Anda di halaman 1dari 21

MATERI/KURIKULUM

PENDIDIKAN DALAM PANDANGAN PENDIDIKAN ISLAM

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Pada Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Kelompok Dua (II)
Semester Satu (I) institut Agama Islam Negeri (IAIN) BONE

Dosen Pembimbing :
DR. SYAMSIR, S.PD.I., M.P

Oleh Kelompok 4 :

KURNIAWAN

880042020023

SATRIANA TAHIR

880042020025

ALFAHRIANA

880042020033

FAKULTAS TARBIYAH

STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN BONE 2020


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang masih melimpahkan rahmat

dan hidayahnya kepada kita semua,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang

berjudul “MATERI/KURIKULUM PENDIDIKAN DALAM PANDANGAN PENDIDIKAN

ISLAM”. Ini pada waktu yang tepat. Adapun tujuan kami dari penulisan makalah ini adalah

untuk memenuhi wawasan kami dan dan guna untuk memenuhi tugas dari dosen pada prodi

pendidikan bidang studi pendidikan bahasa arab. Selain itu kami juga berharap makalah ini bias

menambah wawasan bagi para pembacanya.

Tidak lupa ucapan terimakasih kepada dosen yang telah memberikan kepercayaan kepada

kami dalam penulisan makalah ini dan teman-teman yang membantu dalam penyelesaian tugas

ini makalah ini.kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dri kata sempurna, masih

bnyk kekurangan didalamnya,oleh karna itu ,kritik dan saran dari bapak dosen dan pembaca agar

dapat membangun kami dalam kesempurnaan makalah ini.

Senin, 4 januari 2021 M

Penulis

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................i

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................................1

C. TUJUAN........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASA..................................................................................................................2

A. PENEGERTIAN KURIKULUM..................................................................................2

B. MATERI/KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM.......................................4

C. FUNGSI KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM........................................5

D. KERANGKA DASAR KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM.................................5

E. DASAR KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM.........................................................7

F. KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM.......................................................................9

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................15

A. KESIMPULAN...........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................16

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan bentuk usaha sadar dan terencana yang berfungsi untuk

mengembangkan potensi yang ada pada manusia agr bisa digunakan untuk kesempurnaan

hidupnya dimasa yang akan datang. Jiika dalam perspektif islam adalah untuk membentuk

manusia menjadi manusia seutuhnya (insan kamil) dan menciptakan bentuk masyarkat yang

ideal dimasa depan. Dari istilah insan kamil ini maka segala aspek dalam pendidikan

haruslah sesuai dengan idealitas islam.

Dalam kurikulum, tidak hanya dijabarkan serangkaian ilmu pengetahuan yang harus

diajarkan oleh pendidik kepada peseta didik tetapi juga segala kegiatan yang bersifat

kependidikan yang dipandang perlu karena mempunyai pengaruh terhadap anak didik dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan islam. Disaming itu juga kurikulum hendaknya dapat

dijadikan ukuran kualitas proses pendidikan sehingga dalam kurikulum sekolah telah

tergambar berbagai pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diharapkan dimilki

peserta didik.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana kurikulum dalam pandangan pendidikan islam?

C. TUJUAN

Untuk mengetahui kurikulum dalam pandangan pendidikan islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kurikulum

Secara epistemologi kurikulum dalam pendidikan dikenal dengan rencana pembelajaran.

Kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan sebagai peganagan guna mencapai tujuan

pendidikan, atau sebagai suatu rencana yang memberikan pedoman atau pegangan dalam proses

kegiatan belajar-mengajar. Apa yang direncanakan biasanya bersifat idea, suatu cita-cita tentang

manusia atau warga Negara yan dibentuk.

Menurut pandangan lama, kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus

disampaikan atau dipelajari oleh siswa. Anggapan ini telah ada sejak zaman Yunani Kuno, dalam

lingkungan atau hubungan tertentu pandangan ini masih dipakai sampai sekarang, yaitu sebagai

“…a racecourse of subject matters to be mastered” (Robert S. Zais, 1976, hlm. 7). Banyak orang

tua dan bahkan para guru yang apabila ditanya mengenai kurikulum akan memberikan jawaban

sekitar bidang studi atau mata pelajaran. Lebih khusus lagi diartikan sebagai halnya isi pelajaran.

