Anda di halaman 1dari 15

Modul kuliah

PENGETAHUAN BAHAN

PROF. DR. IR I NYOMAN SUCIPTA, MP

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA

2015
PENGETAHUAN BAHAN

Pengetahuan bahan :
1. Bahan non pangan
2. Bahan pangan

1. Bahan non pangan


Pemilihan bahan non pangan disesuaikan dengan kegunaannya. Kesesuaian antara sifat bahan
dengan kegunaannya akan mempermudah pekerjaan kita. Sifat suatu bahan tergantung dari
penyusunnya. Sifat-sifat bahan meliputi kekuatan, kelenturan, ketahanan terhadap air atau
api, hangat, halus atau kasar, dan juga kekakuan. Suatu benda dibuat berdasarkan sifat-sifat
bahan tersebut. Berdasarkan jenisnya behan dibagi menjadi beberapa macam sebagai berikut :

Logam
Logam mempunyai sifat-sifat sebagai berikut
1. Pada umumnya berbentuk padat, namun ada yang berbentuk cair yaitu raksa yang
digunakan untuk termometer;
2. Keras, kuat, dan tidak lentur;
3. Tidak menyerap air;
4. Tidak mudah terbakar api;
5. Penghantar panas dan listrik yang baik;
6. Dapat ditempa/mudah dibentuk;
7. Beberapa logam tidak mudah berkarat (nikel, chrom, stainless steel)
Berdasarkan sifatnya, kegunaan logam adalah sebagai berikut :
1. Bahan bangunan, rumah dan jembatan karena sifatnya yang kuat, keras dan tidak
lentur;
2. Perhiasan (emas dan perak);
3. Peralatan pertanian (cangkul, sabit, garpu) karena sifatnya yang kuat, keras, dan
mudah dibentuk;
4. Peralatan dapur (aluminium) karena sifatnya yang mudah menghantarkan panas;
5. Bahan pembuatan kabel (tembaga) karena sifatnya yang mudah menghantarkan
listrik.
Plastik
Plastik adalah hasil pengolahan minyak mentah, sifat-sifat plastik adalah sebagai berikut :
1. Tidak tembus air;
2. Mudah dibentuk dan dicetak;
3. Ringan;
4. Tidak mudah pecah;
5. Mudah terbakar;
6. Lentur;
7. Tembus pandang;
8. Isolator panas dan listrik

Berdasarkan sifatnya kegunaan plastik adalah sebagai berikut :

1. Bahan dasar wadah, seperti ember, gelas, dan kantong plastik karena sifatnya yang
tidak tembus air dan ringan;
2. Bahan pembuatan payung karena sifatnya yang tidak tembus air;
3. Bahan dasar pembuatan mainan anak karena sifatnya yang mudah dibentuk dan
mudah dicetak;
4. Bahan pegangan peralatan dapur karena sifatnya yang isolator panas;

Kaca
Kaca dibuat dari bahan-bahan kimia seperti pasir silika, abu soda, dan batu kapur. Sifat-sifat
kaca adalah sebagai berikut :

1. Berwujud padat;
2. Kuat;
3. Tembus pandang;
4. Tahan panas;
5. Mudah dibentuk dan dipanaskan;
6. Tidak menyerap air;
7. Isolator panas dan listrik.

Berdasarkan sifatnya kegunaan kaca adalah sebagai berikut :

1. Membuat kaca jendela karena sifatnya yang tembus pandang;


2. Peralatan rumah tangga (piring dan gelas) karena sifatya yang tahan panas;

Kayu
Kayu berasal dari tumbuhan. Sifat-sifat kayu adalah sebagai berikut :

1. Keras dan kuat;


2. Isolator panas dan listrik;
3. Tidak tahan terhadap api dan air;
4. Mudah dibentuk;

Berdasarkan sifatnya, kegunaan kayu adalah sebagai berikut :

1. Bahan pembuatan perabotan rumah tangga karena sifatnya yang keras, kuat, dan
mudah dibentuk;
2. Pegangan peralatan masak karena sifatnya yang isolator panas;
3. Membuat kerangka rumah karena sifatnya yang keras dan kuat;
4. Bahan bakar karena sifatnya yang tidak tahan terhadap api (mudah terbakar).

Karet
Karet berasal dari getah karet atau lateks. Sifat-sifat karet adalah sebagai berikut :

1. Kuat;
2. Lentur atau elastis;
3. Tidak tahan api (mudah meleleh);
4. Isolator panas dan listrik;
5. Tidak tembus air.

Berdasarkan sifatnya kegunaan karet adalah sebagai berikut :

1. Bahan pembuat ban dan balon karena sifatnya yang elastis;


2. Bahan pembuat peredam benturan karena sifatnya yang elastis;
3. Membuat pembungkus kabel karena sifatnya yang isolator listrik.

Benang
Benang adalah tali halus yang dipintal dari kapas atau bahan sintetis (buatan). Contoh
benang yang digunakan untuk menjahit, benang kasur, dan benang plastik. Sifat benang di
antaranya adalah lentur dan tidak mudah putus. Benang yang dibuat dari kapas umumnya
lebih kuat daripada benang nilon.
Kain
Kain terbuat dari serat. Serat-serat ini dipintal membentuk benang. Benang kemudian ditenun
untuk dijadikan kain. Serat ada dua macam, yaitu serat alami dan serat sintetis.

• Serat alami, Serat alami berasal dari tumbuhan maupun hewan. Serat tumbuhan
diperoleh dari kapas, kapuk, dan kulit batang rami. Serat kapas memiliki sifat yang
lentur, lembut, serta mudah menyerap air. Serat yang berasal dari hewan, contohnya,
wol, sutra, Wol memiliki sifat yang mudah menyerap air, halus, dan terasa hangat
saat dipakai. Kain sutra mempunyai sifat yang kuat dan sangat halus.
• Serat Sintetis, Serat sintetis diperoleh dari bahan plastik. Sifat serat sintetis yaitu :
mudah kusut, tidak nyaman dipakai, dan tidak menyerap keringat. Serat sintetis yang
digunakan untuk membuat bahan pakaian antara lain nilon dan poliester.

Kertas
Kertas terbentuk dari pengolahan kayu menjadi bubur kertas (pulp) ditambah dengan pepagan
segar, sampah kertas, kain, kayu, dan jerami. Sifat kertas, di antaranya permukaannya halus,
mudah menyerap air dan mudah terbakar. Beberapa contoh kertas yang sering kita gunakan
di antaranya kertas HVS, manila, karton, dan kertas minyak.

Benda-benda yang kita gunakan terbuat dari bahan dengan sifat tertentu. Pemilihan bahan ini
disesuaikan dengan kegunaannya. Kesesuaian antara sifat bahan dengan kegunaannya akan
mempermudah pekerjaan kita.Sifat suatu bahan tergantung dari penyusunnya. Sifat-sifat
bahan meliputi kekuatan, kelenturan, ketahanan terhadap air atau api, hangat, halus atau
kasar, dan juga kekakuan. Suatu benda dibuat berdasarkan sifat-sifat bahan tersebut.
1. Serat
Serat ialah jaringan serupa benang atau pita panjang berasal dari hewan atau tumbuhan. Serat
digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan tali. Sifat serat, yaitu tidak kaku dan mudah
terbakar.

• Serat yang Berasal dari Hewan, Contoh serat yang berasal dari hewan adalah wol.
Wol dibuat dari bulu domba. Serat lain yang banyak dibuat kain adalah sutra. Sutra
dihasilkan oleh ulat ngengat.
• Serat yang Berasal dari Tumbuhan, Contoh serat yang berasal dari tumbuhan,
misalnya dari batang pisang dan kulit kayu. Adapun benang rayon terbuat dari serat
selulosa. Nilon dan polyester adalah serat yang terbuat dari minyak. Serat ada juga
yang merupakan hasil olahan manusia. Serat ini disebut juga serat sintetis. Contohnya,
serat optik. Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari
kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.

2. Kertas
Kertas terbentuk dari pengolahan kayu menjadi
bubur kertas (pulp) ditambah dengan pepagan segar, sampah kertas, kain, kayu, dan jerami.
Bahan-bahan ini kemudian dihancurkan menggunakan bahan kimia. Selama pembuatan
bubur, lignin dipisahkan untuk memperoleh serat-serat selulosa. Setelah itu ditambahkan
kanji, tanah liat atau bahan kimia tertentu untuk memberi kekuatan. Pulp diolah lebih lanjut
menjadi gulungangulungan kertas. Ratusan tahun yang lalu, kertas terbuat dari kapas. Saat ini
kertas dapat dibuat dari kulit kayu. Sifat kertas, di antaranya permukaannya halus, mudah
menyerap air dan mudah terbakar. Beberapa contoh kertas yang sering kita gunakan
di antaranya kertas HVS, manila, karton, dan kertas minyak.

Kertas HVS merupakan kertas tipis berwarna putih. Kertas ini digunakan untuk keperluan
tulis menulis. Kertas manila cenderung lebih tebal dibanding kertas HVS. Kertas ini
digunakan untuk membuat stopmap maupun berbagai kerajinan tangan. Kertas karton
merupakan lembaran kertas yang sangat tebal dan kaku. Kertas karton digunakan untuk
membuat kardus tempat menyimpan dan mengepak barang-barang. Kertas minyak digunakan
untuk membungkus makanan karena sifatnya yang tahan air.

3. Benang
Benang adalah tali halus yang dipintal dari kapas atau bahan sintetis (buatan). Contoh
benang yang digunakan untuk menjahit, benang kasur, dan benang plastik. Sifat benang di
antaranya adalah lentur dan tidak mudah putus. Benang yang dibuat dari kapas umumnya
lebih kuat daripada benang nilon.

4. Kain

Kain terbuat dari serat. Serat-serat ini dipintal membentuk benang. Benang kemudian ditenun
untuk dijadikan kain. Serat ada dua macam, yaitu serat alami dan serat sintetis. Serat alami
berasal dari tumbuhan maupun hewan. Serat tumbuhan diperoleh dari kapas, kapuk, dan kulit
batang rami. Serat kapas memiliki sifat yang lentur, lembut, serta mudah menyerap air. Serat
yang berasal dari hewan, contohnya, wol, sutra, Wol memiliki sifat yang mudah menyerap
air, halus, dan terasa hangat saat dipakai. Kain sutra mempunyai sifat yang kuat dan sangat
halus. Selain itu, kain sutra juga memiliki kilauan alami yang sangat indah. Kain sutra
pertama kali dibuat di Cina sekitar tahun 2600 SM. Serat sintetis diperoleh dengan mengolah
bahan plastik. Bahan pakaian yang terbuat dari bahan serat sintetis diantaranya nilon dan
poliester. Pakaian yang terbuat dari serat sintetis memiliki sifat, antara lain tidak mudah
kusut, kuat, tetapi tidak nyaman dipakai dan tidak menyerap keringat. Selain itu, terdapat
pula beberapa kain yang dilapisi damar sehingga kedap air. Kain-kain seperti ini digunakan
sebagai bahan untuk membuat jas hujan, parasut, karpet, serta tenda.
5. Tali
Tali sepatumu terbuat dari benang yang dipilin. Benang-benang dicampur dengan pe \rekat
sehingga membentuk helaian-helaian panjang. Helaian panjang tersebut, kemudian dipilin
menjadi tali. Sifat tali senar plastik adalah tidak kaku dan tidak mudah putus.
BAHAN KIMIA
Pengenalan terhadap bahan kimia merupakan hal yang sangat penting dan suatu keharusan
bagi siapa saja yang berada dalam lingkungan bahan kimia (laboratorium atau gudang kimia)
atau yang akan mengemas, menggunakan, atau memperlakukan bahan kimia itu dalam
pekerjaan tertentu.
Wujud bahan kimia dapat berupa padatan, cairan maupun gas. Bahan kimia berwujud padatan
dapat bersifat higroskopis seperti NaOH, KSCN, atau bersifat mudah menguap/menyublim
seperti I2, (NH4)2CO3, C10H8 (naphthalene), atau bersifat peka terhadap cahaya seperti
KMnO4, AgNO3, atau bersifat peka terhadap air seperti logam Na, K, atau bersifat peka
terhadap udara/oksigen seperti fosfor.
Bahan kimia berwujud cairan dapat bersifat mudah menguap seperti CHCl3, CH3COCH3
(acetone), HCl, atau mudah terbakar seperti CH3OH, C6H14 (hexane). Sedangkan bahan kimia
berwujud gas seperti gas H, He, N2.

Sifat bahan kimia terbagi sifat fisis dan sifat kimia. Sifat-sifat ini meliputi wujud, warna, bau,
berat jenis, titik didih, titik lebur, titik nyala, titik bakar, viskositas, higroskopis, kelarutan
dalam air, rumus molekul, dsb.

Sebagian bahan kimia merupakan pencemar bagi lingkungan, sebagian ada yang bersifat
mudah terbakar, mudah meledak, korosif, racun, merusak organ tubuh, atau meracuni
organisme.
Bahan kimia yang diperdagangkan sering disertai dengan simbol tertentu pada label kemasan,
dimaksudkan untuk mengetahui potensi bahaya atau akibat yang dapat ditimbulkan dari
bahan kimia tersebut. Beberapa simbol yang sering dijumpai pada bahan kimia yang
diperdagangkan sebagai berikut:
HARMFUL
Bahan kimia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem
pernafasan bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. Misal NaOH, C6H5OH, Cl2

TOXIC
Bahan kimia bersifat racun, dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila masuk
ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui
kulit. Misal CCl4, H2S, C6H6

CORROSIVE
Bahan kimia bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit,
gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Misal H2SO4, HNO3, HCl

FLAMMABLE
Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala/terbakar dengan api bunsen,
permukaan metal panas atau loncatan bunga api. Misal C2H5OC2H5, CS2, C2H2
EXPLOSIVE
Bahan kimia bersifat dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan
atau gesekan. Misal KClO3, NH4NO3, C6H2(NO2)3CH3

OXIDISING
Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan
panas saat kontak dengan bahan organik, bahan pereduksi, dll. Misal KMnO4, H2O2, K2Cr2O7

NATURE POLLUTING
Bahan kimia bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan
kehidupan. Misal AgNO3, Hg2Cl2, HgCl2

Kemasan bahan kimia dapat mengandung satu bahkan lebih simbol bahaya. Namun
demikian, kemasan tanpa simbol bahaya bukanlah berarti bahwa bahan kimia tersebut aman
dan bebas bahaya, untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam penanganan bahan kimia.
ZAT PADAT, CAIR DAN GAS
1. Pengertian Zat Padat, Cair, dan Gas
Zat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Maksud dari menempati ruang adalah memiliki volume Zat secara umum dibagi menjadi tiga
antara lain zat padat, zat gas dan zat cair.
a. Zat Padat
Padat adalah keadaan benda di mana volume dan bentuk tetap. Dalam benda padat,
atom/molekul berdekatan, atau "keras", tetapi, tidak mencegah benda padat berubah bentuk
atau terkompresi. Dalam fase padat, atom memiliki order ruang karena semua benda memiliki
energi kinetik, atom dalam benda padat yang paling keras bergerak sedikit, tetapi gerakan ini
tak terlihat.
b. Zat Cair
Zat Cair adalah zat di mana volumenya mengikuti bentuk wadah. Zat cair merupakan salah
satu jenis fluida. Fluida merupakan zat yang mengalir.
c. Zat Gas
Gas adalah suatu fase benda. Seperti cairan, gas mempunyai kemampuan untuk mengalir dan
dapat berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan, gas yang tak tertahan tidak mengisi suatu
volume yang telah ditentukan, sebaliknya gas mengembang dan mengisi ruang apapun di
mana mereka berada. Tenaga gerak/energi kinetis dalam suatu gas adalah bentuk zat terhebat
kedua (setelah plasma). Karena penambahan energi kinetis ini, atom-atom gas dan molekul
sering memantul antara satu sama lain, apalagi jika energi kinetis ini semakin bertambah.

2. Sifat Zat Padat, Cair dan Gas


a. Sifat Zat Padat
Sifat-sifat zat padat adalah sebagai berikut :
1) Jarak antar partikelnya sangat rapat
2) Gaya tarik antar partikelnya sangat kuat
3) Bentuknya tetap
4) Volumenya tetap
Karena gaya tarik antar partikel pada zat padat sangat kuat maka bentuk zat padat
cenderung tetap bila tidak ada gaya atau reaksinya yang mempengaruhinya. Contoh zat padat
adalah batu, kayu, besi dan lain-lain.

b. Sifat Zat Cair


Sifat-sifat zat cair adalah sebagai berikut :
1) Jarak antar partikelnya agak renggang
2) Gaya tarik antar partikelnya agak kuat
3) Volumenya tetap
4) Bentuknya berubah
Gaya tarik antar partikel zat cair agak kuat artinya lebih lemah dibanding dengan gaya tarik
pada partikel zat padat. Agak lemahnya gaya tarik ini mengakibatkan bentuk zat cair dapat
berubah-ubah sesuai dengan tempatnya (wadahnya).

c. Sifat Zat Gas


Sifat-sifat zat gas adalah sebagai berikut :
1) Jarak antar partikelnya sangat renggang
2) Gaya tarik antar partikelnya sangat lemah
3) Volumenya berubah
4) Bentuknya berubah
Lemahnya gaya tarik menarik antar partikel pada zat gas menyababkan bentuk dan
volume zat gas selalu berubah sesuai dengan ruang yang ditempatinya. Yang menjadi ciri
khas suatu zat sehinggaa dapat membedakan dari satu zat dengan zat lain adalah massa jenis.

3. Perubahan Wujud Zat


1. Zat padat berubah menjadi zat cair disebut “Mencair atau Pencairan”
Contoh :
Es krim yang berubah menjadi cair terkena suhu panas.
2. Zat cair berubah menjadi benda padat disebut “Membeku atau Pembekuan “
Contoh :
Membuat agar-agar atau jelly.
3. Zat padat berubah menjadi zat gas disebut “Menyublim atau Penyubliman “
4. Zat gas berubah menjadi zat padat disebut “Menghablur atau Penghabluran”
Contoh :
Pembuatan ammonium sulfat dan ammonium nitrat bahan pupuk.
5. Zat gas berubah menjadi zat cair disebut “Mengembun atau Pengembunan”
Contoh :
Udara lembab dan dingin di pagi hari membuat embun di pucuk daun.
6. Zat cair berubah menjadi zat gas disebut “Zat cair berubah menjadi zat gas “
Contoh :
Spiritus menguap saat terkena udara.

Pengertian Molekul Padat, Cair, dan Gas


Secara historis, bagian bagian materi dibedakan berdasarkan perbedaan kualitatif dalam sifat
massal mereka. Padat adalah keadaan di mana materi mempertahankan volume dan bentuk
yang tetap; cair adalah keadaan di mana materi menyesuaikan dengan bentuk wadahnya tapi
hanya berbeda sedikit dalam volume; dan gas adalah keadaan di mana materi mengembang
untuk menempati volume dan bentuk wadahnya. Masing-masing materi dapat bertransisi
langsung ke salah satu dari dua bagian materi lainnya.

Padat
Partikel padat yang dikemas erat bersama-sama. kekuatan antara partikel cukup kuat sehingga
partikel tidak bisa bergerak bebas; mereka hanya bisa bergetar. Akibatnya, partikel padat
lebih stabil, bentuk yang pasti dan volume yang pasti. Padatan hanya dapat berubah bentuk di
bawah kekuatan, seperti ketika rusak atau dipotong.
Dalam padatan kristal, partikel yang dikemas secara teratur, pola berulang. Ada banyak
struktur kristal yang berbeda, dan substansi yang sama dapat memiliki lebih dari satu
struktur. Misalnya, besi memiliki struktur kubus berpusat pada suhu di bawah 912 ° C dan
struktur kubik berpusat muka antara 912 dan 1394 ° C. Es memiliki lima belas struktur
kristal, yang masing-masing ada pada suhu dan tekanan yang berbeda.
Sebuah partikel padat dapat berubah menjadi cairan melalui peleburan, dan cairan dapat
berubah menjadi padat melalui pembekuan. Sebuah partikel padat juga dapat berubah
menjadi gas melalui proses yang disebut sublimasi.
Cairan
Partikel Cair adalah cairan yang sesuai dengan bentuk wadah tapi tetap independen
volumenya dan tekanannya hampir konstan. Volume pasti (tidak berubah) jika suhu dan
tekanannya konstan. Ketika partikel padat dipanaskan di atas titik leleh, menjadi cair karena
tekanan lebih tinggi dari titik tripel substansi. Antarmolekul (atau interatomik atau interionic)
kekuatan masih penting, tetapi molekul memiliki energi yang cukup untuk bergerak di
sekitar, yang membuat struktur selular. Ini berarti bahwa cairan tidak pasti dalam bentuk
melainkan sesuai dengan bentuk wadahnya. Volume biasanya lebih besar dari padat (air
adalah pengecualian untuk aturan ini). Suhu tertinggi di mana cairan tertentu bisa eksis
disebut temperatur kritis.
Partikel Cair dapat dikonversi ke gas melalui pemanasan pada tekanan konstan ke titik didih
zat atau melalui pengurangan tekanan pada suhu konstan. Proses yang berubah cair ke gas ini
disebut penguapan.
Gas
Molekul gas memiliki ikatan sangat lemah atau tidak ada ikatan sama sekali, sehingga
mereka bisa bergerak bebas dan cepat. Karena itu, tidak hanya sesuai dengan bentuk wadah,
juga akan diperluas untuk sepenuhnya mengisi wadah. Molekul gas memiliki energi kinetik
yang cukup bahwa efek dari gaya antarmolekul kecil (atau nol, untuk gas ideal), dan mereka
diberi jarak sangat jauh terpisah satu sama lain; jarak khas antara molekul tetangga jauh lebih
besar dari ukuran molekul sendiri.
Suatu gas pada suhu di bawah suhu kritisnya juga dapat disebut uap. Molekul Uap dapat
dicairkan melalui kompresi tanpa pendinginan. Hal ini juga dapat eksis dalam kesetimbangan
dengan cairan (atau padat), dalam hal tekanan gas sama dengan tekanan uap cairan (atau
padat).
Sebuah fluida superkritis (SCF) adalah gas yang suhu dan tekanan lebih besar dari suhu kritis
dan tekanan kritis. Dalam keadaan ini, perbedaan antara cairan dan gas menghilang. Sebuah
fluida superkritis memiliki sifat fisik gas, namun kepadatan tinggi meminjamkan sifat-sifat
pelarut dalam beberapa kasus. Hal ini dapat berguna dalam beberapa aplikasi. Sebagai
contoh, karbon dioksida superkritis digunakan untuk mengekstrak kafein dalam pembuatan
kopi tanpa kafein.
Setiap molekul zat memiliki cirinya masing-masing, yaitu :
1. Ciri Khas Molekul Zat Padat
- gaya tarik menarik sangat kuat
- susunannya berdekatan satu sama lain
- letaknya berdekatan
- tidak bisa bergerak bebas

2. Ciri Khas Molekul Zat Cair


- gaya tarik menarik tidak begitu kuat
- susunannya tidak beraturan
- letaknya agak renggang
- bergerak bebas berpindah-pindah tempat

3. Ciri Khas Molekul Zat Gas


- gaya tarik menarik sangat kecil
- susunannya sangat tidak teratur
- letaknya saling berjauhan
- bergerak sangat bebas

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007. Alternatif Beras yang Baik dan Melimpah. (online)
(http://www.google.com. Diakses 07-11-2008).

Anonim, 2008. Umbi-umbian. (online) (http://www.google.com. Diakses 07-11-2008).

Sutrisno, Koswara. 2007. Menu Sehat. (online) (http://www.Ebookpangan.com. Diakses 07-


11-2008).

Syarief, rizal dan I. Aniez. 1988. Pengetahuan Bahan Untuk Industri Pertanian. Mediyatama
Sarana Perkasa. Jakarta.

Yuniati, dkk. 2007. Analisa Vitamin dan Asam Lemak dari Berbagai Bahan Makanan.
(online) (http://www.google.com. Diakses 07-11-2008
Diposkan oleh MISNANI AZZAHRIYATUL AZIZ

Anda mungkin juga menyukai