Disusun Oleh :
PERBANKAN SYARIAH
2019
KATA PENGANTAR
Marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita kesempatan agar bisa berkumpul kembali seperti saat ini dalam
keadaan sehat wal’afiat.
Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup kepada kita semua sampai saat ini.
Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu bapak Rustam., S.Ei.,
M.Si. selaku dosen Metodologi Studi Islam yang telah membimbing kami untuk
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .................................................................................... 1
A. Kesimpulan ............................................................................12
B. Saran ......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam makalah ini akan membahas tentang hubungan antara islam dan
kebudayaan serta islam dan kebudayaan lama. Makalah ini ditujukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
raganya, yang menyatakan diri dalam berbagai kehidupan dan penghidupan
manusia, sebagai jawaban atas segala tantangan, tuntutan dan dorongan dari intra
diri manusia dan ekstra diri manusia, menuju ke arah terwujudnya kebahagian dan
kesejahteraan (spiritual dan material) manusia, baik individu maupun masyarakat,
ataupun individu dan masyarakat.
3
panggilan ilahi. Keyakinan ini disebut Iman, dan Iman merupakan pemberian dari
Tuhan, sedang kebudayaan merupakan karya manusia. Sehingga keduanya tidak
bisa ditemukan. Adapun menurut para ahli Antropologi, sebagaimana yang
diungkapkan oleh Drs. Heddy S. A. Putra, MA bahwa agama merupakan salah
satu unsur kebudayaan. Hal itu, karena para ahli Antropologi mengatakan bahwa
manusia mempunyai akal-pikiran dan mempunyai sistem pengetahuan yang
digunakan untuk menafsirkan berbagai gejala serta simbol-simbol agama.
Pemahaman manusia sangat terbatas dan tidak mampu mencapai hakekat dari
ayat-ayat dalam kitab suci masing- masing agama. Mereka hanya dapat
menafsirkan ayat-ayat suci tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada.
Adat istiadat dan tradisi ada kalanya yang dapat mewujudkan kebaikan
bagi umat manusia pada salah satu sisi kehidupan manusia, yang tidak ada nash
agamanya, kecuali pengarahan terhadap tujuan yang umum. Ketika itulah peran
akal melakukan ijtihat untuk mencari kehendak ilahi, dalam segala hal yang
4
berkaitan dengan kehidupan manusia. Mungkin bisa dikatakan bahwa adat istiadat
atau kebudayaan ataupun tradisi yang kebaikannya nampak (mengandung
kebaikan) adalah kehendak Ilahi. ia dapat dianggap sebagai hukum agama yang
disandingkan dengan tatanan agama secara menyeluruh, meliputi berbagai bidang
kehidupan. Pada saat itulah kenyataan hidup berperan dalam memahami agama
berdasarkan tradisi yang baik. Ia dianggap sebagai bagian agama ketika tidak ada
nash yang berkaitan dengannya, dan ketika tidak bertentangan dengan nash yang
ada.
Islam dan kebudayaan memiliki keterkaitan antara yang satu dengan yang
lain. Ajaran islam memberikan aturan-aturan yang sesuai dengan kehendak Allah
SWT, sedangkan kebudayaan adalah realitas keberagamaan umat Islam tersebut.
Sehingga dapat dikatakan bahwa wujud nyata dari pengamalan ajaran agama
islam itu mampu dilihat dari kebudayaan dan kehidupan nyata para pemeluk
agama Islam tersebut.
5
3. Kebudayaan Dalam Pandangan Islam
6
diperkenankan menikah dengan seorang kafir. Dijelaskan dalam al-qur’an Surah
Al-Mumtahana Ayat 10.
“Dari Abu Hurairah r.a. katanya: Abu Bakar Siddik ditugaskan oleh
Rasulullah SAW sebelum haji wada untuk memimpin satu kaum pada hari Nahar
melakukan haji, kemudian memberitahukan kepada orang banyak, suatu
pemberitahuan: Ketahuilah! Sesudah tahun ini orang-orang Musyrik tidak boleh
lagi haji dan tidak boleh thawaf di Ka’bah dalam keadaan telanjang. Sebelum
Islam, orang-orang musyrik Arab telah melakukan juga pekerjaan haji menurut
cara mereka sendiri. Antara lain ialah thawaf di Ka’bah dalam keadaan telanjang
bulat sambil bertepuk tangan”. (Hadits Shahih Bukhari no. 843). Sebelum Islam
datang tawaf dilakukan oleh orang-orang kafir secara telanjang, namun setelah
kedatangan Islam hal tersebut di rekonstruksi menjadi lebih islami.
7
jenazah yang berbentuk perahu lesung lebih dahulu. Kemudian kalau sudah tiba
masanya, jenazah tersebut akan digali lagi untuk dibakar. Upacara ini berlangsung
sampai seminggu atau lebih. Pihak penyelenggara harus menyediakan makanan
dan minuman dalam jumlah yang besar, karena disaksikan oleh para penduduk
dari desa-desa dalam daerah yang luas. Di daerah Toraja, untuk memakamkan
orang yan meninggal, juga memerlukan biaya yang besar. Biaya tersebut
digunakan untuk untuk mengadakan hewan kurban yang berupa kerbau. Lain lagi
yang dilakukan oleh masyarakat Cilacap, Jawa tengah. Mereka mempunyai
budaya “Tumpeng Rosulan“, yaitu berupa makanan yang dipersembahkan kepada
Rosul Allah dan tumpeng lain yang dipersembahkan kepada Nyai Roro Kidul
yang menurut masyarakat setempat merupakan penguasa Lautan selatan (Samudra
Hindia).
Islam tidak menerima begitu saja segala wujud kebudayaan yang ada.
Karena jika demikian Islam seolah-olah dipahami tidak memiliki nilai-nilai dasar
bagi pengembangan kebudayaan. Ada sejumlah prinsip dasar yang terkandung di
dalam Alquran dan hadits, sehingga umat Islam dapat mengembangkan
kebudayaan secara maksimal. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:
8
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka”(Q.S.3:190,191).
Kecaman Allah terhadap orang yang taklid antara lain dijelaskan Alquran
sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Isra: 36 artinya: “Dan janganlah kamu
mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya”(Q.S.17: 36).
9
e. Penekanan Pentingnya Kehidupan Dunia
10
Dalam Kebudayaan Islam Lama masih identik dengan kepercayaan
Animisme dan dinamisme dimana manusia percaya pada hal mistis, dan
cenderung lebih kental pada adat dari pada ajaran Islamnya sendiri.
11
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Jika dalam penulisan ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan seperti
penulisan huruf, ejaan, dan sebagainya, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat positif atau membangun. Karena pengetahuan penulis juga masih kurang
dan juga masih dalam pembelajaran.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://ubaisite.wordpress.com/2016/01/15/hubungan-islam-dan-
kebudayaan/