C. Teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras, adalah hubungan mendasar dalam geometri Euclidean di antara tiga
sisi segitiga siku-siku. Ini menyatakan bahwa luas kotak yang sisinya adalah sisi miring (sisi
yang berlawanan dengan sudut kanan) sama dengan jumlah area kotak di dua sisi lainnya.
Teorema ini dapat ditulis sebagai persamaan yang menghubungkan panjang sisi a, b dan c, sering
disebut "persamaan Pythagoras": a2+b2=c2 di mana c mewakili panjang sisi miring dan a dan b
panjang dari dua sisi segitiga lainnya.
• Bentuk-bentuk lainnya:
Jika c menunjukkan panjang sisi miring dan a dan b menunjukkan panjang dari dua sisi lainnya,
teorema Pythagoras dapat dinyatakan sebagai persamaan Pythagoras:
a2+b2=c2
c=√a2 + b 2
Jika panjang sisi miring c dan satu sisi (a atau b) diketahui, maka panjang sisi lainnya dapat
dihitung sebagai
a = √c 2 − b 2 atau b = √c 2 − a2
Secara khusus, sebuah lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang membagi pesawat
menjadi dua wilayah: interior dan eksterior. Dalam penggunaan sehari-hari, istilah "lingkaran"
dapat digunakan secara bergantian untuk merujuk pada batas gambar, atau keseluruhan gambar
termasuk bagian dalamnya; dalam penggunaan teknis yang ketat, lingkaran hanyalah batas dan
seluruh gambar disebut cakram.
Lingkaran juga dapat didefinisikan sebagai jenis elips khusus di mana dua fokus bertepatan
dan eksentrisitasnya adalah 0, atau bentuk dua dimensi yang melingkupi area per satuan
perimeter kuadrat, menggunakan kalkulus variasi.
Garis singgung lingkaran mempunyai satu titik persekutuan dengan objek yang
disinggungnya. Titik persekutuan antara garis singgung dengan objek geometri tersebut dikenal
sebagai titik singgung.
Garis singgung lingkaran sendiri memiliki sifat dan ciri khas sebagai berikut:
• Jika melalui sebuah garis titik di luar lingkaran, maka dapat dibuat dua buah garis singgung
• Apabila melalui sebuah titik pada lingkaran, hanya dapat dibuat satu garis singgung
• Garis singgung lingkaran dan jari-jari lingkaran yang melalui titik singgungnya saling tegak
lurus atau membentuk sudut 90 derajat
• Panjang garis singgung yang ditarik dari satu titik di luar lingkaran ke titik singgung adalah
sama.
Garis singgung sendiri diketahui ada dua jenis, yakni persekutuan dalam dan luar. Untuk
mengenal lebih jauh mengenai garis singgung lingkaran, simaklah beberapa rumus berikut.
Rumus
Garis Singgung persekutuan dalam
d² = p² - (r1 + r2)²
Garis Singgung persekutuan Luar
L² = p² - (r1 - r2)²
Keterangan Rumus
d = Garis Singgung Persekutuan dalam
l = Garis Singgung Persekutuan Luar
p = Jarak titik pusat kedua lingkaran
r1 = jari jari lingkaran besar
r2 = jari jari lingkaran kecil
Pengertian Kubus
Kubus merupakan suatu bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh enam sisi serupa yang
berwujud bujur sangkar. Kubus juga dikenal dengan nama lain yaitu bidang enam beraturan.
Kubus sebetulnya adalah bentuk khusus dari prisma segiempat, sebab tingginya sama
dengan sisi alas.
1. Seluruh sisi kubus berbentuk persegi dengan mempunyai luas yang sama.
2. Seluruh rusuk kubus memiliki panjang yang sama.
3. Masing-masing diagonal bidang pada kubus mempunyai panjang yang sama.
Perhatikan ruas garis BG dan CF pada gambar di atas. Kedua garis tersebut adalah
diagonal bidang kubus ABCD.EFGH yang mempunyai ukuran sama panjang.
4. Masing-masing diagonal ruang pada kubus memiliki panjang yang sama.
Dari kubus ABCD.EFGH pada gambar di atas , ada dua diagonal ruang, yakni HB dan
DF di mana keduanya berukuran sama panjang.
5. Masing-masing bidang diagonal pada kubus berbentuk persegi panjang.
Perhatikan bidang diagonal ACGE pada gambar di atas.
a. Volume: s x s x s = s3
b. Luas permukaan: 6 s x s = 6 s2
c. Panjang diagonal bidang: s√2
d. Panjang diagonal ruang: s√3
e. Luas bidang diagonal: s2√2
2. Balok
Pengertian Balok
Balok adalah suatu bangun ruang yang mempunyai tiga pasang sisi segi empat. Di mana
pada masing-masing sisinya yang berhadapan mempunyai bentuk serta ukuran yang
sama.Berbeda halnya dengan kubus di mana seluruh sisinya kongruen berbentuk persegi,
dan pada balok hanya sisi yang berhadapan yang sama besar.
