Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

EKOSISTEM HUTAN

Dosen pengampu :

Bahagia S. P., M.sc.

Disusun oleh:

Kelompok Ekosistem Hutan

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PEDNDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )

UNIVERSITAS IBN KHALDUN

TAHUN AJARAN 2020/2021

Jl. Sholeh Iskandar, RT.01/RW.10, Kedungbadak, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa
Barat 16162
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya penyusun tidak dapat
menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang EKOSISTEM HUTAN,
yang kami sajikan berdasarkan hasil diskusi dan di ambil dari beberapa sumber. Makalah ini
kami selesaikan untuk memenuhi tugas Alamiah dasar yang di bimbing oleh Bahagia S.P.,
M.sc.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.

Bogor, 25 Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................2
BAB 2. PEMBAHASAN......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Ekosistem Hutan.......................................................................................................3
2.2 Komponen yang ada dalam ekeositem hutan..............................................................................3
2.3 Satuan Mahluk Hidup Dalam Ekosistem Hutan..........................................................................5
2.4 Jenis- Jenis Ekosistem Hutan......................................................................................................6
2.5 Manfaat hutan bagi kehidupan..................................................................................................11
BAB 3..............................................................................................................................................16
PENUTUP......................................................................................................................................16
3.1 Kesimpulam..............................................................................................................................16
3.2 Saran........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17
DAFTAR PENYUSUN MAKALAH DAN NPM ( REG 1F ).....................................................18

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bagian bumi yang ditempati oleh mahluk hidup dikelal sebagai biosfer, yang
mencakup semua kawasan daratan, udara dan air dari planet bumi. Kawasan biosfer terletak
mulai dari 8 km diatas permukaan bumi, sampai 8 km dibawah permukaan lautan. Organisme
hidup tidak terdistribusi secara merata dalam biosfer, hanya beberapa spesies organisme yang
hidup pada permukaan es abadi dikutub selatan maupun dikutub utara bumi. Sebaliknya
hutan sangat kaya dengan keanekaragaman spesies. Biosper besar, kompleks dan sulit
dipelajari, sehingga para ahli ekologi lebih suka bekerja dengan unit lebih kecil biosper, yang
disebut dengan ekosistem. Sebuah ekosistem terdiri atas gambaran fisik kawasan tertentu
(faktor abiotik) dan organisme hidup (faktor biotik) yang terdapat dalam kawasan tersebut.
Faktor abiotik dalam ekosistem hutan terdiri atas faktor abiotik seperti tanah, air, suhu,
kelembaban, angin, sinar matahari. Sedangkan tumbuhan, hewan, seperti kelinci, burung,
tikus, singa adalah komponen biotik dalam ekosistem hutan.

Walaupun hutan nampak sangat berbeda dengan danau tetapi sebenarnya kedua tipe
ekosistem tersebut memiliki struktur dan fungsi yang sama.walaupun sebagian besar spesies
didaratan berbeda dengan spesies diair, tetapi mereka dapat dibandingkan secara ekologi.
Vegetasi yang terdapat didalam hutan memiliki fungsi yang sama dengan fitoplankton
didalam danau; insekta, primata dan harimau dihutan berfungsi sama dengan zooplankton,
ikan dan burung; demikian seterusnya. Dalam ekosistem hutan masa struktur yang besar dari
tumbuhan darat menghasilkan sejumlah besar jaringan yang kebal.

1.2 Rumusan Masalah

A. Apa pengertian ekosistem hutan?


B. Apa satuan mahluk hidup dalam ekosistem?
C. Jenis- jenis Ekosistem Hutan
D. Apa komponen ekosistem hutan?
E. Apa ketergantungan dalam ekosistem hutan?
F. Bagaimana cara pelestarian ekosistem hutan?

1
1.3 Tujuan Penulisan

 Tujuan Khusus.

Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Biologi untuk menambah wawasan kami dalam memahami ekosistem hutan.

 Tujuan Umum

Adapun tujuan umumnya dari penulisan makalah ini adalah untuk memberitaukan
kepada pembaca mengenai pengertian ekosistem trutama ekosistem hutan, stuan mahluk
hidup yang ada dalam ekosistem hutan, komponen ekosistem hutan, ketergantungan
dalam ekosistem hutan, aliran energi dalam ekosistem hutan dan cara pelestarian
ekosistem hutan.

1.4 Metode Pnulisan

Dalam penulisan makalah ini penulis secara umum mendapatkan bahan tulisan dari berbagai
referensi, baik dari tinjauan kepustakaan berupa buku-buku atau dari sumber media internet
yang terkait dengan ekosistem terutama ekosistem hutan.

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekosistem Hutan

Ekosistem adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi disuatu tempat yang
mengadakan interaksi, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungan
abiotik dan hubungannya adalah timbal balik.

Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang hidup dalam lapisan dan di
permukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan, serta membentuk suatu kesatuan
ekosistem yang berada dalam keseimbangan dinamis.

Ekosistem Hutan adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik itu binatang dan
tumbuh-tumbuhan yang hidup dalan lapisan dan dipermukaan tanah dan terletak pada suatu
kawasan serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang
dinamis yang mengadakan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
lingkungannya dan antara yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

2.2 Komponen yang ada dalam ekeositem hutan

Ekosistem tersusun atas komponen hidup ( biotik ) dan komponen tidak hidup (abiotik)

 Komponen Biotik

Komponen ini meliputi semua janis mahkuk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan dan
mikroorganisme. Berdasarkan peranannya dapat dibedakan menjadi 3 golongan sebagai
berikut :

 Produsen

Produsen juga dikenal sebagai organisme autotrof, yaitu organisme yang mampu membuat
makanan sendiri dengan mensintesis bahan anorganik maupun bahan organik sederhana
dengan bantuan eneri matahari melalui proses fotosintesis. Contohnya : Tumbuhan hijau

3
 Konsumen

Konsumen juga dikenal sebagai organisme heterotof, yaitu organisme yang tidak dapat
mensintesis makanannya sendiri. Organisme ini memanfaatkan bahan-bahan

organik sebagai makanannya dan bahan makanan tersebut disediakan oleh organisme lain.

organik sebagai makanannya dan bahan makanan tersebut disediakan oleh organisme lain.
Berdasarkan makanannya konsumen dibedakan seperti berikut.

a) Hebivora ( pemakan tumbuhan ); misalnya kambing, sapi dan kerbau


b) Karnivora ( pemakan daging ); misalnya srigala, harimau dan singa
c) Omnivora ( pemakan tumbuhan dan daging );misalnya ayam, tikus, kera, dan
manusia.
d) Pengurai (dekomposer)

Organisme ini merombak dan menguraikan bahan organik dari organisme mati (bahan
organik kompleks). Kemudian organisme ini menyerap sebagian hasil penguraian tersebut
dan melepaskan bahan-bahan sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.
Contoh organisme yang termasuk pengurai adalah jamur dan bakteri.

 Komponen Abiotik

Komponen abiotik meliputi komponen tidak hidup sebagai berikut

a) Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme.


b) Air sangat berperan penting dan berpengaruh terhadap ekositem.
c) Suhu, berpengaruh terhadap ekosistem.
d) Kelembapan, berpengaruh terhadap kecepatan penguapan air dari pemukaan tubuh
organisme
e) Angin berperan dalam penyebarab biji dan spora serta berpengaruh terhadap
kelembapan
f) Ph ( derajat keasaman tanah atau air ), berpengaruh terhadap distribusi tumbuhan
dalam tanah dan dalam air tawar.
g) Cahaya matahari, dapat mempengaruhi ekosistem.
h) Ketinggian, dapat5 menentuka jenis organisme yang hidup ditempat tersebut.

4
i) Garis lintang, secara tidak langsung menyebabkan pebedaan distribusi organisme di
permukaan bumi.

