Anda di halaman 1dari 10

MEMBUAT EM4 DARI LIMBAH BUAH DAN SAYURAN

Page 1 of 10
PENDAHULUAN
Pemanfaatan Limbah Pasar (Sayur-sayuran) Sebagai Kompos Organik

Pasar adalah tempat yang mempunyai unsur-unsur sosial, ekonomis, kebudayaan, politis dan lain-lain, pasar
sebagai tempat pembeli dan penjual yang memungkinkan proses untuk mengadakan tawar menawar Sadilah
(2011) dalam Masitoh(2013). Pasar tradisional merupakan tempat umum yang terdapat lebih dari satu penjual
yang menjual bahan kebutuhan pokok sehari-hari, dan secara resmi diakui oleh pemerintah. Sedangkan
menurut Trisnawati (1988), pasar merupakan suatu tempat bagi manusia dalam mencari keperluan sehari-
harinya.

Kegiatan pasar pasti akan menghasilkan limbah pasar. Sedangkan menurut Rinaldi (2012), limbah pasar adalah
suatu bahan atau produk pasar berlebihan yang lagi dianggap tidak memiliki nilai bagi pengguna. Apabila limbah
pasar yang masih baru tidak terlalu menimbulkan bau tetapi kemudian akan berbau menyengat dan menjadi
sarang penyakit bila tidak segera dikelola dengan baik (Purwanti, 2003).

Sampah sayur - sayuran merupakan bahan buangan yang yang biasanya dibuang secara open dumping tanpa
pengelolaan lebih lanjut sehingga akan menimbulkan gangguan lingkungan dan bau yang tidak sedap. Selain itu
juga memiliki dampak pada kondisi kesehatan penduduk. Karena sampah sampah tersebut berpotensi sebagai
media penyebaran penyakit. Pengolahan limbah padat berupa sayur-sayuran ini perlu dilakukan, salah satu cara
untuk mengolah limbah padat ini adalah dengan pembuatan pupuk kompos.

Kompos merupakan bahan organik, seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, rumput-rumputan, dedak padi,
batang jagung, sulur, carang-carang serta kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi oleh
mikroorganisme pengurai, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah.

Pengolahan bahan organik menjadi kompos (Pengomposan), dianggap sebagai teknologi berkelanjutan karena
bertujuan untuk konservasi lingkungan, dan penggunaan kompos (pupuk organik) dapat mereduksi penggunaan
pupuk kimia dan pemberi nilai tambah pada limbah.

Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh
mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Proses pembuatan kompos
berlangsung dengan menjaga keseimbangan kandungan nutrien, kadar air, pH, temperatur dan aerasi yang
optimal melalui penyiraman dan pembalikan. Pupuk organik cair yang berasal dari limbah sayuran merupakan
salah satu sumber pupuk organik yang mengandung unsur hara makro dan mikro yang penting bagi tanaman.

HUBUNGAN EFFEKTIF MIKROORGANISME DENGAN TANAMAN PANGAN


Keuntungan yang dimiliki EM tentunya akan berdampak pada tanaman budidaya (pangan) dan tanah, Dengan
pengelolahan teknologi EM menurut (Mafftuha, 2001: 5) hal ini sangat dimungkinkan karena Mikroorganisme yang
terkandung dalam EM4 sangat banyak, dan setiap mikroorganisme mempunyai perannya masing-masing yang saling
mendukung

MENGAPA MIKROORGANISME?
Pertumbuhan total penduduk dunia yang mencapai lebih dari 6 milyar telah membawa masalah yang luas dan besar,
terutama berkurangnya lahan pertanian per kapita di sebagian besar dunia. Dengan semakin sedikitnya lahan yang
tersedia, para perencana dan petani memusatkan upaya pada peningkatan produktivitas melalui :
Salah satu caranya dengan EM (Efektif Mikroorganisme)

Kebijaksanaan pertanian praktis di semua negara telah memusatkan perhatian pada peningkatan daya hasil. Konsekuensi
lingkungan akibat sistem produksi yang tersubsidi (berat) semakin nampak jelas, dengan beberapa indikasi, antara lain:
1. Penggunaan varietas unggul baru,
2. Penggunaan lebih banyak pupuk kimia, yang konsumsinya meningkat menjadi 9 kali lipat,
3. Penggunaan pestisida dan bahan-bahan kimia serupa, yang konsumsinya telah meningkat menjadi tiga puluh dua
kali lipat (Sumantri, 1987: 163).
4. Produktivitas menurun sejalan dengan menurunnya kualitas tanah akibat pemanfaatan tanah yang intensif dan
penggunaan pupuk kimia dan pestisida secara berlebihan
5. Pencemaran nitrat pada sumber-sumber air tanah akibat pemakaian pupuk nitrat yang berlebihan. Penggunaan
pupuk kimia telah banyak membantu meningkatkan produksi pangan dunia, namun setiap pertambahan pupuk
kimia, mula-mula cepat, kemudian melambat sampai akhirnya menjadi datar.