Pendapat-pendapat yang muncul selanjutnya telah beralih dari penekanan pada isi menjadi lebih

menekankan pada pengalaman belajar. Seperti definisi Doll yang lebih menekankan pengalaman

siswa, menunjukkan adanya perubahan-perubahan dari isi kepada proses, tetapi juga

menunjukkan adanya perubahan lingkup dari konsep yang sangat sempit kepada yang lebih luas.

Sedangkan menurut pandangan modern, kurikulum lebih dari sekedar rencana pelajaran

atau bidang studi, kurikulum dalam pandangan modern adalah semua yang secara nyata terjadi

dalam proses dalam pendidikan yang terjadi di sekolah. Pandangan ini bertolak dari sesuatu yang

2
actual, yang nyata, yaitu yang actual terjadi di sekolah dalam proses belajar. Lebih tegasnya lagi

menurut pendidikan modern bahwa semua pengalaman belajar ialah kurikulum.

Adapun dari definisi yang telah ada kurikulum membentuk suatu konsep yang menyatakan

kurikulum sebagai substansi, sebagai system, dan sebagai bidang studi;

1. Kosep kurikulum sebagai substansi, yaitu sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi

murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai.

2. Konsep kurikulum sebagai suatu system, yaitu system kurikulum. System kurikulum

merupakan bagian dari system pengolahan, system pendidikan, bahkan system masyarakat.

Hasil dari system kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari system

kurikulum adalah bagaimana memalihara kurikulum agar tetap berjalan secara dinamis.

3. Konsep kurikulum sebagai suatu bisang studi, yaitu bidang studi kurikulum. Kurikulum

dalam bidang studi bertujuan mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem

kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan openelitian dan percobaan,

diharapkan menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang

studi kurikulum.

4. Lain dari pada itu, Ahmad Tafsir dalam bukunya Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif

Pendidikan Islam (2007, h. 54) menegaskan bila tujuan hidup kita ternyata banyak

melenceng dalam pencapaiannya, maka kita harus segera merevisi kurikulum yang kita

tempuh tersebut. Dalam pengertian ini, kurikulum adalah alat atau jalan untuk mencapai

tujuan pendidikan, yang juga merupakan tujuan hidup kita.

3
B. Materi atau Kurikulum Dalam Pendidikan Islam

Dalam pendidikan islam terdapat suatu system yg menentukan generasi-generasi yang akan

meneruskan sepak terjun umat muslim yang akan dating. System tersebut salah satu komponen

terpenting dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan Islam sebab komponen tersebut

berjalan seiring tujuan yang akan dijapai dalam pelaksanaan pendidikan. Yaitu kurikulum yang

menjadi salah satu penentu keberhasilan pendidikan dan terlepas dari itu kurikulum merupakan

sistem yang mengantisipasi kebutuhan masyarakat yang berorientasi pada masa depan.

Melihat fenomena tersebut, di mana kurikulum sejalan dengan tujuan pendidikan bahkan

sebagai aplikasi dari tujuan pendidikan itu sendiri. Sehingga kemana arah dan tujuan pendidikan

melaju maka kurikulkum akan mengikuti dan menyelaraskan tujuan tersebut dengan kebutuhan-

kebutuhan yang diinginkan masyarakat dan menjadi penyeimbang diantara dunia pendidikan

islam dengan masyarakat. Adapun hal tersebut dikarenakan tujuan pendidikan haruslah

menyesuaikan dengan kebutuhan dan tentunya merujuk pada budaya dan latar belakang suatu

Negara dimana pendidiakn itu berada, karena tujuan pendidikan tidak bisa lepas dari pola hidup

dan budaya negara tersebut baik secara teoritis maupun praktis.

Adapun keberadaan kurikulum dalam perspektif pendidikan islam memiliki bebarapa

kandungan yang sangat urgen, sehingga perlu dikaji dan dikembangkan baik secara teoritis

maupun praktis. Akan tetapi sebelum membahas mengenai kurikulum tersebut alangkah baiknya

4
kita mengupas terlebih dahulu makna kurikulum secara epistemology maupun pengertiannya

dalam pendidikan Islam juga mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan perspektif

kurikulum dalam perspektif Pendidikan Islam.

Kurikulum dikenal pertama kali dalam dunia olah raga pada tahun 1856, yakni suatu alat

yang membawa seseorang dari “star” sampai “finis”. Namun dalam perkembangannya

kurikulum dipergunakan oleh praktisi pendidikan dalam bidang pendidikan kira-kira tahun 1955

yang ketika itu berarti sejumlah mata pelajaran di sekolah aatu mata kuliah di perguruan tinggi

yang ditempuh untuk mencapai suatu ijazah atau pengakuan. Juga berarti keseluruhan pelajaran

yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan..

C. Fungsi kurikulum dalam pendidikan islam

1. Alat untuk mencapai tujuan dan untuk menempuh harapan manusia sesuai dengan tujuan

yang dicita-citakan.

2.. Pedoman dan program harus dilakukan oleh subjek dan objek pendidikan

3.fungsi kesinambungan untuk persiapan jenjang sekolah berikutnya dan penyiapan tenaga

kerja bagi yang tidak melanjutkan

4.. Standar dalam penilaian kriteria keberhasilan suatu proses pendidikan, atau sebagai

batasan dari program kegiatan yang akan dijalankan pada semester maupun pada tingkat

pendidikan tertentu .1[5]

5
D. Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Islam

Kurikulum yang baik dan relevan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan islam adalah

yang bersifat intergrated dan komperensif serta menjadikan al-Quran dan hadits sebagai sumber

utama dalam penyusunan.

Didalam Al-Quran dan hadits ditemukan kerangka dasar yang dapat dijadikan

sebagai pedoman operasional dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan

islam. Kerangka dasar tersebut adalah, (1) Tauhid, dan (2) Perintah membaca.

1.      Tauhid

Tauhid sebagai dasar utama kurikulum harus di mantapkan semenjak masih bayi-dimulai

dengan menperdengarkan kalimat-kalimat tauhid seperti azan atau iqamah terhadap anak yang

baru dilahirkan. Tauhid sebagai falsafah dan pandangan hidup umat islam meliputi konsep

kemaha esaan Allah, serta keunikan Allah atas semua makhluknya, Allah SWT, unik dan esa

dalam dan perbuatan.

Tauhid merupakan prinsip utama dalam seluruh di mensi kehidupan manusia baik hubungan

vertical dengan allah maupun hubungan horizontal dengan manusia dengan alam. Tauhid seperti

inilah yang dapat menyusun pergaulan yang harmonis sesamanya. Kita dapat mewujudkan tata

dunia yang harmonis kosmos yang penuh tujuan, persamaan social, persamaan kepercayaan,

persamaan jenis dan ras, persamaan dalam segala aktivitas dan kebebasan bahkan seluruh

masyarakat dunia adalah sama yang disebut “ummatan wahidah”.

2.      Perintah Membaca

Perintah membaca Ayat-ayat Allah yang meliputi 3 macam ayat yaitu:

6
1. Ayat Allah yang berdasarkan wahyu

2. Ayat Allah yang ada pad diri manusia, dan

3. Ayat Allah yang terdapat di alam semesta di luar diri manusia

Firman Allah SWT :

Artinya :

Bacalah! Dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal

darah. Bacalah! Dan Tuhanmulah yang paling pemurah, yang mengajarkan (manusia) dengan

perantaraan kalam, dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S : 1-5)

Firman Allah SWT itu merupakan bahan pokok pendidikan yang mencakup

seluruh ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh manusia. Membaca selain melibatkan proses

mental yang tinggi, pengenalan (cognition), ingatan (memory),pengamatan (perception),

pengucapan (verbalization), pemikiran (reasoning), daya cipta (creativity) juga sekaligus

merupakn bahan pendidikan itu sendiri

E. Dasar Kurikulum Pendidikan Islam

Kurikulum sebagai salah satu komponen pendidikan yang sangat berperan dalam

mengantarkan pada tujuan pendidikan yang diharapkan, harus mempunyai dasar-dasar yang

merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum, susunan dan

organisasi kurikulum.

Yang menjadi dasar -dasar dalam penyusunan kurikulum pendidikan islam adalah :

1.   Dasar Agama

7
Seluruh sistem yang ada alam masyarakat islam, termasuk sistem pendidikannya harus

meletakkan dasar falsafah, tujuan,dan kurikulumnyapada ajaran islam yang meliputi aqidah,

ibadah, muamalat dan hubungan –hubungan yang berlaku didalammasyarakat. Hal ini bermakna

bahwa semua itu pada akhirnya harus mengacu pada dua sumber utama syariat islam yaitu

alquran dan sunnah.

2.   Dasar Falsafah

Dasar ini memberikan arah dan tujuan pendidikan islam, dengan dasar filosofis

sehingga susunan kurikulum pendidikan islam mengandug duatu kebenaran, terutama

dari sisi nilai-nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini kebenarannya.

3. Dasar Psikologis

Asas ini memberikan bahwa kurikulum pendidikan islam hendaknya disusun dengan

mempertimbangkan tahapan-tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui

anak didik. Kurikulum pendidikan islam harus dirancang sejalan dengan ciri-ciri

perkembangan anak didik, tahap kematangan bakat-bakat jasmani, ntelektual, bahasa,

emosi dan sosial, kebutuhan dan keinginan, minat, kecakapan,perbedaan individual

antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya.

4. Dasar Sosial

8
Dasar ini memberikan gambaran bagi kurikulum pendidikan islam yang tercermin

pada dasar sosial yang mengandung ciri-ciri masyarakat islam dan kebudayaannya.

Baik segi dari pengetahuan, nilai-nilai ideal, cara berpikir dan adat kebiasaan, dan

seni. Sebab tidak ada suatu masyarakat yang tidak berbudaya dan tidak ada suatu

kebudayaan yang tidak berada pada masyarakat. Kaitannya dengan kurikulum

pendidikan islam sudah tentu kurikulum ini harus mengakar terhadap masyarakat dan

perubahan dan perkembangan.

5. Dasar Organisatoris

Dasar ini memberikan landasan dalam penyusunan bahan pembelajaran beserta

penyajiannya dalam proses pembelajaran beserta penyajiannya dalam proses

pembelajaran.

F. Kurikulum Pendidikan Islam

            Kurikulum pendidikan Islam berbeda-beda isinya menurut kondisi dan situasi

perkembangan agama Islam, karena kaum muslimin berada di dalam lingkungan dan negeri yang

berbeda-beda pula. Namun demikian, mereka tetap sepakat menjadikan kitab suci Al-Qur’an

sebagai sumber pokok ilmu-ilmu agana dan ilmu umum.

            Dalam kaitannya dengan kurikulum tersebut, Ibnu Khaldun menjelaskan mengenai

kesepakatan Negara-negara Islam terhadap tujuan pendidikan, yakni Al-Qur’an tetap sebagai

pedomannya, ia menyatakan “Sesungguhnya tujuan pendidikan yang bersumberkan Al-Qur’an

adalah untuk mencapai tujuan pembentukan akidah/keimanan yang mendalam dan

menumbuhkan dasar-dasar akhlak al-karimah melalui jalan agama yang diturunkan untuk

9
mendidik jiwa manusia serta menegakkan akhlak yang membangkitkan kepada perbuatan yang

baik.

