Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KLATEN

TAHUN 2014-2018

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Keuangan Daerah


Dosen Pengampu: Nugroho Saputro, S.E.,M.Ec.Dev

Kelompok 1:
Faltalin Eva Neila Aziiza F1119031
Kartikasari Hasyati Nabila F1119042
Laurentis Naradipa Maeswari F1119044
Ririn Yusrin Fauziah F1119064
Sulaiman Abdullah Rasyid F1119073

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN TRANSFER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2020
Analisis Rasio Keuangan Daerah merupakan ukuran untuk mengidentifikasi ciri-ciri keuangan
berdasarkan laporan keuangan yang tersedia. Atau dalam kata lain analisis rasio keuangan daerah
merupakan suatu teknik yang paling banyak digunakan dalam menganalisis laporan keuangan
daerah. Beberapa analisis rasio keuangan daerah yang digunakan adalah:
I. Rasio PAD terhadap pendapatan
Rasio PAD terhadap pendapatan atau yang sering disebut rasio PADP merupakan
rasio Pendapatan Asli Daerah terhadap pendapatan, dimana menghitung pendapatan
daerah dengan membandingkan pendapatan asli daerah dengan total pendapatan.
Tolak ukur kemampuan daerah, diukur dari rasio pendapatan asli daerah (PAD)
terhadap total penerimaan daerah (TPD). Atau dalam kata lain, untuk melihat
kemapuan pendapatan daerah dalam membiayai pengeluaran pemerintah daerah.
Sehingga ketergantungan kepada pemerintah pusat mempunyai proporsi yang lebih
kecil, dan pendapatan asli daerah harus menjadi bagian yang terbesar dalam
memobilisasi penyelenggaraan pemerintah. Sebagai berikut:
Tolak Ukur Kemampuan Daerah
Diukur Dari Rasio Pendapatan Daerah (PAD) terhadap Total Penerimaan Daerah (TPD)
No Rasio PAD terhadap TPD (%) Kategori
1 0,00-10,00 Sangat Kurang
2 10,01-20,00 Kurang
3 20,01-30,00 Sedang
4 31,00-40,00 Cukup
5 41,00-50,00 Baik
6 >50,00 Sangat Baik
Sumber: Tim Litbang Depdagri – Fisipol UGM, 1991 Depdagri dikutip dari
Munir (2004: 106)
Pendapatan asli daerah merupakan faktor penting dalam menganalisa kemampuan
keuangan daerah, adapun PAD Kabupaten Klaten Tahun Anggaran 2014-2018, yaitu:
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klaten
Tahun Anggaran 2014-2018
Tahun Target PAD Realisasi PAD CLR
2014 Rp100.379.375.000,00 Rp177.922.415.860,00 177,25 %
2015 Rp156.097.965.786,00 Rp190.622.670.128,00 122,12 %
2016 Rp194.443.122.000,00 Rp224.197.647.614,00 115,30 %
2017 Rp208.930.740.000,00 Rp371.718.439.306,00 177,91 %
2018 Rp354.566.542.500,00 Rp395.884.244.135,00 111,65 %
Sumber: DJPK Kemenkeu Kabupaten Klaten Tahun Anggaran 2014-2018
Tabel diatas, menunjukan data target dan realisasi PAD daerah Kabupaten Klaten
selama 5 tahun dari tahun 2014-2018. Sumber-sumber dari PAD terdiri dari hasil
pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. Setiap tahunnya Kabupaten Klaten dalam
realisasi PAD sudah memenuhi target yang ditetapkan bahkan PAD sudah melebihi
dari target yang ditetapkan. Bahkan realisasi PAD tertinggi yaitu pada tahun 2017,
dengan realisasi PAD sebesar Rp 371.718.439.306,00 dimana target hanya sebesar
Rp208.930.740.000,00.

Untuk perhitungan PAD terhadap pendapatan dapat dilihat pada tabel dibawah:

Rasio Pendapatan Asli Daerah terhadap Total Pendapatan


Sumber: :
Kabupaten Klaten Tahun 2014-2018
DJPK
Tahun PAD Pendapatan Rasio PADP (%)
2014 Rp177.922.415.860,00 Rp1.919.961.769.290,00 9,27%
2015 Rp190.622.670.128,00 Rp2.177.820.724.857,00 8,75%
2016 Rp224.197.647.614,00 Rp2.258.600.060.887,00 9,93%
2017 Rp371.718.439.306,00 Rp2.581.515.295.917,00 14,40%
2018 Rp395.884.244.135,00 Rp2.577.961.130.135,00 15,36%

Kemenkeu Kabupaten Klaten Tahun Anggaran 2014-2018 (data diolah, 2020)


Tabel diatas menggambarkan bahwa kemampuan keuangan Kabupaten Klaten pada
tahun 2014-2016 berada diposisi sangat kurang karen angka rasio PADP menunjukan
dibawah 10%, meskipun pada tahun 2017-2018 terjadi peningkatan pada rasio PADP
sehingga angka rasio PADP menunjukan hasil diatas 10%, namun tetap saja masih
dalam kategori kurang. Artinya, bahwa Kabupaten Klaten masih sanngat bergantung
pada pemerintah pusat, dan pihak eksternal yang berarti tidak mampu melaksanakan
otonomi daerah.
Untuk lebih jelasnya, maka akan disajikan dalam grafik dibawah ini:

Rasio PADP (%)

14.40% 15.36%

9.93%
9.27% 8.75%
RASIO

2014 2015 2016 2017 2018


TAHUN
Grafik tersebut menggambarkan bahwa kemampuan keuangan Kabupaten Klaten
mengalami penurunan pada tahun 2015 yaitu sebesar 8,75 persen, lalu pada tahun-
tahun berikutnya mengalami kenaikan, hingga total kenaikan pada tahun 2018
sebesar 15,36 persen. Namun hal itu dirasa belum cukup, karena masih berada pada
kategori kurang. Sehingga diharapkan bahwa adanya kenaikan dari partsipasi
masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah karena hal tersebut
merupakan pendapatan asli daerah, sehingga kedepannya RADPP akan terus
mengalami kenaikan dan kategori akan menjadi lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai