Anda di halaman 1dari 4

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS


Angkatan/ Kelas : I/Kelompok 4
Nama Agenda : Etika Publik
Nama Peserta : Lintang Ayu Yoenarmi
No. Daftar Hadir :
Lembaga Penyelenggara Pelatihan : PPSDM Kemendagri Reg. Bandung

A. Pokok Pikiran
 Kode Etik dan Perilaku Pejabat Publik
Collins Cobuild (1990:480) mendefinisikan etika sebagai “an idea or
moral belief that influences the behaviour, attitudes and philosophy of life
of a group of people”. Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas
baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik
adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik
Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok professional tertentu.

 Etika Publik
Pelayanan publik yang professional membutuhkan tidak hanya
kompetensi teknik dan leadership, namun juga kompetensi etika. Tanpa
kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli,
dan diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah. Etika

1
publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai
(kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dll) dipraktikan dalam wujud
keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat atau
kebaikan orang lain.
Paham idealisme etik mengatakan bahwa pada dasarnya setiap manusia
adalah baik dan suka hal-hal yang baik. Apabila ada orang-orang yang
menyimpang dari kebaikan, itu semata-mata karena dia tidak tahu norma
untuk bertindak dengan baik atau tidak tahu cara-cara bertindak yang
menuju ke arah kebaikan. Hal yang diperlukan adalah suatu peringatan
dan sentuhan nurani yang terus-menerus untuk menggugah kesadaran
moral dan melestarikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dan interaksi
antarindividu.

 Aktualisasi Kode Etik PNS


Berdasarkan Undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN
yakni sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;

2
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN; dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.

 Profil Tokoh : Baharuddin Lopa


Baharuddin Lopa adalah Jaksa Agung di era Presiden Gusdur. Karena
pribadinya yang sangat sederhana dan esktrim dalam menegakkan
keadilan serta berbagai macam kasus korupsi, Gusdur pun
mempercayainya memegang jabatan strategis itu.
Lopa lahir di Balanipa, Polewali Mandar pada tahun 1935. Sosok
Baharuddin Lopa memang berbeda dengan kebanyakan pejabat yang
kita kenal. Saat menjabat menjadi Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi
Selatan, Lopa menulis di Surat Kabar; “Jangan berikan uang kepada
para jaksa. Jangan coba-coba menyuap para penegak hukum, apa pun
alasannya!”.
Kasus terbesar yang ditangani Lopa ialah kasus korupsi Soeharto. Saat
itu ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Komnas HAM. Lopa selalu
menanyakan kemajuan proses perkara ini kepada teman temannya di
Kejaksaan Agung. Soeharto sering dipanggil, tapi selalu absen dengan
alasan sakit. Meski begitu, ia berhasil meringkus salah satu sahabat
Soeharto yakni Bob Hasan. Bob ialah seorang pengusaha bisnis kayu
dan mantan Menteri Perindustrian. Lopa berhasil memasukkan Bob ke
dalam LP Nusakambangan, meski saat itu, Soeharto sedang memimpin
dan Lopa bisa saja terancam.

3
B. Penerapan
Para pegawai dan pejabat perlu terus diingatkan akan rujukan kode etik
PNS yang tersedia. Sosialisasi dari sumber-sumber kode etik itu
beserta penyadaran akan perlunya menaati kode etik harus dilakukan
secara berkesinambungan dalam setiap jenis pelatihan kepegawaian
untuk melengkapi aspek kognisi dan aspek profesionalisme dari
seorang pegawai sebagai abdi masyarakat. Dalam setiap aktivitas
seorang ASN maupun sebagai anggota masyarakat yang baik, perlu
melekat di dalamnya nilai-nilai etika. Perlu membangun frekuensi yang
baik dan seimbang sesame rekan kerja, saling mengingatkan tentang
nilai etika dan kode etik apabila mulai timbul konflik kepentingan.
Kesadaran setiap individu akan membangun kesadaran kelompok, dan
di akhir membentuk kesadaran instansi dalam menegakkan etika
publik.

Anda mungkin juga menyukai