Anda di halaman 1dari 8

1) Berapa Rp rata-rata pinjaman per bulan?

Bulan Pinjaman (Rp) Jangka Waktu (Bulan) Jumlah (Rp)


Januari Rp - 1 Rp -
Februari - Mei Rp 125,000,000 4 Rp 500,000,000
Juni - Juli Rp 150,000,000 2 Rp 300,000,000
Agustus - Desember Rp 200,000,000 5 Rp 1,000,000,000
Jumlah 12 Rp 1,800,000,000

Rata-rata pinjaman per bulan = Rp 150,000,000

2) Berapa Rp rata-rata deposito per bulan?

Bulan Deposito (Rp) Jangka Waktu (Bulan) Jumlah (Rp)


Januari Rp - 1 Rp -
Februari - Maret Rp 25,000,000 2 Rp 50,000,000
April - Agustus Rp 46,000,000 5 Rp 230,000,000
September - Desember Rp 50,000,000 4 Rp 200,000,000
Jumlah 12 Rp 480,000,000

Rata-rata deposito per bulan = Rp 40,000,000

3) Berapa Rp bunga yang dapat dibebankan sebagai biaya?

Bunga yang dapat dibebankan sebagai biaya = Tingkat bunga pinjaman x (Rata-rata pinjaman per bul
Bunga yang dapat dibebankan sebagai biaya = 20% x (150.000.000 - 40.000.000)
Bunga yang dapat dibebankan sebagai biaya = Rp 22,000,000
ata-rata pinjaman per bulan - Rata-rata deposito per bulan)
1) Berapa Rp Penghasilan Kena Pajak BUT tersebut?

Peredaran Bruto
Biaya Usaha
Penghasilan BUT dari Usaha
Penghasilan Bunga
Penjualan langsung barang sejenis oleh kantor pusat Rp 500,000,000
Biaya Usaha Rp 350,000,000

Dividen dari kantor pusat yang memiliki hubungan efektif


Jumlah Penghasilan
Biaya Administrasi ke kantor pusat
Penghasilan Kena Pajak (PKP)

2) Berapa Rp PPh Terutang BUT tersebut?

25% x Penghasilan Kena Pajak (PKP) = 25% x Rp 455.000.000

Berdasarkan Perpu No. 1 Tahun 2020, maka tarif PPh Badan termasuk BUT, menjadi 22%. Sehingga PPh T

22% x Penghasilan Kena Pajak (PKP) = 22% x Rp 455.000.000


Rp 1,000,000,000
Rp 700,000,000
Rp 300,000,000
Rp 10,000,000

Rp 150,000,000
Rp 5,000,000
Rp 465,000,000
Rp 10,000,000
Rp 455,000,000

Rp 113,750,000

BUT, menjadi 22%. Sehingga PPh Terutang BUT tersebut menjadi:

Rp 100,100,000
1) Berapa Rp angsuran PPh Pasal 25 mulai April 2020 (belum terjadi penerbitan SKPKB)?

Peredaran Bruto
Penghasilan Kena Pajak (PKP)
PPh Tahun 2019 (x25%)
Kredit Pajak:
PPh Pasal 23 Rp 12,500,000
PPh Pasal 25 Rp 19,500,000
Jumlah Kredit Pajak
PPh Akhir Tahun

Jumlah angsuran PPh Pasal 25 mulai April 2020:


PPh Terutang Tahun 2019
Kredit PPh Pasal 23
Dasar untuk Menghitung Angsuran PPh Pasal 25 mulai April 2020

Jumlah angsuran PPh Pasal 25 mulai April 2020 (/12):

2) Berapa Rp angsuran PPh Pasal 25 mulai November 2019 (setelah terjadi penerbitan SKPKB)?

Peredaran Bruto menurut Pemeriksaan


Penghasilan Kena Pajak (PKP)
PPh Tahun 2019 (x25%) berdasarkan Hasil Pemeriksaan Fiskus
Kredit Pajak:
PPh Pasal 23 Rp 12,500,000
PPh Pasal 25 Rp 19,500,000
Jumlah Kredit Pajak:
PPh Akhir Tahun Setelah Pemeriksaan

Jumlah angsuran PPh Pasal 25 mulai November 2020:


PPh Terutang Tahun 2019 menurut Pemeriksaan
Kredit PPh Pasal 23
Dasar untuk Menghitung Angsuran PPh Pasal 25 mulai November 2020

Jumlah angsuran PPh Pasal 25 mulai November 2020 (/12):

3) Apa saran Anda sebagai tax planner PT Bagong menanggapi penerbitan SKPKB tersebut?

Dengan adanya SKPKB, maka jumlah angsuran PPh Pasal 25 menjadi lebih besar.
Pembayaran angsuran PPh Pasal 25 yang bertambah besar ini dapat berakibat pada jumlah kredit paja
Akibatnya, kredit pajak menjadi lebih besar daripada PPh Terutang Tahun 2020, sehingga terjadi Lebih
Ketika WP Badan melapor terjadi Lebih Bayar, maka WP akan diperiksa oleh Fiskus.
Untuk menghindari Lebih Bayar dalam kasus ini, WP dapat mengajukan permohonan untuk menguran
SKPKB)?

Rp 6,000,000,000
Rp 200,000,000
Rp 50,000,000

Rp 32,000,000
Rp 18,000,000

Rp 50,000,000
Rp 12,500,000
Rp 37,500,000

Rp 3,125,000

erbitan SKPKB)?

Rp 6,500,000,000
Rp 250,000,000
Rp 62,500,000

Rp 32,000,000
Rp 30,500,000

Rp 62,500,000
Rp 12,500,000
Rp 50,000,000

Rp 4,166,667

KB tersebut?

r.
pada jumlah kredit pajak di akhir tahun 2020 yang menjadi semakin besar.
, sehingga terjadi Lebih Bayar (LB).
skus.
honan untuk mengurangi jumlah angsuran PPh Pasal 25 di tahun berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai