Materi Jenis2 Konstruksi
Materi Jenis2 Konstruksi
Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirikan
secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut dengan rumah dan gedung, yaitu
segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam
membangun peradabannya. Bangunan memiliki beragam bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah
mengalami penyesuaian sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan
bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan estetika.
Jenis Bangunan
• Bangunan Rumah
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga. (UU No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman).
• Monumen
Monumen ialah jenis bangunan yang dibuat untuk memperingati seseorang atau
peristiwa yang dianggap penting oleh suatu kelompok sosial sebagai bagian dari peringatan
kejadian pada masa lalu. Seringkalimonumen berfungsi sebagai suatu upaya untuk
memperindah penampilan suatu kota atau lokasi tertentu.
• Bangunan Ibadah
Bangunan ibadah adalah bangunan yang didirikan untuk umat beragama melangsungkan
acara keagamaan atau ibadah menurut kepercayaan mereka masing-masing.
http://ludhanwijaya.blogspot.com/2016/11/pengertian-jenis-dan-fungsi-pokok.html
FUNGSI BANGUNAN
GEDUNG MELIPUTI :
Bangunan untuk rumah tinggal tunggal, rumah tinggal
Fungsi Hunian deret, rumah susun, dan rumah tinggal sementara
Fungsi Keagamaan Masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng
Bangunan gedung untuk perkantoran, perdagangan,
perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal,
Fungsi Usaha dan penyimpanan
Bangunan gedung untuk pendidikan, kebudayaan,
Fungsi Sosial dan Budaya pelayanan kesehatan, laboratorium, dan pelayanan umum
Fungsi Khusus Bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi
pertahanan dan keamanan, dan bangunan sejenis yang
diputuskan oleh menteri
http://konstruksimania.blogspot.com/2012/08/fungsi-bangunan-gedung.html
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta
di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (Peraturan
Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).
http://pujihadiwijoyo.blogspot.com/2017/02/pengertian-jalan-klasifikasi-jalan-raya.html
1. Struktur Macadam
Lapisan Penetrasi Macadam (lapen), merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pokok
dan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal dengan cara
disemprotkan di atasnya dan dipadatkan lapis demi lapis. Di atas lapen ini biasanya diberi
laburan aspal dengan agregat penutup. Tebal lapisan bervariasi dari 4-10 cm.
1. Struktur Telford
Konstruksi Telford yaitu susunan batu pecah berukuran besar (10/15 dan 15/20) disusun berdiri
dengan batu pecah yang lebih kecil mengisi rongga diatasnya sehingga rata, kemudian
dipadatkan/digilas dengan mesin gilas, selanjutnya ditabur sirtu diseluruh permukaan untuk
dibabar basah.
Rigid Pavement atau Perkerasan Kaku adalah suatu susunan konstruksi perkerasan di mana
sebagai lapisan atas digunakan pelat beton yang terletak di atas pondasi atau di atas tanah dasar
pondasi atau langsung di atas tanah dasar (subgrade).
http://blog.unnes.ac.id/setyomey97/2018/03/19/mengenal-konstruksi-jalan-dan-jembatan/
- Pada proses pembuatan konstruksi, memerlukan perhitungan matang terkait fungsi jalan
terutama dikaitkan dengan kapasitas berat kendaraan yang berlalu-lalang.Bila kendaraan yang
lewat memiliki bobot yang tinggi, maka biaya konstruksi lebih mahal.
- Selain perhitungan bobot kendaraan, konstruksi juga harus memperhatikan kehalusan dan
gelombang jalan dengan cermat. Karena, jalan beton sangat dipengaruhi oleh proses pengecoran.
- Jika Anda perhatikan, jalan-jalan raya yang terbuat dari konstruksi beton lebih tinggi, ini
dikarenakan karakteristik jalan betok yang kerap menaikan elevansi jalan saat perbaikan pada
jalan lama. Jadi, ini cukup menyulitkan untuk kendaraan dari rumah Anda.
- Memiliki suasana yang keras dan gersang.
Jalan aspal
Ilustrasi konstruksi jalan aspal (sumber: pixabay.com)
Jalan aspal atau biasa disebut hot mix, meruapakan konstruksi jalan yang menggunakan bahan
pengikat aspal panas. Biasanya campuran aspal panas didatangkan impor, misalnya Shell dan
ESSO 2000. Cairan aspal ini sedikit mahal, menghabiskan biaya 60% dari total biaya hot mix.
Di balik kelebihan, jalan aspal juga memiliki kekurangan. Ternyata jalan aspal tidak tahan
terhadap genangan air.
Untuk itu diperlukan sistem drainase yang baik. Jika tidak, jalan akan berlubang karena
genangan air setelah hujan.
Jadi, jika jalan lingkungan perumahan menggunakan aspal, ada baiknya menanyakan kepada
pengembang mengenai perawatan jalannya.
Jalan paving block
Selanjutnya adalah konstruksi jalan menggunakan paving block. Jalan ini juga biasa disebut
dengan block beton. Terbuat dari campuran pasir dan semen lalu ditambah dengan atau tidak
campuran lain seperti abu bata dan lainnya.
Berdasarkan acuan pembuatan paving block (SII.0819-88) paving block memiliki komposisi
bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat lain.
