Anda di halaman 1dari 5

Apa itu Localhost?

Panduan untuk Pemula


November 1, 2019  2 min read

Bagi Anda yang baru mulai belajar membuat website, barangkali localhost adalah salah satu dari
segudang istilah yang terdengar asing. Namun jangan khawatir. Dalam artikel ini, Anda akan
dituntun untuk memahami apa itu localhost dan kegunaannya.

Daftar isi  tutup 
1 Apa itu Localhost?
2 Fungsi Localhost
2.1 1. Menguji Coba Situs dan Aplikasi Web secara Offline
2.2 2. Cek Kondisi Koneksi Internet Anda
2.3 3. Blokir Akses ke Situs Tertentu
3 Macam-Macam Aplikasi Server Localhost
3.1 1. XAMPP
3.2 2. AMPPS
3.3 3. WampServer
4 Penutup

Apa itu Localhost?


Dalam konteks pemrograman website, komputer Anda disebut localhost. Mengapa demikian?
Perlu Anda ingat bahwa server web hosting juga merupakan perangkat komputer. Oleh karena itu,
komputer Anda pun dapat digunakan untuk menyimpan dan menjalankan sebuah website dengan
sebuah aplikasi server lokal.

Akan tetapi, situs tersebut tidak dapat diakses siapapun melalui jaringan internet. Satu-satunya cara
untuk membukanya adalah dengan mengetikkan http://localhost pada web browser komputer yang
menyimpan data situs itu.

Dengan kata lain, localhost bukan hanya sebuah istilah, tetapi juga merupakan nama domain.
Tentunya, localhost memiliki IP address di baliknya, yaitu 127.0.0.1 (atau dikenal sebagai loopback
address). 

Fungsi Localhost
Ada tiga manfaat yang bisa didapatkan dengan keberadaan localhost. Apa saja itu? Simak
penjelasannya di bawah ini!

1. Menguji Coba Situs dan Aplikasi Web secara Offline

Seperti yang telah dibicarakan pada bagian sebelumnya, fungsi utama localhost adalah
memungkinkan Anda mengakses situs yang dijalankan pada komputer Anda.

Hal ini bermanfaat jika Anda seorang developer website. Dengan localhost, Anda dapat memastikan
bahwa situs atau aplikasi web yang Anda buat bekerja dengan tepat sebelum mengunggahnya ke
server online.

Tentunya Anda dapat melakukannya dengan layanan web hosting. Akan tetapi, membuat website
secara offline tidak memerlukan biaya apapun. Ditambah lagi, Anda tidak perlu memikirkan tentang
batas bandwidth server.

Baca Juga: Cara Upload WordPress ke Hosting dari Localhost

2. Cek Kondisi Koneksi Internet Anda

Localhost juga dapat digunakan untuk memeriksa koneksi internet Anda. Untuk melakukannya,
Anda hanya perlu membuka Command Prompt (Windows) atau Terminal (Mac OS) dan
mengetikkan “ping localhost” atau “ping 127.0.0.1”. Setelah itu, tekan tombol enter dan lihat
hasilnya. Berikut adalah hasil tes yang muncul ketika tidak ada masalah pada koneksi internet.
3. Blokir Akses ke Situs Tertentu

Bagi Anda yang belum tahu, akses ke sebuah website dapat terjadi karena Domain Name Server
(DNS) memberikan IP address dari alamat situs yang dimasukkan ke address bar browser Anda.

Untuk mempermudah proses tersebut, komputer Anda menyimpan setiap alamat situs yang pernah ia
akses beserta IP address mereka dalam file pengaturan bernama “hosts file”.

Nah, jika tidak ingin komputer Anda digunakan untuk mengakses website tertentu, Anda dapat
mengganti IP address mereka dengan 127.0.0.1 yang notabene adalah alamat localhost. Apabila
Anda menggunakan Google Chrome, berikut adalah apa yang terjadi setelah pengaturan tersebut
diaktifkan.
Macam-Macam Aplikasi Server Localhost
Pada bagian tentang pengertian localhost telah disebutkan bahwa server web hosting merupakan
perangkat komputer. Akan tetapi, ia tidak dapat menjalankan situs tanpa adanya aplikasi web server
seperti NginX dan Apache.

Hal tersebut juga berlaku bagi server lokal atau komputer pribadi yang dijadikan sebuah server. Di
bawah ini adalah beberapa aplikasi yang bisa Anda pilih untuk menciptakan server lokal.

1. XAMPP

XAMPP adalah salah satu aplikasi server lokal yang digunakan secara umum. Aplikasi ini
merupakan derivasi dari Apache yang menggunakan MariaDB untuk database-nya, serta PHP dan
Perl sebagai bahasa pemrogramannya.

Dukungan sistem operasi XAMPP cukup luas. Anda dapat memasang aplikasi ini di Windows,
Linux, dan Mac OS X.
Kabar baiknya, XAMPP bersifat open-source, jadi Anda bisa mengunduh dan menggunakannya
dengan gratis.

Ingin install WordPress di XAMPP? Anda dapat membaca panduannya dalam artikel ini.

2. AMPPS

Seperti XAMPP, AMPPS juga merupakan aplikasi server lokal open-source. Di dalamnya, Anda
akan menemukan Apache, MySQL, MongoDB, PHP, Perl, Python, dan Softaculous Installer.

Karena memiliki fitur instalasi Softaculous, AMPPS memungkinkan Anda untuk memasang berbagai
aplikasi web seperti WordPress, Joomla, dan Drupal secara mudah dalam beberapa klik. Namun,
Softaculous membutuhkan koneksi internet untuk melakukannya.

AMPPS juga dapat digunakan pada Windows, Linux, dan Mac OS X.

3. WampServer

WampServer memungkinkan Anda untuk memasang Apache, MySQL, dan PHP di server lokal.
Seperti kedua aplikasi localhost sebelumnya, WampServer juga dapat Anda unduh dan gunakan
secara cuma-cuma.

Sayangnya, WampServer hanya diperuntukkan komputer dengan sistem operasi Windows. Jika Anda
pengguna Mac OS X atau Linux, XAMPP dan AMPPS adalah pilihan yang lebih tepat.

Apabila mengalami kesulitan dalam memasang WampServer, Anda dapat mengikuti langkah-
langkahnya dalam Panduan Mudah Instalasi WAMP Server.

Penutup
Localhost adalah sebutan lain untuk komputer Anda dalam konteks pembuatan website secara
offline. Dengan memasukkannya atau IP address 127.0.0.1 ke address bar di browser, Anda akan
dapat melakukan preview terhadap situs yang dipasang dalam komputer Anda.

Selain itu, localhost juga digunakan ketika ingin mengecek kondisi koneksi internet atau memblokir
akses terhadap situs tertentu.

Semoga artikel ini berguna bagi Anda. Jika memiliki pertanyaan, jangan sungkan untuk
meninggalkan komentar pada kolom yang tersedia di bawah ini.

Anda mungkin juga menyukai