            Al-Qur’an dan hadist bukanlah buku sains, buku filsafat, atau buku mistik, melainkan

berisi pokok-pokok ajaran. Maka dari pada itu, jika kita mencari teori kurikulum di dalamnya,

maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Berdasarkan Al-Qur’an dan hadist tersebut, para

praktisi pendidikan muslim menyusun wawasan mereka tentang kurikulum. Namun agaknya

hingga saat ini para praktisi pendidikan Islam belum menulis teori kuriklulum secara rinci dan

sistematik sebagaimana yang telah dilakukan oleh penulis Barat. Akan tetapi, sekali lagi hal

tersebut bukan berarti para ahli Muslim tersebut tidak memilii wawasan sama sekali mengenai

kurikulum. Dikatakan demikian karena jelas ketika nereka menyusun program pendidiakn untuk

sekolah yang mereka dirikan, kita dapati susunan mata pelajaran serta kegiatan yang

mengambarkan wawasan mereka tentang kurikulum.

            Dalam pendidikan Islam itusndirir terdapat dua macam kurikulum yaitu, kurikulum

khusus untuk pengajaran permulaan (dasar) dan kurikulum untuk pengajaran tingkat tinggi:

1. Kurikulum Ibtidai (Tingkat Dasar)

Secara umum telah diperkenalkan di seluruh Negara Islam bahwa ajaran Al-Qur’an

dan Hadits Nabi merupakan dua materi pelajaran pokok, namun di Negara-negara

Islam tersebut tentunya tidak harus sama dalam memprogramkan kedua meteri

pokok tersenut kedalam kurikulum, sebab disesuaikan dengan kondisi dan dituasi

masing-masing Negara, yang pada umumnya berbeda mahdzhab dan sudut pandang

mengenai kurikulum tersebut. Mengenai penyebutan nama kurikulum ibtidai (tingkat

dasar) berdasarkan atas dimulainya pendidikan anak yang sdang tumbuh, kemudian

10
berprosws pada tingkat murabahah (usia dimana anak telah mampu berfikir).

Pendidikan ini telah mencakup pada pendidikan kanak-kanak dan mnurabahah.

2. Kurikulum Tingkat Atas

Kurikulum tingkat atas ini berisi ilmu pengetahuan yang benyak jenisnya untuk

dikembangkan dan didalami secara khusus. Dalam hal ini Ibnu Khaldun membagi

jenis-jenis ilmu pengetahuan menjadi dua jenis ilmu yang dijadikan bahan pelajaran.

a.  Ilmu pengetahuan yang mengandung nilai instrinstik (mengandung nilai

aslinya). Ilmu-ilmu ini terdiri dari ilmu fiqih, tafsir, hadits, ilmu kalam, ilmu

ketauhidan, dan ilmu agama yang lainnya.

b.  Ilmu pengetahuan yang tidak bersifat instrinstik (ekstrinstik; yang nilainya

tergantung dari luar). Yaitu ilmu-ilmu yang berfungsi sebagai alat untuk mendalami

ilmu-ilmu tersebut diatas seperti bahasa arab, ilmu hitung, dan ilmu mantiq (logika).

Dalam hal ini para ahli pendidikan berpendapat bahwa memperluas pengajaran ilmu-

ilmu tingkat pertama sampai pas penganalisaan problem-problemnya, merupakan kewajiban

mutlak bagi mereka agar ilmu-ilmu tersebut benar-benar berfuntsi dikalangan masyarakat luas.

Hal diatas berdasarkan sejarah dimulai ketika beberapa orang masuk Islam, Nabi

menyediakan rumah al-Arqam bin Abi al-Arqam sebagai tempat pengajaran. Ini merupakan

tempat pendidikan pertama dalam Islam. Di sana Nabi mengajarkan pokok-pokok ajaran agama

Islam, membacakan wahyu, dan sembahyang (ketika itu belum lima waktu). Selain itu Nabi

jugamengajarkan ajaran agama Islam dirumahnya sendiri. Jadi, dari uraian sejarah tersebut dapat

kita garis bawahi  bahwa kurikulum pendidikan yang diberikan Nabi selama di Mekkah ialah al-

Qur’an. Namun demikian, konsep kurikulum pendidikan Nabi pada masa itu hingga berakhirnya

11
periode Mekkah belum komprehensif. Maka hendaknya kita melihat setelah itu yakni periode

Madinah dan seterusnya, dimana setelah Nabi dan para sahabat hijrah ke Madinah, usaha Nabi

ialah mendirikan majid. Hal ini sangat penting karena masjid ini tidak hanya digunakan sebagai

tempat shalat, tetapi juga sebagai tempat pendidikan.

