Aspek apa saja yg bisa dikembangkan dlm pengmbangan bahan ajar, dan Bagaimana cara yg tepat untuk melakukan pengembangan bahan ajar tadi? Jawaban dari pemateri: Irdina Nur Haziqoh Pengembangan bahan ajar dilakukan berdasarkan suatu proses yang sistematik agar kesahihan dan keterpercayaan bahan ajar dapat dijamin. Ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap kualitas bahan ajar dan harus selalu diperhatikan dalam proses pengembangan bahan ajar, yaitu isi, cakupan, keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwajahan dan pengemasan. Kualitas bahan ajar sangat tergantung pada ketepatan dalam memperhitungkan faktor-faktor tersebut dalam pengembangan bahan ajar. Dan dalam mengembangkan bahan ajar yang baik ada lima langkah utama yang sebaiknya diikuti yaitu: (1) Analisis (2) Perancangan (3) Pengembangan (4) Evaluasi (5) Revisi Naili Faza Fariha Dibuku yang saya baca aspek pengembangan bahan ajar ada 2: 1. aspek pengembangan bahan ajar cetak, cara pengembangan bahan ajar ini bisa menggunakan bahan ajar modul yang merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang bersifat mandiri 2. aspek pengembangan bahan ajar non cetak. Contoh pengembangan bahan acar noncetak yaitu bahan ajar audio yang merupakan sebuah bahan ajar yang hanya mengandalkan bunyi dan suara untuk menyampaikan informasi dan pesan kepada peserta didik
Pertanyaan kedua: M Risqi Hidayatulloh (T20181493)
Menurut pemateri, materi apa yang kiranya sgt perlu ditekankan (sgt penting) bagi peserta didik dalam pembelajaran Al-Qur'an Hadits ini? Dan kira-kira, metode apa yang tepat dalam penyampaian materi tersebut ? Jawaban dari pemateri: Indah Rizqiyatul Wasi'ah Menurut saya, materi tentang ibadah. Karena masih banyak siswa/peserta didik yang masih mengentengkan meskipun ada yang dari mereka masih belum cukup umur (balita). Toh, ga ada salahnya juga kan kita sebagai pendidik sudah memberi pengetahuan apa saja. Jadi bisa dipertegas lagi di materi ibadah itu. Dan untuk metodenya, lebih baik langsung praktek saja, dan sepeetinya kebanyakan juga siswa itu dengan praktek langsung Naili Faza Fariha Mungkin bisa juga materi tentang Tajwid. Karena disini materi pelajaran alqur'an hadits pasti nantinya peserta didik akan banyak menjumpai ayat ayat alqur'an maupun hadits. Jadi alangkah baiknya ditekankan diawal agar peserta didik sendiri Sudah lancar dalam membaca tinggal pemahaman dari maknanya. Dimniatun Nabilah Mungkin juga bisa menggunakan metode mengahafal karena metode ini sering diimplementasikan pada mata pelajaran Qur’an Hadits .Metode ini kurang relevan bila orientasi tujuan pembelajaran difokuskan pada pembentukan kompetensi siswa. Bila kembali kepada al-Qur’an, memang hafalan ayat-ayat al-Qur’an merupakan salah satu tujuan yang akan dicapai, karena setiap umat Islam paling tidak harus mampu menghafal beberapa surat al-Qur’an ketika mendirikan shalat tanpa mengesampingkan proses pemahaman terhadap kandungan ayat al-Qur’an. Pertanyaan ketiga: Durrotun Nafisah T20181471 Apa faktor tantangan bagi pendidik untuk mengembangkan materi dan bahan ajar? Dan bagaimana caranya untuk mengembangkannya agar sesuai dengan tujuan pembelajaran? Jawaban dari pemateri: Irdina Nur Haziqoh T20181476 Menurut saya faktor tantangan setiap pendidik itu sangat banyak, karena menurut masing masing pendidk itu sendiri. Tetapi di era Globalisasi seperti ini, kita harus mengetahui dan menerapkan bagaimana cara kita sebagai pendidik membuat suatu materi dan bahan ajar agar mengikuti zaman. Bahan-bahan yang diajarkan tidak hanya tentang model pembelajaran, tetapi juga aplikasi dari banyak penemuan modern. Kemudian bagaimana cara mengembangkan bahan ajar agar sesuai dengan tujuan pembelajaran? Dalam proses pengembangan bahan ajar terdapat 7 faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunannya sehingga bahan ajar tersebut benar-benar menjadi bahan ajar yang efektif dan efisien. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kecermatan isi, berkenaan dengan validitas isi dan keselarasan isi 2. Ketepatan cakupan, berkenaan dengan keluasaan dan kedalaman materi, serta keutuhan konsep yang dibahas berdasarkan bidang ilmunya 3. Ketercernaan bahan ajar, berkenaan dengan kemudahan bahan ajar tersebut dipahami dan dimengerti oleh pengguna 4. Penggunaan bahasa, berkenaan dengan pemilihan ragam bahasa, pemilihan kata, penggunaan kalimat efektif, dan penyusunan paragraf yang bermakna 5. Perwajahan/pengemasan, berkenaan dengan penataan letek informasi dalam satu halaman cetak 6. Ilustrasi, berkenaan dengan variasi penyampaian pesan dalam bahan ajar agar lebih menarik, memotrivasi, komunikatif dan membantu pemahaman terhadap isi pesan 7. Kelengkapan, komponen, berkenaan dengan paket bahan ajar yang dapat berfungsi sebagai komponen utama, komponen pelengkap dan komponen evaluasi.
Pertanyaan keempat: Khanifatuz Zahro T20181497
Mengapa kita harus mengembangkan materi Al Qurdis, menurut pemateri apa permasalahan yang terjadi dalam kurikulum Qurdis sehingga perlu adanya pengembangan? Jawaban dari pemateri: Irdina Nur Haziqoh T20181476 Terdapat sejumlah alasan, mengapa guru perlu untuk mengembangkan bahan ajar, yakni antara lain; ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya bahan belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai dengan kurikulum. Pada kurikulum 2013, standar kompetensi lulusan telah ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana untuk mencapainya dan apa bahan ajar yang digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai tenaga profesional. Dalam hal ini, guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri. Untuk mendukung kurikulum, sebuah bahan ajar bisa saja menempati posisi sebagai bahan ajar pokok ataupun suplementer. Bahan ajar pokok adalah bahan ajar yang memenuhi tuntutan kurikulum. Sedangkan bahan ajar suplementer adalah bahan ajar yang dimaksudkan untuk memperkaya, menambah ataupun memperdalam isi kurikulum. Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain; pertama, diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, kedua, tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh, ketiga, bahan ajar menjadi labih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi, keempat, menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar, kelima, bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya.