TENTANG
DISUSUN OlEH::
MISKUDIN
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat AllahSWTyang telah memberikan rahmat serta
karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalahini yang Alhamdulillah
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian pembelajaran kooperatif atau yang
lebih khusus memembahas penerapan pembelajaran kooperatif. Diharapkan Makalah ini dapat
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita . Amin.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN--------------------------------------------------------------------------------
A. LATAR BELAKANG----------------------------------------------------------------------
BAB II PEMBAHASAN---------------------------------------------------------------------------------
A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif-----------------------------------------------------
B. Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)-------------------------------------
C. Karakteristik dan Prinsip - prinsip SPK-------------------------------------------------
D. Prinsip-Prinsip Pembelajaran kooperatif------------------------------------------------
E. Prosedur Pembelajaran Kooperatif-------------------------------------------------------
F. Keunggulan Dan Kelemahan Spk--------------------------------------------------------
BAB III PENUTUP---------------------------------------------------------------------------------------
A. Kesimpulan---------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fenomena yang muncul dalam sistem persekolahan yang ada sekarang ini cenderung
memperlakukan siswa secara kurang adil dan kurang humanistis. Siswa pandai diberi label
unggul dengan segala fasilitas yang diberikannya, sementara siswa yang di kelas tak unggul
memperoleh label kurang dan predikat negatif yang lain. Siswa pada kelompok unggul
berkompetisi secara keras dan cenderung individualistik. Sementara siswa di kelas tidak unggul
merasa tidak mampu, dan frustasi. Selain itu salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan
kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran .Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk kemampuan berpikir didalam kelas diarah kan pada kemampuan anak untuk
menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbulkan berbagai informasi
tanpa ditunut untuk memahami informasi yang diingatnya untuk menghubungkan nya dengan
kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketikapesertadidikkita lulus dari sekolah mereka pintar secara
teoritis akan tetapi miski akan aplikasi.Oleh sebab itu seorang pendidik harus memiliki
kemampuan mendisain strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan.
Model pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar.
Kemampuan menangkap pelajaran oleh siswa dapat dipengaruhi dari pemilihan model
pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan akan tercapai. Terdapat
berbagai macam model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk menjadikan
kegiatan pembelajaran di kelas berlangsung efektif dan optimal. Salah satunya yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kooperatif mengutamakan kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki manfaat atau kelebihan yang sangat besar
dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mengembangkan kemampuannya. Hal
ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran kooperatif, siswa dituntut untuk aktif dalam belajar
melalui kegiatan kerjasama dalam kelompok.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka masalah
dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1) Apa pengertian Pembelajaran Kooperatif ?
2) Apa Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif ?
3) Apa Kalakterlistrik dan Perinsip-perinsip SPK ?
4) Apa kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Kooperatif ?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian Pembelajaran Kooperatif.
2) Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif
3) Untuk mengetahui Kalaktristik dan Perinsip - perinsip SPK
4) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Pembelajaran Kooperatif
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianPembelajaranKooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok- kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok
mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika
memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta
memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama
dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Kagan, pembelajaran kooperatifadalah strategi pengajaran yang sukses di
mana tim kecil, masing-masing dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda,
menggunakan berbagai aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu
subjek. Setiap anggota tim bertanggung jawab tidak hanya untuk belajar apa yang diajarkan
tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga menciptakan suasana prestasi bersama-
sama. Siswa bekerja melalui penugasan sampai semua anggota kelompok berhasil memahami
dan menyelesaikannya.
Sedangkan menurut Sugandi menyatakan bahwa “pembelajaran kooperatif lebih dari
sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur
dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara
terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok”.
Dari uraiandiatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan
salah satu pembelajaran efektif dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil untuk saling
bekerja sama, berinteraksi, dan bertukar pikiran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran
kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum
menguasai bahan pelajaran.
Falsafah yang mendasari pembelajaran cooperative learning (pembelajaran gotong
royong) dalam pendidikan adalah homo homini socius yang menekankan bahwa manusia adalah
makhluk sosial. Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan pengajaran langsung. Di
samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik,
model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Beberapa poin definisi strategi pembelajaran kooperatif yaitu :
1. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar
menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber belajar bagi siswa bukan
hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesame mahasiswa
2. Pembelajaran kooperatif adalahsistempembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-
tugas yang terstruktur,dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator.
3. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis
mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama.
B. Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)
Ada empat unsur penting dalam SPK yaitu :
(1) adanya peserta dalam kelompok,
(2) Adanya aturan kelompok,
(3) Adanya upaya belajar kelompok,
(4) Adanya tujuan yang harus dicapai.
