Anda di halaman 1dari 7

Dapat diakses pada: http://jkb.ub.ac.id/index.

php/jkb/article/view/1865
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol. 29, No. 04, Agustus 2017, pp. 341-347
Online Published First: 31 Agustus 2017
Article History: Received 25 Oktober 2016, Accepted 25 Januari 2017

Artikel Penelitian

Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Faktor Jaminan Kesehatan pada Masyarakat Pedesaan di


Kabupaten Sleman Yogyakarta

Cardiovascular Risk Based on Health Coverage Disparity among Villagers in Sleman-District of


Yogyakarta

Rita Suhadi, Yunita Linawati, Dita M Virginia, Christianus H Setiawan


Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

ABSTRAK
Penyakit kardiovaskular merupakan risiko kesehatan terbesar di Indonesia. Penelitian survei cluster random sampling
tahun 2015, program jaminan kesehatan berhasil meningkatkan kesadaran dan terapi pada subjek dengan tekanan darah
≥140/90mmHg di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi risiko kardiovaskular terkait
program jaminan kesehatan. Penelitian ini merupakan survei potong lintang analitik dan subanalisis pada subjek yang
dapat dihitung risiko kardiovaskular 10 tahun ke depan menggunakan skor Framingham. Penelitian dilakukan pada subjek
berumur 30-74 tahun dan menandatangani informed-consent. Subjek dikelompokkan berdasarkan dengan atau tanpa
jaminan kesehatan. Data rerata umur, body mass index (BMI), tekanan darah, dan skor Framingham dianalisis dengan uji-t
(p<0,05), sedangkan tingkatan risiko kardiovaskular 10 tahun ke depan dianalisis menggunakan statistik chi-square. Dari
penelitian ini ditemukan sebanyak 64,6% dari 429 subjek memiliki jaminan kesehatan dalam beberapa sistem jaminan.
Parameter observasi kelompok dengan dan tanpa jaminan kesehatan tidak berbeda bermakna (p>0,05) untuk variabel
umur, gender, merokok, pendidikan, tekanan darah, hiperglikemia, dan BMI. Subjek dengan dan tanpa jaminan kesehatan
berturut-turut memiliki tekanan darah sistolik 156,5 (22,2) mmHg berbanding 156,4 (20,0) mmHg dan skor Framingham
18,4 (9,3)% berbanding 19,2 (9,3)% (p>0,05) yang termasuk kategori risiko kardiovaskular sedang. Pada subkelompok
subjek dengan tekanan darah ≥140/90 mmHg (n=347, 80,9%) subjek dengan jaminan kesehatan (n=277, 53,2%) dan tanpa
jaminan kesehatan memiliki skor Framingham yang tidak berbeda bermakna, namun berbeda kategori risikonya yaitu
19,8 (8,9)% kategori risiko sedang berbanding 21,1 (8,3)% kategori risiko tinggi. Kesimpulan, jaminan kesehatan belum
terbukti menurunkan secara bermakna risiko kardiovaskular subjek di pedesaan di Sleman-Yogyakarta.
Kata Kunci: Jaminan kesehatan, risiko kardiovaskular, skor Framingham

ABSTRACT
Cardiovascular diseases is the biggest health risk in Indonesia. A study in 2015 using cluster random sampling survey
revealed that the health coverage program increased the hypertension awareness and therapy among the villagers with
the blood pressure of ≥140/90mmHg in Sleman-District Yogyakarta. This study aimed to evaluate the cardiovascular risk
based on the health coverage. The study was an analytical cross-sectional survey and a subanalysis on the eligible subjects
for 10-year cardiovascular risk prediction using Framingham score. The study was conducted on subjects aged 30-74 years
and signed informed-consent. Respondents were divided into with and without health coverage groups. Mean of age, body
mass index (BMI), blood pressure, and Framingham score were analyzed using t-test (p<0,05), whereas the categorical
cardiovascular risk was analyzed with chi-square statistics. Of the 429 subjects, the subjects with the health coverage
reached 64,6%. The parameters of age, gender, smoking, education background, blood pressure, hyperglycemia, and BMI
in categorical/ratio data were not significantly different among the subjects with and without health coverage program.
The subjects with and without health coverage had systolic blood pressure of 156,5 (22,2) mmHg versus 156,4 (20,0)
mmHg and Framingham Score 18,4 (9,3)% versus 19,2 (9,3)% (p>0,05) which was categorized as medium risk. Among the
subjects in sub-group with blood pressure ≥140/90mmHg (n=347, 80,9%), the subjects with the health coverage reached
53,2% (n=277). The cardiovascular risk was not different between with and without health coverage groups (p>0,05), but
the cardiovascular risk at 19,8(8,9)% and 21,1(8,3)% were categorized as medium and high risk respectively. This study
concluded that the health coverage program did not significantly reduce the cardiovascular risk among the subjects.
Keywords: Cardiovascular risk, framingham score, health coverage

Korespondensi: Rita Suhadi. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Kampus 3 Universitas Sanata Dharma, Paingan,
Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Tel. (0274) 883037 Email: ritasuhadi@usd.ac.id.

DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.jkb.2017.029.04.9

341
Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Faktor Jaminan... 342

PENDAHULUAN melanjutkan penelitian sebelumnya dan bertujuan untuk


Penyakit kardiovaskular menyebabkan 17,3 juta kematian mengevaluasi risiko kardiovaskular dengan parameter skor
Framingham subjek berdasarkan adanya jaminan
per tahun dan diperkirakan meningkat menjadi >23,6 juta
pada tahun 2030. Penyakit kardiovaskular mencapai kesehatan pada subjek yang serupa.
hampir setengah dari penyakit tidak menular (1-2),
dengan insidensi paling tinggi di negara berpenghasilan METODE
rendah (3). Penyakit ini juga merupakan penyumbang Jenis dan Rancangan
kematian tertinggi di Indonesia (4).
Penelitian ini merupakan penelitian survei potong lintang
Penyakit kardiovaskular terkait erat dengan diabetes tekanan darah tinggi dan hiperglikemia pada kelompok
mellitus, hipertensi, dan hiperlipidemia (5). Pengaruh subjek yang memiliki data lengkap untuk menghitung skor
hipertensi terhadap morbiditas dan mortalitas Framingham.
kardiovaskular melebihi faktor obesitas dan
hiperlipidemia (6). Prevalensi hipertensi relatif tinggi Sampling
tetapi tingkat kesadaran pasien dan pencapaian target Tempat penelitian dipilih secara acak bertingkat pada
terapi relatif rendah (7-8). Populasi hipertensi dunia Kabupaten Sleman-Daerah Istimewa Yogyakarta dan
mencapai 1 milyar orang (1). Prevalensi hipertensi di diperoleh 8 dusun atau pedukuhan. Teknik Cluster-random
Indonesia menurun dari 31,7% berdasarkan data Riset sampling digunakan dengan perhitungan besar sampel
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menjadi 25,8% subjek berdasarkan rule of halves hipertensi (7-8).
menurut data Riskesdas tahun 2013 (9). Meskipun terjadi Berdasarkan perhitungan diperoleh sampel sebesar 800
penurunan yang bermakna, angka prevalensi tersebut dan ditambah 10% subjek. Pemilihan 8 dusun didasarkan
tetap tinggi. Prevalensi hipertensi di populasi di pada penelitian pendahuluan yang menunjukkan setiap
Yogyakarta mencapai 35,8% tahun 2007 dan lebih tinggi dusun memiliki subjek dewasa antara 200-400 subjek. Bila
dari rerata nasional (10). diperlukan 800 subjek dan peneliti diperkirakan dapat
menjangkau separuh subjek atau minimal 100 subjek
Evaluasi risiko kardiovaskular bermanfaat untuk maka diperlukan 8 dusun. Langkah berikut pada
memprediksi dan mengurangi kejadian kardiovaskular, subanalisis, subjek dipilih secara purposif untuk
serta meningkatkan terapi yang bersifat cost-effectiveness pemeriksaan kadar glukosa, yaitu subjek yang memiliki
(11). Salah satu metode untuk memprediksi kejadian tekanan darah relatif tinggi, berat badan berlebih,
kardiovaskular adalah dengan skor Framingham. Skor bersedia mengikuti pemeriksaan, dan memenuhi
Framingham adalah metode untuk memprediksi risiko persyaratan untuk perhitungan Skor Framingham. Pada
kardiovaskular 10 tahun dan 30 tahun, serta dalam 2 versi penelitian ini dilakukan evaluasi juga pada subkelompok
menggunakan data kolesterol atau body mass index (BMI) yang memiliki TD ≥140/90mmHg. Data dikumpulkan dari
(12). Skor Framingham mempunyai validitas dan April sampai dengan Juni 2015 (Gambar 1).
reliabilitas yang baik serta dapat diimplementasikan
secara universal (13). Skor Framingham dinyatakan dalam
<10%, 10%-<20%, dan ≥20% dan dikategorikan sebagai
risiko rendah, sedang, dan tinggi (14).
Beberapa penelitian di luar negeri menunjukkan peranan
bantuan pendanaan kesehatan misalnya jaminan
kesehatan maupun asuransi dalam peningkatan
kesehatan masyarakat. Penelitian pada peserta Program
Medicare yaitu suatu program jaminan kesehatan pada
kelompok usia di atas 65 tahun dan ekonomi menengah ke
bawah di Amerika Serikat menunjukkan peserta program
tersebut menerima lebih banyak pelayanan kesehatan
dan lebih jarang masuk RS sehingga berpotensi
menghemat biaya terapi keseluruhan. Program jaminan
kesehatan tersebut juga berhasil memperbaiki
pengendalian hipertensi, hiperlipidemia, dan diabetes
mellitus secara bermakna namun tidak berbeda antar
sosio ekonomi (15). Asuransi kesehatan meningkatkan
pengendalian hipertensi pada kelompok yang menerima
terapi tetapi sama saja pada kelompok yang tidak
melakukan terapi (16). Hasil serupa ditemukan bahwa
asuransi dan peningkatan akses terapi akan memperbaiki
pengendalian tekanan darah (17).
Penelitian sebelumnya tentang program jaminan
kesehatan termasuk di dalamnya Program Jaminan
Kesehatan Nasional BPJS dilakukan di pedesaan
Kabupaten Sleman Yogyakarta dengan metode survei
cluster random sampling tahun 2015. Pada subkelompok
tekanan darah tinggi (n=446), subjek tanpa jaminan Gambar 1. Metode sampling dan besar sampel penelitian
kesehatan memiliki kesadaran dan terapi yang lebih subanalisis risiko kardiovaskular berdasarkan faktor jaminan
rendah, namun demikian pengendalian tekanan darah kesehatan pada masyarakat pedesaan Kabupaten Sleman
tidak berbeda di antara kelompok (18). Artikel ini Yogyakarta.

Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 29, No. 4, Agustus 2017


Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Faktor Jaminan... 343

Pemilihan Subjek risiko rendah, sedang, dan tinggi dianalisis menggunakan


Kriteria inklusi subjek penelitian adalah warga dusun statistik uji gamma 3x2. Perbedaan antara umur
berumur ≥30 tahun yang bersedia mengikuti penelitian sebenarnya dan umur jantung-vaskular diuji dengan uji t-
dengan memberikan tanda tangan pada lembaran berpasangan.
informed consent. Ibu hamil, usia >75 tahun, BMI ≤15 atau
≥50kg/m2, tidak memiliki informasi glukosa darah, HASIL
merokok, dan terapi hipertensi secara lengkap, dan belum Subjek sebanyak 429 orang merupakan subjek yang
pernah mengalami kejadian kardiovaskular termasuk mempunyai variabel yang lengkap untuk skor Framingham
dalam kriteria eksklusi (12). diikutkan dalam evaluasi. Proporsi subjek yang memiliki
Prosedur jaminan kesehatan lebih banyak daripada yang tidak. Profil
subjek antara dengan dan tanpa jaminan kesehatan baik
Protokol penelitian diajukan ke Komite Etik Fakultas untuk nilai proporsi maupun reratanya tidak berbeda
Kedokteran Universitas Gadjah Mada untuk mendapatkan bermakna untuk semua variabel yang dibandingkan dalam
ethical clearance No.Ref.: KE/FK/277/EC tertanggal 6 Tabel 1 (variabel jender, merokok, pendidikan, jenis
Maret 2015. Masyarakat yang memenuhi syarat umur pekerjaan, kategori tekanan darah, dan kategori
diundang ke tempat pengumpulan data (pejabat hiperglikemia).
padukuhan). Subjek diukur tinggi dan berat badan; glukosa
darah acak perifer; dan tekanan darah sistolik/diastolik. Kedua kelompok sama-sama menunjukkan risiko
Data umur, jender, pendidikan, merokok, kesadaran, dan kardiovaskular yang tidak bermakna perbedaannya.
terapi hipertensi diperoleh dari wawancara. Tekanan Hampir setengah subjek merokok, sebagian besar
darah ditetapkan dengan digital sphygmomanometer berpendidikan formal di bawah SMA, lebih banyak yang
dengan merek Omron® yang telah divalidasi dan diuji bekerja, relatif lebih sedikit aktivitas fisik, subjek tekanan
reliabilitasnya. Hiperglikemia ditetapkan dengan glukosa darah tinggi lebih besar proporsinya, dan proporsi subjek
darah perifer sewaktu ≥200mg/dl yang diperoleh dengan hiperglikemia relatif sama. Secara keseluruhan proporsi
alat merek Accucheck® atau pada pasien yang sedang total, subjek lebih banyak perempuan, pendidikan kurang
mengkonsumsi obat antidiabetes. dari SMA, bekerja di dalam ruang, tekanan darah sama atau
di atas ≥140/90mmHg dan tidak hiperglikemia (Tabel 1).
Data yang dikumpulkan kemudian dihitung nilai risiko
kardiovaskular maupun umur jantung-vaskular (12).
Perhitungan Skor Framingham Tabel 1. Proporsi subjek dalam persentase berdasarkan
Perhitungan risiko kardiovaskular menggunakan program adanya jaminan kesehatan
Excel dari the Framingham Heart Study (12). Risiko
kardiovaskular dalam persentase dibagi ke dalam 3 Dengan Jaminan Tanpa Jaminan Total
kategori yaitu rendah <10%, sedang 10-<20%, dan tinggi Variabel Kesehatan n=277 Kesehatan n=152 Subjek
20% atau lebih (14). Program Excel Skor Framingham nilai % % % (n)
maksimalnya 30% dan dicatat sebagai 30% untuk statiatik Jender
berikutnya. Variabel diinputkan ke dalam program, Laki-laki 31,4 36,2 33,1 (142)*
meliputi isian sebagai berikut: jenis kelamin perempuan Perempuan 68,6 63,8 66,9 (287)
atau laki-laki, umur (tahun), tekanan darah sistolik Merokok
(mmHg), menerima terapi hipertensi, merokok Ya 50,2 45,4 48,5 (208)
(penelitian ini merokok termasuk aktif dan pasif), diabetes Tidak 49,8 54,6 51,5 (221)
Pendidikan
(ya atau tidak), dan BMI (kg/m2). Variabel diabetes
<SMA 70,7 76,3 72,7 (312)*
ditetapkan dengan kadar glukosa acak perifer >200mg/dl ≥SMA 29,3 23,7 27,3 (117)
dan/atau berdasarkan hasil wawancara sedang menerima Pekerjaan
terapi dengan obat diabetes. Variabel terapi hipertensi Dalam ruangan 60,3 58,6 59,7 (256)*
untuk skor Framingham dikategorikan ya jika pasien Luar ruangan 39,7 41,4 40,3 (173)
melakukan terapi hipertensi rutin dalam satu bulan Tekanan Darah
terakhir. ≥140/90mmHg 81,6 79,6 80,9 (347)*
<140/90mmHg 18,4 20,4 19,1 (82)
Analisis Statistik Hiperglikemia
Ya 15,1 14,5 14,9 (64)*
Subjek dikelompokkan menjadi subjek dengan dan tanpa Tidak 84,9 85,5 85,1 (365)
jaminan kesehatan. Jaminan kesehatan ini tidak hanya Keterangan: *terdapat perbedaan bermakna antar variabel dalam
Jaminan Kesehatan Nasional Badan Penyelenggara subjek total dengan uji chi-square (p<0,05). Data proporsi antara
Jaminan Sosial (JKN-BPJS). Penelitian ini karena kelompok dengan dan tanpa jaminan kesehatan diuji dengan uji chi-
dilaksanakan pada awal pelaksanaan BPJS masih banyak square, tidak ada perbedaan antara kedua kelompok subjek (p>0,05).
subjek yang masih menggunakan sistem jaminan
kesehatan sistem lama. Data penelitian dianalisis
berdasarkan kelompok subjek dengan jaminan kesehatan Variabel subjek dalam data rasio juga tidak berbeda
dan tanpa jaminan kesehatan maupun berdasarkan faktor bermakna antara kelompok dengan dan tanpa jaminan
risiko rendah, sedang, dan tinggi menggunakan program kesehatan (Tabel 2). Subjek penelitian diperoleh terutama
SPSS taraf kepercayaan 95%. Data rasio dan data proporsi dari kelompok tekanan darah tinggi sehingga kedua
antara kelompok dengan dan tanpa jaminan kesehatan kelompok memiliki rerata tekanan darah sistolik di atas
dibandingkan berturut-turut dengan uji-t dan chi-square, 150mmHg. Subjek juga memiliki BMI relatif tinggi. Subjek
sedangkan data proporsi kelompok subjek berdasarkan berdasarkan rerata umur sebenarnya belum dikategorikan

Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 29, No. 4, Agustus 2017


Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Faktor Jaminan... 344

sebagai geriatri (<60 tahun), namun dari rerata umur dalam kategori berat badan berlebih atau overweight (19).
jantung-vaskular dari perhitungan skor Framingham Risiko kardiovaskular 10 tahun ke depan pada subjek
subjek dikategorikan sebagai geriatri karena rerata dengan tekanan darah tinggi (TD ≥140/90mmHg) tidak
umurnya 73-74 tahun. Selisih umur sebenarnya dan umur berbeda bermakna antara subjek dengan dan tanpa
jantung-vaskular relatif besar 17-18 tahun (p<0,01). jaminan kesehatan. Meskipun demikian terlihat bahwa
subjek tanpa jaminan kesehatan rerata nilai skor
Framingham masuk dalam kelompok risiko tinggi (>20%),
sedangkan subjek dengan jaminan kesehatan masuk
Tabel 2. Perbedaan nilai subjek dalam rerata dan standar dalam kelompok risiko sedang. Kedua kelompok subjek
deviasi berdasarkan jaminan kesehatan mempunyai umur jantung-vaskular yang lebih tua
bermakna dengan umur sebenarnya sampai mendekati 20
Dengan Jaminan Tanpa Jaminan tahun (Tabel 3).
Total Subjek
Variabel Kesehatan Kesehatan
Rerata (SD
Rerata (SD) Rerata (SD)
Jumlah subjek 277 152 429 Tabel 3. Perbedaan nilai subjek dalam rerata dan standar
Umur (tahun) 55,4 (10,4) 56,9 (10,9) 56,0 (10,6) deviasi berdasarkan jaminan kesehatan pada subjek dengan
Body Mass Index tekanan darah ≥140/90mmHg
24,5 (4,2) 24,3 (4,4) 24,5 (4,3)
(kg/m2)
Tekanan Darah Total Subjek Tanpa Jaminan Dengan Jaminan
156,5 (22,2) 156,4 (20,0) 156,5 (21,4) TD tinggi Kesehatan Kesehatan
Sistolik (mmHg) Variabel n=347 n=152 (43,8%) n=277 (53,2%)
Tekanan Darah
86,0 (12,9) 84,5 (12,1) 85,5 (12,6) Rerata (SD) Rerata (SD) Rerata (SD)
Diastolik (mmHg)
Umur (tahun) 57,4 (10,1) 58,6 (9,8) 56,7 (10,2)
Skor Framingham (%) 18,4 (9,3) 19,2 (9,3) 18,7 (9,3)
BMI kg/m2 24,5 (4,3) 24,3 (4,6) 24,5 (4,2)
Umur jantung-
73,6 (12,6) 74,0 (12,8) 73,7 (12,7) SBP mmHg 162,7 (17,7) 163,0 (16,7) 163,0 (18,9)
vaskular (tahun)
DBP mmHg 87,2 (12,4) 86,0 (12,5) 88,3 (12,7)
Selisih umur
Risiko Kardiovaskular
sebenarnya dengan 19,4 (8,7) 21,1 (8,3) 19,8 (8,9)
[18,1 (9,1)] [17,1 (9,2)] [17,8 (9,1)] Skor Framingham %
umur jantung-vaskular
Umur Jantung-
(tahun)* 76,5 (10,6) 77,3 (9,6) 76,0 (11,1)
Vaskular (tahun)*
Keterangan: Tanda “[ ]” artinya bernilai negatif, umur sebenarnya lebih
kecil daripada umur jantung-vaskular. Keterangan: *Uji T-berpasangan antara umur sebenarnya dan umur
jantung-vaskular p<0,05 pada semua kelompok.

Subjek yang berisiko kardiovaskular rendah kurang


memerlukan terapi sehingga pengaruh jaminan Risiko kardiovaskular subjek secara statisitk berbeda tidak
kesehatan kurang dominan. Penelitian ini juga melakukan bermakna antara kelompok dengan maupun tanpa
e v a l u a s i p a d a s u b ke l o m p o k t e k a n a n d a ra h jaminan kesehatan (Gambar 2). Namun demikian secara
≥140/90mmHg yang lebih berisiko dan yang lebih khusus pada subkelompok yang memiliki TD
memerlukan terapi, sehingga diharapkan dapat ≥140/90mmHg, terlihat bahwa subjek tanpa jaminan
mengevaluasi pengaruh jaminan kesehatan pada kesehatan proporsinya lebih sedikit untuk kelompok risiko
kelompok ini. Subjek memiliki rerata umur di atas 55 kardiovaskular rendah sebaliknya lebih tinggi proporsinya
tahun, yang akan menjadi faktor risiko kardiovaskular (5), untuk kelompok risiko kardiovaskular tinggi dibandingkan
sedangkan nilai BMI relatif tinggi untuk orang Asia masuk dengan subjek dengan jaminan kesehatan. Baik kelompok

60.0
Proporsi Subjek dalam Persen

50.0

40.0

30.0

20.0

10.0

0.0
Rendah (<10%) Sedang (10%-20%) Tinggi (≥20%) Rendah (<10%) Sedang (10%-20%) Tinggi (≥20%)
Subjek Total Subjek TD ≥ 140/90mmHg
Dengan JK 20.4 29.6 50.0 19.0 30.1 50.9
Tanpa JK 24.5 30.0 45.5 12.4 30.6 57.0
Gabungan 23.1 29.8 47.1 16.7 30.3 53.0

Gambar 2. Perbandingan proporsi subjek berdasarkan risiko kardiovaskular rendah, sedang, dan tinggi pada kelompok subjek
total dan kelompok subjek dengan tekanan darah ≥140/90mmHg penelitian Risiko Kardiovaskular berdasarkan Faktor Jaminan
Kesehatan pada Masyarakat Pedesaan di Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Keterangan: JK: Jaminan Kesehatan. Risiko kardiovaskular ditetapkan dengan skor Framingham prediksi 10 tahun ke depan. Data dievaluasi dengan
uji gamma 3x2 pada kelompok subjek total dan subjek subkelompok yang memiliki TD ≥140/90mmHg (nilai-p>0,05).

Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 29, No. 4, Agustus 2017


Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Faktor Jaminan... 345

dengan maupun tanpa jaminan kesehatan memiliki jantung vaskular yang lebih tua dari umur sebenarnya
subjek dengan proporsi yang paling tinggi pada kelompok dikarenakan subjek memiliki rerata BMI dan tekanan darah
risiko kardiovaskular tinggi. yang relatif tinggi, serta proporsi subjek merokok yang
tinggi. Subjek yang merokok sekitar 50% baik pada
DISKUSI kelompok dengan atau tanpa jaminan kesehatan, hal ini
meningkatkan risiko kesehatan baik hipertensi maupun
Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penyakit jantung. Tekanan darah sistolik merupakan
penelitian yang berasal dari daerah pedesaan di Sleman variabel utama dalam perhitungan skor Framingham.
Yogyakarta memiliki risiko kardiovaskular yang relatif Faktor BMI juga merupakan faktor yang penting dalam
tinggi. Subjek penelitian dipilih secara purposif pada peningkatan risiko kardiovaskular (19). Nilai rerata skor
kelompok yang berisiko, karena penelitian ini berfokus Framingham subjek yang mendekati 20% ini sesuai dengan
pada pengamatan peranan jaminan kesehatan. Alasan data epidemiologi internasional yang menyatakan
pemilihan kelompok subjek berisiko adalah orang yang insidensi tertinggi kardiovaskular ada di negara
relatif kurang sehat yang lebih memerlukan jaminan berkembang (3). Nilai skor Framingham dari hasil
kesehatan. Rerata skor Framingham subjek mendekati penelitian menunjukkan kondisi kesehatan subjek
20% yaitu 18,4% dan 19,2% berturut-turut pada kelompok penelitian yang kurang mendukung kesehatan jantung
dengan dan tanpa jaminan kesehatan. Untuk interpretasi dengan risiko sedang sampai dengan tinggi untuk periode
skor Framingham misalnya angka 18,4%, nilai diartikan 10 tahun ke depan.
184 dari 1000 subjek dengan nilai serupa memiliki
kemungkinan terkena kejadian kardiovaskular dalam 10 Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jaminan
tahun ke depan. Berdasarkan nilai skor Framingham kesehatan meningkatkan kesadaran dan terapi hanya pada
subjek dimasukkan dalam kategori risiko sedang karena kelompok subjek dengan tekanan darah ≥140/90mmHg
skor Framingham 20% merupakan batas risiko tinggi (12). (n=446) di pedesaan Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Baik kelompok dengan maupun tanpa jaminan kesehatan Peningkatan kesadaran dan terapi pada kelompok dengan
memiliki proporsi subjek yang paling banyak pada kategori jaminan kesehatan tersebut belum berhasil memperbaiki
tinggi risiko. pengendalian tekanan darah dengan nilai p>0,05 (18).
Pengendalian tekanan darah dan glukosa darah
Pada observasi selama penelitian, teramati bahwa subjek menentukan risiko kardiovaskular subjek di kemudian hari
memiliki pola hidup yang relatif sehat dan tinggal di (14), oleh sebab itu pada penelitian ini juga dilakukan
lingkungan pedesaan dengan tingkatan tekanan hidup analisis pada subkelompok yang memiliki tekanan darah
yang relatif rendah. Fakta ini didukung oleh kondisi ≥140/90mmHg. Hasil evaluasi pada subkelompok yang
aktivitas fisik yang lebih banyak untuk aktivitas rumah memiliki tekanan darah tinggi relatif tidak berbeda
tangga sehari-hari maupun aktivitas untuk pekerjaan. hasilnya dengan subjek total.
Pekerjaan subjek sebagian besar mengandalkan tenaga
fisik, misalnya pekerjaan sebagai tukang bangunan, Penelitian di luar Indonesia menunjukkan program
bertani, beternak dengan mencari rumput, dan sebagai jaminan kesehatan meningkatkan pengendalian penyakit
ibu rumah tangga. Subjek juga merupakan masyarakat pada pasien dengan tekanan darah tinggi dan
yang lebih banyak aktivitas sosial, bergaul akrab dengan hiperglikemia (15). Jaminan kesehatan mengeliminasi
sesamanya, dan hidup lebih santai, namun demikian kegagalan terapi yang disebabkan oleh faktor dari pasien
subjek lebih banyak bekerja dalam ruangan (59,7%) yaitu ketaatan terapi dan oleh faktor sistem layanan
karena didominasi oleh ibu rumah tangga. kesehatan karena aspek pendanaan (21). Suatu penelitian
menunjukkan subjek yang memiliki jaminan kesehatan
Informasi untuk skor Framingham bermanfaat untuk dalam bentuk asuransi mandiri lebih baik dalam hal
mengevaluasi hipertensi, diabetes, dan hiperlipidemia ketaatan dan intensifikasi terapi yang cukup dibandingkan
secara bersamaan karena tiga penyakit tersebut akan subjek tanpa asuransi (16). Pada penelitian ini baik dari
bermuara pada risiko kardiovaskular. Skor Framingham kelompok dengan atau tanpa jaminan kesehatan mengaku
dapat menunjukkan pentingnya subjek memulai maupun hanya akan mencari terapi jika mengalami keluhan pusing,
mempertahankan terapi. Penelitian di Belanda sakit kepala, tengkuk kejang, rasa kebas/kesemutan, dan
menunjukkan sebesar 50% kelompok yang sadar bila ada keluhan mengganggu lainnya. Subjek mengaku
hipertensi memiliki nilai skor Framingham di bawah 10%, bahwa mereka biasanya hanya minum obat sampai gejala
hal ini berarti terapi yang diterima pada kelompok membaik lalu berhenti terapi, sementara itu hipertensi,
tersebut sebenarnya kurang diperlukan, sebaliknya 33,6% hiperlipidemia, maupun diabetes sering terjadi tanpa
subjek dengan risiko tinggi dengan skor Framingham 20% disertai gejala sehingga lebih banyak subjek yang tidak
tidak mendapatkan terapi (20). Subjek pada penelitian ini mencapai target terapi. Pernyataan ini sesuai dengan
memiliki rerata risiko 10 tahun ke depan yang mendekati penelitian yang menyatakan bahwa asuransi hanya
nilai 20%, dan menjadi kelompok sangat perlu berpengaruh pada pengendalian penyakit bila subjeknya
mendapatkan terapi. melakukan terapi dan meningkatkan akses terapi (16-17).
Tingginya risiko kardiovaskular subjek juga teramati pada Jaminan kesehatan diharapkan meningkatkan ketaatan
parameter umur jantung dan vaskular subjek yang dan ketaatan terapi meningkatkan keberhasilan terapi
diperoleh dari kalkulator perhitungan skor Framingham. (22). Ketaatan merupakan faktor penting dari pihak pasien
Pada penelitian baik subjek total maupun subkelompok yang menentukan keberhasilan terapi (21). Meskipun
yang memiliki rerata TD ≥140/90mmHg, subjek dengan penelitian ini melibatkan subjek dengan peserta jaminan
dan tanpa jaminan kesehatan memiliki rerata umur kesehatan yang lebih besar dibandingkan yang tanpa
jantung dan vaskular yang lebih tua secara bermakna jaminan kesehatan, hasil penelitian menunjukkan peranan
dibandingkan dengan rerata umur sebenarnya. Hal yang jaminan kesehatan tersebut belum bermakna secara
memicu tingginya nilai skor Framingham dan umur signifikan. Hasil penelitian berbeda dengan penelitian

Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 29, No. 4, Agustus 2017


Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Faktor Jaminan... 346

yang ditemukan di Amerika Serikat (2007 dan 2015), jaminan kesehatan. Pada subkelompok dengan tekanan
Nigeria (2014), dan China (2016) yang menunjukkan darah ≥140/90 mmHg, subjek dengan dan tanpa jaminan
jaminan kesehatan berperan penting dalam peningkatan kesehatan memiliki skor Framingham yang tidak berbeda
kesehatan masyarakat (15-17,23,24). bermakna (p: 0,19), namun demikian subjek dengan
Belum ditemukannya peranan jaminan kesehatan yang jaminan kesehatan memiliki risiko kategori sedang yaitu
bermakna dibandingkan tanpa jaminan kesehatan dapat 19,8 (8,9)% berbanding 21,1 (8,3)% risiko kategori tinggi
dikaitkan dengan status sosio-ekonomi subjek. untuk subjek tanpa jaminan kesehatan. Kategori risiko
Berdasarkan jenis sistem jaminan kesehatan subjek Framingham pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan
penelitian, sebagian besar merupakan jaminan kesehatan penelitian sejenis untuk risiko stroke di Kecamatan
sosial. Subjek memiliki latar belakang pendidikan yang Sekarbela Mataram. Pada penelitian tersebut hasilnya
relatif rendah. Faktor pendidikan subjek menurunkan menunjukkan stroke risiko rendah meskipun 50%
kecenderungan akses informasi kesehatan dan penduduk mengalami hiperlipidemia. Perbedaan ini
pemahaman akan hipertensi yang relatif rendah. Hal ini kemungkinan disebabkan variasi perhitungan risiko, yaitu
berakibat pada permasalahan terapi subjek (24). menggunakan kalkulator versi BMI dan versi tabel (25).
Pengendalian hipertensi sangat penting untuk mencegah Risiko penyakit kardiovaskular merupakan penyakit yang
risiko kardiovaskular. Penelitian ini dilakukan di awal multi faktor, faktor jaminan kesehatan saja belum dapat
pelaksanaan JKN dari BPJS yang baru mulai diterapkan memberikan penurunan faktor risko secara bermakna.
pada tahun 2014, yaitu dalam rentang kurang lebih dari 1 Selain itu faktor waktu pengamatan yang relatif awal dari
tahun. Sebagai perbandingan peran jaminan kesehatan pelaksanaan JKN BPJS kurang dari 1 tahun barangkali
dalam suatu pemodelan peningkatan peran asuransi menurunkan dampak JKN tersebut. Penelitian lebih lanjut
kesehatan 5,1% pada subjek 25-64 tahun diprediksi diperlukan untuk mengkonfirmasi peranan jaminan
menurunkan prevalensi penyakit kardiovaskular misalnya kesehatan terutama setelah durasi implementasi JKN-BPJS
111.000 penyakit jantung koroner 63.000 kasus stroke, di atas 2 tahun.
dan 95.000 kematian karena kardiovaskular pada tahun
2050 (23). Pada penelitian ini tidak terlihat pengaruh UCAPAN TERIMA KASIH
faktor gender terhadap faktor jaminan kesehatan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktorat
Berdasarkan temuan dari berbagai penelitian, faktor Jendral Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset Teknologi dan
gender laki-laki relatif lebih berisiko terhadap kesehatan Pendidikan Tinggi Indonesia untuk dukungan pendanaan
(5,20,22) dan sepanjang penelusuran peneliti, belum penelitian melalui skema Penelitian Fundamental 2015 dan
ditemukan penelitian yang langsung menghubungkan PUPT 2016. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
pengaruh gender terhadap partisipasi jaminan kesehatan. Kepala Dukuh setempat atas bantuan teknis dan
Penelitian sebelumnya menunjukkan jaminan kesehatan penggerakan masyakarat, partisipasi masyarakat yang
meningkatkan proporsi kesadaran dan terapi hipertensi terlibat, serta dukungan tim pengambilan data.
subjek, tetapi tidak mempengaruhi pengendalian tekanan
darah (18). Pada subanalisis penelitian yang Catatan:
membandingkan skor Framingham, jaminan kesehatan Hasil penelitian ini pernah disampaikan dalam bentuk
belum terbukti menurunkan risiko kardiovaskular subjek presentasi oral pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan
yang teramati pada rerata tekanan darah, BMI, skor Ikatan Apoteker Indonesia 27-29 September 2016.
Framingham, dan umur jantung vaskular yang tidak Publikasi presentasi tersebut tanpa abstrak maupun
berbeda bermakna antara kelompok dengan dan tanpa fulltext yang ditampilkan dalam prosiding.

DAFTAR PUSTAKA tanggal 11 November 2010].


1. World Health Organization, World Heart Federation, 5. Mancia G, Fargard R, Narkiewicz K, et al. 2013
World Stroke Organization, 2011, Global atlas on ESH/ESC Guidelines for the Management of Arterial
cardiovascular disease prevention and control: Hypertension: The Task Force for the Management of
policies, strategies, and interventions. (Online) Arterial Hypertension of the European Society of
2011. http://www.who.int/cardiovascular_diseases Hypertension (ESH) and of the European Society of
/publications/atlas_cvd/en/. [diakses tanggal 17 Cardiology (ESC). Journal of Hypertension. 2013;
Mei 2015]. 31(7): 1281–1357.
2. Smith SC, Collins A, Ferrari R, et al. WHF / AHA / ACCF 6. Wright JD, Hughes JP, Ostchega Y, Yoon SS, and
/ EHN / ESC Presidential Advisory Our Time : A Call to Nwankwo T. Mean Systolic and Diastolic Blood
Save Preventable Death from Cardiovascular Disease Pressure in Adults Aged 18 and Over in the United
(Heart Disease and Stroke). Journal of the American States, 2001–2008. National Health Statistics
Collage of Cardiology. 2012; 60(22): 2343-2348. Reports. 2011; 35: 1–24.
3. Yusuf S, Rangarajan S, Teo K, et al. Cardiovascular 7. Suhadi R, Paulina G, Sagina Y, et al. Evaluasi “The Rule
Risk and Events in 17 Low-, Middle-, and High- of Halsves” Kasus Hipertensi pada Responden di
Income Countries. The New England Journal of Delapan Dusun Bagian Selatan Sleman Yogyakarta.
Medicine. 2014; 371(9): 818-827. Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana. 2016; 1(2):
91-100.
4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Hipertensi Faktor Risiko Utama Penyakit 8. Rao V and Daniel A. Application of the “Rule of
K a r d i o v a s k u l a r. ( O n l i n e ) 2 0 0 8 . Halves” for Hypertension as an Assessment Tool in an
http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=157. [diakses Urban Slum at Davangere. National Journal of

Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 29, No. 4, Agustus 2017


Risiko Kardiovaskular Berdasarkan Faktor Jaminan... 347

Community Medicine. 2014; 5(3): 333-336. Medicine. 2014; 174(4): 555-563.


9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset 18. Suhadi R, Linawati Y, Virginia DM, and Setiawan CH.
Kesehatan Dasar. (Online) 2013. Early Implementation of Universal Health Coverage
http://dinkes.bantenprov.go.id/upload/article_doc among the Hypertension Subjects in Sleman-District
/Hasil_Riskesdas_2013.pdf. [diakses tanggal 20 of Yogyakarta. Acta Medica Indonesiana. 2015;
Januari 2016] 47(4): 311-319.
10. Rahajeng E dan Tuminah S. Prevalensi Hipertensi dan 19. Roemling C and Qaim M. Obesity trends and
Determinannya di Indonesia. Majalah Kedokteran determinants in Indonesia. Appetite. 2012; 58(3):
Indonesia. 2009; 59(12): 580-587. 1005-1013.
11. Lloyd-Jones DM. Cardiovascular Risk Prediction: 20. Scheltens T, Bots ML, Numans ME, Grobbee DE, and
Basic Concepts, Current Status, and Future Hoes AW. Awareness, Treatment, and Control of
Directions. Circulation. 2010; 121(15): 1768-1777.
Hypertension: The ”Rule of Halves” in an Era of Risk-
12. Framingham Heart Study. Cardiovascular Disease based Treatment of Hypertension. Journal of Human
(10-year risk). (Online) 2015. Hypertension. 2007; 21(2): 99-106.
https://www.framinghamheartstudy.org/risk-
functions/cardiovascular-disease/10-year-risk.php. 21. Ogedegbe G. Barriers to Optimal Hypertension
[diakses tanggal 13 April 2015]. Control. The Journal of Clinical Hypertension. 2008;
10(8): 644-646.
13. Bitton A and Gaziano T. The Framingham Heart
Study's Impact on Global Risk Assessment. Progress 22. Li YC and Huang WL. Effects of Adherence to Statin
in Cardiovascular Disease. 2010; 53(1): 68-78. Therapy on Health Care Outcomes and Utilizations in
Taiwan: A Population-Based Study. BioMed Research
14. Ohira T. Evaluation of Cardiovascular Risk Prediction International. 2015: 2015: 1-8.
for the Guidelines of Cardiovascular Diseases
Prevention in Japan. Journal of Atherosclerosis and 23. Li S, Bruen BK, Lantz PM, and Mendez D. Impact of
Thrombosis. 2016; 23(2):169-170. Health Insurance Expansions on Nonelderly Adults
15. McWilliams JM, Meara E, Zaslavsky AM, and Ayanian with Hypertension. Preventing Chronic Disease.
JZ. Use of Health Services by Previously Uninsured 2015; 12: 150111.
Medicare Beneficiaries. The New England Journal of 24. Liao Y, Gilmour S, and Shibuya K. Health Insurance
Medicine. 2007; 357(2): 143-153. Coverage and Hypertension Control in China: Results
16. Duru OK, Vargas RB, Kermah D, Pan D, and Norris KC. from the China Health and Nutrition Survey. PLoS
Health Insurance Status and Hypertension Monitoring ONE. 2016; 11(3): e015209.
and Control in the United States. American Journal of 25. Syafii H, Padauleng N, Rizki M, Pintaningrum Y, dan
Hypertension. 2007; 20(4): 348-353. Indrayana Y. Gambaran Skor Risiko Stroke
17. Hendriks ME, Wit FWNM, Akande TM, et al. Effect of Framingham, Obesitas, Dislipidemia, dan
Health Insurance and Facility Quality Improvement Hiperurisemia pada Penduduk Kecamatan Sekarbela
on Blood Pressure in Adults With Hypertension in Mataram. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2017; 29(3):
Nigeria a Population-Based Study. JAMA Internal 244-248.

Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 29, No. 4, Agustus 2017

Anda mungkin juga menyukai