Anda di halaman 1dari 4

MENYIKAPI DUNIA YANG MENIPU

Oleh : Bahrudin Ripangga

A. PENDAHULUAN
Sebagai hamba Allah SWT. , kita wajib mengetahui dan menyikapi segala
kehidupan yang ada di sekitar kita, terutama kehidupan di dunia. Menyikapi kehidupan di
dunia, sangatlah penting bagi kita untuk menyiapkan bekal nanti saat menuju kehidupan
akhirat kelak.
Berdasarkan firman Allah SWT di antaranya 1. QS Al-An’am(6/70) 2. QS. Al-
Baqoroh(2/114) 3. QS. An-Nisa(4/74). Dari kata ‫الحياة الدنيا‬
Apa sebenarnya yang harus kita lakukan dan kita hindari di dunia ? dan bagaimana cara
menyikapi dunia yang banyak sekali tipuan di dalamnya ? Al-Qur’an telah memberi
gambaran tentang itu.

B. PENAFSIRAN
1. DUNIA SEBAGAI TEMPAT BERSENDA GURAU
Seperti yang kita ketahui Allah SWT. telah berfirman di dalam Al-Qur’an Surah
Al-An’am ayat 70 yang berbunyi

‫ُون هَّللا ِ َولِ ٌّي‬


ِ ‫ْس لَهَا ِم ْن د‬
َ ‫ت لَي‬ ْ َ‫َو َذ ِر الَّ ِذينَ اتَّ َخ ُذوا ِدينَهُ ْم لَ ِعبًا َولَ ْه ًوا َو َغ َّر ْتهُ ُم ْال َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا َو َذ ِّكرْ بِ ِه أَ ْن تُ ْب َس َل نَ ْفسٌ بِ َما َك َسب‬
‫ك الَّ ِذينَ أُ ْب ِسلُوا بِ َما َك َسبُوا لَهُ ْم َش َرابٌ ِم ْن َح ِم ٍيم َو َعذابٌ ألِي ٌم بِ َما َكانوا‬
ُ َ َ َ ِ‫َواَل َشفِي ٌع َوإِ ْن تَ ْع ِدلْ ُك َّل َع ْد ٍل اَل ي ُْؤخ َْذ ِم ْنهَا أُولَئ‬
)70( َ‫يَ ْكفُرُون‬
“Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan
senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka)
dengan Al-Qur'an itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka
karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak (pula) pemberi
syafaat selain dari Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan, niscaya
tidak akan diterima darinya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam
neraka, disebabkan perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air
yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.”

Hai Rasulallah, Tinggalkanlah orang-orang yang menyekutukan Allah, menjadikan


agama Allah -Islam- sebagai permainan dan senda gurau untuk menghina ayat-ayat
Allah, dan yang tertipu oleh gemerlap kehidupan dunia. Dan berilah peringatan dengan
al-Qur'an orang-orang yang menyelisihi perintah-perintah Allah, agar setiap mereka tidak
tertawan oleh dosa-dosa mereka sehingga dapat menjerumuskan mereka ke dalam
kebinasaan dan azab. Karena setiap jiwa tidak memiliki penolong dan pemberi syafaat
kecuali Allah. Tidak ada tebusan yang akan diterima untuk menebus mereka dari azab
Allah. Mereka adalah orang-orang yang yang tertawan oleh dosa-dosa mereka sendiri; di
neraka jahanam mereka akan mendapat minuman jadi air panas yang mendidih dalam
perut dan azab yang menyakitkan akibat kekafiran mereka kepada Allah dan rasul-Nya1.

1
Shalih bin Abdullah bin Humaid, Tafsir Al-Mukhtashar, Riyadh. Referensi: https://tafsirweb.com/2194-quran-
surat-al-anam-ayat-70.html
2. ANCAMAN TERHADAP MEREKA YANG BERBUAT ZALIM DI DUNIA
Seperti yang kita ketahui Allah SWT. telah berfirman di dalam Al-Qur’an Surah
Al-Baqarah ayat 114 yang berbunyi :
َ ‚ِ‫ولٓ ِٕٕٮ‬
ؕ  َ‫ك َما َكانَ لَهُمۡ اَ ۡن ي َّۡد ُخلُ ۡوهَٓا اِاَّل خَٓا ِٕٕٮِ‚فِ ۡين‬ ٰ ُ‫اس ُمهٗ َو َس ٰعـى فِ ۡى خَ َرابِهَا ‌ؕ ا‬ ۡ ‫َو َم ۡن اَ ۡظلَ ُم ِم َّم ۡن َّمنَ َع َم ٰس ِج َد هّٰللا ِ اَ ۡن ي ُّۡذ َك َر فِ ۡيهَا‬
‫ى َّولَهُمۡ فِى ااۡل ٰ ِخ َر ِة َع َذابٌ َع ِظ ۡي ٌم‬ ٌ ‫لَهُمۡ فِى ال ُّد ۡنيَا ِخ ۡز‬
“Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang melarang di dalam masjid-masjid Allah
untuk menyebut nama-Nya, dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas
memasukinya kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan di
dunia dan di akhirat mendapat azab yang berat.”

(Dan siapakah yang melarang menyebut nama Allah dalam mesjid–mesjid-Nya)


misalnya salat dan bertasbih, (dan berusaha untuk merobohkannya) baik dengan jalan
meruntuhkan mesjid itu maupun dengan menggagalkan orang untuk mengunjungi dan
memasukinya.

