No. Soal
SENGKETA ANTARA I NYOMAN TRI SANTOSO MELAWAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN
BPN KABUPATEN SLEMAN
Contoh kasus:
Sengketa perkara antara I Nyoman Tri Santoso melawan Kepala Kantor Pertanahan BPN
Kabupaten Sleman, gugatan diajukan ke PTUN Yogyakarta Tgl 11 Juli 2014. Objek gugatan adalah
Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat yang berupa sikap diam Tergugat terhadap surat
permohonan penggugat No. Eska-26.01.14/TUN, Tgl 27 Januari 2014, perihal Pencoretan Balik Nama
pada SHM No.: 6031/Wedomartani dari Atas Nama: I Nyoman Tri Santoso. Dalil/alasan diajukan oleh
penggugat:
a) Penggugat memiliki sebidang tanah (Surat Hak Milik Atas Tanah (SHM) N. 6031/Wedomartani,
Surat Ukur tanggal 06/7/2002 No.02435/2002, seluas 1.499m2 di Desa Wedomartani, Kecamatan
Ngemplak Kabupaten Sleman a/n I Nyoman Tri Santoso SIP;
b) Berdasarkan keputusan tergugat, hak atas tanah penggugat dialihkan haknya/dibalik nama kepada
Sdr. Ikhsan berdasarkan Akta Jual Beli (AJB) No. 29/2010 Tgl 02 Maret 2010;
c) Oleh tergugat pada SHM tersebut dibebani hak tanggungan (HT) No. 4822/2010 Peringkat Pertama
atas nama PT BRI (Persero) TBK berkedudukan di Jakarta Pusat sebagai jaminan pelunasan
hutang Rp. 2.000.000.000,-;
d) Penggugat tidak pernah menjual hak atas tanah dan tidak kenal Ikhsan, tidak menjaminkan
pelunasan hutang sebesar dua milyar dan tidak pernah memberikan kuasa kepada PT BRI
(Persero) TBK di Jakarta sehingga penggugat selaku pemilik hak merasa dirugikan;
e) de facto tanah dan bangunan tersebut sejak dimiliki penggugat Th 2008 s.d. sekarang tetap
dikuasai dan digunakan oleh penggugat, tidak pernah beralih penguasaannya kepada Ikhsan;
f) Penggugat memohon kepada tergugat untuk mencoret balik nama/peralihan hak dari atas nama I
Nyoman Tri Santosa kepada Ikhsan pada buku tanah tersebut dan mencoret penerbitan hak berupa
Hak Tanggungan atas nama PT. BRI (Persero) Tbk;
g) Namun tergugat tidak menjawab surat permohonan penggugat atau tidak mengeluarkan keputusan
yang menjadi kewajibannya, maka hal tersebut disamakan dengan Keputusan TUN (Pasal 3 ayat
(1) UU 5/1986 tentang PTUN), atau disebut keputusan negatif fiktif. Sikap diam tergugat tersebut
dianggap juga telah mengeluarkan keputusan penolakan (Pasal 3 ayat (3) UU 5/1986 tentang
PTUN).
Merasa dirugikan maka penggugat mengajukan gugatan terhadap “keputusan diam” dari Kepala
Kantor Pertanahan BPN Kabupaten Sleman sebagai tergugat, atas permohonan penggugat hingga
jangka waktu yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan, Tindakan tergugat tersebut
dianggap melanggar peraturan perundangundangan yang berlaku dan melanggar asasasas umum
pemerintahan yang baik. Pelanggaran tersebut adalah melawan asas kepastian hukum,
proporsionalitas dan profesionalitas yang tidak dijalankan oleh tergugat dalam melaksanakan
kewajibannya. Sehingga tindakan tergugat Kepala Kantor Pertanahan BPN Kabupaten Sleman
merupakan tindakan cacat hukum administrasi dalam proses peralihan hak milik atas tanah dari Tri
Nyoman Santosa kepada Ikhsan. Tergugat telah lalai, tidak profesional dan tidak proporsional untuk
menindaklanjuti permohonan penggugat, dengan bersikap diam sehingga perbuatan tergugat
melanggar ketentuan AAUPB.
1 dari 2
IPEM4321
Kasus ini berkait dengan kasus pidana yang dilakukan Ikhsan, sehubungan dengan tindakan
penipuan dan penggelapan yang dilakukannya terhadap Surat Hak Milik (SHM) atas tanah I Nyoman
Santosa yang digunakan untuk meminjam uang di Bank BRI (Persero) Tbk Jakarta Pusat sebesar dua
milyar. Sehingga pihak kepolisian menetapkan Ikhsan sebagai DPO karena melarikan diri. Kasus ini
juga terkait dengan kasus investasi antara Ikhsan dengan istri penggugat berama Ny. Inana
Musailimah, yang berencana bekerjasama usaha minyak goreng di lokasi rumah tinggal I Nyoman
Santosa yag sertipikatnya beralih ke Ikhsan. Kasus ini juga disidangkan di PN Sleman dengan kasus
dugaan kejahatan penipuan dan/atau penggelapan yang dilakukan oleh Ikhsan namun Ikhsan tidak
diketemukan.
Pertanyaan:
Menyimak contoh kasus peristiwa hukum sebagaimana yang terjadi dideskripsikan di atas,
1. Jelaskan apakah kasus sengketa antara I Nyoman Tri Santoso melawan Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Sleman tersebut di atas telah memenuhi ciri-ciri sengketa hukum dalam lingkup PTUN?;
2. Jelaskan risionel mengapa dengan tergugat tidak menjawab surat permohonan penggugat atau tidak
mengeluarkan keputusan yang menjadi kewajibannya (diam), maka hal tersebut disamakan dengan
Keputusan TUN?
3. Jelaskan apakah ada atau tidaknya peluang dilakukan penyelesaian sengketa tersebut melalui ADR
(Alternatif Dispute Resolution), jelaskan?
2 dari 2