Oleh :
Nama Anggota :
2021
1
PEMBAHASAN
Dapat disimpulkan bahwa dalam perekonomian terbuka pengeluaran agregat meliputi lima
jenis pengeluaran, yaitu
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ke atas barang barang yang dihasilkan didalam
negeri. (Cdn)
2. Investasi perusahaan (I) untuk menambah kapasitas sector perusahaan menghasilkan
barang dan
3. Pengeluaran pemerintah ke atas barang dan jasa yang diperoleh didalam negeri (G)
4. Ekspor, yaitu pembelian Negara lain ke atas barang buatan perusahaan-perusahaan
didalam negeri. (X)
5. Barang impor, yaitu barang yang dibeli dari luar negeri. (M) Barang impor, yaitu barang
yang dibeli dari luar negeri.(M)dengan demikian komponen pengeluaran agregat dalam
perekonomian terbuka adalah pengeluaran rumah tangga ke atas barang buatan dalam
negeri, investasi, pengeluaran pemerintah,pengeluaran ke atas barang buatan dalam
negeri (ekspor).
A. Aliran Pendapatan
Sirkulasi Aliran Pendapatan dalam Perekonomian Terbuka Ekspor, Impor dan Pengeluaran
Agregat.
Jika aliran-aliran tersebut diteliti akan didapati bahwa aliran yang berlaku dalam
perekonomian terbuka berbeda dengan perekonomian tiga sector sebagai akibat dari wujud
kegiatan ekspor dan impor.
Ekspor dapat diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam
negeri ke Negara-negara lain. Pengiriman tersebut akan menimbulkan aliran pengeluaran yang
masuk dalam sector perusahaan. Dengan demikian pengeluaran agregat akan meningkat sebagai
akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa dan akhirnya keadaan tersebut mengakibatkan
meningkatnya pendapatan nasional. Impor menimbulkan efek sebaliknya, impor diartikan
sebagai pembelian dan pemasukan barang dari luar negeri ke dalam suatu perekonomian.
Aliran barang ini akan menimbulkan aliran keluar atau bocoran dari aliran pengeluaran dari
sector rumah tangga ke sector perusahaan. Aliran keluar tersebut akhirnya akan menurunkan
pendapatan nasional. Maka, sejauh mana ekspor dan impor mempengaruhi keseimbangan
pendapatan nasional
tergantung kepada ekspor neto : ekspor – impor. Jika ekspor neto positif, pengeluaran agregat
dalam ekonomi bertambah yang akan meningkatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
i. Membayar pajak pendapatan individu kepada pemerintah. Ditunjukkan oleh aliran (2b).
Pendapatan yang diterima setelah pajak dinamakan pendapatan disposebel.
ii. Pendapatan disposebel akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi
di dalam negeri dan akan digolongkan sebagai pengeluaran konsumsi ke atas barang-
barang dalam negeri atau Cdn yang ditunjukkan oleh aliran (2a).
iii. Mengimpor barang-barang yang diproduksikan di Negara-negara lain. Ditunjukkan oleh
aliran (7). Gabungan antara aliran (2a) dan aliran (7) meliputi keseluruhan pembelanjaan
rumah tangga yaitu nilai “C”.
iv. Menabung sisa pendapatan yang tidak digunakan ke dalam institusi atau badan keuangan
seperti bank. Penyimpanan atau penabungan ini ditunjukkan oleh aliran (4a).
Penentu Ekspor
a. Tidak atau diperlukannya barang ekspor dan dapat atau tidaknya Negara lain
memproduksi barang ekspor tersebut.
Mutu dan harga barang yang diekspor tersebut haruslah paling sedikit sama
baiknya dengan yang diperjualbelikan dalam pasaran luar negeri. Semakin banyak
jenis
barang yang mempunyai keistimewaan yang sedemikian yang dihasilkan oleh suatu
Negara, semakin banyak ekspor yang dapat dilakukan
c. Pendapatan nasional
Ada beberapa faktor yang memindahkan fungsi X 0 menjadi X2 seperti perubahan cita rasa
dan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Perpindahan Xo menjadi X1 menunjukkan ekspor
mengalami kemerosotan.
Penentu Impor
Semakin tinggi pendapatan nasional maka semakin tinggi pula impor yang dilakukan,
sebagaimana digambarkan dalam fungsi impor berikut
Mo Menjadi M2 mengalami kecenderungan kenaikan impor yaitu peningkatan dalam
impor. Mo Menjadi M1 cenderung mengalami pengurangan yang bisa diakibatkan
dari perubahan cita rasa masyarakat yang lebih menyukai barang domestik.
Pengeluaran Agregat.
Pengeluaran agregat (aggregate expenditures) adalah jumlah pengeluaran untuk barang
dan jasa dalam sebuah perekonomian. Itu mencakup pengeluaran konsumsi, pengeluaran
investasi, pengeluaran pemerintah, dan pembelian oleh orang asing.Biasanya, konsumsi
mencakup sebagian besar pengeluaran agregat. Di Indonesia, kontribusinya mencapai
64- 65% dari total produk domestik bruto (PDB). Sehingga, itu menjadi kekuatan
pendorong untuk menstimulus ekonomi.
Dalam perekonomian terbuka, barang dan jasa yang diperjual belikan di dalam
negeri terdiri dari 2 golongan yaitu :
Dalam Formula
AS = Y + M
Aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka menunjukkan pengeluaran agregat keatas
pendapatan nasional meliputi 4 komponen yaitu: konsumsi RT (Cdn), investasi perusahaan (I),
pengeluaran pemerintah (G) dan ekspor (X). Maka pengeluaran agregat keatas produksi dalam
negeri (AEdn) adalah :
AEdn = Cdn + I + G + X
Konsumsi RT terdiri dari pengeluaran keatas produksi dalam negeri (Cdn) dan
Pengeluaran ke atas barang impor (M). Maka keseluruhan konsumsi RT ( C ) Adalah :
C = Cdn + M
AE = C + I + G + X
Y+M=C+I+G+X
Atau
Y = C + I + G + ( X – M)
B. Keseimbangan dalam perekonomian terbuka
- Perubahan-perubahan Keseimbangan
Perubahan komponen yang meliputi bocoran (S, T, atau M) akan menimbulkan akibat yang
sebaliknya dari yang ditimbulkan oleh komponen pengeluaran agregat. Kenaikan tabungan, atau
pajak atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier akan menyebabkan
pendapatan nasional berkurang lebih besar dari kenaikan kebocoran.
Penjelasan:
Suntikan sebanyak x dari I+G menjadi I+G+X. pengeluaran sejajar karena ekspor adalah
pengeluaran otonomi.
Bocoran bertambah sebanyak M, dari S+T menjadi S+T+M. garis menjauhi S+T karena
M adalah pengeluaran terpengaruh (sebanding dengan pendapatan nasional).
Perubahan keseimbangan akan dicapai E1, yaitu persilangan antara I+G+X dengan
S+T+M, maka pendapatan nasional Y4.
Menurut Dr. Mubyarto dalam bukunya Teori Ekonomi dan Penerapannya di Asia (1981),
pertambahan pendapatan akan membuat pertambahan konsumsi dan tabungan.
Fungsi konsumsi dan tabungan bisa dituliskan dalam rumus tertentu. Fungsi konsumsi adalah
hubungan jumlah konsumsi dan penghasilan.
Fungsi tabungan adalah hubungan jumlah tabungan dengan penghasilan. Maka fungsi konsumsi
dan tabungan dapat dituliskan dengan rumus:
Y=C+S
Keterangannya:
Konsumsi terdapat dalam cakupan makro dan mikro ekonomi, dalam cakupan makro
ekonomi yang terjadi disebut dengan konsumsi nasional, yang berfungsi menghubungkan antara
laju pengeluaran dengan laju pendapatan nasional. Namun tambahan laju pengeluaran konsumsi
tidak selalu berarti tambahan pendapatan. Karena, tidak semua pendapatan yang ada digunakan
untuk konsumsi saja, namun sebagian lagi digunakan untuk tujuan investasi.
