DIBUAT OLEH:
SURATMAN
JUDUL OKUPASI JABATAN : Teknisi Muda Pembangunan dan Pemasangan Distribusi Tegangan
Menengah
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II FAKTOR K2
BAB III LANDASAN TEORI
BAB IV HASIL PEKERJAAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
[Type here]
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
FAKTOR K2
Dasar Hukum :
c. Sertifikasi :
- Sertifikasi laik operasi bagi instalasi penyediaan TL,
- Sertifikasi kesesuaian dengan standar
PUIL untuk instalasi pemanfaatan TL
(instalasi pelanggan),
- Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah tangga)
- Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan
- Safety Helmet atau helm pelindung untuk melindungi kepala dari benda-benda
yang dapat melukai kepala.
- Safety Goggles atau kacamata pengamanan untuk melindungi mata dari paparan
partikel yang melayang di udara, percikan benda kecil, benda panas ataupun uap
panas.
- Safety vest merupakan rompi yang terbuat dari beberapa bahan pilihan seperti nylon, drill,
net/jaring, polyster, plastic, yang di beberapa sisinya dirancang khusus dengan dilengkapi
reflektor atau pemantul cahaya. Umumnya warna safety vest adalah kuning, oranye, hijau
daun muda, dan merah atau perpaduannya
- Safety clothing atau alat pelindung tubuh untuk melindungi diri dari hal-hal yang
membahayakan saat bekerja, mengurangi resiko terluka dan juga di gunakan sebagai
identitas pekerja.
- Apron atau celemek untuk melindungi tubuh dari bahan kimia dan suhu panas
• Safety Belt atau sabuk pengaman yang dipakai saat menggunakan alat
transportasi serta untuk membatasi ruang gerak pekerja agar tidak terjatuh.
• Safety Boot/Shoes adalah sepatu boot atau sepatu pelindung untuk
melindungi kaki dari benturan, tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam,
terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya
ataupun permukaan licin.
[Type here]
BAB III
LANDASAN TEORI
Sebelum melaksanakan pengawasan Pembangunan dan Pemasangan distibusi tenaga listrik, hal- hal
yang harus dilaksanakan antara lain:
• Perintah kerja yang diterima diperiksa untuk memastikan bahwa instruksi telah dimengerti
sesuai standar pengoprasian.
• Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan sesuai perintah kerja dipahami.
• Data gangguan di identifikasi alternatif perbaikan permasalahannya.
• Alat kerja,alat K2 dan alat bantu yang di rencanakan untuk digunakan oleh pelaksana
pekerjaan diperiksaI diuji apakah masih sesuai keperluan dalam kondisi laik pakai
1. Tang Ampere
[Type here]
2. Earth Tester
3. Phase Squence
4. Insulation Tester
[Type here]
1. Helm
2. Kacamata
3. Seragam Kerja
5. Sepatu Safety
[Type here]
6.Rompi
7. Sarung Tangan
[Type here]
PERALATAN KERJA :
1. Kaki 3 Untuk Katrol / Crain
2. Gergaji Besi
3. Tang Press Hydrolic
4. Tool Box Lengkap Isi ( Kunci Pas, Kunci Ring, Kunci Inggris, Tang, Obeng, Waterpass)
5. Tali/ tambang
6. Radio Komunikasi
7. Tangga Berisolasi / Fiber 11 Mtr
8. Lembar Kerja
PERALATAN UKUR :
1. Insulating Tester 5000 V / 10.000 V
2. Ampere dan Volt meter
3. Phase squence Indicator
4. Earth tester
PERLENGKAPAN K3 :
1. Helm Pengaman
2. Kaca Mata safety
3. Rompi
4. Sabuk Pengaman
5. Sepatu safety
6. Sarung Tangan
7. Pakaian kerja
8. Kotak P3K
9. Rambu Peringatan
PROSEDUR KERJA :
1. Pelaksanaan pembangunan jaringan distribusi atas dasar SPBJ yang ditandatangani kedua belah
Pihak (PLN dan Vendor Pelaksana).
2. Lakukan pemeriksaan ke lokasi (Survey Lapangan), untuk dasar persiapan pekerjaan.
3. Siapkan alat kerja, alat K-3 dan material kerja yang diperlukan.
4. Buat Jadwal Pelaksanaan Selama Masa Pembangunan.
5. Konfirmasikan tanggal dan jam pekerjaan (Minimal H-1 sebelum pekerjaan) dengan SPV
Konstruksi / Pengawas Pekerjaan.
6. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati.
