Anda di halaman 1dari 7

Nama : Epi Sihombing

NIM : 15.01.1255

Tingkat/Jurusan : II-D/Teologi

Mata Kuliah : PAK Anak dan Remaja

Dosen : Dr. Setia Ulina Tarigan

Pendidikan Agama Kristen (PAK) Anak Dan Remaja

I. Pendahuluan

II. Pembahasan
II.1.Pengertian Pendidikan Agama Kristen (PAK)

Istilah Pendidikan Agama Kristen berasal dari bahasa Inggris, Christian


Education yang berarti pendidikan yang berporos pada pribadi Tuhan Yesus dan Alkitab
(Firman Allah) sebagai dasar dan sumber acuannya.1 Pendidikan Agama Kristen adalah
usaha sadar dan terencana untuk meletakkan dasar Yesus Kristus (2 Kor. 3:13) dalam
pertumbuhan iman Kristus dengan cara mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, yaitu melandaskan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.2

II.2.Pengertian Anak Dan Remaja

Anak-anak adalah anugerah dan warisan Allah kepada orangtuanya (Mazmur


127:3). Mereka merupakan generasi penerus dari sebuah Negara. Kualitas sumber daya
manusia di masa mendatang ditentukan pada masa pertumbuhan dan perkembangannya
sejak usia dini.3

Remaja dalam arti adolescence dalam bahasa Inggris, berasal dari kata adolescere
yang artinya tumbuh kearah kematangan. Remaja adalah suatu masa dimana individu
1
Paulus Linik Kristianto, Pinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen, (Yogyakarta: Andi, 2008), 4
2
Harianto GP, PAK Dalam Alkitab dan Dunia Pendidikan Masa Kini, (Yoyakarta: Andi, 2012), 52
3
Elisabeth, PAK Pada Anak Usia Dini, (Bandung: Bina Media Informasi, 2009), 1
mengalami perkembangan psikologis, biologis, dan pola identifikasi dari kanak-kanak
menjadi dewasa, terjadi peralihan dan ketergantungan social-ekonomiyang penuh kepada
keadaan yang relative lebih mandiri.4 Masa remaja merupakan masa transisi atau masa
peralihan yang mengalami perubahan dari masa anak-anak menuju masa dewasa.
Perubahan yang dimaksud dalam hal ini bagaimana si anak mengambil keputusan yang
terbaik dalam kehidupannya. Masa remaja memerlukan penyesuaian diri dengan fisiknya
untuk dapat menerima keadaan dirinya. 5 Istilah yang biasanya dipakai dalam percakapan
psikologi perkembangan tentang remaja adalah “adolescence” yang dimulai kira-kira
pada usia 12 tahun sampai dengan 18 tahun.untuk masa adolescence ini dibagi lagi
menjadi remaja awal (early adolescence: 12-15 tahun) dan remaja madya (middle
adolescence: 16-18 tahun). Oleh karena itu dalam pada umumnya usia 12-15 tahun itu
berada pada sekolah menengah pertama.6

II.3.Latar Belakang Pendidikan Agama Kristen Pada Anak dan Remaja

Pendidikan Agama Kristen dimulai dari anak-anak. Lima kelompok usia anak-
anak adalah 0-1, 2-3, 4-5, 6-8, 9-11. Sasaran utamanya adalah anak mengenal dan
menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadinya. Dengan demikian Pendidikan Agama
Kristen Anak menjadi begitu penting. Masa anak-anak merupakan periode yang berbeda
dibandingkan kehidupan orang dewasa. Secara emosi, anak-anak belajar
mengendalikannya ketika mereka berhubungan dengan orang lain dalam konteks sosial.7

Remaja (usia 12-17 tahun), dengan karateristiknya yang berjangkauan luas dan
penuh warna, merupakan kekuatan besar bagi gereja dan keluarga. Mereka hidup dalam
periode transisi atau peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Mereka disebut
remaja karena memiliki budaya dan ciri tersendiri.budaya disini didefinisikan sebagai
kebiasaan, kepercayaan, system nilai dan bentuk pikiran dari orang-orang tertentu dalam
waktu periode tertentu. Ketika kita berpikir tentang remaja dalam konteks PAK,
gambaran tentang rambut gondrong dan musik rock penting dihilangkan dari pikiran kita.
Sebab yang paling penting dalam hidup kita bukan sekedar symbol-simbol saja, tetapi

4
Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), 11-12
5
Dame Taruli, Dkk, PAK Kepada Remaja dan Pemuda, (Medan: Partama Mitra), 13
6
Daniel Nuhamara, Pendidikan Agama Kristen Remaja, (Bandung: Jurnal Info Media, 2008), 9
7
Paulus Linik Kristianto, Pinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen, 87
lebih pada hakikatnya. Hakikat terdiri dari kumpulan nilai-nilai yang diletakkan sebagai
akar dari pengertian, pengalaman, pengambilan keputusan dan pilihan hidup.8

II.4.Hakekat Pendidikan Agama Kristen Anak

Berbicara mengenai Pendidikan Agama Kristen (PAK) Anak-anak tidak terlepas


dari pengertian PAK secara umum yaitu merupakan usaha pendidikan atau pun
pengajaran yang didalamnya mencakup unsur-unsur keagamaan menurut iman
kepercayaan manusia itu sendiri. Pendidikan agama itu berlanjut sampai pada kejatuhan
manusia ke dalam dosa, sehingga Allah memilih Abraham sebagai generasi untuk
menyalurkan berkat Allah kepada seluruh umat manusia. Jadi dengan demikian
pendidikan merupakan sifatnya turun-temurun dan terus-menerus yang artinya bahwa
kepada anak-anakpun merupakan suatu keharusan demi kelanjutan generasi penerus.
Pendidikan itu adalah perwujudan dari Amanat Tuhan Yesus yaitu: “Pergilah jadikanlah
semua bangsa menjadi murid-Ku dan babtislah mereka dalam nama Anak, Bapa, dan
Rohkudus” (Mat. 28: 19). Dalam sejarah pelayanan gereja dapat dilihat bahwa anak-anak
juga merupakan golongan yang penting, sebagaimana Yesus Yesus menggambarkan
pelayanan-Nya yang selalu merindukan anak-anak.9

II.5. Fungsi Pelayanan Pendidikan Agama Kristen Bagi Anak-anak

Alkitab mengajarkan bahwa pelayanan PAK bagi anak sangatlah penting. Umat
Allah dalam Perjanjian Lama diperintahkan Tuhan untuk mendidik anak-anak mereka agar
sungguh-sungguh mengenal dan taat kepada Allah. Dalam Ulangan 6:4-6, “Dengarlah hai
orang Israel Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa, Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang
telah kuperintahkan pada hari ini haruslah engkau perhatikan”. Dalam Perjanjian Baru
dikatakan juga bahwa anak-anak juga sangat memerlukan perhatian dan pembinaan dari
orangtua. Yesus menegaskan bahwa Allah Bapa juga mencintai anak-anak seperti yang
dikemukakannya dalam perumpamaan “Domba yang hilang” (Mat. 18:12-14). Begitu juga
kepada Jemaat di Efesu, Rasul Paulus menegaskan agar orangtua mendidik anak-anak
mereka didalam ajaran Tuhan (Ef. 6:4); juga dalam 1 Yoh. 2:12 dikatakan bahwa anak-
8
Paulus Linik Kristianto, Pinsip dan Praktik Pendidikan Agama Kristen, 11
9
Rida Gultom, Dkk, Pendidikan Agama Kristen, (Medan: Partama Mitra Sari, 2011), 7-8
anakpun merupakan penerima kasih dan rahmat Allah; dan dalam 2 Yoh. 1:4 diktakan
bahwa anak-anak harus dibina untuk hidup dalam kebenaran, sebab hal demikianlah yang
berkenan kepada Allah.10

II.6. Tujuan Pelayanan PAK Bagi Anak-anak dan Remaja


Untuk memahami apa sebenarnya tujuan PAK bagi anak dan remaja, yaitu perlu
mendidik anak dan remaja menjadi seorang Kristen yang dewasa. Jadi segala yang kita
kehendaki terhadap mereka merupakan sutu tujuan Pendidikan Agama Kristen bagi Anak
dan remaja yaitu11:
1. Memimpin murid-murid selangkah demi selangkah kepada pengenalan yang sempurna
mengenai peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam Alkitab dan pengajaran yang
diberikannya.
2. Membimbing murid dalam cara menggunakan kebenaran-kebenaran Alkitab untuk
keselamatan seluruh hidupnya.
3. Mendorong murid mempraktekkan asas-asas Alkitab supaya membina suatu peramai
yang Kristen yang kukuh.
4. Meyakinkan murid supaya mengakui bahwa kebenaran-kebanaran dan asas-asas untuk
menunjukkan jalan pemecahan masalah-masalah kesulitan social dan politik didunia
ini.12
5. Mendidik mereka supaya supaya mereka dapat mengenal Allah sebagai pencipta dan
Yesus Kristus sebagai penebus, penolong, dan pemimpin mereka.
6. Supaya mereka mengerti akan kedudukan dan panggilan mereka selaku anggota gereja
Tuhan, dan akan turut bekerja bagi perkembangan gereja di bumi ini.
7. Supaya mereka mengasihi sesamanya karena Allah telah mengasihi mereka sendiri.
8. Supaya mereka insaf akan dosanya dan mau bertobat minta ampun dan pembaruan hidup
pada Tuhan.
9. Supaya mereka mau terus belajar mengenai Firman Allah (Alkitab), suka mengambil
bagia dalam kebaktian jemaat, dan suka melayani Tuhan di segala lapangan hidup.13

10
Rida Gultom, Dkk, Pendidikan Agama Kristen, 9-10
11
E. G. Homrighausen & I. H.Enklaar, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK Giunung Mulia, 1987)
137-138
12
John M.Nainggolan, Pendidikan Berbasis Nilai-nilai Kristiani, (Bandung: Bina Media Informasi), 82-83
13
E. G. Homrighausen & I. H.Enklaar, Pendidikan Agama Kristen,138
II.7. Konteks Pendidikan Agama Kristen Anak-anak
1. Dalam Keluarga

Keluarga adalah lembaga pertama yang ditetapkan Allah di bumi. Allah


mendirikan keluarga agar anak belajar dari orangtua. 14Berbicara mengenai keluarga pada
umumnya selalu dihubungkan dengan pendidikan anak, karena pendidikan utama dan
terutama adalah peranan orangtua dalam mengasuh anak-anak. Dalam kesaksian Alkitab
bahwa mendidik anak-anak di tengah-tengah keluarga tentang Allah serta perbuatannya
adalah merupakan suatu untuk dilaksanakan yaitu untuk mengajarkan kepada anak-
anaknya berulang-ulang dan membicarakannya pada waktu duduk di rumah, atau sedang
dalam perjalanan, apabila sedang berbaring atau bangun. (UL. 6:7). Hal ini merupakan
kewajiban mendidik anak-anak tidak saja secara verbal tetapi juga dengan contoh hidup
kapan saja mereka bersama-sama. Maka dapat dikatakan bahwa tugas pelayana PAK
dalam keluarga merupakan perintah dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan untuk
mendidik dan mengajari mereka yang beriman dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai
Juruselamat dalam hidup sehari-hari.

2. Dalam Gereja

Gereja merupakan persekutuan orang-orang percaya yang dipanggil untuk


bersekutu. Hal ini mempunyai hubungan yang satu dengan yang lain, yang
menggambarkan hubungan antara satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang lain (1
Kor. 12). Dalam hal ini gereja yang memiliki sikap eklusivisme terhadap dunia akan
kehilangan identitasnya sebagai lembaga pendidik yang diatur oleh Tuhan Allah ke
dunia. Gereja tidak berasal dari dunia, tetapi gereja diutus ke tengah-tengah dunia. Oleh
karena itu gereja memiliki hubungan yang erat dengan dunia dan berperan dalam dunia
untuk mentransformasikan nilai-nilai Kristen melalui pengajarannya. Cara gereja
memperkenalkan Tuhan Allah kepada umat manusia, harus tunduk kepada Allah dalam
menyatakan dirinya kepada gereja. Hal ini dapat ditunjukkan oleh gereja dalam tiga
bentuk kegiatan:

1. Melalui ibadah

14
Elisabeth, PAK Pada Anak Usia Dini, 13
2. Melalui pemberitaan/pengajaran
3. Melalui kepatuhan terhadap Firman Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan yang dilakukan oleh gereja bukanlah ditujukan kepada orang dewasa
saja, tetapi mencakup keseluruhan manusia, baik anak-anak, remaja/pemuda, dewasa,
lansia, dan tidak dibedakan pada suku, ras, kulit, dll. Jadi dapat dikatakan bahwa gereja
adalah sebagai wadah dan pelaksana penegakan ajaran dan nilai-nilai agama melalui
pendidikan Agama Kristen dalam panggilannya di tengah-tengah dunia ini.

3. Dalam Sekolah

Pendidikan sekolah justru kebalikan dari pendidikan keluarga. Hal-hal yang tidak
bisa dilakukan dalam keluarga maka akan dilakukan di sekolah misalnya kurikulum yang
sistematis, pendidikan yang disiplin, pengaturan dan wibawa yang benar,sebagai guru,
juga bisa dilakukan di lingkungan sekolah. Pendidikan di sekolah lebih sistematis yang
sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu pendidikan sekolah disebut
pendidikan yang formal.

Daniel Nuhamara (2007:101) menyatakan jenis pendidikan agama di sekolah


negeri dalam dua kategori yaitu:

1. Apa yang dapat dikategorikna sebagai pendidikan dalam iman (tradisi iman tertentu).
Tipe ini menaruh perhatian terhadap pewarisan kepercayaan religious/ yakni
kepercayaan, tradisi dan praktek agamawi kolektif dari satu kelompok (umat) dimana
kelompok itu mengidentifikasikan diri sebagai suatu persekutuan iman.
2. Apa yang bisa kita sebut education inreligion (pendidikan dalam agama/tentang
agama). Disini pendidikan dalam agama memberi kontribusi terhadap pendidikan
umum dari peserta didik. Rasional dan tujuan dari tipe pendidikan agama ini tidak
lahir dari suatu persekutuan iman, tetapi dari pendidik yang memberi perhatian
kepada proses pendidikan yang umum.
Dari pendapat diatas dapat saya simpulkan bahwa sekolah adalah merupakan
relasi antara pendidikan keluarga atau rekan sekerja untuk memberikan pendidikan
terhadap anak-anak yaitu pendidikan iman, moral sesuai dengan pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
2.8. Metode Pendidikan Agama Kristen Bagi Anak dan Remja
1.
2. Cerita Alkitab
3. Ayat Hafalan
4. Mengajar Dengan Nyanyian
5. Mengajar Melalui Ekspresi
6. Mengajar Dengan Alat Peraga

III. Kesimpulan
IV. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai