Disusun Oleh :
Mahasiswa Profesi Ners Kelompok Cluster Aceh, Sumatera Utara,
dam Sumatera Selatan
A. LATAR BELAKANG
Sehat adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan). Konsep
“sehat” menurut World Health Organization (WHO) merumuskan dalam cakupan
yang sangat luas, yaitu “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial,
tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”.
Pengertian sehat yang dikemukan oleh WHO ini merupakan suatau keadaan
ideal, dari sisi biologis, psiologis, dan sosial sehingga seseorang dapat melakukan
aktifitas secara optimal. Definisi sehat yang dikemukakan oleh WHO
mengandung karakteristik yaitu, merefleksikan perhatian pada individu sebagai
manusia, memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan
ektersnal.,Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan penyesuaian, dan
bukan merupakan suatu keadaan tetapi merupakan proses dan yang dimaksud
dengan proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik
mereka tetapi terhadap lingkungan sosialnya.
Berdasarkan visi dan misi Kementerian Kesehatan yaitu Masyarakat sehat
yang mandiri dan berkeadilan. Untuk dapat mewujudkan masyarakat yang hidup
sehat dan mandiri tersebut maka disusunlah misi yaitu Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan
masyarakat ; Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan ; Menjamin
ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan serta menciptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik.
Untuk mencapai misi maka tujuan pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai penduduk yang hidup
dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah RI.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diperlukan kerjasama dari
berbagai lintas sektor seluruh komponen bangsa bukan hanya pemerintah dan
petugas kesehatan akan tetapi dari masyarakat itu sendiri, agar masalah kesehatan
masyarakat Indonesia dapat diatasi.
Secara umum adapun masalah kesehatan yang ada pada penduduk RI sebagai
berikut : Kanker payudara, Kanker paru, Diabetes, Stroke, Hypertensi, Hepatitis
B, TBC, Stunting (Kemenkes, 2017 ). Sedangkan di Provinsi Sumatera Utara
masalah kesehatan yang ditemui seperti : Stroke 21,1%, penyakit jantung dan
pembuluh darah 12,9%, komplikasi DM 6,7%, TBC 5,7%, hipertensi 5,3%,
penyakit paru kronik 4,9%, hati 2,7%, gabungan diare dan gatroenteritiskarena
infeksi 1,9%. (Dinkes, 2017).
Maka mahasiswa melakukan praktik untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat tentang pentingnya kesehatan, pencegahan dan penanggulangan
terhadap penyakit.
Mahasiswa terbagi 3 Cluster yaitu Cluster Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera
Selatan. Dimana pada Cluster Sumatera Utara tepatnya Di Desa Jati Kesuma
Kecamatan namorambe Kabupaten Deli Serdang, kami mengambil sebanyak 30
KK, dan ditambah pengambilan KK dari daerah Kuta Padang, Aceh Barat
sebanyak 5 KK, daerah Desa Air Genting, Tanjung Balai sebanyak 5 KK, daerah
Dolok Sanggul sebanyak 5 KK, dan daerah Sumatera Selatan sebanyak 5 KK dan
didapatkan sebanyak 50 KK untuk melakukan pengkajian kemudian akan di
lakukan pendataan serta tabulasi terhadap data-data yang sudah dikumpulkan,
sehingga muncul beberapa permasalahan dan penyakit yang ada di Desa Jati
Kesuma Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang dan beberapa daerah
lainnya yaitu penyakit Hipertensi, Gatritis, permasalahan pada Pembuangan
Sampah di tempat terbuka dan dibakar, permasalahan perilaku kesehatan
cenderung beresiko : tidak minat berolahraga serta permasalahan pada
pengetahuan mengenai Corona Virus atau Covid-19. Sementara untuk prioritas
masalah yang dominan yaitu mengenai pemilahan, pembuangan dan pengelolaan
sampah serta minim pengetahuan mengenai Covid-19 dan Penatalaksanaan 3M.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Membantu dan memfasilitasi masyarakat pada Cluster Aceh, Sumatera
Utara dan Sumatera Selatan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal serta mampu mengenal dirinya sendiri tentang masalah kesehatan.
Dan memfokuskan pemecahan permasalahn di Desa Jati Kesuma Dusun II,
Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
2. Tujuan Khusus
Tujuan yang ingin dicapai pada Praktik Keperawatan Komunitas di Desa
Jati Kesuma Dusun II, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatra Utara, antara lain :
a. Melakukan pengumpulan data komunitas yang berhubungan dengan
kesehatan bersama masyarakat dengan menggunakan format survey
kesehatan masyarakat
b. Menggerakkan dan membina Kelompok Kerja Kesehatan (Pokjakes)
c. Menganalisa data kesehatan yang di dapat di masyarakat
d. Merumuskan diagnosa keperawatan/ masalah kesehatan dengan
menyelenggarakan musyawarah masyarakat RT (MMT)
e. Melakukan tindakan keperawatan
f.Menggerakkan masyarakat melakukan kegiatan yang telah di rencanakan
g. Meggubah perilaku kesehatan masyarakat
h. Melakukan pengembangan dan pengorganisasian masyarakat
i. Melakukan koodinasi atau kerjasama dengan lintas program dan lintas
sektoral
j. Melakukan evaluasi keperawatan
C. MANFAAT
1. Masyarakat desa Jati Kesuma Dusun II, Kecamatan Namorambe,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Memberikan gambaran masalah kesehatan lingkungan , pendidikan,
keselamatan dan permasalahan kesehatan yang ada serta pelayanan
sosial yang ada/ kegiatan sosial masyarakat
2. Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan- kegiatan
kesehatan serta sosial kemasyarakatan yang ada di masyarakat desa Jati
Kesuma Dusun II, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara
3. Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam
memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan
komunitas khususnya pada desa Jati Kesuma Dusun II, Kecamatan
Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
STRUKTUR BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
(BPD)
DESA JATI KESUMA KECAMATAN NAMORAMBE
KABUPATEN DELI SERDANG
PERIODE 2020 – 2026
KETUA
HARIADI
SEKRETARIS
BENDAHARA JULIANA ARIANI
MASDALIPAH
POKJA I
Ny. HALIMAH Ny. SUYANTI
POKJA II POKJA III POKJA IV
Ny. KOMARIAH
Ny. HALIMAH Ny. ANISAH GOK MANIA
Ny. SUWARNI
Ny. SALBIAH Ny. YAYUK PARJIAH
Ny. MISNAH
Ny. RASMIDAH Ny. SUYATIN ROHANI
Ny. JULIANA Ny. RISMAWATI LAMSARIAH
Ny. MARYATI Ny. SUKARNI CANDRA DEWI
2) Keberadaan TPS
Rata-rata warga mempunyai tempat sampah di depan rumah
kemudian masyarakat Rata-rata Membuang Sampah di
Tempat Penampungan Akhir yang biasanya ada tukang
sampah yang mengambil sampah.
5. Media Informasi
Masyarakat Desa Jati Kesuma Kecamatan Namorambe mendapat
informasi biasanya melalui petugas kesehatan dan media elektronik
maupun cetak yang disampaikan baik oleh Ketua RW, RT maupun
perkumpulan-perkumpulan masyarakat di wilayah Desa Jati
Kesuma tersebut. Tidak ada tempat informasi khusus (papan
pengumuman) yang terlihat di lingkungan Desa Jati Kesuma
Kecamatan Namorambe.
6. Sarana Transportasi
Sarana transportasi yang digunakan masyarakat Desa Jati Kesuma
Kecamatan Namorambe kebanyakan adalah sepeda motor, sepeda,
ada juga yang menggunakan mobil.
Diagram 1 : Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Pada diagram diatas dapat dilihat umumnya warga dari Cluster Aceh, Sumatera
Utara (Dusun II Desa Jati Kesuma Kecamatan Kabupaten Deli Serdang) dan
Sumatera Selatan berjenis kelamin Laki-laki dari 188 Jiwa (50 KK) adalah 94
jiwa sebanyak 50%.
Diagram 2 : Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Usia
Pada diagram diatas dapat dilihat umumnya warga dari Cluster Aceh, Sumatera
Utara (Dusun II Desa Jati Kesuma Kecamatan Kabupaten Deli Serdang) dan
Sumatera Selatan Berusia 20 - <25 Tahun dari 188 Jiwa (50 KK) adalah 71 jiwa
sebanyak 37,76%.
Berdasarkan Agama
12,23%
87,76
%
Islam Kristen
3%
44,66% 52,33%
93,61
%
B. Analisis data
Tabel 3.1 Analisis Data
Data Subjektif :
1. Hasil pengamatan kelompok bahwa di Kurang
Desa Jati Kesuma Namorambe telah terpaparnya
pencegahan
mendapat penjelasan dan himbauan informasi
dan
tentang Covid-19, namun masih terdapat
penanganan
keluarga belum mengerti pencegahan dan
Covid-19
penanganan Covid-19 dengan baik
2. Hasil pengamatan kelompok bahwa di
Desa Jati Kesuma Namorambe keluarga
mengatakan terlalu banyak mendapat kan
informasi dengan sumber yang belum
pasti, sehingga beberapa warga bingung
menerima informasi yang tepat.
3. Hasil pengamatan kelompok bahwa
penduduk di Desa Jati Kesuma
Namorambe mengatakan tidak dapat
menyukupi aneka ragam makanan
bergizi di tengah pandemi covid-19
Data Objektif :
1. Komposisi penduduk di Desa Jati
Kesuma Namorambe adalah usia dewasa
37,76% dan usia lansia 8,50%.
2. Dari 50 KK terdapat 44,66% kadang-
kadang tersediannya aneka ragam
makanan bergizi di keluarganya
3. Dari 50 KK terdapat 3% tidak lengkap
tersediannya aneka makanan bergizi di
keluargannya
4. Dari 50 KK, terdapat 73,3% stigma
masyarakat menjawab benar mengenai
Covid-19 dengan baik
5. Dari 50 KK, terdapat 26,6% stigma
masyarakat menjawab salah mengenai
Covid-19
D. Prioritas Masalah
Tabel 3.2 Proiritas Masalah
Masalah
Skor Urutan
NO Kesehatan/ A B C D E F G H
Total Prioritas
Keperawatan
1. Perilaku 4 4 5 3 4 3 4 3 30 1
kesehatan
cenderung
beresiko
berhubungan
dengan
ketidakadekuatan
dukungan sosial
2. Manajemen 4 3 4 2 3 4 4 4 28 2
kesehatan tidak
efektif
berhubungan
dengan kurang
terpaparnya
informasi
Keterangan :
A : Resiko terjadi masalah Penilaian diberikan dengan rentang nilai 0-5
B : Resiko parah 0 = tidak ada
C : Potensi untuk pendidikan kesehatan 1 = sangat rendah
D : Minat masyarakat 2 = rendah
E : Kemungkinan diatasi 3 = sedang
F : Sesuai program pemerintah 4 = tinggi
G : Sesuai dengan peran perawat 5 = sangat tinggi
H : Tersedia sumber (waktu, tempat, dana, fasilitas kesehatan
PERENCANAAN KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS DI DESA JATI KESUMA, KEC. NAMORAMBE
Tabel 3.3 PoA (Plan of Action)
Masalah
No. Tujuan Sasaran Rencana Tindakan Waktu Tempat Alokasi PJ Paraf
Kesehatan
Dana
1. Perilaku Dalam waktu 3 Warga dusun Tingkatkan Perilaku Oktober Dusun II Cluster
Bulan dukungan Aceh,
kesehatan II Jati Hidup Sehat 2020 Jati
sosial terhadap Sumatera
cenderung perilaku kesehatan Kesuma, 1. Demonstrasikan cara Kesuma Utara, dan
warga Desa Jati Sumatera
beresiko Namorambe pengelolaan sampah Namoram
Kesuma Kec. Selatan
berhubungan Namorambe kering maupun sampah be
meningkat.
dengan basah
dengan kriteria
ketidakadekuatan 2. Lakukan sosialisasi cara
hasil:
dukungan sosial pemilahan sampah
1. Masyarakat
kering dan sampah basah
menyatakan
3. Lakukan simulasi
mengerti tentang
pemilahan sampah
bahaya sampah
kering dan sampah basah
bagi kehidupan
dan pengolahan
sampah yang serta lakukan
benar pemasangan spanduk
2.Terbentuk terkait pengolahan
komitmen poitif
sampah
dari lintas
sektor terkait 4. Pendidikan kesehatan
pengelolaan
kepada masyarakat untuk
sampah
3. Masyarakat pola hidup sehat dan
membuang perilaku hidup sehat
sampah secara 5. Lakukan koordinasi
tertutup lintas sektor untuk
4. Masyarakat perencanaan,
memisahkan pelaksanaan dan
sampah basah pengawasan pengolahan
dan sampah sampah
kering.
No. Langkah-
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
Langkah
Pendahuluan 3 menit - Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Kooperatif, mengerti
- Menjelaskan maksud tujuan
1
dan tujuan - Menjawab pertanyaan
- Memberi pertanyaan penuntun
pembuka/penuntun
Penyajian 8 Menyampaikan materi Menyimak pemaparan
menit tentang : materi
Pengertian sampah
Jenis-jenis sampah
Sumber sumber
sampah
2
Cara pengelolaan
sampah
Bahaya sampah bagi
kesehatan
Perilaku membuang
sampah yang benar
3 Evaluasi 6 Melakukan evaluasi Mampu menjawab
menit dengan mengajukan pertanyaan
pertanyaan seputar
materi yang telah
dipaparkan
Lampiran materi
Pengelolaan Sampah
A. Pengertian Sampah
1. Dari sesuatu yang tidak terpakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus
dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia
(termasuk kegiatan industri) tetapi bukan yang biologis.
2. Suatu bahan yang terbuang dari sumber aktifitas manusia maupun alam
yang belum memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah berupa padat cair dan
gas
B. Sumber sampah
1. Manusia
Bahan buangan yang dikeluarkan oleh tubuh manusia, sebagai hasil
pencernaan (tinja , air seni )
2. Hewan
Bahan buangan yang dikeluarkan oleh hewan (sapi, babi. ayam dll), sebagai
hasil pencernaan (kotoran hewan)
3. Air limbah buangan rumah tangga maupun pabrik.
a. Limbah cair rumah tangga, seperti sisa air mandi, bekas cucian dan
limbah dapur.
b. Limbah pabrik sebelum dibuang ke alam bebas perlu diolah secara
khusus.
4. Sisa proses industri atau hasil sampingan kegiatan rumah tangga.
a. Sampah lapuk (sayur mayur, dll)
b. Sampah tidak lapuk dan tidak mudah lapuk (plastik, kaca dan mika)
C. Sampah dapat digolongkan menjadi
1. Sampah Organik
Yaitu sampah yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, sayuran daun-
daun kering dan sebagainya.
2. Sampah An Organik
Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk seperti plastik, wadah
pembungkus makanan , botol, kaleng, besi dan sebagainya.
D. Pengelolaan sampah
Memilah Sampah - Sampah di pisah antara organik dan anorganik
1. Sampah Organik - dapat diurai (degradable),
Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. K ompos dapat
mengurangi tumpukan sampah yang mudah membusuk seerta sangat berguna
dalam penyuburan tanah, selain itu kompos juga bisa memberikan nilai ekonomis
dengan cara menjual kompos yang dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman.
2. Sampah Anorganik - tidak terurai (undegradable),
Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang dapat didaur
ulang.
Mendaur Ulang Dengan 3R adalah singkatan dari Reduce, Reuse dan
Recycle. (3R) yaitu :
a. Reduce artinya mengurangi.
Kurangilah jumlah sampah dan hematlah pemakaian barang. Misalnya
dengan membawa tas belanja saat ke pasar sehingga dapat mengurangi
sampah plastik dan mencegah pemakaian styrofoam.
b. Reuse artinya pakai ulang.
Barang yang masih dapat digunakan jangan langsung dibuang, tetapi
sebisa mungkin gunakanlah kembali berulang-ulang. Misalnya menulis
pada kedua sisi kertas dan menggunakan botol isi ulang.
c. Recycle artinya daur ulang.
Sampah kertas dapat dibuat hasil karya, demikian pula dengan sampah
kemasan plastik mie instan, sabun, minyak, dll
E. Bahaya sampah bagi kesehatan
1. Sampah adalah tempat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit
dan serangga sebagai pemindah atau penyebar penyakit.
2. Selain itu, sampah juga menarik hewan perantara penyakit seperti lalat dan
nyamuk.
3. Sampah yang membusuk juga menghasilkan gas-gas beraroma tidak sedap
yang juga mempengaruhi kesehatan.
4. Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan karena sampah yang dibuang
sembarangan yaitu : diare, malaria, demam berdarah, infeksi kulit, dan lain-
lain.
5. Oleh karena itu, sampah harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin
sehingga tidak mengganggu kesehatan masyarakat.
F. Perilaku membuang sampah yang benar
1. Buanglah selalu sampah pada tempat sampah, sekecil apapun sampah
tersebut, jangan dibuang di sembarang tempat.
2. Pisahkan antara sampah organik dan sampah an organik.
3. Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman
4. Sampah anorganik bisa dimanfaatkan kembali menjadi produk seni dan bisa
dijual.
5. Sampah yang tidak bisa dimanfaatkan sendiri, jangan dibiarkan menumpuk
terlalu lama. Buanglah ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara).
6. Jangan membakar sampah sembarangan, karena selain menimbulkan asap
yang menyesakkan nafas, sampah-sampah tertentu dapat menyebabkan
penyakit bila di bakar (seperti bahan plastik dan karet bila dibakar
menghasilkan gas yang dapat menyebabkan kanker).
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menjelaskan apa itu covid 19 dan bagaimana penularannya.
2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat mengetahui apa itu covid-19
b. Masyarakat mengetahui bagaimana penularan Covid-19
II. Sub Topik
a. Masyarakat mengetahui defenisi covid-19
b. Masyarakat mengetahui tingkat kematian covid-19
c. Masyarakat mengetahui penyebab covid-19
d. Masyarakat mengetahui factor resiko covid-19
e. Masyarakat mengetahui gejala covid-19
f. Masyarakat mengetahui ap aitu diagnose covid-19
g. Masyarakat mengetahui apa komplikasi pada covid-19
h. Masyarakat mengetahui cara pencegahan penularan covid-19
III. Metode Penyuluhan
1. Pemutaran Vidio/Animasi
2. Ceramah
3. Tanya jawab
IV. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1 Pembukaan 5 a. Mengucapkan Menjawab salam, Kata –
menit salam mendegarkan, kata/Kalimat
b. Memperkenalkan menyimak, serta
diri bertanya mengenai
c. Menyampaikan perkenalan dan
tentang tujuan tujuan jika ada yang
d. Meyampakaikan kurang jelas.
pokok pembahasan
e. Kontrak waktu
2 Proses 10 Penyampain materi : Mendegarkan dan Kata –
edukasi menit a. Masyarakat menyimak apa yang kata/Kalimat
mengetahui apa disampaikan
itu Covid-19
b. Masyarakat
mengetahui
bagaimana
penularan
Covid-19
c. Masyarakat
mengetahui
bagaimana
pencegahan
Covid-19
3 Evaluasi 3 Tanya Jawab a. Memberikan Kata –
Menit pertanyaan jika kata/Kalimat
ada yang belum
dimengerti dan
kurang jelas.
b. Responden
mampu
menjawab
pertanyaan yang
diberikan.
4 Penutup 2 a. Menyimpulkan Mendengarkan dan Kata –
menit materi penyuluhan menyimak serta kata/Kalimat
b. Mengakhiri sesi menjawab salam
edukasi dan
memberi salam
V. Evaluasi
1. Masyarakat mengetahui tentang pengertian Covid-19
2. Masyarakat mengetahui tentang cara penularan Covid-19
3. Masyarakat mengetahui tentang pencegahan Covid-19
VI. Materi
1. Definisi Covid 19
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat
menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan
seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia.
COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang
disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang
juga sering disebut virus Corona. Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menular
antar manusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara,
termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan. Penyebarannya yang cepat
membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona. Di
Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini
2. Tingkat Kematian Akibat COVID-19
Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-
19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 26 Oktober
2020 adalah 389.712 orang dengan jumlah kematian 13.299 orang.
Dari kedua angka ini dapat disimpulkan bahwa case fatality rate atau tingkat
kematian yang disebabkan oleh COVID-19 di Indonesia adalah sekitar
3,4%. Case fatality rate adalah presentase jumlah kematian dari seluruh
jumlah kasus positif COVID-19 yang sudah terkonfirmasi dan dilaporkan.
Merujuk pada data tersebut, tingkat kematian (case fatality rate) berdasarkan
kelompok usia adalah sebagai berikut:
a. 0–5 tahun: 1,09%
b. 6–18 tahun: 0,37%
c. 19–30 tahun: 0,49%
d. 31–45 tahun: 1,45%
e. 46–59 tahun: 5,62%
f. >60 tahun: 14,10%
Dari seluruh penderita COVID-19 yang meninggal dunia, 0,8% berusia 0–5
tahun, 0,9% berusia 6–18 tahun, 3,6% berusia 19–30 tahun, 13,2% berusia
31–45 tahun, 38,6% berusia 46–59 tahun, dan 43% berusia 60 tahun ke atas.
Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 58,6% penderita yang meninggal
akibat COVID-19 adalah laki-laki dan 41,4% sisanya adalah perempuan.
3. Penyebab COVID-19
COVID-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, yaitu virus jenis baru
dari coronavirus (kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan).
Infeksi virus Corona bisa menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai
sedang, seperti flu, atau infeksi sistem pernapasan dan paru-paru, seperti
pneumonia.
COVID-19 awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Setelah itu, diketahui
bahwa infeksi ini juga bisa menular dari manusia ke manusia. Penularannya
bisa melalui cara-cara berikut:
a. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat
penderita COVID-19 bersin atau batuk
b. Memegang mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dulu,
setelah menyentuh benda yang terkena droplet penderita COVID-19
c. Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita COVID-19
tanpa mengenakan masker
d. CDC dan WHO menyatakan COVID-19 juga bisa menular melalui aerosol
(partikel zat di udara). Meski demikian, cara penularan ini hanya terjadi
dalam prosedur medis tertentu, seperti bronkoskopi, intubasi endotrakeal,
hisap lendir, dan pemberian obat hirup melalui nebulizer.
4. Faktor Risiko COVID-19
COVID-19 dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila menyerang orang lanjut usia, ibu
hamil, perokok, penderita penyakit tertentu, dan orang yang daya tahan
tubuhnya lemah, seperti penderita kanker.
Karena mudah menular, penyakit ini juga berisiko tinggi menginfeksi para
tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, tenaga medis
dan orang yang melakukan kontak dengan pasien COVID-19 perlu
menggunakan alat pelindung diri (APD).