Peserta adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap kelompok
belajar. Pengelompokkan siswa bisa ditetapkan berdasarkan beberapa pendekatan,
diantaranya pengelompokkan yang didasarkan atas minat dan bakat siswa, pengelompokkan
yang didasarkan atas latar belakang kemampuan, pengelompokka yang didasarkan atas
campur baik campuran ditinjau dari minat maupun campuran ditinjau dari kemampuan.
Pendekatan ditujukan untuk mempertimbangkan tujuan dari pembelajaran tersebut.
Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan semua pihak yang
terlibat baik siswa sebagai peserta didik maupun siswa sebagai anggota kelompok. Upaya
belajar adalah segala sesuatu aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya yang telah
dimiliki maupun meningkatkan kemampuan baru, baik kemampuan dalam aspek
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan
arah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Salah satu strategi dari model pekbelajaran kelompok adalah strategi pembelajaran
kooperatif (SPK). Dua alasan menurut Slavin (1995) penggunaan SPK adalah beberapa hasil
penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran ini dapat menin gkatkan prestasi
belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, meningkatkan
harga diri dan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain. Alasan kedua adalah dapat
merealisasikan kebutuhan siswa dalam berpikir, memcahkan masalah dan
mengintegerasikan pengetahuan dengan ketrampilan. Pembelajaran kooperatif merupakan
model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan tim kecil antar 4 -6 orang
yang berbeda latar belakang.
SPK mempunyai dua komponen utama, yaitu komponen tugas kooperatif dan komponen
struktur insentif kooperatif. Jadi hal yang menarik dari SPK adalah harapan selain memiliki
dampak pembelajaran yaitu berupa peningkatan prestasi belajar peserta didik juga
mempunyai dampak pengiring seperti relasi, sosial, penerimaan terhadap peserta yang
dianggap lemah, harga diri dll.
Strategi pembelajaran bisa digunakan manakala :
Guru menenkankan pentingnya usaha kolektif disamping usaha individual siswa
Jika guru menghendakiseluruh siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam
belajar
Jika guru menginginkan bahwa siswa dapat belajar dari lainnya.
Jika guru menginginkan meningkatnya motivasi dan partisipasi mereka
Jika guru menginginkan berkembangnya kemampuan siswa memecahkan dan
menemukan solusi pemecahannya.
C. Karakteristik dan Prinsip - prinsip SPK
1. Karakteristik SPK
Perspekif motivasi artinya bahwa penghargaan yang diberikan kepada kelompok
memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling membantu. Perspektif sosial
artinya bahwa melalui kooperatif setiap siswa akan saling membantu dalam belajar
karena mereka menginginkan semua anggota kelompok memperoleh keberhasilan.
Perspektif perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya interaksi antara anggota
kelompok dapat mengembangakan prestasi siswa untuk berpikir mengolah berbagai
informasi.
Pembelajaran Secara Tim
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim yang merupakan tempat
untuk mencapai tujuan dengan anggota tiap kelompok bersifat heterogen agar dapat
saling memberikan pengalaman, saling menerima dan memberi.
Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
Manajemen mempunyai empat fungsi pokok yaitu, fungsi perencanaan, organisasi,
pelaksanaan dan fungsi kontrol.
Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara
kelompok. Oleh sebab itu prinsip bekerja sama perlu ditentukan dalam proses
pembelajaran kooperatif.
Ketrampilan bekerja sama
Kemauan untuk bekerjasama itu kemudian dipraktikan melalui aktibitAs dan
kegiatan yang tergambarkan dalam ketrampilan bekerjasama.
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran kooperatif
Terdapat empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif, seperti dijelaskan dibawah ini
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dengan melihat karakteristik model pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan
pada aktivitas belajar secara berkelompok ,model ini dijadikan salah satu alternative metode
pembelajaran dikelas. Terlebih lagi terdapat banyak tipe pada model pembelajaran ini yang dapat
disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik serta materi pembelajaran yang
akan dibahas. Dengan melibatkan siswa secara aktif pada proses pembelajaran didalam kelas,
diharapkan siswa dapat lebih ikut bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan
belajarnya sendiri. Proses pembelajaran punakan menjadi lebih menarik dan tidak membosankan
sehingga diharapkan hasil belajar juga akan meningkat.
B.Saran
Seluruh peserta diskusi harus selalu aktif dalam kegiatan belajar mengajar baik itu berup
abertanya, memberikan jawaban, maupun memberikan sanggahan agar tujuan dari pembelajaran
tersebut dapat dicapai dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA