Anda di halaman 1dari 16

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu :
Dede Mulyadi, M. Pd.

Disusun oleh
Tita Julianti : 16.2020.037
Selvya Sri Roesdani : 16.2020.039
Murni Saftiyah : 16.2020.060

STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)

AL-AZAMI CIANJUR

1442 H/2021 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Penulis panjatkan puji dan syukur dengan berkat rahmat


Allah SWT. yang telah memudahkan Penulis dalam menyelesaikan tugas makalah
ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Rasulullah terakhir yang diutus dengan membawa syari’ah yang
mudah, penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan
akhirat.

Makalah yang berjudul “Sistem Pendidikan Nasional“ ini disusun untuk


memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan. Dalam makalah ini
Penulis bermaksud agar memberikan wawasan serta pengetahuan kepada para
Pembaca mengenai sistem pendidikan nasional.

Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka dengan itu,
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
Pembaca untuk kesempurnaan dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Cianjur, 27 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................2
D. Manfaat Penulisan ..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................3
A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional .................................................................3
B. Dasar Pendidikan Nasional ....................................................................................4
1. Dasar ideal pendidikan nasional .........................................................................4
2. Dasar konstitusional pendidikan nasional ...........................................................4
3. Dasar operasional ...............................................................................................4
4. Dasar sosio budaya .............................................................................................5
C. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional ................................................................5
D. Visi, Misi dan Strategi Pendidikan Nasional ..........................................................7
E. Kelembagaan dan Pengelolaan Pendidikan ............................................................8
1. Jalur Pendidikan .................................................................................................8
2. Jenjang Pendidikan .............................................................................................9
3. Jenis pendidikan ...............................................................................................10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................12
A. Kesimpulan .............................................................................................................12
B. Saran ........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pendidikan nasional dimaksudkan untuk menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu dan relevansi
pendidikan serta efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi
tuntutan globalisasi yang sedang terjadi saat ini dihadapkan pada tantangan
yang lebih kompleks dan persaingan sumber daya manusia yang semakin
ketat. Sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang unggul dengan
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Terlepas dari harapan tersebut, Indonesia sebenarnya menghadapi
masalah mendasar yaitu mutu pendidikan yang cenderung masih rendah.
Hal ini disebabkan oleh sistem pendidikan di Indonesia yang buruk. Dari
hasil surveri Political and Economic Risk Consultancy (PERC) yang dimuat
di Kompas pada tanggal 05 September 2001 (Yuliana, 2007) disebutkan
bahwa sistem pendidikan di Indonesia terburuk di kawasan Asia yaitu dari
12 negara yang disurveri, Indonesia menduduki urutan ke-12.
Menghadapi rendahnya mutu pendidikan tersebut, maka perlu
dilakukan upaya perbaikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Upaya
pemerintah dalam menyikapi hal tersebut adalah dengan melakukan
reorientasi penyelenggaraan pendidikan yaitu dari manajemen pendidikan
mutu berbasis pusat menuju manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah
atau manajemen berbasis sekolah (Depdiknas, 2001:3). Perubahan sistem
penyelenggaraan pendidikan ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan
pendidikan yang ada.

B. Rumusan Masalah
Ada beberapa permasalahan yang akan Penulis bahas dalam
makalah ini diantaranya :
1. Apa pengertian dari sistem pendidikan nasional?

1
2

2. Apa dasar dari pendidikan nasional?


3. Apa tujuan dan fungsi dari pendidikan nasional?
4. Apa visi, misi, dan strategi pendidikan nasional?
5. Bagaimana kelembagaan dan pengelolaan pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
Dari beberapa uraian rumusan masalah diatas, maka dapat
dispesifikasikan beberapa tujuan penulisan makalah ini diantaranya :
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem pendidikan nasional
2. Untuk mengetahui dasar dari pendidika nasional
3. Untuk mengetahui tujuan dari pendidikan nasional
4. Untuk mengetahui visi, misi, dan strategi pendidikan nasional
5. Untuk mengetahui kelembagaan dan pengelolaan pendidikan