5. Gejala COVID-19
Gejala awal infeksi COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam,
pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala
dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang
berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak atau berdarah, sesak
napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut di atas muncul ketika tubuh
bereaksi melawan virus COVID-19.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi
COVID-19, yaitu:
a. Demam (suhu tubuh di atas 38°C)
b. Batuk kering
c. Sesak napas
Selain gejala di atas, ada beberapa gejala lain yang jarang terjadi, tetapi juga
bisa muncul pada infeksi COVID-19, yaitu:
a. Mudah lelah
b. Nyeri otot
c. Nyeri dada
d. Sakit tenggorokan
e. Sakit kepala
f. Mual atau muntah
g. Diare
h. Pilek atau hidung tersumbat
i. Menggigil
j. Bersin-bersin
k. Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau
7. Pengobatan COVID-19
Sampai saat ini, belum ada obat untuk mengatasi penyakit COVID-19. Jika
Anda di diagnosis COVID-19 tetapi tidak mengalami gejala atau hanya
mengalami gejala ringan, Anda bisa melakukan perawatan mandiri di rumah,
yaitu:
a. Lakukan isolasi mandiri selama 2 minggu dengan tidak keluar rumah dan
menjaga jarak dengan orang dalam satu rumah.
b. Ukur suhu tubuh 2 kali sehari, pagi dan malam hari.
c. Cuci tangan dengan sabun, air mengalir, atau hand sanitizer.
d. Banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh.
e. Istirahat yang cukup untuk mempercepat proses penyembuhan.
f. Konsumsi obat pereda batuk, demam, dan nyeri, setelah berkonsultasi
dengan dokter.
Perhatikan gejala yang Anda alami dan segera hubungi dokter jika gejala
memburuk.
Penelitian menunjukkan bahwa pasien COVID-19 dengan gejala ringan dapat
sembuh dalam 2 minggu. Namun, sebelum Anda mengakhiri isolasi mandiri
dan kembali beraktivitas, tetap lakukan konsultasi dengan dokter. Jika Anda
didiagnosis COVID-19 dan mengalami gejala berat, dokter akan merujuk
Anda untuk menjalani perawatan dan karantina di rumah sakit rujukan.
Metode yang dapat dilakukan dokter antara lain:
a. Memberikan obat untuk mengurangi keluhan dan gejala
b. Memasang ventilator atau alat bantu napas
c. Memberikan infus cairan agar tetap terhidrasi
d. Memberikan obat pengencer darah dan pencegah penggumpalan darah
e. Penelitian untuk mencari metode pengobatan yang efektif dalam
mengatasi penyakit COVID-19 masih terus dilakukan.
f. Beberapa jenis obat yang diteliti untuk mengatasi COVID-19 adalah
remdesivir, lopinavir-ritonavir, dan favipiravir.
g. Di antara obat-obatan tersebut, remdesivir dinilai paling efektif dalam
mengatasi COVID-19 pada beberapa pasien. Meski demikian, penelitian
tentang efektivitas remdesivir masih terus berlanjut.
8. Komplikasi COVID-19
Pada kasus yang parah, infeksi COVID-19 bisa menyebabkan komplikasi
serius berupa:
a. Gagal napas akut
b. Pneumonia
c. Gagal jantung akut
d. Gagal hati akut
e. Infeksi sekunder pada organ lain
f. Gagal ginjal
g. Gangguan pembekuan darah
h. Rhabdomyolysis
i. ARDS (acute respiratory distress syndrome)
j. Syok septik
k. Kematian
9. Pencegahan COVID-19
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus
Corona penyebab COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik
adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda
terinfeksi virus ini, yaitu:
a. Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 2 meter dari
orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan
mendesak.
b. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian,
termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan.
c. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar
rumah atau di tempat umum.
d. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
e. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
f. Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif
terinfeksi COVID-19, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau
pilek.
g. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
buang tisu ke tempat sampah.
h. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.
i. Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 (termasuk kategori suspek
dan probable) yang sebelumnya disebut sebagai ODP (orang dalam
pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa
langkah yang bisa dilakukan agar tidak menularkan virus Corona ke orang
lain, yaitu:
j. Lakukan isolasi mandiri dengan tinggal di ruangan yang terpisah dengan
orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan
kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang
lain.
k. Konsumsi obat-obatan yang disarankan oleh dokter.
l. Lakukan pengukuran suhu 2 kali sehari, pagi dan malam hari.
m. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
n. Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi
dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.
o. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda
sampai Anda benar-benar sembuh.
p. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang
sedang sakit.
q. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
r. Pakai masker dan sarung tangan bila terpaksa harus berada di tempat
umum, seperti rumah sakit atau sedang bersama orang lain.
s. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
segera buang tisu ke tempat sampah.
t. Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh dokter di
rumah sakit, seperti melahirkan, operasi, cuci darah, atau vaksinasi anak,
perlu ditangani secara berbeda dengan beberapa penyesuaian selama
pandemi COVID-19. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan
COVID-19 selama Anda berada di rumah sakit. Konsultasikan dengan
dokter mengenai tindakan terbaik yang perlu dilakukan.
Media Video Covid-19 :
https://drive.google.com/file/d/1MJvMRCQAiA4iTWj6EYNcDPVsPyilFztj/view?usp=sharing
Leaflet Covid-19
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
Jalan Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik , Semarang
Telepon : (024)7470364, Faksimile (024)7470364
Kepada yth :
Dengan Hormat,
Sesuai dengan program pendidikan dan optimalisasi pencapaian kompetensi mahasiswa profesi Ners Poltekkes Kemenkes
Semarang pada masa adaptasi kebiasaan baru, bersama ini kami mengajukan permohonan ijin kepada Kepala Desa/Kelurahan/Ketua
RW/RT/Desa Wisma di lingkungan mahasiswa berdomisili (sebagai anggota warga masyarakat) untuk melaksanakan praktik klinik
sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat pada tanggal 19 Oktober s.d 21 November 2020 dengan tujuan sebagai berikut :
1. Sebagai bentuk penerapan ilmu dan ketrampilan dalam memberikan asuhan keperawatan (pengelolaan) Komunitas, Keluarga
dan Gerontik dengan menekankan upaya promotif dan preventif
2. Sebagai bentuk nyata keterlibatan mahasiswa dalam mendukung pemerintah untuk mengendalikan penularan Covid-19 di
masyarakat, cluster keluarga dan lanjut usia
3. Memasyarakatkan gerakan masyarakat dalam pola hidup bersih sehat dan adaptasi kebiasaan baru
Perlu kami sampaikan informasi kepada bapak / ibu bahwa :
1. Mahasiswa akan dibimbing secara langsung oleh dosen pembimbing baik dari kampus maupun pembimbing klinik
2. Mahasiswa telah dibekali ilmu dan ketrampilan terkait Asuhan Keperawatan Komunitas, Keluarga dan Gerontik
3. Mahasiswa telah melaksanakan praktek klinik mata kuliah tersebut pada jenjang Sarjana Terapan Keperawatan (S-1)
Keperawatan
4. Mahasiswa telah dibekali dengan ilmu dan ketrampilan pencegahan penyebaran Covid-19 pada tanggal 16 September 2020
oleh tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUP Dr. Kariadi Semarang
Besar harapan kami atas ijin dan kesempatan yang diberikan oleh Bapak/Ibu kepada Mahasiswa Prodi Keperawatan Semarang.
Demikian atas perhatian dan ijin yang diberikan, kami sampaikan terima kasih.
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
Jalan Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik , Semarang
Telepon : (024)7470364, Faksimile (024)7470364
Kepada yth :
Demikian atas perhatian dan ijin yang diberikan, kami sampaikan terima kasih.
DOKUMENTASI MMT I :
DOKUMENTASI MMT II :
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
Jalan Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik , Semarang
Telepon : (024)7470364, Faksimile (024)7470364
Kepada yth :
Demikian atas perhatian dan ijin yang diberikan, kami sampaikan terima kasih.
DOKUMENTASI MMT III :