Jalan yang menggunakan paving block biasanya memiliki warna-warna dan bentuk yang
menarik. Ada yang berbentuk segi empat dan ada juga yang segi banyak.
Pada proses pemasangannya, ukuran disyaratkan kurang lebih 2mm untuk ukuran lebih bidang
dan kurang lebih 3mm untuk ketebalan.
Serupa dengan konstruksi jalan beton dan jalan aspal, konstruksi paving block memiliki
keuntungan dan kelemahan. Keuntungan antara lain:
- Pada saat memasang paving block cukup mudah dan tidak memerlukan alat berat.
- Paving block seakan seperti puzzle yang dapat dipasang kembali setelah dibongkar.
- Daya tahan jalan ini cukup baik. Khususnya tahan terhadap beban statis, dan tahan terhadap
tumpahan bahan pelumas dan pemanasan oleh mesin kendaraan.
- Banyak terdapat pori atau celah, sehingga genangan air cepat meresap, tidak perlu khawatir
terjadi genangan.
Kelemahan
Tidak tahan terhadap kendaaraan berat. ini. Sehingga, sangat direkomendasikan diterapkan pada
jalan-jalan pemukiman saja.
https://www.liputan6.com/properti/read/2580394/kenali-3-jenis-konstruksi-jalan?
utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.0&utm_referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com%2F
1. Badan Jalan adalah jalur lalu lintas dengan atau tanpa jalur pemisah dan bahu jalan,
termasuk jalur pejalan kaki, bahu jalanhanya diperuntukkan bagi layanan lalu lintas dan
angkutan jalan serta pengamanan konstruksi jalan
2. Bahu jalan adalah bagian dari daerah manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur lalu
lintas yang digunakan utnuk menampung kendaraan berhenti dalam keperluan darurat,
dan diperlukan juga untuk mendukung bagian samping konstruksi jalan
3. Jalur Lalu lintas adalah bagian jalur jalan yang direncanakan khusus(perkerasan) untuk
lintasan kendaraan roda empat
4. Saluran Tepi jalan adalah saluran yang hanya diperuntukkan bagi penampungan dan
penyaluran air agar badan jalan bebas dari pengaruh/genangan air
5. Ambang Pengamanan Jalan adalah berupa bidang tanah dan/atau konstruksi bangunan
pengaman yang berada diantara tepi badan jalan dan batas ruangmanfaat jalan yang
hanya diperuntukkan bagi pengamanan konstruksi
https://www.desacilembu.com/2013/11/bagian-bagian-jalan.html
JEMBATAN
Jembatan secara umum diartikan sebagai suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan
dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan – rintangan seperti lembah yang dalam,
alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang
dan lain – lain.
3. Jembatan beton bertulang dan jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge)
Gambar 3. Jembatan dari Beton Bertulang
Jembatan dengan beton bertulang pada umumnya hanya digunakan untuk bentang jembatan yang
pendek. Untuk bentang yang panjang seiring dengan perkembangan jaman ditemukan beton
prategang. Dengan beton prategang bentang jembatan yang panjang dapat dibuat dengan mudah.
4. Jembatan Baja
http://jharwinata.blogspot.com/2017/03/tipe-jembatan-berdasarkan-bahan.html
Bangunan Bendung
Bendung (weir) atau bendung gerak (barrage) dipakai untuk meninggikan muka air di sungai
sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan kesaluran irigasi dan petak
tersier. Ketinggian itu akan menentukan luas daerah yang diairi (command area). Bendung gerak
adalah bangunan yang dilengkapi dengan pintu yang dapat dibuka untuk mengalirkan air pada
waktu terjadi banjir besar dan ditutup apabila aliran kecil. Di Indonesia, bendung adalah
bangunan yang paling umum dipakai untuk membelokkan air sungai untuk keperluan irigasi.
Bangunan bendung yang berfungsi untuk meninggikan muka air
Bangunan Pengambilan
Banguan pengambilan adalah bangunan yang dibuat ditepi sungai yang menalirkan air sungai
kedalam jaringan irigasi. Dalam keadaan demikian, jelas bahwa muka air di sungai harus lebih
tinggi dari daerah yang diairi dan jumlah air yang dibelokkan harus dapat dijamin cukup.
Bangunan pengambilan yang terletak di tepi sungai yang mengalir kan air sungai ke dalam
jaringan irigasi
Bangunan pembilas dengan pintu yang difungsikan untuk mengosongkan seluruh ruas
saluran
Bangunan Bagi
Bangunan bagi adalah bangunan yang terletak di saluran primer dan sekunder pada suatu titik
cabang dan berfungsi untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih.
Bangunan bagi yang terletak di saluran primer
Talang
Talang dipakai untuk mengalirkan air irigasi lewat diatas saluran lainnya, saluran pembuang
alamiah atau cekungan dan lembah-lembah. Aliran didalam talang adalah aliran bebas.
Talang yang dipakai untuk mengalirkan air irigasi lewat diatas saluran lainnya
Gorong-Gorong
Gorong-gorong dipasang ditempat-tempat dimana saluran lewat dibawah bangunan (jalan, rel
kereta api) atau apabila pembuangan lewat di bawah saluran. Aliran didalam gorong-gorong
umumnya aliran bebas.