pelanggaran federal child-labor laws. Pada tahun 2003, perusahaan pembersih Wal-Mart dipekerjakan
untuk membersihkan toko saat malam hari memiliki ratusan imigran ilegal yang bekerja. Pada tahun
2004, perusahaan dinyatakan bersalah karena tidak membayar upah lembur pada pekerja antara 1994-
1999, dan masih banyak lagi. Masalah diskriminasi yang termasuk besar bagi Wal-Mart: pada tahun
2001, 6 karyawan wanita memperkarakan Wal-Mart atas perlakuan diskriminasi terhadap karyawan
wanitanya. Setelah itu pada tahun 2004, US District Court Judge memerintahkan bahwa 6 karyawan
wanita dapat mewakili seluruh wanita yang bekerja di Wal-Mart, dan 6 karyawan tersebut menuntut
pemberian kompensasi atas diskriminasi wanita. Pada tahun 2010, anggota Nineth Circuit US Court
mengajukan banding di San Fransisco dengan membawa 137 lembar opini mereka. Mereka
menyatakan bahwa karyawan perempuan Wal-Mart US: mendapatkan bayaran lebih rendah
dibandingkan karyawan laki-laki dalam jabatan yang sama, walaupun mempunyai kinerja yang lebih
baik dan lebih senior; serta menerima promosi yang lebih sedikit dan waktu tunggu yang lebih lama
untuk menjadi manajer toko dibanding karyawan laki-laki.
1. Tuntutan yang diajukan dapat mempengaruhi finansial Wal-Mart karena mereka harus membayar
kompensasi pada pihak yang terdiskriminasi. Para pekerja wanita berhak memenangkan tuntutan
mereka, tetapi jumlah yang dituntut oleh pekerja wanita terlalu besar (menuntut seluruh pekerja
wanita mengalami diskriminasi) padahal mungkin tidak semua terkena diskriminasi yang sama dan
penilaiannya juga sulit. Sehingga akan lebih baik jika tuntutan tersebut merepresentasikan pekerja
wanita yang benar-benar terdiskriminasi. Para pekerja wanita pantas menang, karena mendapat
gaji lebih rendah dari pekerja laki-laki padahal bisa saja pekerja wanita bekerja lebih baik dan lebih
keras merupakan bentuk diskriminasi. Tentunya kemenangan tersebut akan lebih baik jika tidak
menghilangkan hak dan keadilan milik banyak pekerja lain (jika skenarionya Wal-Mart membayar
kompensasi hingga menutup cabang dan memecat karyawan). Peristiwa ini dapat menjadi
momentum penggerak untuk menegakkan segala bentuk diskriminasi di perusahaan-perusahaan
lain.
2. Tuntutan keluhan pegawai wanita antara lain: terdapat skema promosi yang berbeda antara
karyawan pria dan wanita, pembayaran upah dan gaji karyawan wanita lebih rendah saat mereka
berada di tingkat yang sama dengan karyawan laki-laki, distribusi pelatihan manajemen karyawan
pria dan wanit yang berbeda. Hal tersebut memenuhi teori 3 elemen dasar diskriminasi dalam
ketenagakerjaan. Terkait tuntutan termasuk class action atau tidak, keenam pegawai wanita
mengajukan tuntutan tentunya karena keluhan yang disampaikan merupakan keputusan
manajemen Wal-Mart, seharusnya banyak pegawai wanita lain yang mengalami hal yang sama.
Walaupun terdapat kondisi yang berbeda, tetap saja secara umum mereka terdiskriminasi karena
keluhan yang telah disebutkan sebelumnya.
3. Rata-rata pekerja wanita dipekerjakan dengan upah perjam, tetapi Drogin membuktikan bahwa
sebenarnya pekerja wanita di Wal-Mart tinggal lebih lama daripada laki-laki dan memiliki lebih
banyak pengalaman. Waktu promosi para pekerja wanita juga lebih lama. Drogin menyimpulkan
dua faktor yang mempengaruhi promosi perempuan dalam manajemen, banyak store manager
yang percaya bahwa karyawan yang menjadi salaried management harus bersedia dipindahkan ke
tempat lain, padahal hanya sebagian kecil. Kedua, perusahaan memiliki peraturan untuk
menyebarkan posisi manajemen yang tersedia, manajer hanya mengkomunikasikan melalui mulut
ke mulut pada calon potensial pilihan mereka.
4. Wal-Mart sebaiknya memperbaiki dengan memberikan hak yang sama pada setiap gender, promosi
dan bayaran didasarkan pada kualifikasi, keterampilan, kemampuan mereka. Daripada tindakan
afirmatif, menurut saya sebaiknya perusahaan minimal memenuhi peraturan yang ada dalam
negaranya.