Secara teoritis, kesuburan alamiah yang hilang mungkin bisa diimbagi dengan pupuk, seperti dilakukan di Negara-negara
bagian tengah dan barat amerika, tetapi dalam jangka panjang langkah ini tidak akan memadai.

Page 2 of 10
Sejauh ini usaha menaikkan produktivitas tanah pertanian dunia dengan cara menggunakan lebih banyak pupuk,
memperluas pengairan, menggunakan teknologi baru, dan memperbaiki mutu tanah masih mampu mengimbangi
hilangnya dan menurunnya mutu tanah.

Untuk meningkatkan dan melipat gandakan hasil tanaman dua kali lipat, diperlukan sepuluh kali lipat peningkatan pupuk
dan pestisida . Jadi pertanian secara industri yang menggunakan terlalu banyak bahan kimia seperti yang dipraktekkan di
banyak negara di dunia misalnya, memproduksi hasil yang lumayan dibandingkan dengan pertanian yang sederhana,
namun dampaknya terhadap kesehatan tanah dan pencemaran terhadap udara dan air sudah memasuki tahap yang
melampaui batas. Penggunaan bahan kimia secara berlebihan menyebabkan tanah mejadi Tidak dapat mendukung daya
tumbuh tanaman (Marjinal).

Oleh karena semakin meluas dan berkembangnya isu dampak negatif pertanian intensif, maka konsep pembangunan
harus berubah arah kepada pembangunan yang selain memperhatikan aspek ekonomi harus pula memperhatikan aspek
lingkungan

Dengan kata lain, ada kompromi (trade off) antara kepentingan ekonomi dan kepentingan lingkungan, yang berarti perlu
penerapan konsep pembangunan pertanian berkelanjutan berwawasan lingkungan (ecologically sustainable agriculture),
dan alternatif sistem pertanian yang bisa menekan timbulnya masalah lingkungan yang lebih serius tersebut

Teknologi Effektif Mikroorganisme (EM), telah banyak digunkan petani di berbagai negara, dan hasilnya dapat
meningkatkan hasil Sebesar 4 kali lipat baik tanaman padi, jagung, cabe, tomat, buah-buahan dan sayur-sayuran, dan
berbagai jenis ikan dan ternak (Mafftuha, 2001: 5)

Namun demikian, pupuk organik Teknologi EM tersebut belum dimanfaatkan secara optimal di lingkungan pertanian di
Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa adopsi pupuk organik TEM di kalangan petani di Indonesia masih rendah.

Penggunaan TEM dalam pertanian menurut Higa memenuhi beberapa kriteria, yaitu:
1. petani dapat menghasilkan produk pertanian yang bergizi, sehat dan berkualitas untuk peningkatan kesehatan
manusia
2. secara ekonomis menguntungkan bagi petani dan konsumen
3. mudah dipraktekkan
4. selaras dengan alam
5. melindungi lingkungan, serta
6. mampu mencukupi bahan pangan umat manusia yang terus bertambah (Higa, 1996: 100-101).

Teknologi Effective Microorganisms merupakan kultur campuran mikroorganisme yang mengandung bakteri fotosintetik,
actinomycetes, ragi, jamur fermentasi, dan Lactobacillus sp

Bakteri fotosintetik (bakteri fototrofik)


Bakteri fotosintetik adalah mikroorganisme yang mandiri dan swasembada. Bakteri ini membentuk zat - zat yang
bermanfaat dari sekresi akar-akar tumbuhan, bahan organik dan atau gas-gas berbahaya (misalnya hydrogen sulfide),
dengan menggunakan sinar matahari dan panas bumi sebagai sumber energi

Bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.)


Bakteri asam laktat menghasilkan asam laktat dari gula. Asam laktat dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang
merugikan dan meningkatkan percepatan perombakan bahan-bahan organik. Selain itu, asam laktat dapat
menghancurkan bahan-bahan organik seperti lignin dan selulose, serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan
pengaruh-pengaruh yang merugikan yang diakibatkan oleh bahan-bahan organik yang tidak terurai

Ragi (Yeast)
Ragi membentuk zat-zat yang anti bakteri (zat-zat bioaktif) seperti hormon dan enzim dari asam amino dan gula yang
dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik, bahan organik dan akar-akar tanaman yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman

Actinomycetes
Actinomycetes, yang strukturnya merupakan bentuk antara bakteri dan jamur, menghasilkan zat-zat anti mikroba dari
asam amino yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik dan bahan organik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan
jamur dan bakteri yang merugikan

PENGERTIAN EFEKTIF MIKROORGANISME


Sebagaimana diketahui bahwa teknologi EM ditemukan oleh seorang ahli Jepang bernama Teruo Higa. Nah, sewaktu
melakukan penelitian untuk menentukan kombinasi-kombinasi terbaik mikroorganisme yang terkandung dalam EM, maka
Teruo Higa membuat berbagai nama EM tersebut dengan kandungan mikroorganisme yang berbeda.

Page 3 of 10
 EM1
EM1 merupakan merk dagang asli yang dihasilkan dan mengandung sekelompok bakteri utamanya bakteri asam
laktat (menghasilkan asam laktat dalam metabolismenya), khamir, dan bakteri fotosintetik. EM1 hanya
mengandung ketiga genera mikroorganisme tersebut dengan proporsi yang ideal.

 EM2
EM2 merupakan campuran dari lebih banyak mikroorganisme, yaitu sekitar 10 genera dan 80 spesies.
Mikroorganisme tersebut, seperti halnya pada EM1, juga eksis bersama-sama sebagai sebuah konsorsium.
Mikroba utama yang ada dalam EM2 adalah bakteri fotosintesis, jamur, khamir atau kapang, dan sebagainya.
Kulturnya dibuat pada medium cair dengan pH 7 dan disimpan pada pH 8,5. Populasi mikroorganisme dalam
larutan adalah sekitar 109 atau 1 milyar sel setiap gram cairan.

 EM3
EM3 terdiri atas sekitar 90% bakteri fotosintesis dan sisanya adalah mikroorganisme yang lain. EM3 ini dikultur
dan disimpan pada pH 8,5. Populasi mikroorgaisme dalam cairan yang dihasilkan juga adalah sekitar 109 atau 1
milyar sel setiap gram cairan.

 EM4
EM4 terdiri atas 90% lactobacillus spp. dan microorganisme yang menghasilkan asam laktat lainnya. EM dibuat
dengan kultur pada medium cair ber pH asam yaitu 4,5. Jumlah mikrooganisme tetap dipertahankan sama dengan
di atas, yaitu 1 milyar per gram cairan.

 EM5 (Di Jepang dikenal sebagai Sutochu)


EM5 adalah penangkal serangga yang non-kimia dan tidak beracun. EM5 digunakan sebagai pencegah serangan
hama dan penyakit pada tanaman dan ternak. Biasanya EM5 dioleskan atau disemprotkan pada bagian hewan
yang luka (koreng Scabies dan lain-lain) sampai luka menjadi kering dan sembuh. Pada tanaman EM5
disemprotkan dengan mengencerkan larutan EM5 dalam air dengan kadar 1/500 hingga 1/1000. EM5 juga dapat
mengendalikan populasi serangga, EM5 yang terbawa serangga ke tempat penyimpanan makanan akan menulari
makanan tersebut. Proses fermentasi yang terjadi dapat mengakibatkan makanan tersebut tidak bisa dimakan
lagi oleh serangga, sehingga populasi serangga jadi berkurang.

Itulah perbedaan utama antara EM1, EM2, EM3, EM4, dan EM5. Jadi pada prinsipnya perbedaan yang ada disebabkan
oleh kandungan dan manfaat mikrooganisme masing-masing jenis EM tersebut.

(dikutip dari berbagai sumber-Zaka Bagus)

CARA MEMBUAT BIANG EFEKTIF MIKROORGANISME METODE HAYATI

1. CARA KE 1 (UNTUK PERTANIAN DAN DEKOMPOSER MULTIFUNGSI)


Bahan - bahan :
 Pepaya (matang / busuk) atau kulitnya 2 kg
 Pisang (matang / busuk) atau kulitnya 2 kg
 Nanas (matang / busuk) atau kulitnya 2 kg
 Kacang panjang segar 1 kg
 Kangkung air segar 1 kg
 Batang pisang muda segar bagian dalam 2 kg
 Gula pasir atau gula merah 1 kg atau molasses 1 liter
 Air tuak dari nira / Air kelapa 5 liter Batang Pisang Muda Bagian Dalam

Cara Pembuatan :
 Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang
pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus.
Buah harus yang sudah matang (atau sekalian sudah busuk) dan
dapat juga menggunakan kulit buah yang tidak dimakan.
 Siapkan wadah dan selang kemudian aturlah seperti pada
gambar disamping
 Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan
dalam ember.
 Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam ember tadi dan
aduk hingga rata
 Wadah ditutup rapat dan disimpan selama minimal 40 hari Contoh wadah fermentasi anaerob

Page 4 of 10
 Setelah 40 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
 Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah
EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
 Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos atau bahan hijauan Pupuk
Dasar Hayati (cek SOP Pupuk Dasar Hayati).

2. CARA KE 2 (UNTUK PERTANIAN DAN DEKOMPOSER MULTIFUNGSI)


Bahan-bahan :
 Limbah sayur (kubis, bunga kol, sawi, bayam) 4kg
 Limbah kacang-kacangan (kacang panjang, kedele) 2kg
 Limbah buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga, dsb.) 4kg
 (bahan bisa menggunakan satu atau dua macam saja, yang penting berjumlah 10kg. Contoh memakai
limbah buah sebanyak 10kg)
 Bekatul 1kg
 Gula pasir atau gula merah 1 kg atau molasses 1 liter
 Air beras 0,5 liter
 Air tuak dari nira atau Air kelapa 5 liter

Cara Pembuatan :
 Siapkan wadah dan selang kemudian aturlah seperti pada gambar CARA KE 1 diatas
 Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.
 Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam ember tadi dan aduk hingga rata
 Wadah ditutup rapat dan disimpan selama minimal 40 hari
 Setelah 40 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
 Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah
EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
 Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos atau bahan hijauan Pupuk
Dasar Hayati (cek SOP Pupuk Dasar Hayati).

3. CARA KE 3 (UNTUK PAKAN PETERNAKAN DAN PERIKANAN)


Bahan-bahan :
 1 liter Susu sapi atau susu kambing murni dan segar.
 ½ kg terasi (atau limbah protein hewan laut seperti kepala/kulit udang,
kepala ikan, tulang ikan)
 750 gr Jahe
 750 gr kencur
 1 kg Kunir
 1 kg Temulawak
 1 kg Gula pasir atau 1kg gula merah
 1 kg bekatul
 1 buah nanas matang
 Yakult 2 botol
 20 liter air bersih.

Alat-alat yang diperlukan :


 Panci
 Kompor
 Blender/parutan untuk menghaluskan nanas.

Cara Pembuatannya :
 Siapkan wadah dan selang kemudian aturlah seperti pada gambar CARA KE 1 diatas
 Rempah-rempah (jahe, kencur, kunir, dan temulawak) dicuci dan dipotong-potong kemudian dihaluskan
dengan menggunakan blender / ditumbuk.
 Haluskan protein hewan laut
 Selanjutnya rempah-rempah, gula merah, bekatul, gula pasir dan protein hewan laut ditambah air 20 liter
dan dimasak dengan suhu 100°C.
 Nanas dibersihkan dan dihaluskan dengan blander kemudian dipanaskan bersama susu segar dengan suhu
60°C.
 Seluruh bahan dimasukan ke dalam wadah dalam kondisi masih panas.
 Urap bahan dinginkan sampai 8 jam.
 Setelah dingin masukan 2 botol yakult dan 100ml BT1 (Opsional) lalu aduk rata.
 Tutup rapat (kedap udara) dan fermentasi selama minimal 20 hari.
 Wadah pembuatan SPT seperti pembuatan POC tertutup (lihat gambar)
 Saring dengan menggunakan saringan/kain katun dan masukan ke dalam botol.
 Kemudian SPT siap untuk digunakan atau disimpan (bertahan 4 – 6 bulan).

Page 5 of 10
CARA MEMPERBANYAK EFEKTIF MIKROORGANISME
Meskipun biang EM4 diatas bisa langsung dipakai, Anda juga dapat memperbanyak kembali jika diperlukan. Kecuali EM4
untuk pakan peternakan dan perikan tidak bisa diperbanyak. Adapun caranya sebagai berikut :

BAHAN
 1 liter EM4 yang akan diperbanyak
 3 kg bekatul
 ¼ kg gula merah atau gula pasir atau 250ml molasse
 ¼ kg terasi atau limbah protein hewan laut
 10 liter air

ALAT
 Ember plastik
 Pengaduk atau centong
 Panci untuk pemasak air
 Botol plastik atau kaca penyimpan
 Siapkan Saringan dari kain atau kawat kasa

CARA PEMBUATAN
 Air yang 5 liter tadi dimasak sampai benar-benar mendidih.
 Setelah air mendidih kita bisa memasukkan terasi, bekatul dan gula. Untuk yang memakai gula merah harus
dihancurkan dulu sampai halus, lalu aduk adonan hingga rata.
 Setelah adonan benar-benar rata lalu dinginkan sampai benar-benar dingin, bila tidak benar-benar dingin,
adonan justru akan membunuh biang bakteri EM4 yang akan kita biakkan.
 Bila sudah benar-benar dingin, mulai masukkan biang bakteri EM4 dan aduk adonan sampai benar-benar rata.
Lalu ditutup rapat selama 2 hari dua malam.
 Pada perbanyakan biang EM4 ini kita menggunakan fermentasi aerob.
 Mulai hari ketiga tutup agak dilonggarkan dan diaduk rutin setiap hari sekitar 10 menit.
 Bila sudah jadi yaitu sekitar 7-10 hari (ditandai adanya hifa putih pada permukaan) bakteri hasil
pengembangan ini sudah bisa diambil dengan disaring memakai saringan, kemudian disimpan dalam botol
yang sudah kita sediakan tadi, usahakan jangan ditutup terlalu rapat, atau biarkan saja botol terbuka, ini
dimaksudkan agar bakteri tetap mendapatkan oksigen yang baik.
 Tahap terakhir, botol bakteri tersebut siap untuk digunakan untuk membuat kompos atau pupuk cair maupun
pupuk hijau.
 Ampas hasil saringan jangan dibuang karena dapat kita gunakan lagi untuk membiakkan tahap selanjutnya,
kita tinggal menyiapkan air kurang lebih 2 liter lalu menambahkan air matang dingin dan gula.

PEMBUATAN PUPUK DASAR HAYATI (02)


Berikut ini saya jelaskan cara membuat Pupuk Dasar Hayati (02) menggunakan EM4 Metode Hayati.

RUMUS UTAMA (PERBANDINGAN 4 : 4 : 1 : 0,5) :


 Pupuk kandang matang non fementasi / masih murni : 4 sak (50kg), disarankan kohe kambing / sapi 3 sak + kohe
ayam 1 sak.
 Limbah Buah dan Sayuran 4 sak (50kg) :
 1 debog pisang ukuran 2 meter

BAHAN TAMBAHAN LAINNYA (OPSIONAL) :


 0,5 sak akar sumber PGPR (tanah sekitaran akar jangan dibersihkan, karna mengandung banyak PGPR). Untuk
pembuatan PGPR, cek SOP PGPR Metode Hayati.
 Pemberian nutrisi tambahan pupuk kimia sebanyak 0,5 sak (25kg) per tiap rumus utama diatas, seperti SP36 / TSP
/ SP46 atau dolomit
 Sedangkan pemberian nutrisi tambahan pupuk organik yang telah jadi adalah tidak terbatas (∞), seperti
petroganik, bokashi dan kompos

BIO DEKOMPOSER MENGGUNAKAN EM4 METODE HAYATI


 Dosis EM4 1 liter

Page 6 of 10
KOMPOSISI UNSUR HARA KOTORAN DARI BERBAGAI JENIS TERNAK

UNSUR HARA
JENIS TERNAK
N (%) P (%) K (%) H2O (%)
Kuda (padat) 0,55 0,3 0,4 75
Kerbau (padat) 0,6 0,3 0,34 85
Sapi (padat) 0,4 0,2 0,1 85
Kambing (padat) 0,6 0,3 0,17 60
Domba (padat) 0,75 0,5 0,45 60
Babi (padat) 0,9 0,35 0,4 80
Ayam 1 0,8 0,4 55
Kelinci muda* 1,6-2,0 0,43-1,3 0,4-1,0 44,7-32,5
Kelinci dewasa* 2,72 1,1 0,5 55,3

Keterangan tambahan :
Tabel diatas berdasarkan pakan ternak secara umum.
FB @Metode Hayati , berbagai sumber

APLIKASI PUPUK DASAR HAYATI (02) PADA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN


CARA 1 (LAHAN GULUDAN / BEDENGAN) :
 Campurkan semua bahan jadi satu (kohe, limbah buah sayuran, debog pisang dan EM4 MH) dan ditambah air
hingga 30-40%, lalu aduk rata. Tutup dengan terpal / mulsa bekas hingga rapat. Fermentasi minimal 60 hari, lebih
lama lebih baik.
 Setelah fermentasi selesai, sebar bahan diatas guludan / bedengan secara merata.
 Setelah disebar, siram guludan / bedengan dengan air sebasah mungkin.
 Setelah disiram air, semprot guludan / bedengan dengan EM4 MH dosis 25ml / liter air.
 Setelah itu guludan / bedengan ditutup mulsa dan biarkan selama minimal 10 hari.
 Setelah 10 hari, mulsa bisa dilubangi dan siap ditanami.

CARA 2 (LAHAN TANAMAN KERAS ) :


 Campurkan semua bahan jadi satu (kohe, limbah buah sayuran, debog pisang dan EM4 MH) dan ditambah air
hingga 30-40%, lalu aduk rata. Tutup dengan terpal / mulsa bekas hingga rapat. Fermentasi minimal 60 hari, lebih
lama lebih baik.
 Setelah fermentasi selesai, sebar bahan disekitar lubang tanam / pangkal pohon secara merata
 Setelah disebar, siram lubang tanam / pangkal pohon dengan air sebasah mungkin.
 Setelah disiram air, jika belum ada tanamanya semprot lubang tanam dengan EM4 MH dosis 25ml / liter air dan
biarkan 10 hari, setelah itu siap ditanam.
 Jika sudah ada tanamannya, semprot pangkal batang dengan BT2 atau BT3, bukan dengan EM4 MH. Adapun
pemberian BT2 atau BT3 (cek SOP MH) dosis 5 ml / liter air.

CARA 3 (LAHAN TANAMAN PANGAN) :


 Sebar semua bahan di lahan (kohe, limbah buah sayuran, debog pisang dan EM4 MH)
 Setelah disebar, tutup jalan keluar air dan lep hingga minimal lahan macak-macak. Jika dirasa hujan cukup sering,
lahan bisa tidak di lep.
 Setelah itu, semprot dengan EM4 MH dosis 50ml / liter air (20 liter air per 1/8ha).
 Agar hasil maksimal, selanjutnya disarankan lahan dicakar baja / traktor.
 Biarkan lahan minimal 15 hari dengan kondisi jalan keluar air tetap tertutup.
 Setelah 15 hari, lahan siap untuk tahap berikutnya...

NB :
 Proses produksi Pupuk Dasar Hayati (02) tidak memerlukan tempat khusus, akan tetapi untuk menghasilkan
kompos yang bermutu sebaiknya dasar bangunan diberi alas dengan semen atau diberi ubin, tetapi bukanlah hal
yang mutlak, yang utama tidak tergenang air. Bila pengomposan dilakukan diatas tanah, sebaiknya diberi alas,
misalnya plastik, karung bekas, terpal, atau dedaunan.
 Bahan pupuk dasar sebaiknya dihaluskan / dicacah terlebih dahulu, lalu ditumpuk secara beraturan. Selanjutnya
tiap ketebalan tertentu (25-30cm) disemprot EM4 MH lalu tumpuk bahan lagi, begitu seterusnya kemudian
ditutup.
 Agar hasil fermentasi maksimal dan cepat, kandungan air pada saat sebelum penyemprotan EM4 MH harus
sebanyak mungkin (30-40% pada proses tertutup). Kandungan air yang ingin diuji dengan menggenggam bahan,

Page 7 of 10
ditandai dengan tidak menetesnya air bila bahan digenggam. Pada lahan terbuka kandungan air minimal lahan
macak-macak.
 Fungsi air sebelum penyemprotan EM4 MH adalah agar kinerja bakteri pengurai lebih cepat dan optimal.

TAMBAHAN :
 1 paket Pupuk Dasar Hayati untuk luasan 1/8 hektar (1.250 m2).
 Untuk lahan tanaman keras, 1 paket Pupuk Dasar Hayati untuk 20 pohon.
 Total kebutuhan EM4 MH adalah 2 liter untuk lahan pakai guludan/bedengan (1 Liter saat fermentasi lahan dan 1
liter saat semprot dilahan sesudahnya) dan 2 liter untuk lahan tanaman keras dan lahan tanaman pangan.
 Jika tanam di musim ektrim, disarankan tiap luasan 1/8 ha menggunakan 2 – 4 paket Pupuk Dasar Hayati

FUNGSI PUPUK DASAR HAYATI :


 Meningkatkan ketersediaan hara dan senyawa organic
 Menyuburkan tanah (hingga kadar mikroorganisme 100jt/gr tanah)
 Meningkatkan aktivitas mikroorganisme / jasad renik dalam tanah
 Menekan pertumbuhan pathogen / hama penyakit dan gulma
 Mengendalikan seranggan nematode parasit
 Meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman
 Kuantitas dan kualitas buah meningkat lebih baik dan lebih sehat

APLIKASI EM4 MH 03 SEBAGAI CAMPURAN PAKAN


UKURAN
NO URAIAN BAHAN DOSIS (ml) MASA FERMENTASI KETERANGAN
BAHAN
minimal 12 jam, semakin Semakin lama Gunakan sprayer untuk menyemprotkan
1 BAHAN PAKAN IKAN/AYAM/TERNAK 100 kg 10 - 30 ml / 10 - 15 liter air
masa fermentasi semakin bagus hasilnya campuran SPT pada bahan pakan

2 AIR MINUM TERNAK 1 liter 1 - 3 ml dicampurkan pada minum ternak langsung diberikan pada ternak
Campurkan SPT pada pakan ternak, Biarkan
3 PAKAN JADI 5 - 10 kg 5 - 10 ml / 1 liter air minimal 10 menit
SPT meresap & Pakan mengembang

KETERANGAN TAMBAHAN

Dengan EM4 MH ini Anda juga bisa menimbun pakan ternak sapi / kambing hingga berbulan-bulan lamanya. Sehingga
cocok untuk menimbun rumput pada musim hujan dan sebagai jatah pada masim kemarau. Caranya adalah,

Bahan :
 Hijauan seperti gulma, jerami padi, tebon jagung, atau gedebog pisang (yang sudah dicacah) sebanyak 80%
 Bekatul sebanyak 5%
 Ampas tahu sebanyak 15%
 Garam beryodium secukupnya
 Tetes tebu atau gula secukupnya
 Dosis EM4 MH tiap 100 kg bahan + 70ml + 15 liter air

Cara Pembuatan dan Aplikasi :


 Campurkan semua bahan diatas
 Setelah tercampur, masukan bahan ke karung / kantong plastik, tutup rapat
 Simpan bahan digudang.
 Angin-anginkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada ternak.
 Jika ternak tidak mau makan pakan fementasi, puasakan ternak dahulu sambil dicekoki EM4 MH sekitar 5 – 10 ml.

APLIKASI EM4 MH SEBAGAI SANITASI DAN PERAWATAN


PADA KANDANG TERNAK
 Bahan :
o EM4 MH 1 liter
o Gula pasir 1 kg atau molasse 1 liter
o Air 100 liter
 Cara Membuat :
o Campurkan 3 bahan diatas lalu fermentasi aerob selama 2 – 3 hari
 Aplikasi :
o Semprotkan larutan tersebut pada kandang ternak dengan dosis 1 – 2 liter / m3
o Periode penyemprotan setiap 2 minggu sekali

Page 8 of 10
o Penggunaan larutan EM4 MH yang telah di fermentasi dengan molasse / gula tidak boleh lebih dari 3 (tiga)
bulan.

PADA TAMBAK PER LUAS 1 HEKTAR


 Bahan :
o EM4 MH 20 liter
 Cara membuat :
o Campurkan 3 bahan diatas lalu fermentasi aerob selama 2 – 3 hari
 Aplikasi
o Setelah tanah dikeringkan dan dicangkul atau dibajak lalu direndam air sedalam 20 cm kemudian disiram
dengan EM4 MH sebanyak 6 liter per ha, biarkan selama 4 – 7 hari dan keringkan kembali selama 4 hari.
o Tanah dikapur sebanyak 300 kg/ha (atau sesuai kebutuhan setelah cek pH) dan dipupuk dengan Pupuk
Dasar Hayati (02) 250 - 500 kg/ha.
o Selanjutnya isi air dengan ketinggian 20 cm, lalu siram dengan larutan EM4 MH sebanyak 6 liter/ha, dan
biarkan selama minimal 1 minggu.
o Tambahkan air sehingga mencapai 60 – 80 cm bersamaan dengan itu siramkan EM4 MH sebanyak 6 – 8
liter/ha, lalu biarkan selama minimal 1 minggu lagi hingga menjelang benur ditebar.