7. Selesai melaksanakan pekerjaan, laporkan ke Pengawas Pekerjaan dan Administrasi Vendor.
8. Buat Laporan mingguan Progress pekerjaan dengan Kurva-S dan dilaporkan 2 Mingguan ke PLN.
9. Setelah Pekerjaan dilakukan 100%, pekerjaan dicek oleh pengawas lapangan dan dilakukan
Energized Test Jaringan.
10. Jika Hasil Energized Test Jaringan Baik, Maka Langkah Selanjutnya Berkomunikasi dengan SPV
Operasi Untuk Mengoperasikan Jaringan Tersebut.
LANGKAH KERJA :
PERSIAPAN PEMBANGUNAN TRAFO DISTRIBUSI :
1. Kedua Belah Pihak Telah Menandatangai SPBJ untuk melakukan Pekerjaan.
2. Vendor Melaksanakan Survey Lokasi untuk mengetahui kebutuhan material dan geografis lokasi
untuk pekerjaan pembangunan.
[Type here]
3. Vendor membuat Jadwal Rencana Pekerjaan dan Jadwal Rencana Padam yang akan diajukan dan
disetujui bersama dengan PLN.
4. Siapkan Alat Kerja, Alat Ukur, Alat K-3, Material Kerja dan Alat Bantu sesuai dengan kebutuhan.
5. Pelajari Instruksi manual Koordinasikan dengan Pengawas Pekerjaan.
6. Setelah Petugas sampai di Lokasi, gunakan Alat K-3 dan selanjutnya lapor ke Pengawas Pekerjaan,
bahwa petugas siap untuk Melaksanakan Pembangunan Jaringan Distribusi.
PELAKSANAAN PENGOPERASIAN :
1. Handling Transformator dari Kondisi kritis adalah saat memindahkan transformator, dari
gudang ke lokasi pemasangan misalnya, juga saat penaikan/penurunan transformator dari/ke
atas truk. Untuk menaikan dan menurunkan transformator distribusi dari truk di haruskan
menggunakan alat bantu forklift, mobile crane / lifter (truk yang sudah dilengkapi lifter) atau
minimal Tripod.
2. Pastikan terlebih dahulu kondisi tiang yang akan dilakukan pekerjaan aman dan kokoh.
3. Handling Transformator dari gudang ke lokasi pekerjaan, Menaikan dan menurunkan ke/dari
truk harus diperhatikan dengan seksama untuk memastikan tidak terjadinya kerusakan pada
tangki transformator (bila menggunakan forklift) atau kerusakan isolator (umumnya bila
menggunakan crane atau tripod). Pengangkutan transformator dari gudang penyimpanan ke
lokasi gardu dipersyaratkan/tidak diperbolehkan adanya guncangan-guncangan pada saat
dibawa dengan kendaraan.
4. Pemasangan Bordes Transformator :
a. Pemasangan Bordes dilakukan setelah tiang berdiri. Pemasangan dilakukan dengan bolt
end nut sesuai dengan kebutuhan dan dikencangkan sehingga Bordes dapat tegak lurus dan
tidak bergerak.
b. Pergunakan Tools seperti waterpass untuk memastikan posisi bordes telah tegak lurus
5.Pemasangan Transformator :
Pemasangan trafo tiang 3 phasa harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknis
yang berlaku dan juga harus memperhatikan estatika/kerapian pemasangannya
Lokasi pemasangan trafo distribusi dapat berubah mengikuti lokasi yang ditentukan gambar
rencana jaringan distribusi. Trafo distribusi 3 phasa dilengkapi dengan LV distribusi panel
harus mengikuti ketentuan teknis yang berlaku dan bar konstruksi dan juga harus
memperhatikan estatika/kerapian pemasangannya (misalnya : posisi trafo, jemper primer dan
skunder)
Jika lokasi yang ditentukan PLN menurut Penyedia Barang/Jasa kurang baik lokasinya (misal
tanahnya dan lain-lain) Penyedia Barang/Jasa harus melaporkan kepada Direksi/pengawas
agar dipertimbangkan untuk dipindahkan
Untuk memperkuat konstruksi dipasang pondasi tiang tanpa pancangan atau menurut petunjuk
Direksi pekerjaan
6.Pemasangan LV Board :
Pemasangan Travers Untuk Dudukan LV Board harus dipasang dengan lurus dan kokoh
Tinggi LV Board dari tanah harus diperhitungakan untuk akses operasional minimal 1 Mtr
dari permukaan tanah
7. Pemasangan Konduktor NYY :
1. Pemasangan Konduktor NYY harus dilakukan dengan hati hati dan hindari gesekan dengan
Pipa, terutama Pipa Elbow
2. Tandai Konduktor NYY sesuai dengan tanda Phasa yang di konek di Trafo atau sesuai warna
phasa R, S, T dan Netral
[Type here]
7. Setelah semua perbaikan dilakukan dan seluruh hasil pekerjaan dinyatakan baik serta
mernenuhi syarat oreh Direksi/pengawas, baru boleh/diizinkan diisi tegangan.
13. Pengisian Tegangan
1. Pengawas pekerjaan berkoordinasi dengan SPV Operasi untuk mengajukan pengisian
tegangan pekerjaan tersebut.
2. Pengisian tegangan hanya boleh dilakukan oleh petugas PLN yang ditugasi.
14. Pekerjaan Finishing, seluruh pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus disempurnakan sampai
betul-betul dan rapi demikian juga disekitar lokasi pekerjaan harus bersih dari segala kotoran yang
disebabkan oleh kegiatan Pekerjaan
PERALATAN KERJA :
1. Jak Drum Kabel / Roda Gila
2. Rol Dudukan / Gantung
3. Kaki 3 Untuk Katrol / Crain
4. Track Force / Trackel
5. Gergai Besi
6. Tang Press Hydrolic
7. Tool Box Lengkap Isi ( Kunci Pas, Kunci Ring, Kunci Inggris, Tang, Obeng)
8. Tali/ tambang
9. Radio Komunikasi
10. Tangga Berisolasi / Fiber 11 Mtr
11. Detektor Tegangan *
12. Grounding set *
13. Stick 20 kV
14. Lembar Kerja
PERALATAN UKUR :
1. Insulating Tester 5000 V / 10.000 V
2. Ampere dan Volt meter
3. Phase squence Indicator
4. Earth tester
PERLENGKAPAN K3 :
1. Helm Pengaman
2. Kaca Mata safety
3. Rompi
4. Sabuk Pengaman
5. Sepatu safety
6. Sarung Tangan
7. Pakaian kerja
8. Kotak P3K
9. Rambu Peringatan
PROSEDUR KERJA :
1. Pelaksanaan pembangunan jaringan distribusi atas dasar SPBJ yang ditandatangani kedua belah
Pihak (PLN dan Vendor Pelaksana).
2. Lakukan pemeriksaan ke lokasi (Survey Lapangan), untuk dasar persiapan pekerjaan.
3. Siapkan alat kerja, alat K-3 dan material kerja yang diperlukan.
4. Buat Jadwal Pelaksanaan Selama Masa Pembangunan.
5. Konfirmasikan tanggal dan jam pekerjaan (Minimal H-1 sebelum pekerjaan) dengan SPV
6. Konstruksi / Pengawas Pekerjaan.
[Type here]
LANGKAH KERJA :
PERSIAPAN PEMBANGUNAN :
1. Kedua Belah Pihak Telah Menandatangai SPBJ untuk melakukan Pekerjaan.
2. Vendor Melaksanakan Survey Lokasi untuk mengetahui kebutuhan material dan geografis lokasi
untuk pekerjaan pembangunan.
3. Vendor membuat Jadwal Rencana Pekerjaan dan Jadwal Rencana Padam yang akan diajukan dan
disetujui bersama dengan PLN.
4. Siapkan Alat Kerja, Alat Ukur, Alat K-3, Material Kerja dan Alat Bantu sesuai dengan kebutuhan.
5. Pelajari Instruksi manual Koordinasikan dengan Pengawas Pekerjaan.
6. Setelah Petugas sampai di Lokasi, gunakan Alat K-3 dan selanjutnya lapor ke Pengawas Pekerjaan,
bahwa petugas siap untuk Melaksanakan Pembangunan Jaringan Distribusi.
7. Jika Pekerjaan tersebut memerlukan padam penyulang, maka Pengawas Pekerjaan Berkoordinasi
dengan SPV Operasi Untuk Proses Pemadaman, dan Memastikan Bahwa Jaringan Sudah Aman
dari Tegangan dan Siap Untuk Dilakukan Pekerjaan.
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN :
Jika Pekerjaan tersebut memerlukan padam penyulang, maka Petugas lapangan harus memastikan ke
Pengawas Pekerjaan bahwa pekerjaan sudah bisa dilakukan
1. Jika Pekerjaan tersebut memerlukan padam penyulang, setelah dipastikan padam pasang
grounding set untuk keamanan pekerjaan.