Sifat Balok
1. Sedikitnya sebuah balok mempunyai dua pasang sisi yang berbentuk persegi panjang.
2. Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran yang sama panjang:
PQ = RS = TU = VW, dan PT = QU = RV = SW.
3. Pada masing-masing diagonal bidang pada sisi yang berhadapan berukuran sama
panjang, yakni:
PQRS dengan TUVW, PQUT dengan SRVW, dan QRVU dengan PSWT yang
mempunyai ukuran sama panjang.
4. Masing-masing diagonal ruang pada balok mempunyai ukuran sama panjang.
5. Masing-masing bidang diagonalnya berbentuk persegi panjang.
a. Volume: p.l.t
b. Luas Permukaan: 2 (pl + pt + lt)
c. Panjang Diagonal Bidang: √(p2+l2) atau juga bisa √(p2+t2) atau √(l2+t2)
d. Panjang Diagonal Ruang: √(p2+l2+t2)
3. Prisma
Pengertian Prisma
Prisma merupakan suatu bangun ruang tiga dimensi di mana alas dan juga tutupnya
kongruen serta sejajar berbentuk segi-n. Sisi-sisi tegak dalam prisma memiliki beberapa
bentuk, antara lain: persegi, persegi panjang, atau jajargenjang.
Dilihat dari tegak rusuknya, prisma terbagi menjadi dua macam, yaitu: prisma tegak dan
prisma miring.
Prisma tegak merupakan prima di mana rusuk-rusuknya tegak lurus dengan alas dan juga
tutupnya. Sementara untuk prisma miring merupakan prisma di mana rusuk-rusuk tegaknya
tidak tegak lurus pada alas dan juga tutupnya.
Apabila kita lihat dari bentuk alasnya, prisma terbagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu:
prisma segitiga, prisma segi empat, prisma segi lima, dan lain sebagainya.
Prisma yang alas dan juga tutupnya berbentuk persegi disebut sebagai balok dan kubus.
Sementara untuk prisma yang memiliki alas dan tutupnya berbentuk lingkaran disebut
sebagai tabung.
Sifat Prisma
Memuat hubungan antara jumlah titik sudut ( T ), sisi ( S ), dan juga rusuk ( R ) pada prisma:
S+T=R+2
4. Limas
Pengertian Limas
Limas merupakan suatu bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas berbentuk segi-n
(dapat berupa segi tiga, segi empat, segi lima, dll) serta bidang sisi tegak berbentuk segitiga
yang berpotongan di satu titik puncak.
Terdapat banyak jenis limas yang dikategorikan dengan dilandasi bentuk alasnya. Antara
lain: limas segitiga, limas segi empat, limas segi lima, dan yang lainnya.
Limas dengan mempunyai alas berbentuk lingkaran disebut sebagai kerucut. Sementara
untuk limas dengan alas yang berupa persegi disebut sebagai piramida.
Rumus Pada Limas
1. Tabung
Pengertian Tabung
Bangun tabung merupakan suatu bangun ruang tiga dimensi yang mempunyai tutup dan alas
yang berbentuk lsebuah ingkaran dengan memiliki ukuran yang sama dan diselimuti oleh
persegi panjang.
Sifat Tabung
• Rumus tabung+bola:
o Rumus untuk menghitung Volume= (π.r2.t)+(4/3. π.r3)
o Rumus untuk menghitung Luas= (2. π.r2)+(4. π.r2) = π.r2
2. Kerucut
Pengertian Kerucut
Kerucut merupakan salah satu bangun ruang yang memiliki sebuah alas yang berbentuk
lingkaran dengan selimut yang mempunyai irisan dari lingkaran.
Di dalam geometri, kerucut merupakan sebuah limas istimewa yang memiliki alas lingkaran.
Kerucut mempunyai 2 sisi dan 1 rusuk. Sisi tegak kerucut tidak berwujud segitiga namun
berwujud bidang miring yang disebut sebagai selimut kerucut.
Sifat Kerucut
Terdapat beberapa sifat pada bangun ruang kerucut, antara lain ialah sebagai berikut:
3. Bola
Pengertian Bola
Bola merupakan salah satu bangun ruang sisi lengkung yang dibatasi oleh satu bidang
lengkung. Atau juga bisa didefinisikan sebagai sebuah bangun ruang berbentuk setengah
lingkaran yang diputar mengelilingi garis tengahnya.
Sifat Bola
1. Kesebangunan
Kesebangunan merupakan hubungan dua buah bangun datar atau lebih yang sudut – sudut
bersesuainnya sama besar dan panjang sisi – sisi sudut yang bersesuaian memiliki
perbandingan yang sama. Dengan kata lain, dalam hubungan kesebangunan ini ukuran dua
buah bangun tidak harus sama, namun besar sudut yang bersesuaian haruslah sama.
Kesebangunan dinotasikan dengan ≈.
Dua buah bangun datar di atas dikatakan kongruen, karena panjang sisi – sisi yang
bersesuaian dan besar sudut yang bersesuaiannya sama besar.