APLIKASI EM4 PADA LIMBAH INDUKSTRI DAN RUMAH TANGGA


PADA SALURAN PEMBUANGAN LIMBAH
 Aplikasi :
o Tuangkan langsung EM4 MH ke dalam closet lalu siram dengan air secukupnya.
o Penggunaan 1 liter EM4 MH untuk volume 2 – 3 m3 septictank, penggunaannya dapat dituangkan terbagi
secara proposional ke dalam beberapa closet yang bermuara pada septictank yang sama.
o Untuk mencegah penyumbatan saluran air dan mencegah agar septictank tidak penuh lakukan 1 – 3 bulan
sekali (kondisional).
o Formula EM4 MH akan bereaksi 12 – 24 jam setelah dimasukan kedalam saluran/closet. Dalam waktu 20
– 50 hari volume tinja akan berkurang 50 – 70%.
o Pada bangunan bertingkat, perawatan dilakukan pada lantai paling bawah dahulu. Dua hari kemudian,
lanjutkan pada lantai diatasnya, untuk mencegah tersumbatnya saluran di lantai bawah.

MANFAAT TEKNOLOGI EFEKTIF MIKROORGANISME


1. MANFAAT EM4 MH PERTANIAN
 Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
 Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
 Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (bokashi).
 Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
 Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.

2. PENGARUH EM4 MH TERHADAP TERNAK


 Mencegah bau tidak sedap pada kandang sapi dari tempat pembuangan kotoran ternak
 Mengurangi lalat dan serangga ternak
 Memperbaiki kesehatan ternak
 Mengurangi ketegangan (stress) ternak
 Memperbaiki mutu daging ternak
 Memperbaiki kesuburan ternak
 Memperbaiki mutu kotoran ternak

3. MANFAAT EM4 MH PERIKANAN DAN TAMBAK


 Meningkatkan pertahanan tubuh ikan/udang SR
 Meningkatkan pertumbuhan dan size ikan/udang GR
 Meningkatkan imunostimulan / daya tahan ikan/udang
 Meningkatkan daya tahan tubuh ikan/udang sehingga mengurangi penggunaan Antibiotik.
 Efisiensi energi dan pengelolaan kualitas air
 Memfermentasi sisa pakan, kotoran, cangkang udang di dasar tambak
 Meningkatkan oksigen terlarut (DO) dan air menjadi bersih sehingga tidak diperlukan penggantian air
berulang-ulang.
 Menguraikan gas-gas amoniak, metan dan hydrogen sulfide.
 Mempertahankan kualitas lingkungan
Page 9 of 10
 Aman dan ramah lingkungan.
 Penggunaan Em4 pada perikanan dan tambak udang dapat diaplikasikan pada saat pengolahan tanah
dasar tambak atau pada masa pemeliharaan.

4. EM4 BAKTERI PROBIOTIK PENGURAI LIMBAH RUMAH TANGGA


Untuk perawatan saluran Pembuangan Limbah cair, Septictank, Toilet, WC, Pencucian, Washtafel dan berbagai
macam saluran pembuangan RUMAH TANGGA, PERUMAHAN, HOTEL, RUMAH SAKIT, MALL, RESTORAN,
KATERING, RUKO, SEKOLAH, GEDUNG PERKANTORAN, DLL.

MANFAAT UNTUK RUMAH TANGGA

1. Menguras sampai 80% tinja dalam septictank dalam waktu 3 – 6 bulan dan menghilangkan bau busuk.
2. Merawat saluran : WC, cuci piring, kamar mandi dan saluran pembuangan mampat.
3. Mencegah pencemaran air sumur dari bakteri patogen.
4. Membunuh kuman : disentri, tipus, kolera, dll.
5. Ramah lingkungan.
6. Aman dan tidak merusak instalasi saluran pembuangan.
7. Menghilangkan Bau

KONTAK PERSON
 By Zaka Bagus, Metode Hayati 2017
 No Hp Konsultasi : 085 258 215 169
 Link Fanspage Facebook : https://www.facebook.com/metodehayati
 Link Group Facebook (testimoni perkembangan hasil) : https://www.facebook.com/groups/metodehayati
 Alamat Kantor Metode Hayati : https://goo.gl/maps/1SJrFQHGkjL2
 Grup WhatsApp Metode Hayati : https://chat.whatsapp.com/K96Ow4N1T3xHcqGnKdQPqq

Page 10 of 10

Anda mungkin juga menyukai