Dari pengajaran yang diterapkan Nabi dan para sahabat, menghasilkan atu kesimpulan

bahwa apa yang telah diajarkan menjurus pada pendidikan akhlak, hal tersebut sebagaimana

hadits Nabi “innama bu’itstu li utammima makarimal akhlak”, yakni untuk menyempurnakan

akhlak. Adapun pendidikan akhlak adalah pusat yang di sekelilingnya berputar program dan

kurikulum pendidikan Islam.

Yang dimaksud akhlak disini ialah bahwa manusia berkelakuan dalam kehidupannya

sesuai dengan kemanusiaannya, yaitu kedudukan mulia yang diberikan Allah kepadanya

melebihi makhluk-makhluk yang lain, dan oleh karenanya ia diangkat sebagai khalifah. Daripada

itu makailmu adalah jalan kearah pendidikan akhlak dan untuk sampai kepada khlifah tersebut.

Dengan syarat bukanlah ilmu yang bersifat teoritis, tetapi ilmu yang bersifat praktis yang harus

diterjemahkan kedalam kenyataan yang hidup yang menerapkan ketinggian akhlak bagi individu,

perpadu dan interdependen bagi kumpulan, kemajuan peradaban yang continue.

Disiplin ilmu yang banyak tersebut tidaklah sama kategorinya dalam pandangan Islam,

sebab Islam sendiri memiliki kategori tersendiri untuk memilah dan menentukannya.

Kategori pertamaadalah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan al-Qur’an dan hadits. Disiplin-disiplin

ini sering disebut sebagai ilmu religious atau ilmu agama atau ilmu tradisuional, akan tetapi

penamaan tersebut kurang tepat, lebih tepatnya mengunakan istilah ilmu-ilmu

esensial. Penamaan tersebut karena menjelaskan bahwa ilmu-ilmu tersebut mengandung nilai-

12
nilai esensial dalam Islam. kedua adalah pengetahuan yang mempelajari manusia, baik sebagai

individu maupun sebagai anggota masyarakat. Yang termasuk disini adalah ilmu-ilmu jiwa,

sosiologi, sejarah dan sebagainya. Ketigaialah ilmu-ilmu mengenai benda atau alam, yaitu

biologi, astronomi, ilmu bumi dan lain-lain.

Sejarah pendidikan Islam yang panjang itu menunjukkan bahwa keseimbangan antara

ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu dunia terdapat pada zaman-zaman kekuatan dan kegemilangan

Islam. Keseimbangan ini tidaklah hilangan kecuali pada zaman kelemahan. Jadi dengan adanya

keseimbangan antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu dunia dalam kurikulum pendidikan dalam

Islam, maka ada pemusatan atau spesialisasi pada sebagian ilmu sesuai dengan periode

perkembangan, sesuai dengan tingkat pendidikan, sesuai dengan spesialisasi sempit pada tingkat

pendidikan tinggi, di masjid-masjid dan di rumah-rumah.

Secara umum, kurikulum pendidikan dalam Islam bersifat fungsional, tujuannya

mengeluarkan dan membentuk menusia muslim, mengenal agama dan Tuhannya, berakhlak Al-

Qur’an, tetapi juga mengeluarkan manusia yang mengenal kehidupan, danggup menikmati

kehidupan yang mulia, dalam masyarakat bebas dan mulia, sanggup member dan membina

masyarakat dan mendorong dan mengembangkan kehidupannya, berdasarkan pekerjaan tertentu

yang dikuasainya.

Itulah kurikulum pendidikan formal dalam Islam yang sekaligus mewakili garis-garis

besar kurikulum pendidiakn non-formal, yang biasanya lebih berpengaruh, lebih dinamis, dan

lebih penting dari lembaga-lembaga pendidikan formal.