Fungsi konsumsi pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli ekonomi yang
bernama John Maynard Keynes. Ada empat asumsi yang disampaikan oleh Keynes
yang menunjukkan sifat khusus pada fungsi konsumsi berkaitan dengan fungsi
konsumsi dan tabungan.
Menurut Keynes:
1. Terdapat sejumlah konsumsi mutlak (absolut) tertentu untuk mempertahankan hidup walaupun
tidak mempunyai pendapatan uang.
4. Proporsi kenaikan pendapatan yang siap dibelanjakan untuk konsumsi adalah konstan.
Proporsi ini disebut kecenderungan konsumsi marginal (marginal propensity to consume –
MPC).
Jika sudah memahami fungsi konsumsi dari keempat asumsi yang disampaikan oleh Keynes,
maka fungsi konsumsi yang akan mencetuskan fungsi konsumsi dan tabungan dapat ditulis
sebagai berikut.
Fungsi Konsumsi
C = a + b Yd
Keterangannya:
a disebut sebagai konsumsi dasar tertentu yang tidak tergantung pada pendapatan
Contoh soal :
Fungsi tabungan adalah hubungan jumlah tabungan dengan Jika fungsi konsumsi ditunjukkan
oleh persamaan C = 15 + 0,75 Yd, pendapatan yang dapat dibelanjakan adalah Rp 30 milyar.
Penyelesaian:
1. Jika Yd = Rp 30 milyar, maka C = 15 + 0,75 (30).
2. Yd = C + S atau S = Yd – C
S = 0,25 Yd - 15
Jadi, 0 = 0,25 Yd – 15
0,25 Yd = 15
Yd = 60 milyar
B. FUNGSI TABUNGAN
Fungsi tabungan merupakan suatu kurva yang menggambar sifat hubungn antara
tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau
pendapatan disposibel) perekonomian tersebut.
Fungsi Tabungan
Y=C+S
Y = (a + b Yd) + S
S = Y - (a + b Yd)
S = -a + (1 – b) Yd
Keterangannya:
Contoh soal :
Bpk. Mardan memiliki pendapatan awal sebesar Rp1.000.000,00 dengan fungsi konsumsi C =
150.000 + 0,70Y. Pada saat pendapatannya naik menjadi Rp3.500.000,00 maka besarnya
tabungan yang dimiliki Bpk. Mardan adalah..
Penyelesaian:
Y=C+S
S=Y–C
S = 3.500.000 – (2.600.000)
S = 900.000
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan dalam perekonomian terbuka, perdagangan luar negeri ikut dimasukan dalam
perhitungan pendapatan nasional. Indikator adanya perdangangan internasional (ekspor dan
impor) barang dan jasa serta modal dengan negara-negara lain. Disini terdapat kemungkinan dari
produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan pasar-
pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan
penolong serta mesin atau barang jadi dari luar negara. Perekonomian tertutup adalah model
perekonomian yang pada pelakunya, khususnya Produsen dan Konsumen, perekonomian ini
adalah perekonomian yang tidak melibatkan diri dengan perdagangan internasional dan jasa serta
modal dari Negara lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://m.liputan6.com/hot/read/4471294/fungsi-konsumsi-dan-tabungan-simak-contoh-soal-dan-
pembahasannya. 9 Maret 2021
http://blogariefrachman.blogspot.co.id/. 9 Maret 2021
https://www.scribd.com/document/363542231/Makalah-Perekonomian-Terbuka-Dan-Tertutup. 9
Maret 2021
https://www.academia.edu/23106128/Aliran_Pendapatan_dan_Syarat_Keseimbangan_dalam_Pe
rekonomian_Terbuka. 9 Maret 2021
http://mercubuana.ac.id/files/Ekonomika/EKONOMIKA_MODUL%2010_HSN-ok.pdf. 9 Maret
2021
http://ernandablog.blogspot.com/2018/03/ekonomi-makro-sistem-ekonomi-tertutup.html. 9
Maret 2021