PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
terhadap produk perikanan masih demikian kompleknya, maka diperlukan strategi
pemasaran yang dapat merubah image tersebut, sehingga kendala pemasaran
produk perikanan dan kelautan dapat diatasi.
B. Deskripsi Singkat
Mata diklat ini membahas tentang beberapa pengertian yang terkait dengan
pemasaran produk olahan perikanan, menggambarkan konsep pemasaran, dan
bagaimana strategi yang harus dilakukan dalam hal pemasaran produk perikanan,
sehingga produk perikanan yang termasuk “perishable good”dapat menghasilkan
produk yang memiliki nilai tambah dengan segmen pasar yang lebih variatif.
D. Standar Kompetensi
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta memahami beberapa
pengertian dari pemasaran itu sendiri dan bagaimana strategi pemasaran
produk perikanan yang dapat dilakukan sesuai dengan produk itu
sendiri.
2
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pelatihan peserta diharapkan dapat :
• Mendeskripsikan beberapa pengertian yang terkait dengan pemasaran.
• Memahami konsep-konsep pemasaran.
• Menerapkan strategi pemasaran yang tepat untuk produk perikanan.
E. Materi Pokok
F. Petunjuk Belajar
Bahan ajar ini disusun sebagai bahan diklat pada Pelatihan Pengolahan Ikan
Bandeng di Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur, dimana untuk
kegiatan pembelajaran lebih diperbanyak pada praktek sehingga lebih memudahkan
peserta dalam penyerapan materi dan untuk meningkatkan keterampilan.
3
BAB II
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini
berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan;
produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar,
pemasaran dan pemasar. Adapun tujuan pemasaran adalah mengenal dan
memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan
dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap
membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana membuat produknya tersedia.
Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan
memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program
pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi
pemasaran adalah : faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan
masyarakat, faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik
dan sosial/budaya. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pendangan
penjual (4 P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product),
harga yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar (promotion). Sedangkan
dari sudut pandang pelanggan (4 C) adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan
(customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the customer), kenyamanan
(convenience) dan komunikasi (comunication). Tujuan akhir dan konsep, kiat dan
strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (“total Customer
Statisfaction”). Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada
apa yang menurut kita keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya
mereka inginkan serta kapan dan bagaimana mereka inginkan. Atau secara singkat
adalah memenuhi kebutuhan pelanggan.
4
Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan
serta keuntungan industri. Mutu yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan
yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya
lebih rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan
mengendalikan mutu produk sebagai prioritas utama, sehingga setiap industri tidak
punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu total (“Total Quality
Management”).
BEBERAPA PENGERTIAN
2. Produk
5
3. Nilai, Biaya dan Kepuasan
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk bagi manusia tidak
cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran timbul saat orang memutuskan
untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran
adalah salah satu cara mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang
dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran merupakan proses dan
bukan kejadian sesaat. Masing-masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran
bila mereka berunding dan mengarah pada suatu persetujuan. Jika persetujuan
tercapai maka disebut transaksi. Transaksi merupakan pertukaran nilai antara dua
pihak. Untuk kelancaran dari transaksi, maka hubungan yang baik dan saling
percaya antara pelanggan, distributor, penyalur dan pemasok akan membangun
suatu ikan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dengan mitranya. Sehingga
transaksi tidak perlu dinegosiasikan setiap kali, tetapi sudah menjadi hal yang rutin.
Hal ini dapat dicapai dengan menjanjikan serta menyerahkan mutu produk,
pelayanan dan harga yang wajar secara kesinambungan.
5. Pasar
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau
keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan itu. Istilah pasar untuk menunjukan pada sejumlah
pembeli dan penjual melakukan transaksi pada suatu produk.
6
mungkin terjadi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar
adalah orang yang mencari sumberdaya dari orang lain dan mau menawarkan
sesuatu yang bernilai untuk itu. Kalau satu pihak lebih aktif mencari pertukaran
daripada pihak lain, maka pihak pertama adalah pemasar dan pihak kedua adalah
calon pembeli.
KONSEP PEMASARAN
Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk yang
mudah didapat dan murah harganya. Dalam hal ini memusatkan perhatiannya
untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang luas.
Konsep ini dapat dijalankan apabila permintaan produk melebihi penawarannya
dan dimana biaya produk tersebut sangat tingi. Kelemahan konsep pemasaran ini
adalah pelayanan tidak ramah dan buruk.
7
digunakan pada “Produk yang tidak dicari” atau tidak terpikir untuk dibeli serta
pada industri yang mengalami kelebihan kapasitas produksi.
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya. Konsep
berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu :
1. Pasar sasaran,
2. Kebutuhan pelanggan,
3. Pemasaran yang terkoordinir serta
4. Keuntungan.
Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :
• Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan
• Temukan keinginan dan penuhilah
• Cintailah pelanggan bukan produknya
• Dapatkanlah sesuai kesukaan anda
• Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi
uang pelanggan.
8
STRATEGI PEMASARAN PRODUK PERIKANAN
9
sebagai pilihan, membeli produk dan menjadi pelanggan yang loyal terhadap
produk.
Untuk memperoleh respon tersebut perusahaan harus menciptakan produk
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, menetapkan harga
yang sesuai (tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah) bagi pasar sasaran,
menyediakan produk pada tempat-tempat yang biasanya didatangi pasar sasaran
dan melalukan promosi yang format dan metodenya mengena dengan pasar
sasaran. Alat yang bisa dikontrol oleh perusahaan dan diarahkan untuk
memperoleh respons yang diinginkan dari pasar sasaran yang meliputi produk
(product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion) yang disebut 4 P
yang dikenal dengan bauran pemasaran (marketing mix).
Ilustrasi, penerapan marketing mix pada produk ikan lele segar. Misalnya
target customer adalah konsumen di warung-warung lele goreng penyet.
Berdasarkan pengamatan di lapang bahwa ikan lele dipersepsikan masyarakat
tergolong ikan kelas rendah artinya tidak punya prestise di kalangan masyarakat
kelas atas, sehingga konsumen ikan lele adalah masyarakat menengah ke bawah.
Masyarakat yang mengkonsumsi ikan lele goring, suka pada ukuran sedang sampe
kecil (size 8-10). Hal ini dikarenakan jika lele untuk dikonsumsi sebagai lele goreng,
maka ukuran lele yang sedang sampe kecil lebih gurih. Berarti jika kita mau
memenuhi kebutuhan konsumen ikan lele goreng, maka strategi produk ikan lele
yang akan dijual tersebut sesuai dengan selera masyarakat yaitu ukuran atau size 8-
10 (satu kg berisi 8-10 ekor lele).
Lain lagi, dengan jika kita menentukan target customer kita adalah kelas atas.
Karena lele dianggap tidak prestise oleh kalangan atas, maka strategi produk kita
adalah bagaimana membuat lele tersebut menjadi olahan yang cocok atau sesuai
yang dibutuhkan kelas atas. Misalnya, dengan daya kreasi bahwa ikan lele tidak
hanya bisa digoreng, tetapi dapat dibuat produk olahan sosis lele, steak lele, nugget
lele, lele asam manis, tempura lele, dll. Jika target kita untuk memproduksi olahan
10
lele menjadi sosis, steak, atau nugget, maka yang dibutuhkan adalah ikan lele
ukuran besar yaitu size 2, karena yang dibutuhkan dagingnya dan untuk steak lele
perlu fillet ikan lele dan hanya bisa dilakukan fillet pada ukuran lele yang besar.
Untuk strategi harga, seperti telah diuraikan sebelumnya, bagaimana
menentukan harga lele goreng penyet, sosis lele, nuget lele, steak lele, lele asam
manis tersebut sesuai artinya tidak terlalu mahal dan murah. Tentunya harga
tersebut juga erat kaitannya dengan strategi tempat (place). Lele goreng penyet
dapat dijumpai di warung-warung, yang mana bahan baku umumnya diperoleh di
pasar tradisional, pasar ikan atau tukang sayur. Sedangkan untuk steak lele dan lele
asam manis yang terget customernya kelas menengah ke atas tentunya tempat
menyesuaikan misalnya di restoran yang lebih tinggi tingkatannya daripada warung.
Sosis lele dan nuget lele dapat menerobos mini market, supermarket, atau dijual ke
kantor-kantor yang merupakan target customer menengah ke atas dan orang sibuk
yang tidak sempat memasak sendiri.
Strategi promosi diperlukan untuk kelas menengah ke atas, sedangkan kelas
bawah tidak perlu promosi. Hal ini disebabkan bahwa promosi perlu dilakukan
untuk merubah image kelas menengah ke atas terhadap lele, dengan tujuan semua
kalangan menyukasi dan mempersepsi baik terhadap produk lele. Promosi
diarahkan pada diversifikasi produk olahan lele (sosis lele, nuget lele, lele asam
manis, steak lele, dan lain-lain) yang cukup bergengsi dipandang oleh masyarakat
kelas menengah ke atas.