13
Melalui penjelasan diatas, bahwa yang mendasari tujuan pendidikan Islam dari segala

tingkat dan jenis berintikan akhlakul karimah dan keimanan, maka seluruh mata pelajaran dan

kegiatan belajar haruslah bertolah dari dan menuju keimanan kepada Allah swt. Dengan begitu

maka kesatuan pengalaman siswa akan terbentuk, dan kesatuan pengalam itu dikendalikan oleh

otoritas dan kekuasaan Allah swt. Jadi, inti kurikulum adalah kehendak Allah. Sehingga kesatuan

pengetahuan dan pengalaman akan berpusat pada Allah, pengaturanb kehidupan akan sesuai

dengan kehendak Allah. Dalam keadaan seperti itu, manusia akan mampu menempati posisinbya

sebagai kholifah Allah swt yang memiliki otoritas tak terbatas dalam mengatur alam ini.

Kerangka kurikulum pendidikan Islam diatas merupakan kerangka kurikulum yang

umum, dapat dijadikan dan hendaknya menjadi acuan oleh orang-orang Islam sendiri dalam

mendesain kurikulum di sekolah, di rumah, dan di masyarkat. Kerangka tersebut sebagai mana

diterangkan diatas yakni meliputi tujuan, isi kurikulum (materi), metode, dan evaluasi.

Jika di sekolah, kursus tertentu, dan kegiatan-kegian pembelajaran yang lainnya tidak

diterapkan konsep komprehensif secara seimbang dalam prosentasi, tetapi biasanya menekankan

pada hal-hal tertentu. Maka perumusan pada lembaga-lembaga pendidikan Islam hendaknya

berdasarkan tujuan pada penguasaan ilmu-ilmu agama, dengan tidak melalaikan ilmu-ilmu yang

lain. Begitu juga mengenai unsur-unsur dasar manusia hendaknya terpenuhi semua, baik dari

segi jasmani, rohani dan akal.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum adalah suatu kegiatan pendidikan yang mencakup berbagai rencana kegiatan

peserta didik yang terperinci berupa bentuk-bentuk bahan pendidikan, saran-saran strategi belajar

15
mengajar, pengaturan-pengaturan program agar dapat diterapkan, dan hal-hal yang mencakup

pada kegiatan yang bertujuan mencapai tujuan yang diinginkan. Peran dan fungsi kurikulum

yang terdiri dari Peranan Konservatif (melestarikan), Peran Kreatif, peran kritis dan evaluatif.

Fungsi kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan dan untuk menempuh harapan manusia

sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. Pedoman dan program harus dilakukan oleh subjek dan

objek pendidikan, fungsi kesinambungan untuk persiapan jenjang sekolah berikutnya dan

penyiapan tenaga kerja bagi yang tidak melanjutkan, Standar dalam penilaian kriteria

keberhasilan suatu proses pendidikan, atau sebagai batasan dari program kegiatan yang akan

dijalankan pada semester maupun pada tingkat pendidikan tertentu.

Dasar kurikulum pendidikan islam adalah adanya dasar agama, dasar falsafah, dasar

psikologis, dasar sosial, dasar organsatoris. Prinsip-Prinsip Penyusunan Kurikulum Dalam

penyusunan kurikulum, kita harus diperhatikan prinsip-prinsip yang dapat mewarnai kurikulum

pendidikan. berasaskan islam termasuk ajaran dan nilai-nilainya,Prinsip mengarah kepada tujuan,

Prinsip (integritas), Prinsip relevansi, Prinsip fleksibilitas,Prinsip integritas Prinsip

efesiensi,Prinsip kontinuitas dan kemitraan Prinsip individualitas Prinsip kesamaan memperoleh

kesempatan, dan demokratis Prinsip kedinamisan, Prinsip keseimbangan,

DAFTAR PUSTAKA

16
http://cicibon.blogspot.com/2012/07/materi-atau-kurikulum-dalam-pendidikan.html

https://perspektifpendidikanislam.wordpress.com/kurikulum-dalam-perspektif-pendidikan-islam/

17

Anda mungkin juga menyukai