Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

RAWATY SAGALA

190502017

MANAJEMEN REGULER A

Nama Bisnis : Sanggar Alumni Kartika


Jenis Bisnis : Jasa Tari
Motto : Meriahkan acaramu dengan tari kami

Pada era sekarang ini banyak cara untuk ikut


serta dalam mengembangkan perputaran
ekonomi, salah satunya ekonomi kreatif.
Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep bidang
perekonomian di era ekonomi yang baru
dengan mengutamakan kreativitas dan
informasi. Konsep dari ekonomi kreatif ini
mengedepankan sumber daya manusia yang
memiliki ide dan pengetahuan yang digunakan
sebagai faktor utama dalam produksi.

Dalam bisnis usaha yang saya bentuk adalah


sebuah sanggar tari. Seperti pada umumnya,
sanggar tari adalah sebuah wadah yang dibentuk untuk menampung bakat menari dari
sekelompok orang. Namun pada kesempatan yang lain saya melihat peluang bisnis usaha melalui
bakat dan hobi dari sekolompok orang ini. Maka terbentuklah ide bisnis untuk menjadikan
sanggar tari ini menjadi salah satu pemeran ekonomi kreatif secara khusus untuk daerah saya
yaitu Kabupaten Labuhan Batu Utara.

Sanggar Alumni Kartika, begitu saya menamainya yang dibentuk dalam 1 (satu) tahun
belakangan ini. Sanggar ini dibentuk dengan tujuan pemanfaat pemuda setempat yang memiliki
bakat dalam bidang menari, untuk mengarahkan hobi mereka untuk kegiatan ekonomu kreatif.
Tidak hanya menyalurkan hobi dan bakat semata, melainkan dapat menghasilkan uang untuk
membantu ekonomi kehidupan mereka.

Adapun kegiatan bisnis sanggar kami lakukan adalah menyediakan jasa penari dalam
mengisi acara pada :

1. Pesta Pernikahan Adat


2. Resepsi Pernikahan

3. Acara Kantor

4. Acara Informal lainnya

Penetapan besarnya jumlah uang untuk satu kali transaksi pada acara yang di isi akan
disesuaikan dengan :

1. Permintaan jumlah penari

2. Permintaan jumlah tari

3. Jarak tempuh lokasi

Jika dianalisis, banyak peluang bisnis yang dapat menjadikan sanggar ini akan
berkembang diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sanggar Alumni Kartika adalah sanggar yang pertama dan satu-satunya penyedia jasa tari
di daerah Kabupaten Labuhan Batu Utara.

2. Penetapan harga setiap kali transaksi dinilai masih cukup relatif murah.

3. Penyelenggaraan pesta maupun acara lainnya sering dilakukan di daerah saya.

Dibalik adanya peluang bisnis, namun tidak bisa menghindari adanya peluang kegagalan
dalam bisnis. Maka resiko kegagalan dari bisnis saya adalah sebagai berikut :

1. Kekurangan SDM yang berkompeten dalam bakat menari

2. Kekurangan fasilitas dan kostum untuk mendukun tarian

3. Kekurangan dana dan modal untuk pembelian kostum tari

4. Kekurangan relasi untuk penyebaran info mengenai sanggar untuk diajak kerjasama,
sehingga masih sedikit yang tau adanya sanggar tari didaerah saya.

5. Pola kebiasaan masyarakat setempat yang belum terbiasa mengundang penari diacara
mereka.

Resiko kegagalan tidak menjadikan bisnis saya untuk berhenti, namun nilai optimisme
saya meyakinkan bahwa resiko yang menghantui adalah bagian proses untuk perkembangan
kedepan. Adapun solusi yang saya lakukan untuk menghadapi atau mencegah resiko kegagalan
adalah sebagai berikut :

1. Pada kekurangan SDM. Saya akan melakukan open requirement serta pelatihan terhadap
SDM yang memiliki potensi
2. Pada kekurangan fasilitas, kostum dan dana. Saya akan melakukan inisiasi untuk
pengumpulan dana, seperti pengutipan kas, pemotongan setiap kali transaksi mengisi
acara. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pembelian kostum dan fasilitas tari
guna menunjang penampilan.

3. Menggunakan sosial media untuk penyebaran info Sanggar Alumni Kartika seperti
Instagram, Facebook, dan WatsApp. Pencetakan serta penyebaran kartu nama.
Penyebaran kartu nama diberi kepada beberapa vendor pernikahan, acara formal lainnya.

4. Mengajak dan melakukan kepada vendor pernikahan dan acara formal lainnya supaya
target pasar dan konsumen semakin luas.

5. Pada masyarakat yang belum terbiasa dengan mengundang penari pada acara mereka, ini
akan lambat laun terpatahkan seiring berjalannya mereka melihat beberapa acara yang
kami isi. Pola kebiasaan mereka akan terbuka ketika melihat kebiasaan orang sekitarnya
juga sudah berubah.

Menjalankan sebuah bisnis adalah menjalankan sebuah komitmen dan keyakinan, maka
perlu adanya komitmen yang tetap serta keyakinan yang kuat guna menopang diri serta
membersamai proses dalam perkembangan bisnis. Tidak ada bisnis yang tak beresiko, namun itu
kembali kepada pemiliknya untuk memilih bertahan dalam proses yang dihantui resiko atau
memilih berhenti sampai tahap ini saja.

Anda mungkin juga menyukai