MAMBERAMMO
PROVINSI PAPUA
Teknik pengambilan harus dibedakan antara pengambilan tanah yang kohesif dan
tanah yang non-kohesif. Pada tanah yang kohesif (kelempungan) atau cemented,
contoh tanah asli masih dapat diperoleh dengan mudah. Banyak teknik
pengambilan yang dapat diterapkan dengan sukses dalam pengambilan contoh
tanah kelembungan yang asli.
Dalam tanah yang kepasiran jarang sekali dapat diperoleh contoh yang benar-benar
asli. Kesulitan dalam pengambilan contoh tanah kepasiran adalah antara lain:
Karena tanah sejenis ini mudah mengalami perubahan volume, yakni mungkin
terjadi sewaktu proses pengeboran, penanganan pengambilan itu sendiri, dan
bahkan dari getaran selama transportasi ke laboratorium
Tanah sejenis ini berbutir lepas, dan karenanya mudah longsor bila tak ada yang
menahan
Kasarnya butir menimbulkan gesekan yang besar sewaktu memasuki tabung, dan
hal ini akan merubah kerapatan tanah tersebut, sedangkan sifat teknis dari tanah
kepasiran sangan tergantung dari kerapatannya.
Sifat teknik dari tanah kepasiran umumnya didapat dari pelaksanaan test langsung
atau tak langsung di lapangan. Para praktisi dalam teknik pondasi menganggap
tanah yang kepasiran sebagai tanah yang predictable dan mudah untuk dihadapi
karena sifat sifatnya yang mudah meluluskan air serta mudah dipadatkan, tak
tergantung dari fungsi waktu. Sehingga keinginan untuk mendapatkan contoh
tanah kepasiran yang asli dapat diredam. Contoh pasir yang benar benar asli hanya
diperlukan bila timbul masalah liquefaction sewaktu terjadi gempa atau pengaruh
seismic lainnya.