Kaukus (Bahasa Inggris: caucus) secara umum didefinisikan sebagai sebuah pertemuan dari para
pendukung atau anggota sebuah partai politik atau gerakan. Definisi umum ini diambil dari
kenyataan penggunaan kata ini di Amerika Serikat. Di negara-negara lain, kata ini belum tentu
memiliki makna yang sama.
Pengurus Kaukus Perempuan Parlemen Provinsi Banten Ibu Sri Hartati (Ketua) dan Ibu Encop
Sophia (Sekretaris) berdialog dengan Ketua DPRD Provinsi Banten & Sekwan (5/10) dalam rangka
penguatan APBD yg ramah perempuan.
Pengurus Kaukus Perempuan Parlemen Provinsi Banten Ibu Sri Hartati (Ketua) dan Ibu Encop
Sophia (Sekretaris) berdialog dengan Ketua DPRD Provinsi Banten & Sekwan (5/10) dalam rangka
penguatan APBD yg ramah perempuan.
Pengurus Kaukus Perempuan Parlemen Provinsi Banten Ibu Sri Hartati (Ketua) dan Ibu Encop
Sophia (Sekretaris) berdialog dengan Ketua DPRD Provinsi Banten & Sekwan (5/10) dalam rangka
penguatan APBD yg ramah perempuan.
KPPI mengakui bahwa kebhinekaan dan keberagaman merupakan takdir bangsa Indonesia yang
tak mungkin dielakkan.
Adalah tugas KPPI menjadi unsur perekat dan pemersatu dengan mengedepankan prinsip
toleransi, moderasi, persaudaraan, dan musyawarah. Bagi KPPI menerima kebhinekaan dan
keberagaman berarti siap menghormati perbedaan, siap mendengar pendapat orang lain, tidak
memaksakan kehendak dan persepsi, tidak memandang curiga, tidak memarginalkan suatu
kelompok dengan tuduhan tertentu, tidak memiliki agenda tersembunyi, serta siap bekerjasama
membangun negeri dengan mengesampingkan kepentingan pribadi dan golongan.
Kaukus Perempuan Politik Indonesia, disingkat KPPI, adalah gerakan perempuan politik
lintas parpol. Didirikan 17 Agustus 2000, yang memperjuangkan pemenuhan, perlindungan,
dan pemajuan hak-hak politik perempuan guna berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia
yang maju, adil, sejahtera, dan bermartabat. Di KPPI berhimpun perempuan politik dari 15
parpol yang kini memiliki perwakilan di 32 provinsi di RI. KPPI memiliki tugas besar, antara
lain mengawal proses demokrasi agar lebih berkualitas dan berkeadilan, melakukan
advokasi kebijakan publik sebagai kekuatan pressure group terdepan, melakukan
pendidikan politik, dan penguatan kapasitas bagi perempuan politik. Lalu, menjadikan KPPI
sebagai pusat rujukan bagi upaya-upaya memperkuat hak-hak perempuan, khususnya
dalam bidang politik.
Sumber: https://mediaindonesia.com/opini/290956/perempuan-dan-politik