4. Beberapa periode dalam tabel periodik tidak semua memiliki jumlah unsur yang sama
karena sifat-sifat umum.
Berdasarkan sifat fisika dan kimianya, unsur-unsur yang ada ini dibagi ke dalam tiga
kategori, yakni logam, metaloid dan nonlogam. Logam umumnya berkilau, padatan
dengan konduktivitas tinggi, dapat membentuk aloy dengan logam lainnya dan
membentuk senyawa ion serupa garam dengan nonlogam (selain gas mulia). Sebagian
besar nonlogam berupa gas berwarna atau tak berwarna; nonlogam yang membentuk
senyawa dengan nonlogam lainnya berikatan secara kovalen. Di antara logam dan
nonlogam ada metaloid, yang mempunyai sifat di antara logam dan nonlogam atau
campuran keduanya. Klasifikasi yang lebih detail sering ditunjukkan melalui penyajian
warna dalam tabel periodik. Sistem ini membatasi istilah “logam” dan “nonlogam”
menjadi hanya logam dan nonlogam tertentu dari sedemikian banyaknya logam dan
nonlogam. Logam dan nonlogam dapat diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam subkategori
yang menunjukkan gradasi sifat dari logam ke nonlogam, untuk unsur-unsur dalam
periode yang sama. Logam terbagi ke dalam logam alkali yang reaktif, logam alkali tanah
yang kurang reaktif, lantanida dan aktinida, logam transisi, dan logam pasca-transisi
dengan sifat fisika dan kimia paling lemah. Nonlogam dibagi menjadi nonlogam
poliatomik, nonlogam yang lebih mirip dengan metaloid; nonlogam diatomik, nonlogam
esensial; dan gas mulia monoatomik, yang merupakan nonlogam dan hampir inert
sempurna.
Logam
78% dari semua unsur yang dikenal adalah logam
Ditempatkan di sisi kiri tabel periodic
Biasanya padat pada suhu kamar
Biasanya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi
Penghantar panas dan listrik yang baik
Dapat ditempa dan diregangkan
Nonlogam
Terletak di sisi kanan atas Tabel Periodik
Total ada 22 non-logam
Biasanya padatan atau gas pada suhu kamar
Titik leleh dan titik didih rendah
Penghantar panas dan listrik yang buruk
Metaloid
Menunjukkan sifat logam dan non-loga
Contoh: Silikon, germanium, arsen, dan antimon
Keadaan materi
Hal mendasar lainnya yang umum digunakan untuk membedakan unsur kimia adalah
wujud materi (fase)-nya, yaitu padat, cair, atau gas, pada temperatur dan tekanan standar
(STP).
Sebagian besar unsur berwujud padat pada temperatur konvensional dan tekanan
atmosfer, sementara beberapa berwujud gas. Hanya bromin dan raksa yang berwujud cair
pada 0 °C (32 °F) dan tekanan atmosfer normal; sesium dan galium berwujud padat pada
suhu tersebut, tetapi meleleh pada suhu, berturut-turut, 28,4 °C (83,1 °F) dan 29,8 °C
(85,6 °F).
Titik lebur dan titik didih
Titik lebur dan titik didih, biasanya dinyatakan dalam derajat Celsius pada tekanan satu
atmosfer, umumnya digunakan untuk mendefinisikan karakter berbagai unsur. Karakter
ini untuk sebagian besar unsur telah diketahui, namun, untuk beberapa unsur radioaktif
yang tersedia dalam jumlah sangat kecil belum diketahui. Helium tetap berada dalam
wujud cair meskipun pada keadaan nol mutlak pada tekanan atmosfer, sehingga He hanya
memiliki titik didih, dan tidak memiliki titik lebur pada penyajian konvensional.
Massa jenis
Massa jenis pada temperatur dan tekanan standar (STP) tertentu seringkali digunakan
dalam menentukan karakter unsur. Massa jenis sering dinyatakan dalam gram per
sentimeter kubik (g/cm3).
Beberapa gas yang pada temperatur pengukuran berwujud gas, massa jenisnya biasanya
dinyatakan untuk wujud gasnya; ketika dicairkan atau dipadatkan, unsur gas memiliki
massa jenis sama dengan unsur lainnya.
Ketika suatu unsur memiliki alotrop dengan massa jenis yang berbeda, salah satu alotrop
yang mewakili biasanya dipilih dalam penyajian kesimpulan, sementara massa jenis
untuk masing-masing alotrop dapat dinyatakan di bagian detailnya. Sebagai contoh, tiga
alotrop karbon yang terkenal (karbon amorf, grafit, dan intan) memiliki massa jenis
masing-masing 1,8–2,1; 2,267; dan 3,515 g/cm3.
Struktur kristal
Unsur-unsur yang diteliti hingga saat ini sebagai sampel padat memiliki delapan jenis
struktur kristal: kubik, kubik pusat badan, kubik pusat muka, heksagonal, monoklinis,
ortorombis, rombohedral, dan tetragonal.
Untuk beberapa unsur transuranium sintetis, sampel yang tersedia sangat sedikit untuk
dapat menentukan struktur kristalnya.
5. Unsur golongan transisi mempunyai sepuluh kotak karena logam transisi adalah
kelompok yang berada pada golongan 3 sampai 12 (IB sampai VIIIB pada sistem lama).
Kelompok ini terdiri dari 38 unsur. Semua logam transisi adalah unsur blok-d yang berarti
bahwa elektronny terisi sampai orbit d. Dalam ilmu kimia, logam mempunyai dua
pengertian:
- Definisi dari IUPAC mendefinisikan logam transisi sebagai "sebuah unsur yang
mempunyai subkulit d yang tidak terisi penuh atau dapat membentuk kation dengan
subkulit d yang tidak terisi penuh"
- Sebagian besar ilmuwan mendefinisikan "logam transisi" sebagai semua elemen yang
berada pada blok-''d'' pada table periodik (semuanya adalah logam) yang memasukkan
golongan 3 hingga 12 pada tabel periodic
Lantanida adalah kelompok unsur kimia yang terdiri dari 15 unsur, mulai lantanum (La)
sampai lutesium (Lu) pada tabel periodik, dengan nomor atom 57 sampai 71. Semua
lantanida, kecuali lutesium, adalah unsur blok-f yang berarti bahwa elektronnya terisi
sampai orbit 4f. Golongan ini diberi nama berdasarkan lantanum.Unsur-unsur didalam
kolom lantanida Lantanum (La), Serium (Ce), Praseodemium (Pa), Neodimium (Nd),
Prometium (Pm), Samarium (Sm), Europium (Eu),Gadolinium (Gd), Terbium (Tb),
Disprosium (Dy), Holmium (Ho), Erbium (Er), Tulium (Tm), Itterbium (Yb), Lutetium
(Lu).