Sebaliknya untuk produk udang segar (agribisnis), juga produk olahan berbasis
udang (agroindustri) bahwa persepsi masyarakat terhadap produk tersebut sangat
mahal. Dengan demikian produk udang segar dan olahannya termasuk golongan
prestise atau bergengsi yang mengkonsumsi kelas menengah ke atas saja. Sekarang
bagaimana strategi produk udang segar dan olahannya yang dapat dikonsumsi oleh
kelas bawah juga. Dengan demikian pasar domestik banyak menyerap produk
udang segar dan olahannya. Selama ini udang segar sebagian besar di eksport.
Kendala untuk mengeksport sangat banyak, mulai kualitas produk, kemasan, harga,
pengiriman, dan lain-lain. Dengan permintaan udang pasar domestik tinggi maka
kendala eksport udang akan teratasi. Produksi udang budidaya akan habis terjual di
pasar domestik.
11
Berkaitan dengan marketing mix, point apa saja yang harus menjadi perhatian
pada produk perikanan dan kelautan? Sebagai contoh, misalnya perusahaan atau
marketer mengamati dari fenomena yang terjadi dalam masyarakat bahwa mulai
anak-anak suka jajan tempura ikan di sekolah-sekolah, ibu-ibu karier sehingga
menginginkan praktis dalam kegiatan domestik dengan membeli lauk yang sudah
dimasak, bapak-bapak karier tidak mau makan lele karena image lele jenis ikan
rendah, dan lain-lain. Nah bagaimana seorang marketer atau perusahaan
menyikapi hal ini dikaitkan dengan marketing mix.
Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh individu rumah
angga maupun organisasi ke dalam pasar untuk diperhatikan, digunakan, dibeli
maupun dimiliki.
• Bagaimana variasi produk berbasis lele, apakah hanya satu jenis saja misal
tempura, atau diupayakan beberapa jenis olahan yang dapat diterima semua
baik anak-anak, ibu-ibu dan bapak-bapak.
• Bagaimana kualitas produk olahan lele, apakah tinggi, sedang atau rendah.
Sebaiknya kualitas olahan lele kualitas, selain penampilan fisik produk juga
diperhatikan dari sisi keamanan pangan. Bahan-bahan untuk mengolah termasuk
produk yang aman untuk dikonsumsi.
• Bagaimana desain produk
• Apa mereknya
• Fitur apa yang perlu ditampilkan pada produk
• Kemasan bagaimana
• Ukurannya bagaimana
• Apakah perusahaan menerima produk yang rusak, dll
Harga (Price)
12
kelemahan perusahaan di mata pesaing. Sehubungan dengan harga, banyak hal
yang harus dipikirkan oleh perusahaan yaitu :
• Berapa tingkat harga yang ditetapkan
• Seberapa bebas perantara dalam menetapkan harga, karena umumnya
perantaralah (bukan produsen) yang berhubungan dengan konsumen akhir.
Berapa harga minimum dan maksimum yang bisa diterapkan oleh perantara
(allowances)
• Berapa lama jangka waktu pembayaran
• Bagaimana persyaratan-persyaratan untuk pembelian secara kredit
Tempat (Place)
Promosi (Promotion)
Target market adalah bagian pasar yang dijadikan sebagai tujuan pemasaran.
Perusahaan dapat mencapai tujuannya hanya kalau memahami kebutuhan dan
keinginan konsumen dan mampu memenuhinya dengan cara yang lebih efisien dan
efektif dibanding pesaing. Konsekuensinya adalah perusahaan harus memahami
betul siapa pasar sasarannya, sekaligus bagaimana perilaku mereka.
Untuk menemukan target market, ada empat kegiatan yang perlu dilakukan oleh
perusahaan yaitu (1) mengukur dan memperkirakan permintaan; (2) mensegmentasi
pasar (market segementation); memilih pasar sasaran (market tergeting); dan
menentukan posisi pasar (market positioning)
Segmentasi Pasar
PERILAKU KONSUMEN
15
keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Bitta dan Loudan dalam
Simamora (2003 : 80), mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses
pengambilan keputusan dan mengajak aktivitas individu dalam mengevaluasi,
memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa. Kotler dan Amstrong
(1997), mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah perilaku pembelian akhir,
baik individu maupun rumah tangga, yang memebeli produk untuk konsumsi
personal. Riniwati (2005), mengatakan bahwa perilaku knsumen adalah bagaimana
konsumen membuat keputusan tentang pemilihan diantara berbagai macam barang
yang akan dibeli dan berapa jumlahnya. Demikian juga Hunt (1983), mengatakan
perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dalam pembelian barang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah dan Saefuddin, 1983. Tata Niaga Hasil Perikanan. Penerbit Universitas
Indonesia. Jakarta.
17