D. Manfaat Penulisan
Dari tujuan penulisan diatas maka manfaat penulisan makalah ini
diantaranya :
1. Dapat mengetahui pengertian dari sistem pendidikan nasional
2. Dapat mengetahui dasar pendidikan nasional
3. Dapat mengetahui tujuan dan fungsi dari pendidikan nasional
4. Dapat mengetahui visi, misi dan strategi pendidikan nasional
5. Dapat mengetahui kelembagaan dan pengelolaan pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional


Sistem berasal dari bahasa Yunani yang berarti hubungan fungsional yang
teratur antara unit-unit komponen. Tatang M. Arifin mengemukakan pengertian
sistem sebagai suatu keseluruhan yang tersusun dari bagian-bagian yang satu
dengan lainnya secara teratur untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Banathy,
sistem merupakan suatu organisme sintetik yang dirancang secara sengaja,
terdiri atas komponen-komponen yang saling terkait dan saling berinteraksi
yang dimanfaatkan agar berfungsi secara terintegrasi untuk mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat
(1), pendidikan merupakan suatu sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Adapun dalam pasal
1 ayat (2) dinyatakan bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Adapun rumusan pengertian tentang pendidikan nasional menurut pendapat
Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan yang beralaskan garis hidup dari
bangsanya (cultureel nasional) dan ditujukan untuk keperluan peri-kehidupan
(maatschap pelijk) yang dapat mengangkat derajat negara dan rakyatnya, agar
dapat bekerja sama dengan lain-lain bangsa untuk kemuliaan segenap manusia
di seluruh dunia.

3
4

Sistem pendidikan nasional sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No.


20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (3) adalah keseluruhan komponen pendidikan yang
saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan.

B. Dasar Pendidikan Nasional


Adapun dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia yang termuat
dalam UUD RI No. 20 Tahun 2003 pasal 2 dapat diklasifikasikan menjadi dasar
ideal, dasar konstitusional dan dasar operasional.
1. Dasar ideal pendidikan nasional
Dasar ideal pendidikan nasional adalah Pancasila. Pancasila adalah
dasar negara, dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara adalah hasil
kesepakatan bersama para negarawan bangsa Indonesia pada waktu
terbentuknya negara kita sebagai Negara Republik Indonesia tahun 1945.
2. Dasar konstitusional pendidikan nasional
Dasar konstitusional pendidikan nasional adalah UUD 1945 yang
merupakan dasar negara Republik Indonesia sebagai sumber hukum dan
oleh karenanya UUD 1945 juga menjadi sumber hukum bagi segala
aktivitas bagi warga negaranya, terutama di bidang pendidikan.
3. Dasar operasional
a. UU No. 4 Tahun 1950 jo. UU No. 12 Tahun 1954 Bab. III dengan judul
tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran, pada pasal 4 berbunyi
Pendidikan dan Pengajaran berdasar atas asas-asas yang termaktub
dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
dan kebudayaan kebangsaan Indonesia.
b. TAP MPR No. II/MPR/1978
Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 Pasal 4 menyatakan : Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila ini merupakan penuntun dan
pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi
setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara Negara serta setiap
lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat
maupun di daerah dan dilaksanakan secara bulat dan utuh.
5

c. TAP MPR No. IV/MPR/1983


Ketetapan MPR No. IV/MPR/1983 tentang Garis-Garis Besar Haluan
Negara mengenai Pendidikan menyatakan : Pendidikan Nasional
berdasarkan atas Pancasila.
d. Keputusan Presiden No. 145 Tahun 1965 tentang Nama dan Rumusan
Induk Sistem Pendidikan Nasional, menerangkan :
Pancasila….. adalah Moral dan Falsafah hidup Bangsa Indonesia.. Oleh
karena itu, dasar/asas pendidikan nasional sebagai landasan bagi semua
pelaksanaan pendidikan nasional adalah Pancasila.
4. Dasar sosio budaya
Pendidikan merupakan proses dan alat mewariskan kebudayaan dari
generasi tua kepada generasi muda. Segi-segi sosio budaya bangsa
mencakup :
1. Tata nilai warisan budaya bangsa yang menjadi falsafah hidupp
rakyatnya seperti nilai ketuhanan, kekeluargaan, musyawarah, mufakat,
gotong royong dan tenggang rasa.
2. Nilai-nilai falsafah negaranya, yakni Pancasila.
3. Nilai-nilai budaya dan tradisi bangsanya seperti bahasa nasional, adat-
istiadat, unsur-unsur kesenian dan cita-cita yang berkembang.
4. Tata kelembagaan dalam hidup kemasyarakatan dan kenegaraan, baik
yang formal (paguyuban-paguyuban) maupun yang formal seperti
kelembagaan negara menurut Undang-Undang Dasar Negara termasuk
juga tata sosial ekonomi rakyat.

C. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional


Tujuan pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia sebagai berikut :
1. Pancasila di samping sebagai dasar negara, ia juga sebagai tujuan, yaitu
cita-cita yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia, maka pendidikan
sebagai alat pun berlandaskan Pancasila, agar bisa menghasilkan anak
6

didik menjadi manusia-manusia Pancasila yang taqwa kepada Tuhan


Yang Maha Esa.
2. Pada UUD 1945 alinea keempatkan disebutkan :
Untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan Pancasila.
3. UU Pendidikan dan Pengajaran No. 12 Tahun 1954 Bab II pasal 3 yan
berbunyi :
Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah memebentuk manusia susila
yang cakap dan warga negara yang demokratis, yang bertanggung jawab
tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
4. TAP MPR No. II/MPR/1978
Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang P-4 (Eka Prasetia
Pancakarsa) menyatakan dengan keyakinan akan kebenaran Pancasila,
maka manusia ditempatkan pada keluhuran harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan kesadarannya untuk
mengembangkan kodratnya sebagai makhluk pribadi dan sekaligus
makhluk sosial.
5. TAP MPR No. IV/MPR/1978
Ketetapan No. IV/MPR/1978 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara
mengenai pendidikan disebutkan :
Pendidikan nasional berdasarkan atas Pancasila dan bertujuan untuk
meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan,
keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan
mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-
manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
7

D. Visi, Misi dan Strategi Pendidikan Nasional


Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga
negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga
mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional memiliki misi sebagai
beriku :
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa
secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka
mewujudkan masyarakat belajar;
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntibilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar nasional dan global;
dan
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara
Kesatuan RI.
Strategi pembangunan pendidikan nasional dalam undang-undang
meliputi :
1. Pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia;
2. Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis komputer;
3. Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
4. Evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan;
5. Peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan;
6. Penyediaan sarana belajar yang mendidik;
7. Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan
berkeadilan;
8

8. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata;


9. Pelaksanaan wajib belajar;
10. Pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan;
11. Pemberdayaan peran masyarakat;
12. Pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat; dan
13. Pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional.

E. Kelembagaan dan Pengelolaan Pendidikan


Kelembagaan, program dan pengelolaan pendidikan merupakan bagian dari
sistem pendidikan secara keseluruhan.
1. Jalur Pendidikan
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 13 ayat (1) dinyatakan bahwa
jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, non-formal dan informal.
a. Pendidikan Formal
Jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Ciri-ciri pendidikan formal :
1) Tempat berlangsungnya kegiatan proses pembelajaran di gedung
sekolah.
2) Terdapat persyaratan khusus yang harus dipenuhi misalnya usia.
3) Kurikulumnya jelas.
4) Materi pembelajaran bersifat akademis.
5) Memiliki jenjang pendidikan secara jelas.
6) Pelaksanaan proses pendidikannya memakan waktu yang cukup
lama.
7) Terdapat ujian formal yang disertai dengan pemberian ijazah.
8) Penyelenggaraan pendidikan adalah pemerintah/swasta.
9) Tenaga pengajar harus memliki klasifikasi tertentu.
10) Diselenggarakan dengan menggunakan administratif yang
relatif seragam.
b. Jalur non-formal
9

Jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilakukan


secara terstruktur dan berjenjang.
Ciri-ciri pendidikan non-formal :
1) Penyelenggaraan kegiatan proses pembelajaran dapat dilakukan
diluar gedung sekolah.
2) Adakalanya usia menjadi persyaratan, tetapi tidak merupakan
suatu keharusan.
3) Pada umumnya tidak memiliki jenjang yang jelas.
4) Adanya program tertentu yang khusus hendak ditangani.
5) Bersifat praktis dan khusus
6) Pendidikannya berlangsung singkat
7) Dapat dilakukan oleh pemerintah atau swasta.
8) Tidak diwajibkan mengadakan ujian.
c. Jalur In-formal
Jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Ciri-ciri pendidikan informal :
1) Dapat dilakukan dimana saja dan tidak terkait oleh hal-hal yang
formal.
2) Tidak ada persyaratan apapun.
3) Tidak ada program yang direncanakan secara formal.
4) Berlangsung sepanjang hayat.
5) Tidak ada ujian.
6) Tidak ada lembaga tertentu penyelenggaraannya.
2. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai
dan kemampuan yang akan dikembangkan. Jenjang pendidikan formal
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikian tinggi
(UUD No. 2 Tahun 203 Pasal 14). Jenjang pendidikan formal terdiri atas :
10

a) Pendidikan dasar (SD, SMP, MTS)


Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi
jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pemdidikan menengah.
b) Pendidikan menengah (SMA, MA,SMK,MAK)
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk
Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
c) Pendidikan tinggi (akademi, politeknis, sekolah tinggi, institute dan
universitas
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan, diploa, sarjana,
magister, specialias dan doctor yang diselenggarakan oleh pengurus
tinggi.
3. Jenis pendidikan
Menurut UUD No. 20 Tahun 1003 pasal 15, jenis pendidikan
mencakup :
a) Pendidikan umum adalah pendidikan dasar dan menengah yang
mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta
didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
b) Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu.
c) Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi yang diarahkan
terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu
(program sarjana dan pascasarjana).
d) Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi yang diarahkan
untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki pekerjaan dengan
persyaratan keahlian khusus.
e) Pendidkan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang diarahkan
untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki pekerjaan dengan
keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana.
11

f) Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah dan


tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan
peranan yang menuntut penguasaan ilmu pengetahun tentang ajaran
agama atau menjadi ahli ilmu surga.
g) Pendidikan khusus merupakan pendidikan yang diselenggarakan
bagi peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki
kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara insklusif.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem pendidikan nasional sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No.


20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (3) adalah keseluruhan komponen pendidikan yang
saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia yang termuat dalam UUD
RI No. 20 Tahun 2003 pasal 2 dapat diklasifikasikan menjadi dasar ideal, dasar
konstitusional dan dasar operasional.
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi-potensi
peserta didik yang menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Fungsi pendidikan
nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Kelembagaan dan Pengelolaan Pendidikan terdiri dari jalur pendidikan,
jenjang pendidikan dan jenis pendidikan.

B. Saran
Agar terciptanya suatu makalah yang efisien dan dapat dimengerti oleh
pembaca dengan berbagai referensi yang jelas maka dibutuhkannya beberapa
rekomendasi atau saran dari para pembaca, karena penulis menyadari makalah
ini masih terdapat beberapa kekurangan.

12
DAFTAR PUSTAKA

- Ahmadi Abu, Nur Uhbiyati. 2015. Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

- Al Musanna, 2017. Rasionalitas Revitalisasi Praktis Pendidikan Ki Hadjar

Dewantara. Aceh. STAIN Gajah Putih Takengon.

- Choirunnisa Azizah, dkk. 2010. Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarya.

Universitas Muhammadiyah.

13

Anda mungkin juga menyukai