Uts Fikih Di Madrasah
Uts Fikih Di Madrasah
REVIEW PERTEMUAN
Disusun untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Dalam Jaringan (Daring, Online)
yang dibimbing Oleh : Muhammad Junaidi, M. Pd.
Disusun Oleh:
T20181476
A10
Satuan Pendidikan : MI
Kelas/Semester : 6/1
Tema : Memilih makanan yang halal dan menghindari yang haram
Subtema : Makanan Halal
Pelajaran :1
Pertemuan : 1,2 dan 3
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit ( 3x pertemuan )
A. Kompetensi Inti
KI-1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yangDianutnya
(spiritual)
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya (sosial)
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
(pengetahuan)
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yangmencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkanperilaku anak
beriman dan berakhlak mulia. (ketrampilan)
B. Kompetensi Dasar
1. Memahami ketentuan minuman halal dan dikonsumsi
2. Mengenal makanan dan minuman halal
3. Mengenal dasar hukum mengenal makanan dan minuman halal
4. Memahami manfaat makanan dan minuman halal
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pembelajaran, peserta didik dapat menunjukkan sikap kemauan
meminum dan memakan yang halal
2. Melalui pengamatan dan pemberian contoh, peserta didik dapat memahami
manfaat minuman halal sesuai dengan tuntunan agama Islam/Syariat Islam
3. Melalui ceramah dan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
makanan dan minuman yang halal dengan benar
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian makanan dan minuman halal
2. Dalil tentang makanan dan minuman halal
3. Pembagian makanan dan minuman halal
4. Keuntungan mengkonsumsi makanan dan minuman halal
E. Metode Pembelajaran
a. Tanya jawab
b. Ceramah
c. Diskusi
F. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Slide Presentasi
Gambar makanan dan minuman halal
2. Alat Pembelajaran
Computer atau laptop, LCD Projector dan speaker
3. Sumber Belajar
Buku Guru Fikih kelas 6 Kememntrian Agama RI tahun 2019, buku
pedoman anak (Tema : Memilih makanan yang halal dan menghindari dari
yang haram) dan buku lain yang memadai di Internet.
G. Langkah langkah pembelajaran
1. Pendahuluan/Apresiasi
a. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdo’a
bersama
b. Guru menyapa, emmeriksa kehadiran, kerapian serta kesiapan peserta
didik
c. Guru bertanya pada peserta didik untuk menjelaskan minuman yang halal
d. Guru memberikan apresiasi terhadap semua jawaban peserta didik dan
mengaitkannya dengan materi pembelajaran
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
A. Mengamati
Peserta didik diajak mengamati gambar makanan dan minuman halal
B. Menanya
a. Guru mendorong peserta didik agar dapat bertanya sesuai gambar,
misalnya: apakah nama makanan yang terdapat pada gambar?
Mengapa Allah memerintah untuk makan makanan yang halal?
Siapakah yang makan seperti yang ada di gambar?
b. Setelah proses bertanya peserta didik diminta untuk menemukan
jawaban pertanyaan tersebut dengan cara membaca buku teks.
C. Mengekplorasi/menalar
a. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
dapat digunakan adalah Group Investigation.
b. Guru menyiapkan materi yang akan dijadikan sebagai bahan diskusi
yaitu: menjelaskan arti dan macam-macamnya makanan halal,
bagaimana membiasakan mengkonsumsi makanan yang halal, dan
hikmah mengkonsumsi makanan yang halal.
D. Mengasosiasi/ mencoba
a. Guru menyiapkan materi yang akan dijadikan sebagai bahan diskusi
yaitu: menjelaskan arti dan macam-macamnya makanan halal,
membiasakan mengkonsumsi makanan yang halal, dan hikmah
mengkonsumsi makanan yang halal. Lihat buku teks.
E. Mengomunikasikan/diskusi/networking
a. Guru memberikan penguatan pada materi makanan halal
3. Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dengan bantuan guru diajak untuk membuat kesimpulan
berkaitan dengan materi makanan dan minuman halal.
b. Guru memberikan penekanan kepada peserta didik agar senantiasa
membiasakan untuk mengkonsumsi makanan halal
c. Guru menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah, berdo’a bersama
dan diakhiri mengucapkan salam.
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Non Tes
- Observasi
- Penilaian Diri
b. Tes
- Tulis
- Penilaian Sikap
4 Pengembangan Metode Pembelajaran Fikih di Madrasah
A. Apa Urgensi pembahasan tersebut
Kenapa pengembangan metode Pembelajaran Fikih di Madrasah sangat
penting, karena Metode pada hakikatnya adalah jalan atau cara untuk mencapai
tujuan. Metode adalah jalan untuk mencapai tujuan yang bermakna untuk
ditempatkan pada posisi sebagai cara dalam menemukan, menguji dan menyusun
data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu atau pemikiran secara sistematika.
Pada dasarnya metode-metode yang sudah ada belum memberikan celah yang
cukup baik bagi pengoptimalan proses pembelajaran. Sehingga asumsi yang
muncul kemudian, sebenarnya kurang maksimalnya proses pembelajaran itu
dikarenakan guru yang kurang baik dalam menerapkan metode pembelajaran atau
memang metode-metode itu sendiri yang memiliki langkah-langkah kurang
variatif dan tidak sesuai dengan kultur peserta didik di jaman sekarang. Oleh
sebab itu, pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran
sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar serta selalu mempunyai
pertimbangan untuk menentukan pengembangan metode yang disesuaikan dengan
kondisi peserta didik.
Pendidik di harapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar agar pembelajaran dapat
terlaksana dengan efisien.
B. Mengapa Metode Pembelajaran Fikih di Madrasah harus dikembangkan?
Berbicara tentang proses pembelajaran, selama ini fiqh diajarkan dengan
metode yang relatif konvensional. Artinya, proses belajar mengajar dilakukan
dengan cara penyampaian materi, dilanjutkan dengan menghafal dan praktik,
sehingga yang bekerja hanyalah otak kiri, dan ini bagi sebagian siswa terkesan
monoton dan membosankan. Tidak jarang pula, karena alasan mengejar target
kurikulum, para pendidik membebani siswa dengan materi yang begitu banyak
tanpa memperdulikan apakah siswa telah benar-benar paham, tertarik dengan yang
diajarkan atau tidak. Padahal suasana belajar yang monoton akan menciptakan
suasana yang tidak nyaman bahkan bisa mengakibatkan stres. Kondisi yang tidak
kondusif ini akan sangat menyulitkan untuk meningkatkan minat belajar fiqh dan
dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Fiqh adalah ilmu yang membahas tentang hukum-hukum syara’ yang
berkenaan dengan amal perbuatan berdasarkan dalil-dalil. Dalam pelaksanaan
pendidikan khususnya dalam suatu kegiatan belajar mengajar pembelajaran fiqh,
baik disekolah maupun dimadrasah seorang guru sering kali ditemui mengalami
kesulitan baik dalam memilih, menetapkan, serta menerapkan metode tersebut
kedalam proses belajar-mengajar.
Untuk itu, dibutuhkan suatu upaya pengembangan metode pembelajaran
fiqh yang sesuai, tepat dan menyenangkan, sehingga pembelajaran fiqh dapat
benar-benar tercapai tujuannya serta dapat memberi rasa senang bagi para siswa.