Anda di halaman 1dari 3

Rasisme dan Gerakan Anti-Rasisme

Rasisme merupakan isu masalah yang masih sering terjadi pada saat ini. Rasisme adalah
suatu kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada
ras manusia menentukan pencapaian individu dan bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan
memiliki hak yang lebih dibandingkan yang lainnya. Isu rasisme ini merupakan membeda-bedakan
ras dan menganggap salah satu ras lebih baik atau lebih tinggi dari ras lainnya. Meskipun banyak
orang yang sudan memahami bahwa hidup di dunia ini berbeda-beda, namun ada oknum yang
masih merasa dirinya lebih baik. Isu rasisme ini terjadi baik didalam negeri maupun di luar negeri.
Hal tersebut menjadikan bahwa isu rasisme merupakan isu yang terjadi secara global dan terjadi
dimana-mana. Meskipun di Indonesia belum begitu parah.

Berdasarkan ciri fisiknya, manusia di dunia dapat dibagi menjadi empat ras besar, yakni
hitam, putih, kuning dan merah. Charles Darwin merupakan seorang tokoh yang memperkenalkan
konsep tentang ras yang mengacu pada ciri-ciri biologis dan fisik, salah satunya warna kulit.

Black Lives Matter (BLM) merupakan sebuah gerakan aktivis mancanegara yang dimulai
dari komunitas African-America yang menentang isu-isu rasisme sistemik terhadap orang kulit
hitam yang ada di Amerika Serikat. Gerakan ini muncul karena adanya keresahan yang masih
dirasakan oleh orang-orang kulit hitam yang ada di Amerika Serikat. Orang-orang kulit hitam
masih diperlakukan berbeda oleh beberapa oknum. Selain itu, terjadi diskriminasi oleh kepolisian
Amerika Serikat sehingga banyak orang-orang hitam yang mati di tangan polisi. Gerakan ini rutin
menyelenggarakan demonstrasi untuk memprotes isu-isu terkait seperti membeda-bedakan orang
berdasarkan ras, kebrutalan polisi dan bias rasial dalam sistem peradilan pidana di Amerika
Serikat.

Gerakan ini bermula sejak tahun 2013, berawal dari penggunaan tagar pada beberapa media
sosial setelah seorang pemuda berkulit hitam ditembak oleh seorang pelaku. Gerakan ini menjadi
gerakan yang dikenal secara nasional setelah beberapa kematian warga kulit hitam Amerika
Serikat. Kasus yang terakhir terjadi yang membuat gerakan Black Lives Matter demonstrasi di
tengah pandemi Covid-19 adalah ketika seorang warga kulit hitam yakni George Floyd yang secara
sengaja diinjak lehernya oleh seorang polisi saat ditangkap. Hal tersebut direkam oleh seorang
pejalan kaki. Dalam video tersebut George Floyd mengatakan tidak bisa bernafas tetapi lehernya
masih ditekan dengan lutut. Perlakuan oknum polisi tersebut memicu kemarahan oleh banyak
komunitas kulit hitam AS sehingga mengakibatkan demonstrasi yang besar-besaran. Banyak
sekali kasus dimana seorang warga kulit hitam AS ditembak dan dibunuh oleh polisi tanpa
dakwaan yang jelas dan ditembak dalam keadaan diborgol tanpa menunjukan perlawanan kepada
petugas.

Isu rasialisme di Amerika Serikat merupakan salah satu isu yang sering disuarakan. Hal ini
terjadi karena adanya sejarah yang memperbudak kulit hitam dan membeda-bedakan dengan label
“Colored-Skin” kulit berwarna oleh orang-orang kulit putih yang merasa dirinya lebih daripada
orang kulit hitam. Perbedaan ras ini masih dirasakan hingga awal dan pertengahan abad ke-20.
Pada tahun 1960-an muncul gerakan Hak Asasi Manusia yang dipimpin oleh Martin Luther King,
Jr dan Roy Wilkins sehingga kini rakyat kulit hitam di AS mendapatkan kehidupan dan perlakuan
yang jauh lebih baik. Di Amerika Serikat, topik perbudakan merupakan hal yang sangat sensitif
bagi orang berkulit hitam karena perbudakan terjadi hampir 400 tahun.

Selain Black Lives Matter, kini muncul juga gerakan Stop Asian Hate di Amerika Serikat.
Asian hate atau sentimen anti-Asia ini tumbuh secara signifikan sejak dimulainya pandemi
COVID-19 di Amerika Serikat. Banyak orang amerika yang memiliki garis keturunan asia atau
imigran asia yang ada di Amerika Serikat diserang secara brutal. Hal ini didasari kebencian atau
sentimen yang menganggap bahwa orang asia membawa virus COVID-19. Namun, sebelum ini
sudah terjadi penyerangang kepada orang asia namun meningkat sejak pandemi COVID-19.

Isu rasisme tidak hanya terjadi kehidupan sosial sehari-hari. Di Eropa, terdapat kasus
rasisme yang terjadi saat pertandingan olahraga sepakbola. Para penonton bola meneriaki dan
melemparkan pisang kepada pemain berkulit hitam. Rasisme ini terjadi akibat dari doktrin dari
keluarga, keputusan kebijakan pemerintah, dan budaya serta adat istiadat. Rasisme sendiri
memiliki beberapa aspek yakni diskriminasi ras dan prasangka ras. Diskriminasi ras mencakup
segala perilaku yang membedakan berdasarkan ras dan jelas pemisahan dari ras tersebut.
Prasangka ras merupakan akar dari segala bentuk rasisme. Prasangka adalah pandangan yang
buruk terhadap individu atau kelompok manusia lain dengan hanya merujuk kepada ciri-ciri
tertentu seperti ras, agama, pekerjaan, dll. Diskriminasi dan prasangka merupakan adalah dua hal
yang saling menguatkan. Prasangka mewujudkan suatu rasioanalisasi bagi diskriminasi.
Diskriminasi sering membawa ancaman, seperti kasus yang terjadi bagi warga kulit hitam di
Amerika Serikat.
Nama : - Jaisyur Rahman Setyadharmaatmaja (19/441373/EK/22391)

- Silamba, Lian Miracle (19/444770/EK/22588)

Sumber :

Tri Nugroho, Faozan (2020, 15 Desember). Bola.Com “ Pengertian Rasisme, Sejarah, Penyebab,
dan Cara menghindarinya”. Diakses pada 19 April 2021 di laman :
https://www.bola.com/ragam/read/4433932/pengertian-rasisme-sejarah-penyebab-dan-
cara-menghindarinya

Videlia Putsanra, Dipna (2021, 30 Maret). Tirto.id. “Arti Stop Asian Hate yang Trending, Apa
Maksudnya Asian Hate di AS?”. Diakses pada 19 April 2021 di laman : https://tirto.id/arti-
stop-asian-hate-yang-trending-apa-maksudnya-asian-hate-di-as-gbCg

Anda mungkin juga menyukai