2. Pemasangan Cross Arm/Travers dan Arm Tie :
A. Pemasangan bavers dan arm tie dilakukan setelah tiang berdiri. Pemasangan dilakukan
dengan bolt end nut sesuai dengan kebutuhan dan dikencangkan sehingga Cross
Arm/travers maupun arm tie tidak bergerak.
B. Cross Arm/Travers dipasang dengan posisi 2 lobang isolator mengarah ke jalan, kecuali
pada berokan akan ditentukan kemudian (sesuai kondisi lapangan).
C. Cross Arm/Travers dipasang dengan jarak minimum ± 20 cm dari ujung tiang ke As.
D. Posisi travers harus tegak lurus terhadap arah/jalur jaringan
3. Pemasangan Isolator :
Pada saat menaikan isolator (dengan tali atau alat lainnya) harus dilakukan dengan
hati-hati. tidak boleh terjadi benturan untuk menjaga isolator tetap utuh/ tidak cacat
Pemasangan isolator harus tegak lurus terhadap travers dengan mengencangkan mur
bautnya
Lobang isolator harus terpasang searah dengan jalu jaringan
Untuk isolator tarik pemasangan strain clem pada SP disesuaikan dengan kondisi
lapangan dengan memperhatikan clearance/ batas jarak bebas
Pemasangan isolator tumpu pada setiap SP (Section Pole) menggunakan 3 buah
isolator (kecuali ditentukan lain) untuk phasa S, phasa R dan phasa T disambung
langsung dari atas travers, untuk SP pada belokan 90º menggunakan 3 buah isolator
[Type here]
Saging (lendutan) harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang akan liberikan langsung
dilapangan oleh Direksi/pengawas
Penyedia Barang/Jasa harus mempunyai peratatan-peralatan yang cukup untuk penarikan
kawat ini misalnya compression tools, tackle, koli-koli dan lain-lain peralatan yang
diperlukan, sesuai dengan ukuran kawat dan accsessoriesnya yang dipasang
Bilamana penarikan konduktor/kabel melintasi jaringan lainnya termasuk juga jaringan
telepon maka dilakukan cara-cara pengamanannya dengan baik sesuai dengan ketentuan yang
ada
Jarak aman (clearance) minimum diizinkan :
Crossing 150 kV x 20 kV = 4,00 meter
Crossing 20 kV & neutral x 20 kV & neutral = 1,25 meter
Crossing 20 kV & neutral x 110 = 1,00 meter
Crossing 20 kV & neutral x Jaringan telepon = 2,00 meter
paralel 20 kV dan 20 kV = 1,00 meter
paralel 20 kV dan 220 volt = 1,00 meter
Bila jaringan melintas jalan umum, jarak vertical dan horizontal (ruang bebas) jaringan/
kawat terdekat dengan jalan umum, bangunan dan lain adalah Bangunan horizontal 3 meter
dan jalan arah vertical 7,5 meter
8. Penebangan/pemotongan pohon :
1. Sebelum kawat konduktor jaringan/dipasang, segala pohon/tanaman yang ada antara dua tiang
bersebelahan yang menghalangi atau dapat menyentuh kawat harus dirempel/dipotong atau
bilamana perlu ditebang sehingga dapat diperoleh jarak bebas bagi kawat bertegangan listrik.
2. Pohon-pohon disekitar jalur jaringan dipangkas dan dipotong sehingga jarak dari kawat primer
terluar minimum 2,75 meter dan dari kawat skunder sejauh kurang lebih 1,5 meter.
3. Penebangan/pemotongan pohon harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa dengan cara
yang baik dan aman, seluruh prosedur yang ada, sopan santun dan maupun izin yang
diperlukan harus diusahakan/dipenuhi/dilaksanakan Penyedia Barang/Jasa dengan baik
sehingga terhindar dari terjadinya perselisihan dengan pemilik pohon/tanaman.
4. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas keselamatan masyarakat, lalu lintas, bangunan
dan lain-lain milik orang lain dari ancaman bahaya akibat peralatan/pemotongan/penebangan
pohon/tanaman. Setelah selesai Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas kebersihan
lingkungan tersebut.
5. Segala resiko yang ada akibat penebangan pohon menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa sepenuhnya.
9. Pengecatan :
1. Setelah pekerjaan penarikan kawat dan pekerjaan finishing sudah selesai, maka semua tiang agar
dibersihkan dari segala kotoran maupun karat.
2. Pekerjaan tersebut diatas dilanjutkan dengan pengecatan dengan cat hitam sesuai batas 170 cm
diatas dan dicat alumunium bagian atasnya sampai merata, harus dan tidak mudah mengelupas
(khusus untuk tiang besi.
10. Pemeriksaan & pengukuran :
1. Setelah jaringan selesai dipasang akan dilakukan pemeriksaan dan pengukuran bersama oleh
Pengawas PLN dan Vendor sebagai acuan untuk membuat gambar pelaksanaan (As Built
Drawing) oleh Vendor
2. Sebelum pemeriksaan Vendor harus menyerahkan gambar kerja
3. Pemeriksaan akan meliputi mutu pekerjaan seruruh jaringan yang dikerjakan antara lain
keseluruhan dan ketegakan berdirinya tiang, kelengkapan konstruksi, kekuatan konstruksi
clearance, saging dan lain sebagainya
4. Perbaikan/perubahan harus segera diraksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa dengan baik dan
bertanggung jawab
5. Sebelum pengisian tegangan harus dilakukan pengukuran jaringan meliputi pengukuran
tahanan pentanahan dan tahanan isolasi
[Type here]
6. Nilai pengukuran Tahanan pertanahan antara phasa-phasa dan phasa netral minimum sesuai
Standar PUIL untuk SUTM
7. Setelah semua perbaikan dilakukan dan seluruh hasil pekerjaan dinyatakan baik serta
mernenuhi syarat oreh Direksi/pengawas, baru boleh/diizinkan diisi tegangan.
12. Pekerjaan Finishing, seluruh pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus disempurnakan sampai
betul-betul dan rapi demikian juga disekitar lokasi pekerjaan harus bersih dari segala kotoran yang
disebabkan oleh kegiatan pekerjaan
BAB IV
HASIL PEKERJAAN DAN PEMBAHASAN
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem distribusi yang berfungsi untuk
menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan/mendistribusikan tenaga listrik pada
beban/konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah
TM atau jaringan tegangan menengah sering disebut juga jaringan primer distribusi adalah suatu bagian
daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik
pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran kawat udara, saluran
kabel atau areal cable dan sistem kabel tanah.
Berikut adalah langkah pekerjaan yang dilakukan oleh PT SAHABAT KITA UTAMA
3 Safety Briefing
4 Pemasangan SUTM
[Type here]
5 Pemasangan Gardu
7 Pengukuran Gardu
[Type here]
1. PEMASANGAN SUTM
SESUAI KOREKSI KETERANGAN
NO SOP
JENIS
KEGIATAN YA TIDAK
1 Mempersiapkan Dokumen (Surat Tugas, SOP, JSA dan Hirac) √
√
2. PEMASANGAN SUTM
SESUAI SOP KOREKSI KETERANGAN
NO
JENIS YA TIDAK
KEGIATAN
1 Mempersiapkan Dokumen (Surat Tugas, SOP, JSA dan Hirac) √
saat pemeriksaan
alat dan peralatan
kerja sebaiknya
2 tidak hanya
melihat jumlah
peralatan dan alat
Pemeriksaan Alat kerja dan peralatan kerja √ kerja tapi
APD yang
digunakan harus
sesuai dengan
3
Standar yang
sudah ditentukan
Safety Briefing (Pengecekan APD dan Berdoa) √ di Indonesi serta
Sebelum memulai
pekerjaan cek
terlebih dahulu
saat melakukan
peralatan kerja
pekerjaan diatas dan selalu
tiang sebaiknya
memperhatikan k3
mengunakan
4 Pemasangan Gardu tangga, menyipkan
rambu sebagai
informasi ke pada
masyarakat sekitar
bahwa sedang ada
pekerjaan dan
menggukan sarung
√ tangan
√
BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkan dari pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemasangan Distribusi Tenaga
Listrik yang terdiri adanya pelaksanaan pemasangan dan pembangunan tersebut diatas dibutuhkan
kelengkapan peralatan dan APD serta selalu memperhatikan SOP yang sesuai dengan standar yang
di tentukan sehingga hasil pekerjaan yang di peroleh sesuai dengan standar yang di inginkan dan
tidak terjadi kecelakaan kerja
II. Saran
1. Perusahaan Harus selalu menyiapkan peralatan yang sesuai dengan standar yang di tentukan.
2. Perusahaan harus selalu Cek list Untuk Peralatan Kerja yg Sekiranya Sudah Tidak Layak Pakai.
3. Perusahaan harus selalu mengecek APD pekerja setiap akan bekerja