untuk Satu Asbab An-Nuzul
1) Berbilangnya Asbab an-Nuzul untuk satu ayat (Ta’addud al-Sabab wa
Nazil al-Wahid)
2) Variasi ayat untuk satu sebab (Ta’addud al-Nazil wa As-sabab al-
wahid)

2.Urgensi dan kegunaan Asbaabun Nuzul


a. Membantu dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an.
b. Mengatasi keraguan ayat.
c. Menghususkan hukum yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an.
d. Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun.
e. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat.

B. SARAN
Semoga karya ilmiah ini dapat memberi manfaat bagi yang membacanya,
dan semonga dengan membaca karya ilmiah ini tentang asbabun nuzul dapat
memberi pengetahuan yang baru bagi kita setelah membancanya, dan apabila ada
kesalahan dalam penyusuna karya ilmiah ini kami selaku penyusun makala
meminta maaf yang sebesar besarnya, dan kami berharap dengan membaca karya
ilmiah ini kita bisa saling belajar satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA

14
http://huseinmuhibbi.blogspot.com/2015/06/makalah-asbabun-nuzul-al-
quran.html?m=1
http://makalahkampus15.blogspot.com/2017/10/makalah-studi-al-quran-asbabun-
nuzul.html?m=1
http://juniskaefendi.blogspot.com/2019/11/makalah-ulumul-quran-tentang-
asbabun_6.html?m=1
Anwar .Rosihon.2013.”Ulum Al- Qur’an”. Bandung:CV Pustaka Setia
Didin saefuddin Buchori,2005. “Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an:
Bogor: Granaada Pustaka
M.Yusuf,Kadar. 2014.”Studi Al-Qur’an” . Jakarta: Amzah
http://www.sarjanaku.com/2009/12/makalah-asbabun-nuzul.html?m=1 Diakses
Pada Tanggal 16 Oktober 2019
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/eganurfadillah5648/5
bf5529dab12ae790d67fcf7/asbabun-nuzulDiakses Pada Tanggal 17 Oktober 2019
http://huseinmuhibbi.blogspot.com/2015/06/makalah-asbabun-nuzul-al-
quran.html?m=0Diakses Pada Tanggal 18 Oktober 2019

15

Anda mungkin juga menyukai