Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
agar mampu berperan aktif dalam persaingan global yang kian kompetitif.
tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
kancah global. Hal ini dapat tercapai apabila pendidikan tidak semata-mata
1
juga melatih siswa agar terus ulet dalam belajar dan mengembangkan
terhadap peluang. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Johnson (2010: 183)
bahwa berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang
interaksi antara siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
teori/ rumus, atau terbatas untuk menjawab soal ujian. Lebih dari itu, produk-
2
Pembelajaran IPA di Indonesia dilihat dari kemampuan kognitif,
proses berpikir, dan aplikasi siswa dalam mempelajari sains berada pada
urutan bawah dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini terlihat dari
Study) tahun 2011 yang menempati urutan 40 dari 42 negara. Rata-rata skor
peringkat tersebut adalah 406, yang masih signifikan di bawah TIMSS scale
literasi siswa terhadap matematika, sains, dan juga membaca. Untuk memiliki
tepat.
merupakan serangkaian proses yang interaktif antara guru dan siswa dengan
komponen tujuan, proses, dan evaluasi belajar agar tercipta perubahan siswa
3
pembelajaran yang mengaktifkan siswa, yaitu metode presentasi. Namun dari
4-5 siswa dalam satu kelompok, hanya 1-2 siswa yang terlihat aktif
lain dalam membuka dan menutup presentasi. Saat kegiatan tanya jawab
guru. Dari jumlah siswa perkelas sebanyak 34 siswa, hanya 3-4 (sekitar 10%)
siswa yang terlihat merespon tanya jawab baik yang dilakukan oleh kelompok
yang berisi pemahaman lanjutan dari materi yang telah disampaikan bisa
menjadi salah satu alasan kurangnya siswa yang merespon pertanyaan karena
dibutuhkan kemampuan berpikir tinggi (high order thinking skill) yang perlu
dilatih pengembangannya.
antusias dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari beberapa siswa yang tiduran
dan ramai sendiri saat presentasi dan kegiatan tanya jawab berlangsung.
4
IPA mengkaji berbagai fenomena atau gejala alam baik pada makhluk
hidup maupun benda tak hidup yang ada di alam semesta. Dalam
secara bijaksana agar siswa memiliki etika berlingkungan untuk menjaga dan
hidup siswa. STM mempelajari isi kurikulum dengan bertitik tolak dari isu-
dan arah bagi penelitian terhadap sains. Adapun inovasi teknologi tergantung
5
kesejahteraan masyarakat. Produk sains dikembangkan untuk kesejahteraan
diantisipasi agar manusia dapat hidup secara aman, harmonis, dan sejahtera.
siswa sebagai manusia yang sadar akan sains dan teknologi. Bahkan
dimungkinkan siswa tidak hanya memahami sains dan teknologi saja tetapi
adalah motivasi belajar siswa. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 97-
unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru dalam
melalui ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses, meskipun
6
unjuk kerja dalam melakukan tugas. Motivasi memiliki peranan yang sangat
penting di dalam proses belajar. Sardiman (2014: 85) memaparkan tiga fungsi
siswa yang literasi sains dan teknologi, sehingga siswa lebih bertanggung
jawab terhadap lingkungan alam dan sosialnya. Pembelajaran sains akan lebih
bermakna apabila konsep, prinsip, dan teori sains dikemas dalam kerangka
yang berhubungan dalam teknologi dan masyarakat. Hal ini menjadikan siswa
7
Johnson (2002: 183) menyatakan bahwa berpikir kritis dapat digunakan
relevansi terhadap materi yang siswa pelajari akan menjadikan siswa lebih
kehidupannya. Hal ini juga menjadikan siswa memiliki rasa tanggung jawab
seyogyanya siswa juga memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar IPA.
aplikasi konsep dan teori dalam kehidupan nyata dan langkah yang harus
pikiran untuk mengeksplor lebih dalam mengenai suatu hal dan mengkajinya
8
Salah satu materi pelajaran yang memiliki keterkaitan erat antara
sains, teknologi, dan masyarakat adalah pencemaran air. Hal ini dikarenakan
(STM) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar IPA Kelas
B. Identifikasi Masalah
adalah
9
3. Kurangnya kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran IPA
C. Batasan Masalah
masalah yang akan diteliti agar pemecahannya terfokus dengan jelas dan
10
antara teknologi dan masyarakat sehingga pembelajaran menjadi lebih
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan
peneliti adalah:
11
1. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran IPA dengan pendekatan Sains
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat penulis peroleh dari penelitian ini, antara lain:
1. Bagi peneliti:
2. Bagi guru:
pembelajaran
3. Bagi masyarakat:
12