Anda di halaman 1dari 9

Source: https://mediaindonesia.

com/read/detail/96086-keanu-revees-viral-karena-kebaikan-hati

AKTOR Keanu Reeves, 52, kerap menarik perhatian karena sikapnya yang rendah hati
dan dermawan.

Setelah menjadi viral seusai menolong seorang tunawisma kembali pulang ke


keluarganya di kampung halaman, aktor yang terkenal lewat film The Matrix tersebut
tertangkap kamera dengan suka hati memberikan tempat duduknya di kereta untuk
seorang perempuan paruh baya.

Dalam rekaman yang diambil secara diam-diam oleh penumpang kereta tersebut, Reeves
yang tengah menaiki kereta terlihat duduk mengamati apakah ada penumpang lain yang
membutuhkan tempat duduk.

Selang beberapa menit terlihat dirinya memberikan bangkunya kepada yang lebih
membutuhkan.

"Keanu Revees, saya selalu menyukainya. Namun, saya tidak tahu sisi lain kehidupannya,
sungguh manusia yang mengagumkan. Ia pantas untuk lebih dihormati," ujar pengguna akun
media sosial Facebook bernama Kunie Enitan dalam video yang dibagikan akun Inspired Life.

Sejak pertama diunggah pada 3 Maret lalu, video yang dibagikan di berbagai jejaring sosial
tersebut menjadi semakin viral.
Source: https://spi.or.id/henry-saragih-dinobatkan-menjadi-salah-satu-green-giants/

JAKARTA. Mungkin tak pernah dia bayangkan sebelumnya, saat mendeklarasikan


berdirinya Federasi Serikat Petani Indonesia (saat ini bernama Serikat Petani
Indonesia/SPI) di Kampung Dolok Maraja, Sumatera Utara, pada 1998 silam, 13 tahun
kemudian Henry Saragih (46) menjadi orang yang paling berpengaruh dalam
perjuangan petani kecil di dunia.
Sampai akhirnya beberapa hari lalu, Henry Saragih, Ketua Umum Dewan Pengurus
Pusat Serikat Petani Indonesia (DPP SPI), sekaligus Koordinator Umum Gerakan
Petani Internasional (La Via Campesina) dinobatkan menjadi salah satu dari 20 orang
tokoh yang akan paling mempengaruhi kondisi lingkungan hidup di dunia (Green
Giants) pada tahun ini.
Dari rilis Observer Ethical Awards yang dilansir oleh The Guardian pada 16 Januari
2011,  bahkan Presiden Bolivia Evo Morales yang dinobatkan menjadi “The Green
President” dan Arnold Schwarzenegger (The Ex Governator) disejajarkan dengan
Henry Saragih.
Penghargaan ini merupakan penghargaan yang kedua kalinya didapatkan oleh Henry
Saragih, setelah pada 2008 lalu, Guardian, Harian terkemuka di Inggris itu juga
melansir Henry Saragih sebagai salah satu dari 50 tokoh yang bisa menyelamatkan
planet dari bencana akibat pemanasan global. Kali ini, Henry Saragih juga bersanding
dengan para tokoh dunia lain yang berasal dari berbagai latar belakang aktivitas, mulai
dari pembuat film, penulis, politisi dan selebritis.
Henry Saragih dipercayai menjadi salah satu tokoh dunia yang akan menggunakan
pengaruhnya untuk memperjuangkan orang-orang miskin di pedesaan (defender of the
rural poor) pada 2011 melalui kedua organisasi yang kini dipimpinnya. Yaitu gerakan
petani internasional (La Via Campesina/LVC) dan Serikat Petani Indonesia (SPI),
dimana pada masing-masing organisasi petani tersebut Henry Saragih saat ini
menjabat sebagai Koordinator Umum dan Ketua Umum.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, Guardian menyebutkan bahwa Henry Saragih
sejauh ini telah mampu memimpin La Via Campesina, sebuah aliansi petani kecil dan
pekerja di pedesaan dari berbagai belahan dunia yg memiliki jutaan anggota, menjadi
organisasi terdepan dalam menentang penggusuran lahan secara paksa yang
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan trans-nasional. Bukan hanya itu, dengan
kapasitasnya sebagai pimpinan Serikat Petani Indonesia, Guardian juga menilai Henry
Saragih akan terus melawan terhadap apa yang diistilahkan dengan “cukong kelapa
sawit”.
Selain itu, hasil observasi tersebut juga memempercayai bahwa dunia saat ini berada
persimpangan jalan yang krusial tanpa perjuangan petani atau produsen berskala kecil
yang akan hilang. “Dalam 20 tahun ke depan
perjuangan itu akan menentukan apakah masih ada hutan yang akan utuh di Asia
Tenggara dalam waktu 50 tahun dan (menentukan) masa depan politik di banyak
negara berkembang,” kata John Vidal, Kolumnis Guardian.
Henry Saragih menyatakan penghargaanya atas kepercayaan yang telah diberikan oleh
Observer dan berharap hal ini dapat menambah kepercayaan diri masyarakat
Indonesia, khususnya kaum tani. “Terima kasih kami sampaikan kepada Observer atas
kepercayaannya. Ini bukan sanjungan atau untuk membesarkan hati, tetapi sebagai
pesan kepada kami untuk terus melanjutkan perjuangan petani dan masyarakat miskin
pedesaan,” ujarnya.
“Kami tetap konsisten melakukan perjuangan kami di Indonesia dan di dunia
internasional bersama La Via Campesina. Baik itu melalui gerakan massa maupun
kegiatan-kegiatan yang nyata kepada para petani di dunia,” katanya.
Source: https://cintamobil.com/event-promosi/komunitas-tosca-sebar-energi-positif-lewat-
aksi-berbagi-takjil-di-jakarta-aid4864

Bulan Ramadan 2019 menjadi momen yang sangat tepat untuk saling berlomba
melakukan kebaikan. Salah satu kegiatan kebaikan yang tercermin adalah lewat
aksi CSR yang dilakukan atas inisiatif sebuah perkumpulan, sebagai bentuk
solidaritas kepada masyarakat.

Salah satu komunitas otomotif penikmat Toyota Sienta, Toyota Sienta Community Indonesia
(TOSCA), melaksanakan kegiatan bakti sosial dalam bentuk berbagi takjil di Jakarta.

“Alhamdulillah bagi-bagi takjil gratis ini berjalana lancar dan mendapat respon positif dari
masyarakat. Semoga kegiatan berbagi kasih ini terus berkelanjutan dan tidak hanya dilakukan
pada momen Ramadan saja. Dengan kegiatan positif ini kami keluarga besar TOSCA juga inin
selallu hadir memberikan manfaat bagi masyarakat dalam mencari berkah di bulan Ramadan
yang penuh hikmat,” jelas Nandang S selaku Ketua Umum TOSCA.

Acara yang diinisiasi oleh TOSCA Chapter Jakarta (Chakra) yang dimaksimalkan oleh kerja
keras member yang diketuai oleh Noveri (Ketua Chapter) dan Fendi (Ketua Pelaksana) ini
berjalan sukses pada Sabtu (11/5) lalu. Lokasi berbagi takjil dilakukan Toscaner atau sebutan
member TOSCA di lokasi Fly over Pondok Bambu.

Total 400 buah takjil dibagikan Toscaner kepada pengguna jalan raya, seperti pengendara motor
dan mobil, maupun masyarakat sekitar. Area penyebaran takjil dilakukan di beberapa spot,
seperti akses jalan arah Pondok Bambu, jalan arah pinggir jalur BKT, dan lampu merah.
Source: https://news.detik.com/tokoh/2019475/emil-salim-peduli-lingkungan-karena-pengaruh-sang-
ibunda

Nama Emil Salim dan lingkungan hidup seolah tak bisa dipisahkan. Kepeduliannya
pada lingkungan membuat Emil Salim pernah dipercaya sebagai menteri yang
mengurusi lingkungan hidup. Rupanya kepedulian Emil pada lingkungan karena
pengaruh ibundanya.

\\\"Ibu saya mengajarkan hubungan antara Tuhan, Alam, dan Manusia. Ya dari situ
semua yang membuat saya peduli dengan lingkungan,\\\" ujar Emil di sela-sela
penyerahan penghargaan dari World Wide Fund (WWF) The Leader of Living Planet
Award di Auditorium Putri Duyung Ancol, Jakarta Utara, Jumat (14\/9\/2012).

Sang ibunda juga memberikan filosofi tentang hubungan manusia yang mendalam
terhadap mantan Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup ini. Dia
pun teringat kenangan saat kecil dulu. Kenangan ketika dia diajak oleh orang tuanya
untuk melihat jalur migrasi gajah di Pulau Sumatera.

\\\"Bapak saya itu bertanggung jawab bikin jalan. Waktu saya kecil diajak untuk melihat
dan mencari jalur gajah,\\\" ucap pria kelahiran Lahat, Sumatera Selatan, 8 Juni 1930
ini.

Dia menerangkan gajah di Sumatera Selatan ada yang bernama elephant trail. Emil
berpesan di daerah yang terdapat populasi gajah, maka manusia jangan pernah
memotong jalan gajah. 

\\\"Karena gajah itu nggak tahu apa-apa, terbukti tahun 2000-an ada gajah menabrak
transmigran. Gajah nggak tahu apa-apa karena dia hanya mengikuti instingnya,\\\" kata
pria yang kini menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.

Karena perhatian besarnya pada lingkungan, Emil pun diganjar penghargaan dari World
Wide Fund (WWF) The Leader of Living Planet Award. Emil Salim mendapatkan
penghargaan yang sama dengan yang didapatkan mantan Sekjen PBB Kofi Annan
karena sumbangannya terhadap lingkungan.

Saat menerima penghargaan itu, Emil mengenakan batik cokelat dan datang dengan
didampingi istrinya yang mengenakan gaun hijau. Penghargaan untuk Emil diberikan
dalam bentuk piagam berbingkai hitam. Dengan penghargaan tersebut, berarti Emil
Salim dinilai telah berkontribusi secara signifikan terhadap pelestarian alam dan
pembangunan berkelanjutan.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Dirjen WWF International, James P. Leape, dan
disaksikan oleh Chair of the Board WWF Indonesia, Kemal Stamboel, dan CEO WWF
Indonesia, Efransjah dalam acara perayaan 50 Tahun Misi WWF di Indonesia. Emil pun
menyambut baik penghargaan tersebut.

Penghargaan The Leader of Living Planet ini dikeluarkan pertama kali pada tahun 2000.
Para tokoh dunia yang pernah menerima penghargaan tersebut antara lain Kofi Annan,
Menteri Perikanan Norwegia, Perdana Menteri China, dan Menteri Bidang Pengairan
Perancis. Ketika disebutkan Sekjen PBB Kofi Annan pernah menerima penghargaan
serupa, Emil mengaku tidak begitu mengetahui. Namun menurut dia, inti penghargaan
tersebut adalah kepedulian pada kelestarian planet Bumi.

\\\"Saya kira begitu, intinya living planet. Bagaimana Bumi ini bisa jadi hidup? Bukan
hanya membangun benda mati, tapi sustainable growth,\\\" ujar pria yang juga pernah
menjabat sebagai Guru Besar FE Universitas Indonesia tersebut.
Source: https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3960285/karya-kreatif-wadomu-art-ajak-
wisatawan-sadar-go-green

Kampanye go green terdengar di Festival Crossborder Keerom 2019 dan penggeraknya


adalah @Wadomu Art. Berbagai limbah dan sampah didaur ulang menjadi karya kreatif
oleh @Wadomu Art. Selain artistik, karya inovatif rumah industri asal Entrop, Jayapura,
Papua, memiliki nilai ekonomi sangat tinggi.

Festival Crossborder Keerom 2019 telah selesai digelar 3-5 Mei 2019. Di ajang itu,
@Wadomu Art menempati booth 23. @Wadomu Art terlihat menonjol. Ada
beragam souvenir yang di display di sana. Sebagian besar dibuat dari daur ulang
limbah pinang dan kelapa. Teknik pembuatannya secara tradisional dengan tingkat
kerumitan tinggi.

Booth @Wadomu Art juga dilengkapi taman kecil lengkap dengan bunganya. Wajar bila
galeri ini terpilih jadi booth Terbaik Festival Crossborder Keerom 2019. Apalagi di booth,
pengunjung juga bisa melihat dan belajar pembuatan souvenirnya. Owner @Wadomu
Art Beny Rumbiat pun mengatakan, produk kreatifnya ramah lingkungan.

“Semua produk kreatif kami sangat ramah lingkungan. Sebab, bahan bakunya diambil
dari limbah yang ada di sekitar rumah. Semuanya kami kumpulkan. Dengan sedikit
sentuhan, limbah-limbah ini diubah menjadi souvenir. Produknya mencirikan keunikan
dan kekhasan budaya Papua,” kata Beny.

Ada banyak karya kreatif yang dipamerkan oleh @Wadomu Art di Festival Crossborder
Keerom 2019. Dari yang terlihat sederhana hingga rumit. Dikembangkan dari limbah
pinang, karya artistik berupa bunga pun dihasilkan.

Caranya, kulit pinang dibusukan lalu diputar balik. Berikutnya dicuci bersih memakai
sabun baru diberi pemutih biar terlihat cerah. Tahap akhir diberi pewarnaan dan
dirangkai. Dengan sedikit treatment, karya ini dibanderol Rp40 Ribu per tangkainya.
Setiap tangkai hanya terdiri dari 4-5 buah bunga daur ulang limbah pinang. Nilai ini
berlipat-lipat dari penjualan buah pinang pada umumnya. Dalam setumpuk buah pinang
segar dengan isi lebih dari 5 hanya dihargai Rp10 Ribu.

@Wadomu Art sudah membagikan ilmunya di wilayah Yoka, Jayapura, melalui


pelatihan khusus.

“Value sebuah benda akan berubah naik bila sudah mendapatkan treatment,


diantaranya seni. Apa yang ditampilkan oleh @Wadomu Art bisa menjadi rujukan.
Selain manfaat ekonomi, di situ juga ada misi lingkungan yang mulia. Bila limbah
dimanfaatkan ulang, otomatis beban lingkungan berkurang,” terang Asisten Deputi
Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.
Selain pinang, @Wadomu Art juga memanfaatkan sampah kelapa. Dikembangkan dari
kelapa hibrida, limbah ini diolah menjadi souvenir unik. Bentuknya menyerupai wajah
lengkap dengan mata, hidung, mulut, dan asesoris etnis di kepalanya.
Produk souvenir limbah kelapa dihargai minimal Rp50 Ribu per pax. Lebih lanjut,
mereka juga mengembangkan penjepit rambut dari sisa pipa pvc. Bentuknya unik
dengan motif Burung Cenderawasih. Motifnya diberi warna cerah dan dikombinasikan
dengan tusuk berhias sirkam bambu.

Menariknya rantai tusuk dan sirkan bambu tidak disambun. Tapi, memakai bambu utuh.
Memanfaatkan bahan alam, ada juga penjepit rambut dengan hiasan buah pinang dan
sirih. Varian ini dilengkapi sirkam bambu. Teknik ini juga digunakan dalam souvenir
Sisir Rantai-Motif Patung.

Karya tersebut dibuat dari bahan baku utama bambu dan limbah kelapa hibrida. Bambu
yang digunakan jenis Cina atau Petung dengan karakter tebal. Menariknya, rantai
bambu juga dibuat tanpa sambungan. Teknik rumitnya pun membuat karya Sisir Rantai-
Motif Patung dihargai Rp300 Ribu per pax.

“Karya kreatif dari @Wadomu Art sangat layak menjadi cenderamata terbaik.
Semuanya itu dikerjakan secara tradisional dengan teknik tinggi. Membuat rantai
dengan bambu tanpa sambungan tentu tidaklah mudah. Inilah keunikannya,” ungkap
Ricky lagi.

Selain produk tersebut, @Wadomu Art juga menyediakan gantungan kunci pinang atau
sirih. Harga dari item tersebut Rp20 Ribu hingga Rp25 Ribu. Meneruskan tradisi Papua,
mereka juga menawarkan Noken. Varian Noken terdiri dari rajutan dan anyaman.
Keduanya dikembangkan dari kulit pohon melinjo. Bagi Noken rajutan, maka yang
diambil seratnya. Kulit akan dipotong tipis untuk membuat Noken anyaman.

“Souvenir yang ditampilkan di Festival Crossborder Keerom 2019 sangat lengkap.


Semuanya menjadi representasi kekayaan budaya Papua. Jenisnya sangat banyak,
termasuk lukisan dari kulit kayu. Noken memang khas Papua. Karya @Wadomu Art
juga bisa diakses dari Festival Crossborder Skouw 2019 karena galeri mereka ada di
Jayapura,” papar Kabid Area IV Pemasaran I Regional III Syukurni.

Menegaskan misi lingkungan, mereka menawarkan kerajinan Mahkota Papua bermotif


Cenderawasih. Namun, Burung Cenderawasih dikembangkan secara imitasi. Memakai
kain kaca asal Bali dengan bulu imitasi, Mahkota Papua ini tidak kalah dari aslinya.
Bahkan, warnanya lebih cerah dengan mata burung terbuka. Identik dengan aslinya,
karya ini tetap dibanderol tinggi hingga Rp3 Juta.

Dengan beragam karya unik dan kreatif, produk @Wadomu Art menyebar di beberapa
daerah. Pasarnya di Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang. Produknya bahkan diminati
wiatawan asal Italia dan Australia. Bila berminat silahkan datang ke galeri @Wadomu
Art di Pasar Rakyat, Entrop, Jayapura Selatan. Bisa juga secara online melalui
Instagram wadomu_art dan nomor 082198930558.
“Craft asal Papua memang sangat beragam dan unik. Dikembangkan dari limbah,
@Wadomu Art sangat menginspirasi. Mereka juga mau membagikan pengetahuannya.
Sembari memilih cenderamata, kita pun bisa belajar teknik pembuatan dan pengolahan
bahan bakunya. Semoga ada banyak value yang didapat wisatawan bila berkunjung ke
sana,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Anda mungkin juga menyukai