Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hamidun

Nim : 11901087

Kelas : PAI 3A

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Mata Kuliah : Hadits Tarbawi

Dosen Pengampu : Ismail, M.Pd.I.

Selasa 12 Januari 2021/ R9


Hidup Dengan Prinsip Keseimbangan

Bagaimana cara dari orang tuanya. Menurut Qurayis Shihab Mengajarkan Pendidikan paling
terutama itu adalah keluarga/kedua orang tua yaitu di dunia dan akhirat. Firman Allah Swt di
dalam Qs. Al-qisas : 77 yang berbunyi sebagai berikut :

‫ض ۖ إِنَّ هَّللا َ اَل‬ِ ‫س ا َد فِي اأْل َ ْر‬ َ ‫سنْ َك َما أَ ْح‬


َ َ‫سنَ هَّللا ُ إِلَيْكَ ۖ َواَل تَ ْب ِغ ا ْلف‬ ِ ‫صيبَ َك ِمنَ ال ُّد ْنيَا ۖ َوأَ ْح‬ َ ‫َوا ْبت َِغ فِي َما آتَا َك هَّللا ُ الدَّا َر اآْل ِخ َرةَ ۖ َواَل تَ ْن‬
ِ َ‫س ن‬
َ‫س ِدين‬ ِ ‫يُ ِح ُّب ا ْل ُم ْف‬

Artinya : Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.

Seimbang dunia akhirat itu seperti apa menurut individu itu sendiri, terutama kita harus
membuat sebuah prinsip bahwa kita berada di dunia ini hanyalah sementara dan akhirat itu kita
selama-lamanya itulah tujuan yang sebenarnya.

Keseimbangan dalam hidup ada empat, apa saja implikasi/menerapkan dari keseimbangan
tersebut.

1. Seimbang antara ilmu dan amal/ ada hal yang tidak terputus yaitu amal jariyah yaitu imu
yang bermanfaat, disini kita membagikan ilmu pengetahuan

2. Antara rasa takut dan harapan

3. Dalam Agama/sikap tidak boleh berlebihan/ kita boleh melupakan duniawi nah disini kita
harus menyeimbangi antar kedua hal tersebut supaya tidak merepotkan orang lain. Tidak boleh
meminta-meminta nah jadi bagaimana kita mengatasi hal seperti itu, dalam islam itu di ajarkan
di larang untuk meminta maka Allah mengharuskan kita untuk bekerja keras.

4. Dunia dan akhirat/ kita sebagai diri sendiri harus bisa menyeimbangkan dunia dan akhirat
kita boleh bekerja" tetapi kita harus ingat apa yang telah Allah Perintahkan.

Bagaimana menurut pemateri menjadi seseorang pendidik untuk bisa mengajarkan dan
menyeimbangi dunia dan akhirat. Apa tolak ukur keseimbangan dunia dan akhirat selama 24
jam tersebut,Firman Allah di dalam Qs. Al-Jumuah : 10

َ‫ض ِل هَّللا ِ َو ْاذ ُك ُروا هَّللا َ َكثِي ًرا لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُحون‬ ِ ‫ش ُروا ِفي اأْل َ ْر‬
ْ َ‫ض َوا ْبتَ ُغوا ِمنْ ف‬ ِ َ‫صاَل ةُ فَا ْنت‬
َّ ‫ت ال‬ ِ ُ‫فَإ ِ َذا ق‬
ِ َ ‫ضي‬

Artinya : Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.
"Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk
akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok” Dikataka bahwa kalimat itu benar ada, bahkan
ada juga ada yang mengatakan salah. Matematis, bisa menjadi orang mukmin atau hamba Allah
yang memasuki nilai-nilai agama Allah. Tujuan berbuat keseimbangan itu apa, karena dimensi
keseimbangan ini adalah tujuan orang orang yang hebat. Memenuhi ketentuan itu termasuk
keseimbangan, Hidup itu harus ada etos semangat kerja, yang harus memiliki tujuan. Hidup di
dunia ini adalah sebuah wasilah, kebutuhan di dunia dan akhirat itu sangat penting. Etos dunia
harus bisa menyeimbangkan dunia dan akhirat, niat yang baik itu harus di dilakukan atas nama
Allah. Prinsip keseimbangan ini sangat penting, terutama beramal dan berilmu serta
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi disini kita di ajurkan untuk berusaha
keras/untuk berusaha agar selamat di akhirat kelak.

Macam-macam keseimbangan dalam hidup ada 4 yaitu:

• Kesimbangan antara Ilmu dan Amal

Mengatakan sesuatu yang tidak dikerjakan,artinya seseorang hanya berlandaskan teori belaka
diibartakan sesorang itu berjalan diatas konsep yang kosong.

• Keseimbangan antara rasa takut dan harapan

Muslim yang baik mampu baik itu mampu menggabungkan antar kedua hal tersebut yaitu
menggabungkan antara rasa takut terhadap siksaan Allah karena dosa-dosanya dan dalam waktu
yang sama dia sangat berharapap Rahmat dan Ampunan-Nya.

• Keseimbangan di dalam menjalankan ajaran agama, sehingga tidak berlebihan(ifrath) dan juga
tidak brsikap meremehkan(taftith). Muslim yang baik adalah yang tidak berlebih-lebihan dalam
menjalankan agama, yaitu melampui batas dari apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-
Nya.

• Keseimbangan antara dunia dan akhirat

Anda mungkin juga menyukai