Anda di halaman 1dari 4

Diskusi Kelompok 4

Pembelajaran Al-Qur’an Al-Hadits di Madrasah

Modertor : Fiana Rohma (T20171295)


Notulen : Fiana Rohma (T20171295)
Pemateri : Indah Rizqiyatul Wasi’ah (T20181264)
Irdina Nur Haziqoh (T20181476)
Dimniatun Nabilah Riska (T20181491)
Naili Faza Fariha (T20181495)

Pertanyaan pertama: Ernalia Nala Sabila (T20181475)


Aspek apa saja yg bisa dikembangkan dlm pengmbangan bahan ajar, dan Bagaimana cara yg
tepat untuk melakukan pengembangan bahan ajar tadi?
Jawaban dari pemateri:
 Irdina Nur Haziqoh
Pengembangan bahan ajar dilakukan berdasarkan suatu proses yang sistematik agar
kesahihan dan keterpercayaan bahan ajar dapat dijamin. Ada beberapa faktor yang dapat
berpengaruh terhadap kualitas bahan ajar dan harus selalu diperhatikan dalam proses
pengembangan bahan ajar, yaitu isi, cakupan, keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwajahan
dan pengemasan. Kualitas bahan ajar sangat tergantung pada ketepatan dalam
memperhitungkan faktor-faktor tersebut dalam pengembangan bahan ajar.
Dan dalam mengembangkan bahan ajar yang baik ada lima langkah utama yang sebaiknya
diikuti yaitu:
(1) Analisis
(2) Perancangan
(3) Pengembangan
(4) Evaluasi
(5) Revisi
 Naili Faza Fariha
Dibuku yang saya baca aspek pengembangan bahan ajar ada 2:
1. aspek pengembangan bahan ajar cetak, cara pengembangan bahan ajar ini bisa
menggunakan bahan ajar modul yang merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang
dikemas secara utuh dan sistematis. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang
bersifat mandiri
2. aspek pengembangan bahan ajar non cetak. Contoh pengembangan bahan acar noncetak
yaitu bahan ajar audio yang merupakan sebuah bahan ajar yang hanya mengandalkan
bunyi dan suara untuk menyampaikan informasi dan pesan kepada peserta didik

Pertanyaan kedua: M Risqi Hidayatulloh (T20181493)


Menurut pemateri, materi apa yang kiranya sgt perlu ditekankan (sgt penting) bagi peserta
didik dalam pembelajaran Al-Qur'an Hadits ini? Dan kira-kira, metode apa yang tepat dalam
penyampaian materi tersebut ?
Jawaban dari pemateri:
 Indah Rizqiyatul Wasi'ah
Menurut saya, materi tentang ibadah.
Karena masih banyak siswa/peserta didik yang masih mengentengkan meskipun ada yang
dari mereka masih belum cukup umur (balita). Toh, ga ada salahnya juga kan kita sebagai
pendidik sudah memberi pengetahuan apa saja. Jadi bisa dipertegas lagi di materi ibadah
itu.
Dan untuk metodenya, lebih baik langsung praktek saja, dan sepeetinya kebanyakan juga
siswa itu dengan praktek langsung
 Naili Faza Fariha
Mungkin bisa juga materi tentang Tajwid. Karena disini materi pelajaran alqur'an hadits
pasti nantinya peserta didik akan banyak menjumpai ayat ayat alqur'an maupun hadits.
Jadi alangkah baiknya ditekankan diawal agar peserta didik sendiri Sudah lancar dalam
membaca tinggal pemahaman dari maknanya.
 Dimniatun Nabilah
Mungkin juga bisa menggunakan metode mengahafal karena metode ini sering
diimplementasikan pada mata pelajaran Qur’an Hadits .Metode ini kurang relevan bila
orientasi tujuan pembelajaran difokuskan pada pembentukan kompetensi siswa. Bila
kembali kepada al-Qur’an, memang hafalan ayat-ayat al-Qur’an merupakan salah satu
tujuan yang akan dicapai, karena setiap umat Islam paling tidak harus mampu menghafal
beberapa surat al-Qur’an ketika mendirikan shalat tanpa mengesampingkan proses
pemahaman terhadap kandungan ayat al-Qur’an.
Pertanyaan ketiga: Durrotun Nafisah T20181471
Apa faktor tantangan bagi pendidik untuk mengembangkan materi dan bahan ajar? Dan
bagaimana caranya untuk mengembangkannya agar sesuai dengan tujuan pembelajaran?
Jawaban dari pemateri:
 Irdina Nur Haziqoh T20181476
Menurut saya faktor tantangan setiap pendidik itu sangat banyak, karena menurut masing
masing pendidk itu sendiri. Tetapi di era Globalisasi seperti ini, kita harus mengetahui dan
menerapkan bagaimana cara kita sebagai pendidik membuat suatu materi dan bahan ajar
agar mengikuti zaman. Bahan-bahan yang diajarkan tidak hanya tentang model
pembelajaran, tetapi juga aplikasi dari banyak penemuan modern.
Kemudian bagaimana cara mengembangkan bahan ajar agar sesuai dengan tujuan
pembelajaran?
Dalam proses pengembangan bahan ajar terdapat 7 faktor yang harus dipertimbangkan
dalam penyusunannya sehingga bahan ajar tersebut benar-benar menjadi bahan ajar yang
efektif dan efisien. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kecermatan isi, berkenaan dengan validitas isi dan keselarasan isi
2. Ketepatan cakupan, berkenaan dengan keluasaan dan kedalaman materi, serta keutuhan
konsep yang dibahas berdasarkan bidang ilmunya
3. Ketercernaan bahan ajar, berkenaan dengan kemudahan bahan ajar tersebut dipahami
dan dimengerti oleh pengguna
4. Penggunaan bahasa, berkenaan dengan pemilihan ragam bahasa, pemilihan kata,
penggunaan kalimat efektif, dan penyusunan paragraf yang bermakna
5. Perwajahan/pengemasan, berkenaan dengan penataan letek informasi dalam satu
halaman cetak
6. Ilustrasi, berkenaan dengan variasi penyampaian pesan dalam bahan ajar agar lebih
menarik, memotrivasi, komunikatif dan membantu pemahaman terhadap isi pesan
7. Kelengkapan, komponen, berkenaan dengan paket bahan ajar yang dapat berfungsi
sebagai komponen utama, komponen pelengkap dan komponen evaluasi.

Pertanyaan keempat: Khanifatuz Zahro T20181497


Mengapa kita harus mengembangkan materi Al Qurdis, menurut pemateri apa permasalahan
yang terjadi dalam kurikulum Qurdis sehingga perlu adanya pengembangan?
Jawaban dari pemateri:
 Irdina Nur Haziqoh T20181476
Terdapat sejumlah alasan, mengapa guru perlu untuk mengembangkan bahan ajar, yakni
antara lain; ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran, dan
tuntutan pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan
tuntutan kurikulum, artinya bahan belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai dengan
kurikulum.
Pada kurikulum 2013, standar kompetensi lulusan telah ditetapkan oleh pemerintah,
namun bagaimana untuk mencapainya dan apa bahan ajar yang digunakan diserahkan
sepenuhnya kepada para pendidik sebagai tenaga profesional. Dalam hal ini, guru dituntut
untuk mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri. Untuk mendukung
kurikulum, sebuah bahan ajar bisa saja menempati posisi sebagai bahan ajar pokok
ataupun suplementer. Bahan ajar pokok adalah bahan ajar yang memenuhi tuntutan
kurikulum. Sedangkan bahan ajar suplementer adalah bahan ajar yang dimaksudkan untuk
memperkaya, menambah ataupun memperdalam isi kurikulum.
Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru mengembangkan bahan
ajar sendiri, yakni antara lain; pertama, diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan
kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, kedua, tidak lagi tergantung kepada
buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh, ketiga, bahan ajar menjadi labih kaya
karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi, keempat, menambah
khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar, kelima, bahan ajar
akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa
karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya.

Anda mungkin juga menyukai