Ayat ini turun menceritakan perbuatan orang-orang Romawi yang telah merobohkan
Baitul maqdis atau orang-orang musyrik Mekah yang menghalang-halangi Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬ketika mengunjungi Baitullah pada tahun perjanjian
Hudaibiah.
(Mereka itu tidak sepatutnya memasukinya kecuali dengan rasa takut).
Kalimat ini kalimat berita dengan arti perintah, artinya ancamlah mereka itu dengan
jihad, sehingga tidak seorang pun masuk ke dalamnya dengan rasa aman.

(Mereka di dunia mendapat kehinaan) atau kenistaan disebabkan terbunuh, ditawan


atau membayar upeti (dan di akhirat mereka mendapat siksa yang besar) neraka.2

3. JAMINAN BAGI ORANG YANG RELA MENGORBANKAN DUNIA UNTUK


BERJUANG DI JALAN ALLAH
Seperti yang kita ketahui Allah SWT. telah berfirman di dalam Al-Qur’an Surah
An-Nisa ayat 74 yang berbunyi :
‫فَ ۡليُقَاتِ ۡل فِ ۡى َسبِ ۡي ِل هّٰللا ِ الَّ ِذ ۡينَ يَ ۡشر ُۡونَ ۡال َح ٰيوةَ ال ُّد ۡنيَا بِااۡل ٰ ِخ َر ِ‌ة ؕ َو َم ۡن يُّقَاتِ ۡل فِ ۡى َسبِ ۡي ِل هّٰللا ِ فَي ُۡقت َۡل اَ ۡو يَ ۡغلِ ۡب فَ َس ۡوفَ نُ ۡـؤتِ ۡي ِه‬
‫اَ ۡجرًا َع ِظ ۡي ًما‬
“Karena itu, hendaklah orang-orang yang menjual kehidupan dunia untuk
(kehidupan) akhirat berperang di jalan Allah. Dan barangsiapa berperang di jalan
Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka akan Kami berikan pahala
yang besar kepadanya.”

{ ْ‫ }فَ ْليُقَاتِ‚‚ل‬Karena itu, hendaknya berperanglah. Artinya, orang mukmin yang telah
terdaftar hendaknya berperang. {‫ }فِي َسبِي ِل هَّللا ِ الَّ ِذينَ يَ ْشرُونَ ْال َحيَاةَ ال ُّد ْنيَا بِاآل ِخ َرة‬di jalan Allah
(untuk memerangi) orang-orang yang menjual akhirat mereka dengan dunia. Yaitu
mereka yang menjual agama mereka dengan harga yang sedikit dari perbendaharaan
dunia (betapapun besarnya harta dunia bila dibandingkan dengan pahala akhirat
sangat kecil dan tak berarti, pent). Hal itu tiada lain karena kekufuran mereka dan
ketiadaan iman mereka. {‫يل هَّللا ِ فَيُ ْقتَلْ أَوْ يَ ْغلِبْ فَ َسوْ فَ نُ ْؤتِي ِه أَجْ‚ رًا َع ِظي ًما‬
ِ ِ‫ } َو َم ْن يُقَاتِلْ فِي َسب‬Barang

2
Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaludin Al-Mahalli, Tafsir Jalalain : Bagian:VI, Al-Baqoroh 114
siapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan, maka
kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar. (An-Nisa: 74). Semua orang
yang berperang di jalan Allah, baik ia gugur ataupun dikalahkan, maka baginya di sisi
Allah terdapat pahala yang besar dan imbalan yang berlimpah3.

Di dalam kitab Sahihain disebutkan sebuah hadis yang mengatakan bahwa Allah
menjamin bagi orang yang berjihad di jalan-Nya, jika dia diwafatkan oleh-Nya,
bahwa Dia akan memasukkannya ke dalam surga, atau (jika selamat)
mengembalikannya ke tempat tinggalnya sewaktu ia keluar darinya dengan
memboyong pahala atau ganimah (bila beroleh kemenangan).

C. KESIMPULAN
1. Sesungguhnya kehidupan di dunia hanya sekedar senda gurau bagi mereka yang
menyia-nyiakannya
2. Barang siapa di antara kalian berbuat baik di dunia, niscaya Allah Swt. akan muliakan
di dunia dan di akhirat, dan barang siapa diantara kalian yang berbuat zalim di dunia,
maka Allah Swt. akan hinakan di dunia dan di akhirat selamanya.
3. Barang siapa di antara kalian rela mrngorbankan dunia untuk agama Allah Swt.
niscaya Allah Swt. akan wafatkan dalam keadaan syahid di jalan Allah Swt. dan akan
di masukan kedalam surganya Allah Swt.

3
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi, Imaduddin Abu Al-Fida Al-Hafizh Al-Muhaddits
Asy-Syafi’i, Tafsir Ibnu Katsir : An-Nisa 4/74. P4 Hal.40
REFERENSI
1. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Tafsir Al-Mukhtashar, Riyadh. Referensi:
https://tafsirweb.com/2194-quran-surat-al-anam-ayat-70.html
2. Jalaluddin As-Suyuthi, Jalaludin Al-Mahalli, Tafsir Jalalain : Bagian:VI, Al-Baqoroh
114
3. Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi, Imaduddin Abu Al-
Fida Al-Hafizh Al-Muhaddits Asy-Syafi’i, Tafsir Ibnu Katsir : An-Nisa 4/74. P4 Hal.40

Anda mungkin juga menyukai