Anda di halaman 1dari 2

PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH

BERBAHAYA

No. Dokumen : SOPUKP/DA/357/2018


No. Revisi :
SOP
Tanggal terbit :
Halaman :1/2
PUSKESMAS dr.Mardalena
DARUL AZHAR NIP.197911272009042005
1. Pengertian Limbah berbahaya berasal dari pelayanan medis, perawatan gigi, farmasi
ruangan tata usaha dan dapur. Jenisnya dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Limbah Berbahaya Medis
a. Limbah infeksius mencakup limbah laborotarium dan limbah dari
ruangan pelayanan medis dan ruang perawatan.
b. Limbah jaringan tubuh misalnya ; organ, darah, cairan, tubuh ( post
partum ).
c. Limbah sitotoksik yaitu bahan yang terkontaminasi dengan obat
sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi
sitotoksik.
d. Limbah farmasi yaitu berasal dari obat obatan yang kadaluarsa.
e. Limbah kimia yaitu dari penggunaan bahan kimia dalam tindakan
medis, laboratorium,proses sterilisasi
2. Limbah berbahaya non medis
a. Benda tajam misalnya : potongan pisau cutter, pecahan gelas.
b. Benda mengandung bahan kimia, lampu neon / pijar
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan
yang bersumber dari limbah Puskesmas
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Darul Azhar No.188.4/VIII/114/2202/2018 Tentang
Pengendalian dan Pembuangan Limbah Berbahaya.
4. Referensi PP Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya Dan Beracun.
PPI…………………….
5. Prosedur  Limbah Medis Infeksius Tajam
Dibakar dengan Insinerator yang telah memperoleh ijin dari Kementerian
Safety box yang berisi alat suntik bekas dimasukkan ke dalam
insinerator. (mou dengan rumah sakit)
 Limbah Medis Infeksius Non Tajam
Pemusnahan limbah farmasi (sisa vaksin) dapat dilakukan dengan
mengeluarkan cairan vaksin dari dalam botol atau ampul, kemudian cairan
vaksin tersebut didesinfeksi terlebih dahulu dalam killing tank (tangki
desinfeksi) untuk membunuh mikroorganisme yang terlibat dalam
produksi. Limbah yang telah didesinfeksi dikirim atau dialirkan ke Instalasi
Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sesuai ketentuan yang berlaku. Sedangkan
botol atau ampul yang telah kosong dikumpulkan ke dalam Tempat
sampah atau kantong plastic berwarna kuning selanjutnya diinsenerasi
(dibakar dalam insinerator) atau menggunakan metode non insinerasi (al.
autoclaving, microwave) dan dihancurkan.
6. Diagram alir

7. Unit terkait 1. Ruangan Gawat Darurat


2. Ruangan Pemeriksaan umum
3. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Ruangan Kesehatan Anak dan Imunisasi
5. Laboratorium
6. Ruangan TB, HIV, Kusta
7. Ruangan Kesehatan Ibu dan KB
8. Ruangan persalinan

8. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku

Anda mungkin juga menyukai