Anda di halaman 1dari 14

Pembelajaran Fikih di Madrasah

REVIEW PERTEMUAN

Disusun untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Dalam Jaringan (Daring, Online)
yang dibimbing Oleh : Muhammad Junaidi, M. Pd.

Disusun Oleh:

IRDINA NUR HAZIQOH

T20181476

Pendidikan Agama Islam '18

A10

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
2021
1. Summary makalah meeting 4,5,6 dan 7
A. Meeting 4 ( Memahami Materi Pembelajaran Fiqih di Madrasah)
Dalam makalah di kelompok 1 menjelaskan tentang materi pembelajaran fikih
di Madrasah.
Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari Pendidikan Agama Islam
yang mempelajari tentang fikih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan
pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun islam mulai dari ketentuan dan
tata cara pelaksanaan taharah, shalat, puasa, zakat, sampai dengan pelaksanaan
ibadah haji, serta ketentuan tentang makanan dan minuman, khitan, kurban, dan
cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. Pembelajaran fiqih adalah
sebuah proses belajar untuk membekali siswa agar dapat mengetahui dan
memahami pokok-pokok hukum islam secara terperinci dan menyeluruh, baik
berupa dalil aqli atau naqli.
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan
oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan
memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang
pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
Adapun macam-macam strategi pembelajaran adalah Strategi Ekspositoris,
Strategi Inquiry, Strategi Contextual Teaching and Learning (CTL), dan Strategi
Pemecahan Masalah Strategi.
Metode pembelajaran Fiqih ialah suatu cara menyampaikan materi
pembelajaran Fiqih dari seorang pendidik kepada seorang peserta didik dengan
memilih satu atau beberapa metode mengajar sesuai dengan topik pokok materi.
Adapun macam- macam metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran fikih
diantaranya adalah sebagai berikut: Metode ceramah, Metode diskusi, Metode
Demonstrasi, dan Metode Resitasi.
B. Meeting 5 ( Pengembangan Materi Pembelajaran Fikih di Madrasah )
Pada pertemuan ini, kelompok 2 membahas tentang Pengembangan Materi
Pembelajaran Fikih di Madrasah.
Materi pelajaran diklasifikasikan menjadi beberapa jenis Ibnu Maskawaih
membagi materi itu menjadi tiga hal yaitu materi yang berhubungan dengan tubuh
manusia (fisik), materi yang berhubungan dengan jiwa manusisa (psikis), dan
materi yang berguna untuk hubungan manusia dengan sesame manusia (sosial).
Materi pembelajaran juga dibedakan menjadi empat macam yaitu fakta, konsep,
prosedur, dan prinsip
Prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam mengembangkan materi
pembelajaran, menurut Ghafur adalah kesesuaian (relevansi), keajegan
(konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
Kemudian, lebih nyatanya, pengembangan materi pembelajaran dilakukan
dengan melalui langkah-langkah yang ditetapkan. Langkah tersebut adalah :
1) Mengidentifikasi aspek dalam standar kompetensi dan kompetensi
dasar,
2) Mengidentifikasi jenis materi pembelajaran
3) Menentukan pilihan terhadap alternatif materi pembelajaran
4) Menentukan sumber dan media pendukung
C. Meeting 6 (Memahami Metode Pembelajaran Fikih di Madrasah )
Dalam pertemuan ke 6 membahas tentang bagaimana memahami metode
pembelajaran fikih di Madrasah.
Metode pembelajaran fikih di madrasah yakni suatu cara yang digunakan oleh
seorang pendidik dalam menyampaikan materi atau yang berkenaan dengan
pembelajaran fikih islam kepada peserta didik dengan menggunakan berbagai cara
sehingga tujuan dari sebuah pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efesien.
Seorang pendidik harus pintar memilih dan menentukan metode yang sesuai
dengan materi yang akan disampaikan. Ada beberapa metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran agama, diantaranya yakni Metode Ceramah,
Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Demonstrasi, Metode Resitasi,
Metode Eksperimen, dan Metode Latihan Keterampilan.
Teknik dalam pembelajaran dapat didefinisikan sebagai daya upaya, atau
usaha-usaha yang ditempuh oleh seseorang guru dalam rangka untuk mencapai
suatu tujuan pengajaran dengan cara yang paling praktis, namun tetap harus selalu
merujuk dan berpijak pada metode tertentu. Taktik pembelajaran merupakan gaya
seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang
sifatnya individual.
D. Meeting 7 ( Pengembangan Metode Pembelajaran Fikih di Madrasah )
Dalam pertemuan ke 7 membahas tentang bagaimana mengembangkan
metode pembelajaran fikih di Madrasah.
Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa metode merupakan
suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Metode mengajar atau
metode pembelajaran fiqh adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang guru
dalam menyampaikan materi atau yang berkenaan dengan pembelajaran fiqh
islam kepada murid atau peserta didik dengan menggunakan berbagai cara
sehingga tujuan dari sebuah pendidikan khususnya dalam menyampaikan materi
fiqh tersebut dapat tercapai secara efektif dan efesien.
Untuk dapat mengembangkan metode dalam pembelajaran fiqh seorang guru
hendaknya juga mempertimbangkan hal-hal lain, seperti prinsip-prisip metode
pembelajaran, faktor-faktor pemilihan metode, dan strategi pembelajaran. Karena
satu metode yang telah dipilih tidak dapat berjalan dengan baik apabila aspek-
aspek pengembangannya diabaikan.
2. Membuat RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : MI
Kelas/Semester : 6/1
Tema : Memilih makanan yang halal dan menghindari yang haram
Subtema : Makanan Halal
Pelajaran :1
Pertemuan : 1,2 dan 3
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit ( 3x pertemuan )

A. Kompetensi Inti
KI-1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yangDianutnya
(spiritual)
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya (sosial)
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
(pengetahuan)
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yangmencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkanperilaku anak
beriman dan berakhlak mulia. (ketrampilan)
B. Kompetensi Dasar
1. Memahami ketentuan minuman halal dan dikonsumsi
2. Mengenal makanan dan minuman halal
3. Mengenal dasar hukum mengenal makanan dan minuman halal
4. Memahami manfaat makanan dan minuman halal
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pembelajaran, peserta didik dapat menunjukkan sikap kemauan
meminum dan memakan yang halal
2. Melalui pengamatan dan pemberian contoh, peserta didik dapat memahami
manfaat minuman halal sesuai dengan tuntunan agama Islam/Syariat Islam
3. Melalui ceramah dan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
makanan dan minuman yang halal dengan benar
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian makanan dan minuman halal
2. Dalil tentang makanan dan minuman halal
3. Pembagian makanan dan minuman halal
4. Keuntungan mengkonsumsi makanan dan minuman halal
E. Metode Pembelajaran
a. Tanya jawab
b. Ceramah
c. Diskusi
F. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
Slide Presentasi
Gambar makanan dan minuman halal
2. Alat Pembelajaran
Computer atau laptop, LCD Projector dan speaker
3. Sumber Belajar
Buku Guru Fikih kelas 6 Kememntrian Agama RI tahun 2019, buku
pedoman anak (Tema : Memilih makanan yang halal dan menghindari dari
yang haram) dan buku lain yang memadai di Internet.
G. Langkah langkah pembelajaran
1. Pendahuluan/Apresiasi
a. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdo’a
bersama
b. Guru menyapa, emmeriksa kehadiran, kerapian serta kesiapan peserta
didik
c. Guru bertanya pada peserta didik untuk menjelaskan minuman yang halal
d. Guru memberikan apresiasi terhadap semua jawaban peserta didik dan
mengaitkannya dengan materi pembelajaran
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
A. Mengamati
Peserta didik diajak mengamati gambar makanan dan minuman halal
B. Menanya
a. Guru mendorong peserta didik agar dapat bertanya sesuai gambar,
misalnya: apakah nama makanan yang terdapat pada gambar?
Mengapa Allah memerintah untuk makan makanan yang halal?
Siapakah yang makan seperti yang ada di gambar?
b. Setelah proses bertanya peserta didik diminta untuk menemukan
jawaban pertanyaan tersebut dengan cara membaca buku teks.
C. Mengekplorasi/menalar
a. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
dapat digunakan adalah Group Investigation.
b. Guru menyiapkan materi yang akan dijadikan sebagai bahan diskusi
yaitu: menjelaskan arti dan macam-macamnya makanan halal,
bagaimana membiasakan mengkonsumsi makanan yang halal, dan
hikmah mengkonsumsi makanan yang halal.
D. Mengasosiasi/ mencoba
a. Guru menyiapkan materi yang akan dijadikan sebagai bahan diskusi
yaitu: menjelaskan arti dan macam-macamnya makanan halal,
membiasakan mengkonsumsi makanan yang halal, dan hikmah
mengkonsumsi makanan yang halal. Lihat buku teks.
E. Mengomunikasikan/diskusi/networking
a. Guru memberikan penguatan pada materi makanan halal
3. Kegiatan Penutup
a. Peserta didik dengan bantuan guru diajak untuk membuat kesimpulan
berkaitan dengan materi makanan dan minuman halal.
b. Guru memberikan penekanan kepada peserta didik agar senantiasa
membiasakan untuk mengkonsumsi makanan halal
c. Guru menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah, berdo’a bersama
dan diakhiri mengucapkan salam.
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Non Tes
- Observasi
- Penilaian Diri
b. Tes
- Tulis
- Penilaian Sikap
4 Pengembangan Metode Pembelajaran Fikih di Madrasah
A. Apa Urgensi pembahasan tersebut
Kenapa pengembangan metode Pembelajaran Fikih di Madrasah sangat
penting, karena Metode pada  hakikatnya  adalah jalan atau cara untuk mencapai
tujuan.  Metode adalah jalan untuk mencapai tujuan yang bermakna untuk
ditempatkan pada posisi sebagai cara dalam menemukan, menguji dan menyusun
data yang diperlukan bagi pengembangan ilmu  atau pemikiran secara sistematika.
Pada dasarnya metode-metode yang sudah ada belum memberikan celah yang
cukup baik bagi pengoptimalan proses pembelajaran. Sehingga asumsi yang
muncul kemudian, sebenarnya kurang maksimalnya proses pembelajaran itu
dikarenakan guru yang kurang baik dalam menerapkan metode pembelajaran atau
memang metode-metode itu sendiri yang memiliki langkah-langkah kurang
variatif dan tidak sesuai dengan kultur peserta didik di jaman sekarang. Oleh
sebab itu, pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran
sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar serta selalu mempunyai
pertimbangan untuk menentukan pengembangan metode yang disesuaikan dengan
kondisi peserta didik.
Pendidik di harapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai
dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar agar pembelajaran dapat
terlaksana dengan efisien.
B. Mengapa Metode Pembelajaran Fikih di Madrasah harus dikembangkan?
Berbicara tentang proses pembelajaran, selama ini fiqh diajarkan dengan
metode yang relatif konvensional. Artinya, proses belajar mengajar dilakukan
dengan cara penyampaian materi, dilanjutkan dengan menghafal dan praktik,
sehingga yang bekerja hanyalah otak kiri, dan ini bagi sebagian siswa terkesan
monoton dan membosankan. Tidak jarang pula, karena alasan mengejar target
kurikulum, para pendidik membebani siswa dengan materi yang begitu banyak
tanpa memperdulikan apakah siswa telah benar-benar paham, tertarik dengan yang
diajarkan atau tidak. Padahal suasana belajar yang monoton akan menciptakan
suasana yang tidak nyaman bahkan bisa mengakibatkan stres. Kondisi yang tidak
kondusif ini akan sangat menyulitkan untuk meningkatkan minat belajar fiqh dan
dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Fiqh adalah ilmu yang membahas tentang hukum-hukum syara’ yang
berkenaan dengan amal perbuatan berdasarkan dalil-dalil. Dalam pelaksanaan
pendidikan khususnya dalam suatu kegiatan belajar mengajar pembelajaran fiqh,
baik disekolah maupun dimadrasah seorang guru sering kali ditemui mengalami
kesulitan baik dalam memilih, menetapkan, serta menerapkan metode tersebut
kedalam proses belajar-mengajar.
Untuk itu, dibutuhkan suatu upaya pengembangan metode pembelajaran
fiqh yang sesuai, tepat dan menyenangkan, sehingga pembelajaran fiqh dapat
benar-benar tercapai tujuannya serta dapat memberi rasa senang bagi para siswa.

C. Bagaimana cara melakukan pengembangan metode fikih tersebut


Pengembangan merupakan sebuah usaha yang dilakukan atas dasar perbaikan
dan pengoptimalan sesuatu yang dianggap belum memberikan hasil sesuai tujuan
yang diinginkan secara menyeluruh.
Penggunaan metode dalam sebuah pembelajaran memang mutlak untuk
dilakukan. Metode dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi
pelajaran dengan baik. Akan tetapi hal itu juga tergantung dari kemampuan guru
dalam menerapkan metode itu sendiri. Metode pembelajaran dapat diterapkan
dengan baik manakala guru mempunyai kreatifitas untuk menerapkannya. Banyak
guru yang mengajar bertahun-tahun dengan metode pembelajaran yang monoton
dan apa adanya tanpa peduli dengan kondisi siswa, yang pada akhirnya kegiatan
pembelajaran menjadi tidak maksimal dan kurang berkualitas.
Sebelum upaya pengembangan metode dilakukan, maka ada beberapa asas
dalam mengajar dan mendidik yang perlu diperhatikan, yaitu”
1. Memperhatikan tingkat daya pikir anak didik
2. Menerangkan pelajaran dengan cara yang sejelas-jelasnya
3. Mengajarkan ilmu pengetahuan dari yang konkrit kepada yang abstrak
4. Mengajarkan dengan cara berangsur-angsur
5. Memberi tahu tujuan ilmu pengetahuan yang dipelajari kepada anak didik
6. Mengajarkan ilmu pengetahuan dari yang sederhana kepada yang
kompleks
7. Memperhatikan sistematika pembahasannya dalam mengajar
Cara mengembangkan metode pembelajaran yakni dengan kita
mempertimbangkan tentang prinisp-prinsip metode pembelajaran, faktor-faktor
pemilihan metode, dan strategi pembelajaran. Karena satu metode yang telah
dipilih tidak dapat berjalan dengan baik apabila aspek-aspek pengembangannya
diabaikan. Jadi kita bisa menggabungkan antara dua metode atau lebih agar tujuan
dari sebuah pendidikan khususnya dalam menyampaikan materi fiqh tersebut
dapat tercapai secara efektif dan efesien.
Ula, Marda Rahmatul. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Quantum terhadap
Interaksi Edukatif dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Fiqih di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 1 Bengkalis. Diss. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,
2020.

1. Letak kesesuaian jurnal dengan topik


Dalam materi Pembelajaran Fikih di Madrasah terdapat salah satu bab
pembahasan, yakni tentang memahami Metode Pembelajaran Fikih di Madrasah yang
berisi tentang perbedaan makna pendekatan, metode, strategi, model, teknik taktik,
dan macam macam metode pembelajaran. Nah dalam jurnal itu juga membahas salah
satu dalam ruang lingkup materi tersebut yakni tentang Strategi. Dalam jurnal
membahas tentang pengaruh Strategi Pembelajaran Quantum terhadap Interaksi
Edukatif dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran Fikih di Madrasah.
2. Kontribusi artikel terhadap khazanah pengembangan mutu pembelajaran Fikih di
Madrasah
Strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting yang
harus dipahami oleh guru. Karena selama ini guru terlihat belum maksimal dalam
memilih dan menerapkan strategi pembelajaran. Hal ini terlihat bahwa keadaan dan
kondisi peserta didik yang terlihat acuh tidak acuh karena tidak adanya ketertarikan
untuk mengikuti pembelajaran. Tidak hanya itu, bahkan sering beberapa guru
menerapkan strategi pembelajaran yang sifatnya monoton dan menggunakan strategi
pembelajaran tersebut secara berulang-ulang tanpa adanya inovasi strategi
pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Berkenaan dengan strategi pembelajaran, strategi pembelajaran merupakan
rencana tindakan yang mana di dalam perencanaan tersebut terdapat rangkaian
kegiatan yang akan dilaksanakan di dalam kelas dengan menggunakan beberapa
metode dan pemanfaatan berbagai sumber dalam pembelajaran. Penguasaan dan
penerapan sebuah strategi dalam pembelajaran pada dasarnya kemampuan yang
sangat penting untuk dimiliki seorang guru. Dalam proses pembelajaran yang paling
dibutuhkan adalah bagaimana guru memiliki strategi pembelajaran di dalam kelas.
Melalui strategi yang dilakukan oleh guru maka dapat mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran yang sudah direncanakan. Sehingga peserta didik dapat belajar dalam
suasana yang menyenangkan, nyaman, beraktifitas, dan dapat mengembangkan segala
kemampuannya yang mungkin selama ini terbatasi. Namun hal ini didukung juga oleh
bagaimana seorang guru memiliki kemampuan dan kesadaran bahwasanya seorang
guru harus memiliki strategi yang efektif untuk mengelola proses pembelajaran di
dalam kelas.
Melalui pemilihan strategi pembelajaran yang tepat merupakan salah satu
faktor yang penting dalam meningkatkan interaksi edukatif dan hasil belajar peserta
didik. Untuk meningkatkan interaksi dan hasil belajar peserta didik dapat digunakan
berbagai macam startegi pembelajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang penulis
tawarkan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran quantum. Model strategi
pembelajaran quantum ini dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan
interaksi peserta didik dengan guru serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik menjadi memuaskan.
Dalam salah satu jurnal ini, menjelaskan tentang penggunaan salah strategi
pembelajaran yakni strategi Quantum. Pembelajaran quantum merupakan sebuah
strategi pembelajaran dimana terdapat beberapa metode belajar mengajar yang
menarik dan berkarakter yang disatukan ke dalam praktek pendidikan yang terbaik.
Strategi ini menjalankan bersama-sama proses pembelajaran antara teori dan praktek.
Dengan adanya strategi pembelajaran quantum ini, maka strategi ini telah
membuktikan bahwa strategi ini dapat meningkatkan prestasi akademik dan
memperbaiki sikap peserta didik terhadap pembelajaran. Selanjutnya strategi ini
merupakan strategi yang lengkap, menyatu, penerapan sederana dari teori ke dalam
praktik yang dapat digunakan segera di dalam ruang kelas.
Strategi pembelajaran quantum juga merupakan seperangkat metode dan
falsafah yang menggabungkan rasa percaya diri, keterampilan belajar, dan
keterampilan berkomunikasi dalam lingkungan yang menyenangkan. Apabila strategi
pembelajaran quantum ini diterapkan, maka akan merubah peran peserta didik
menjadi penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam proses
pembelajaran, dari peserta didik mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi
menghasilkan dan berbagai pengetahuan dan dari pembelajaran sebagai aktivitas
individual menjadi pembelajaran berkolaboratif dengan peserta didik lainnya
Dengan keberhasilan penerapan strategi pembelajaran quantum di pada artikel
ini, maka beberapa peneliti selanjutnya juga turut untuk menerapkan strategi
pembelajaran quantum dalam berbagai tujuan dan materi pembelajaran yang berbeda-
beda. Hasil dari sebuah penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya
menunjukkan bahwa strategi pembelajaran quantum terbukti berhasil meningkatkan
hasil pembelajaran kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik dengan hasil yang
begitu meningkat dibandingkan dengan hasil pembelajaran peserta didik sebelumnya
pada pembelajaran fiqih.
Dengan adanya jurnal tersebut menjelaskan bahwa adanya satu strategi yang
sudah dilakukan penelitian dan strategi itu bisa digunakan untuk pengembangan mutu
pembelajaran Fikih di Madrasah

Anda mungkin juga menyukai