2.3 Satuan Mahluk Hidup Dalam Ekosistem Hutan

Mahluk hidup memerlukan lingkungan sebagai tempat hidupnya. Lingkungan


merupakan suatu kondisi eksternal yang mrmpengaruhi yang mempengaruhi perkembangan
dan pertumbuhan organisme suatu wilayah. Untuk dapat survive organisme atau mahluk
hidup harus dapat beradap tasi terhadap lingkungan sekitar. Organisme tersebut ada yang
hidup berkelompok atau hidup sendiri (soliter) dalam suatu lingkungan. Keadaan ini
menandakan bahwa di dalam ekosistem terdapat satuan-satuan mahluk hidup. Ada beberapa
satuan-satuan mahluk hidup antara lain :

A. Individu

Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan sebuah
pohon.

B. Populasi

Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada pada
tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah sekelompok
semut di atas meja.

C. Komunitas

Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang sama
pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan hutan pinus.

D. Ekosistem

Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu hubungan
timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu ekosistem mencakup
seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat di dalamnya.

E. Bioma

Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya.

F. Biosfer

5
Biosfer adalah berbagai bioma di permukaan bumi yang saling berhubungan dan membentuk
sistem yang lebih besar lagi.

Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem buatan dan


ekosistem alami. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah, tanpa
campur tangan manusia. Contohnya rawa, sungai dan laut. Jika suatu ekosistem sengaja
dibuat manusia maka disebut ekosistem buatan. Contohnya ekosistem sawah, kebun, kolam,
waduk dan akuarium.

2.4 Jenis- Jenis Ekosistem Hutan

Secara garis besar yang termasuk di dalam ekosistem hutan dibagi menjadi 3 yaitu ekosistem
hutan jarum, ekositem hutan gugur daun dan ekosistem hutan hujan tropis.

1) Ekosistem Pohon Jarum

Gambar: Ekosistem Pohon Jarum

Hutan ini disebut hutan pohon jarum karena biji-bijinya diproduksi di dalam cone atau
kerucut. Kita bisa menemukan hutan cemara, cedar, larch dan pinus yang luas diwilayah yang
bersuhu dingin dan keras dengan musim panas yang singkat dan curah hujan yang rendah.

Contoh : Dibagian utara amerika, eropa, asia dan wilayah-wilayah pegunungan.

Kebanyakan hutan pohon jarum berdaun jarum ( permukaannya yang lebih kecil
berarti sedikit air yang hilang karena evaporasi ) dan sebagian besar berupa pohon yang
selalu berdaun hijau ( tidak pernah menggugurkan daunnya ) sehingga bisa menghasilkan
makanan sepanjang tahun. Pohon-pohon ini tidak menyediakan banyak makanan untuk
kehidupan binatang karena jarumnya keras dan dahan-dahannya jarang. Hanya ada sedikit
tumbuhan yang tumbuh dipermukaan tanah karena tanahnya tidak subur dan kekurangan
sinar matahari ( terhalang oleh pepohonan ).

6
Inilah yang membatasi kehidupan binatang dihutan ini. Suhu udara terlalu dingin bagi
bakteri dan cacing tanah, sehingga dekomposisi sisa-sisa tumbuhan menjadi lamban,
tanahnya berada disisa-sisa tumbuhan yang tidak terdekomposisi sehingga mengandung
sedikit humus, ini menyebabkan daur nitrogen dan mineral yang dikandungnya juga menjadi
kurang efektif. Sebagian binatang telah berinteraksi untuk hidup didalam hutan sepanjang
tahun, misalnya rusa besar yang berkelana jauh mencari makanan sedangkan beruang dan
tupai tidur ( berhibernasi) dimusim dingin dan hidup dari lemak yang dikumpulkan dari
makanan musim panas. Musim panas yang hangat dan singkat memperlihatkan aktivitas.
Serangga berkembang biak dengan cepat dan menjadi persediaan makanan bagi burung-
burung yang bersama-sama bermigrasi keutara untuk membuat sarang. Pohon cemara
berkembang cepat untuk memanfaatkan sinar matahari.

2) Hutan Gugur Daun

Gambar: Hutan gugur daun

Kata gugur daun menggambarkan pohon-pohon yang menggugurkan daunnya setahun sekali.
Pohon-pohon ini merupakan tumbuhan berbunga yang biasanya berbunga setahun sekali pada
musim semi. Hutan gugur daun bisa ditemukan diwilayah-wilayah dengan suhu sedang
dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Kebanyakan wilayah eropa, asia bagian
timur dan amerika bagian timur pernah mempunyai hutan pohon gugur daun seperti :
ekosistem beech ( pohon berkulit halus berwarna abu-abu), mapel dan pohon ash. Hutan
gugur daun mempunyai daun yang lebar dan besar untuk menyerap banyak sinar matahari
untuk berfotositesis. Daun-daunnya berguguran sebelum musim dingin, sebelum angin
kencang dan hawa dingin merusaknya. Setiap pohon menyediakan ruamah dan makanan bagi
komunitas satwa liar besar. Tanah subur dengan banyak sinar matahari memungkinkan
beragam jenis tumbuhan untuk tumbuh.

7
Tumbuh-tumbuhan ini menyediakan makanan untuk kehidupan binatang. Daun-daun yang
berguguran setiap tahu dan sekumpulan pengurai membuat tanah kaya akan humus, nitrat dan
mineral. Kegiatan binatang dimusim dingin lebih banyak dibandingkan di hutan pohon jarum
tetapi kehidupan masih jauh lebih banyak pada musim semi dan musim panas yang hangat
dan cerah. Dikedua musim ini terdapat banyak kehidupan tumbuhan, serangga, burung dan
mamalia.

3) Hutan Hujan Tropis

Gambar 2.5 Hutan hujan tropis

Hutan hujan tropis yang besar membentang mengelilingi ekuator dan menutupi
sebagian besar wilayah amerika tengah, amerika selatan, afrika tengah, asia tenggara, dan
australia utara. Hutan ini merupakan ekosistem dunia yang paling kompleks yang
mengandung sumber kekayaan.hutan hujan ini berkembang di wilayah-wilayah yang selalu
bercurah hujan dan bersuhu tinggi. Selama ratusan tahun hutan ini telah mengembangkan
habitat satwa liar terkaya di dunia wilayah permukaan bumi yang tertutup oleh hutan ini
hanyalah kurang dari 10%, tetapi spesies binatang dan tumbuhan yang ada di dalamnya
mencapai hingga 50% sampai 70%. Hutan hujan terbesar di dunia adalah hutan amazon di
Brasil.

Semua hutan hujan mempunyai susunan yang sama yaitu lima lapisan utama, setiap lapisan
mempunyai kehidupan tumbuhan dan binatang sendiri :

8
1) Lapisan atas kanopi

Lapisan ini terdiri atas beberapa pohon tertinggi yang ketinggiannya mencapai 9,144 m
sampai 15,24 m diatas rata-rata tinggi pepohonan di bawahnya.Dari tempat ini, terdapat eleng
jambul dan burung pemangsa lainnya mengawasi binatang-binatang yang akan dimangsa.

2) Lapisan kanopi

Ketinggian pohon mencapai 30,48 m sampai 39,69 m dari tanah dan beberapa di atasnya
mempunyai ketebalan 9,144 m. Lapisan ini merupakan atap yang selalu hijau yang terbentuk
oleh gabungan dedaunan dan cabang-cabang puncak pohon. Sebagian besar tumbuhan dan
binatang hutan terdapat di lapisan ini untuk mendapatkan matahari yang berlimpah.

3) Lapisan bawah kanopi

Terdiri atas puncak-puncak pohon lebih kecil yang hanya mendapatkan sedikit sinar matahari
seperti : Palma dan pohon-pohon muda yang berjuang tumbuh. Lapisan ini lebih tipis
dibandingkan dengan lapisan kanopi dan mempunyai komunitas kehidupan tumbuhan dan
binatang sendiri.

4) Lapisan semak

Terdiri dari belukar dan pohon-pohon kecil. Lapisan ini bergantung pada sinar matahari yang
menembus lapisan atas jika tidak ada sinar matahari yang mencapai lapisan ini, maka lapisan
ini akan tipis atau jarang.

5) Lapisan bawah

Pakis dan rerumputan membentuk lapisan di permukaan tanah. Binatang yang tinggal di
lapisan ini adalah tapir dan beragam serangga.

6) Ketergantungan Dalam Ekosistem Hutan

Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya.
Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat
saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati
dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam ekosistem
terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia :
9
 Rantai makanan

adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang
makan dan yang dimakan. Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu
rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.

 Rantai Parasit

Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit.
Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.

 Rantai Saprofit

Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri.
Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga
membentuk jaring-jaring makanan.

 Rantai Pemangsa

Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai
pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan
dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir
pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.

 Aliran Energi

Gambar: Aliran energi

Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi diperoleh
organisme dari makan yang dikonsumsinya dan digunakan untuk aktifitas hidupnya. Cahaya
matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan. Tumbuhan berklorofil
memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Organisme yang menggunakan energi

10
cahaya matahari untuk mengubah zat anoganik disebut kemoautotrof organisme yang
menggunakan energi yang didapat dari reaksi kimia untuk membuat makanan disebut
kemoautotrof energi yang tersimpan dalam makanan inilah yang digunakan oleh konsumen
untuk aktivitas hidupnya. Pembesaran energi yang tersimpan dalam makanan dilakukan
denga oksidasi ( respirasi). Golonga organisme autotrof merupakan makanan penting bagi
organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri, misalnya
manusia, hewan dan bakteri tertentu. Makanan organisme heterotrof berupa bahan organik
yang sudah jadi.

Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu kebentuk energi
yang lai dimulai dari sinar matahari lalu keprodusen, konsumen primer, konsumen tinggkat
tinggi sampai saproba didalam tanah.

Agar lebih jelas memahami aliran energi, perhatikan gambar berikut :

Gambar siklus energy

Keterangan :

Produsen = prudusenprimer

Herbivora = konsumen primer

Karnivora = konsumen sekunder

siklus energi = siklus materi

11
2.5 Manfaat hutan bagi kehidupan

Sejak jaman nenek moyang manusia, hutan telah dijadikan sebagai lahan untuk
mencari nafkah hidup.Sejak itu pula telah ada kearifan lokal manusia untuk melindungi dan
melestarikan hutan dan lingkungannya sehingga hutan tetap menjadi primadona penopang
kehidupan mereka. Hutan diketahui memiliki manfaat yang langsung maupun tidak langsung
bagi kehidupan manusia seperti yang dikemukakan sebagai berikut.

A. Manfaat langsung

1) Sumber bahan/konstruksi bangunan (rumah, jembatan, kapal, perahu, bantalan kereta


api, tiang listrik, plywood, particle board, panel-panel dll).
2) Sumber bahan pembuatan perabot rumah (meubel, ukiran, piring, senduk, mangkok
dll).
3) Sumber bahan pangan (sagu, umbian, sayuran, dll).
4) Sumber protein (madu, daging, sarang burung, dll).
5) Sumber pendukung fasilitas pendidikan (pinsil dan kertas).
6) Sumber bahan bakar (kayu api, arang dll).
7) Sumber oksigen (pernapasan manusia, respirasi hewan)
8) Sumber pendapatan (penjualan hasil hutan kayu dan non kayu)
9) Sumber obat-abatan (daun, kulit, getah, buah/biji)
10) Habitat satwa (makan, minum, main, tidur)

B. Manfaat tidak langsung

1. Pengatur sistem tata air (debit air, erosi, banjir, kekeringan)


2. Kontrol pola iklim (suhu, kelembaban, penguapan)
3. Kontrol pemanasan bumi
4. Ekowisata (rekreasi, berburu, camping dll)
5. Laboratorium plasma nutfah (taman nasional, kebun raya dll)
6. Pusat pendidikan dan penelitian
7. Sumber bahan pendukung industri-industri kimia (pewarna, terpen, kosmetik, obat-
obatan, tekstil dll).
8. Menghasilkan devisa lewat program CDM dan REDD

12
Hutan merupakan suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup dalam
lapisan dan permukaan tanah, yang terletak pada suatu kawasan dan membentuk suatu
ekosistem yang berada dalam keadaan keseimbangan dinamis. Dengan demikian berarti
berkaitan dengan proses-proses yang berhubungan yaitu:

1. Hidrologis,

artinya hutan merupakan gudang penyimpanan air dan tempat menyerapnya air hujan
maupun embun yang pada akhirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai yang memiliki
mata air di tengah-tengah hutan secara teratur menurut irama alam. Hutan juga berperan
untuk melindungi tanah dari erosi dan daur unsur haranya.

2. Iklim,

artinya komponen ekosistern alam yang terdiri dari unsur-unsur hujan (air), sinar matahari
(suhu), angin dan kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan yang ada di permukaan
bumi, terutama iklim makro maupun mikro.

3. Kesuburan tanah,

artinya tanah hutan merupakan pembentuk humus utama dan penyimpan unsur-unsur mineral
bagi tumbuhan lain. Kesuburan tanah sangat ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis batu
induk yang membentuknya, kondisi selama dalam proses pembentukan, tekstur dan struktur
tanah yang meliputi kelembaban, suhu dan air tanah, topografi wilayah, vegetasi dan jasad
jasad hidup. Faktor-faktor inilah yang kelak menyebabkan terbentuknya bermacam-macam
formasi hutan dan vegetasi hutan

4. Keanekaragaman genetik,

artinya hutan memiliki kekayaan dari berbagai jenis flora dan fauna. Apabila hutan tidak
diperhatikan dalam pemanfaatan dan kelangsungannya, tidaklah mustahil akan terjadi erosi
genetik. Hal ini terjadi karena hutan semakin berkurang habitatnya.

13
5. Sumber daya alam,

artinya hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam yang cukup besar bagi devisa
negara, terutama di bidang inciustri. Selain itu hutan juga memberikan fungsi kepada
masyarakat sekitar hutan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain kayu juga
dihasilkan bahan lain seperti damar, kopal, gondorukem, terpentin, kayu putih dan rotan serta
tanaman obat-obatan.

6. Wilayah wisata alam,

artinya hutan mampu berfungsi sebagai sumber inspirasi, nilai estetika, etika dan sebagainya.

7. Fungsi hutan

Hutan memiliki tiga fungsi yaitu :

1) fungsi konservasi
2) fungsi lindung
3) fungsi produksi

Hutan konservasi terdiri dari :

a. kawasan hutan suaka alam,


b. kawasan hutan pelestarian alam
c. taman buru.

· Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi
hasil hutan.

· Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

· Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai
fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.

14
· Kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai
fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.

· Kawasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya.

· Taman buru adalah kawasan hutan yang di tetapkan sebagai tempat wisata berburu.

7. Pelestarian Ekosistem Hutan

Gambar: Pelestarian Ekosistem Hutan(menanam pohon)

Peranan keanekaragaman mahluk hidup dalam ekosistem adalah sebagai penyeimbang dalam
ekosistem. Tindakan-tindakan yang dapat merusak keanekaragaman mahluk hidup:
perusakan hutan misalnya Penebangan hutan secara liar dapat merusak struktur tanah,
merusak tumbuhan kecil akibat tertimpa oleh pohon besar yang ditebang dan satwa liar
kehilangan tempat hidupnya. Penggunaan pestisisa misalnya penggunaan pestisida secara
berlebihan tidak hanya membunuh hama saja tetapi juga membunuh organisme lainnya.
Perburuan liar misalnya seperti peburuan harimau dan ular untuk diambil kulitnya, gajah untu
diambil gadingnya dan badak untuk diambil culanya akan membuat hewan-hewan tersebut
terancam punah.

Memelihara pelestarian hutan, dengan cara :

1. Reboisasi yaitu menanami kembali hutan-hutan yang telah gundul. Contohnya


reboisasi di gunung kidul, reboisasi dilampung, reboisasi di lebak, dll
2. Melakukan tebang pilih yaitu menebang pohon dengan kriteria-kriteria tertentu.
Contohnya: menebang pohon jati yang diameternya sudah 75 cm.
3. Menghindari kebakaran hutan

Contoh untuk menghindari kebakaran hutan dapat dilakukan dengan memberi pengarahan
pada masyarakat agar tidak membakar lahan disekitar hutan. Memberi pelatihan pada
masyarakat cara-cara pemadaman kebakaran hutan jika ada kebakaran hutan.

15
4. Mencegah cara ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindah

Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah.Mereka akan mencari
lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi tanpa adanya
tanggung jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus.Sebaiknya lahan pertanian
dibuat menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak
produktif lagi.

5. Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan / Jagawana

Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan teknologi dan
persenjataan lengkap diharapkan mempu menekan maraknya aksi pengrusakan hutan oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan
sangsi yang tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset / harta suatu bangsa yang
sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya demi anak cucu di masa yang akan
datang.

6. Menetapkan Daerah Perlindungan Alam

Contoh daerah perlindungan Alam di Indonesia :

1) Taman hutan raya dan hutan wisata


2) Cagar Alam
3) Taman nasional

7. Merehabilitasi Satwa Langka

Contoh :

Merehabilitasi orang utan yang dipelihara oleh perorangan dan disita oleh negara
kemudian dikembalaikan lagi kehabitatnya. Sebelum dikembalikan direhabilitasi dulu agar
orang utan dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan hutan sebagai habitat aslinya. Pusat
rehabilitasi orang utan yaitu di Samboja, Tanjung Pinang dan Bukit Lawang .

Penangkaran satwa dan tumbuhan langka. Satwa langka dapat ditangkarkan dikebun binatang
atau tempat penangkaran yang ditunjuk. Jika populasi sudah banyak, sebagian dilepaskan lagi
dihabiatat aslinya. Tumbuhan langka dapat ditangkarkan dikebun raya atau tempat konsevasi
alam lainya. Pembiakan diluar habitat aslinya.

16
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulam

Dari data-data di atas dapat di simpulkan bahwa ekosistem terutama eskosisistem hutan
bukan hanya kompnen biotik tetapi komponen abiotik juga sangat sangat mempengaruhi
ekosistem jika salah satu komponen ekosistem tersebut punah, maka komponen ekosistem
lainya akan terganggu, lama kelamaan maka semuanya akan ikut punah. Jika ekosistem
sampai punah manusia juga sakan punah untuk menghindari hal tersebut, kita harus
melestarikan ekosistem terutama ekosistem hutan.

3.2 Saran
1. kita harus dapat menjaga kelesatarian hutan dengan tidak menebang pohon secara
sembarangan.
2. Mengadakan reboisasi pada hutan yang gundul.
3. Menjaga mahkluk hidup yang ada di hutan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Hamdani. 2007. Bagan Rantai Makanan dalam Ekosistem Hutan Hujan. Avaiable at :
http://en.forkus.com/l/contoh-bagan-rantai-makanan-dalam-ekosistem-hutan-hujan.htm.
Accesed march 2010.
Kirana Candra, Pramudyanti IR. 2006. Kreatif : Biologi untuk Kelas XI. Klaten : CV Viva
Pakarindo.
Praweda. 2006. Biologi : Rantai Makanan. Aviable at :
http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/bebas/v12/sponsor/Sponsor-
pendamping/Praweda/Biologi/0030%20Bio%201-7a.htm. Accesed march 2010.
Sartifa Ulfa. 2009. Lingkungan : Ekosistem. Aviable at : http://hend-
learning.blogspot.com/2009/05/ekosistem.html. Accesed march 2010
 Surata SPK. 2009. Ekologi Umum : Sebuah Pendekatan Lokal.Pelawa Sari.

18
DAFTAR PENYUSUN MAKALAH DAN NPM ( REG 1F )

No. Nama Lengkap NPM

1. Adhwa Annisa Feby 201105010920


2. Akmal Nurwidad 201105011235
3. Bahrudin Ripangga 201105010953
4. Handi Pitritarmizi 201105011209
5. Helina Amara 201105010923
6. Intan Nurmala Rahmatillah 201105010917
7. Irfan Maulana 201105010118
8. Muhammad Jaelani 201105010124
9. Muhammad Laqdar Ibrahim 201105010909
10. Mutiara Murni 201105010061
11. Rikza Amri Yusron ues Al Qorni 201105010922
12. Siti Habibah Selvia Azahra Putri 201105010077
13. Siti Nurul Aenun Kholbu Yadin 201105010112
14. Ulul Azmi 201105010918

19

Anda mungkin juga menyukai