Menonton Film:
Langkah 2
Menyimak Film:
Sudah
Langkah 3
Mendeskripsikan film dan membuat sinopsis dengan mengkaitkan manajamen ASN, Pelayanan publik
dan WOG untuk mengemplementasikan pelayanan publik
Langkah 4
Bagaimana Manajemen ASN, Pelayanan Pulik dan WOG urgensinya dalam Pelayanan Publik
a. Manajemen ASN
Potret promosi sektor publik di Indonesia masih dibayangi dengan praktek spoil sistem seperti
pemilihan pejabat berdasarkan afiliasi politik, keterbatasan akses informasi mengenai promosi, dan
ketidakjelasan indikator dalam pelaksanaan promosi, sehingga ada beberapa asn yang masuk
kedalam politik karena memiliki tujuan tersebut.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan
tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.
Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional pemerintah melalui Undang-Undang (UU)
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil
negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen
aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, sehingga mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Untuk menghasilkan asn seperti itu dibutuhkan pengelolaan asn yang diatur dalam manajemen
asn. Manajemen asn lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
akan tersedia sumber daya asn yang unggul dan selaras dengan perkembangan jaman
Ancaman terberatpun dapat diberikan kepada asn yaitu diberhentikan tidak dengan hormat
bila asn melakukan pelanggaran, salah satunya menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik
b. Pelayanan Publik
Sebagai asn harus tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, karena
hal ini menyangkut nama baik instansi pemerintah. Dalam kondisi apapun, pelanggan atau pengguna
jasa jangan sampai tersinggung perasaannya. Ia boleh kecewa oleh suatu peraturan yang berlaku,
tetapi ia jangan sampai kecewa dan tersinggung oleh sikap ASN dalam memberikan pelayanan.
Sebagai asn pun harus bisa memberikan kepastian dan kecepatan agar pekerjaan mereka dapat
segera selesai sesuai dengan permintaan konsumen. Melalui kerjasama yang baik pekerjaan dalam
membderikan pelayanan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan memberikan hasil terbaik bagi
pengguna layanan. Harus diingat fokus utama untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat
menjadi prinsip utama asn dalam bekerja
Beberapa perilaku yang dapat meningkatkan kepuasan masyarakat dalam memberi pelayanan
antara lain (1). Menyapa dan memberi salam, (2). Ramah, (3). Cepat dan tepat waktu, (4).
Mendengar dengan sabar dan aktif, (5). Penampilan yang rapi, (6). Jangan lupa mengucapkan
terimakasih, (7). Mengingat nama pelanggan, dan (8). PerlakukanPelayanan Publik 68 68 pelanggan
dengan baik. Selain ke delapan perilaku tersebut, yang dapat dijadikan acuan dalam pemberian
pelayanan adalah prinsip tender loving care (memperlakukan orang lain/pelanggan sebagaimana
ingin diperlakukan). Misalnya: seseorang yang ingin diperlakukan dengan senyum, dan pemberian
pelayanan yang cepat, maka berikanlah senyum ketika memberikan pelayanan dan lakukan
pelayanan dengan cepat.
c. WOG
WoG merupakan pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan
bersama dan sebagai respon terpadu terhadap isu-isu tertentu. Dalam meningkatkan pelayanan
publik maka harus ada ketentuan seperti : ada tidaknya suap, ada tidaknya Standard Operating
Procedures (SOP), kesesuaian proses pelayanan dengan SOP yang ada, keterbukaan informasi,
keadilan dan kecepatan dalam pemberian pelayanan, dan kemudahan masyarakat melakukan
pengaduan. Hal ini yang menjadi urgensi wog harus diterapkan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh seluruh instansi pemerintah dengan
peran tugas dan fungsinya masing-masing. Sehingga dibutuh sistem yang dapat menyatukan
penyelenggaraan pelayanan publik dalam satu pintu sehingga untuk memudahkan masyarakat
sebagai penerima layanan juga pemerintah dalam hal ini pemberi pelayanan.
Pola pelayanan satu dilakukan secara tepadu pada satu instansi pemerintah yang bersangkutan
sesuai kewenangan masing-masing. Pola ini memudahkan masyarakat penguna izin untuk mengurus
permohonan izinnya, walaupun belum mengurangi jumlah rantai birokrasi izinnya. Praktek WoG
dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan
publik seperti pelayanan administratif, jasa, barang, atau pelayanan regulatif. Integrasi antar
lembaga di semua tingkatan dapat mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat inipun
termasuk urgensi wog harus diterapkan.