Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nopri

NIM : F019 013

● Penggolongan tablet Berdasarkan Cara Pemakaian


Berdasarkan cara pemakaiannya, tablet dapat dibagi menjadi:
a. Tablet biasa / tablet telan. Dibuat tanpa penyalut, digunakan per oral dengan cara
ditelan, pecah dilambung.
b. Tablet kunyah (chewable tablet). Bentuknya seperti tablet biasa, cara pemakaiannya
dikunyah dulu dalam mulut kemudian ditelan, umumnya tidak pahit.
c. Tablet isap (lozenges, trochisi, pastiles\) adalah sediaan padat yang mengandung
satu atau lebih bahan obat, umunya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang
membuat tablet melarut atau hancur perlahan-lahan dalam mulut.
d. Tablet larut (effervescent tablet) adalah tablet yang sebelum digunakan dilarutkan
terlebih dahulu dalam air dan akan menghasilkan buih. Tablet ini selain mengandung
zat aktif juga mengandung asam (asam sitrat, asam tartrat) dan Na2CO3.
e. Tablet implant (pelet). Tablet kecil, bulat atau oval putih, steril, dan berisi hormon
steroid, dimasukkan ke bawah kulit dengan cara merobek kulit sedikit, kemudian
tablet dimasukkan, kemudian dijahit kembali.
f. Tablet hipodermik adalah tablet kempa, dibuat dari bahan yang mudah larut atau
larut sempurna dalam air. Tablet ini umumnya digunakan untuk membuat sediaan
injeksi hipodemik segar dengan melarutkan tablet dalam air steril untuk injeksi.
g. Tablet bukal adalah tablet yang diletakkan antara pipi dan gusi.
h. Tablet sublingual adalah tablet yang diletakkan di bawah lidah.
i. Tablet vagina \(ovula\) adalah tablet sisipan yang didesain untuk terdisolusi dan
pelepasan lambat zat aktif dalam rongga vagina.Tablet ini berbentuk telur atau
berbentuk (buah) pir untuk memudahkan penahanan dalam vagina, untuk
melepaskan zat antibakteri, antiseptik, atau zat astringen guna mengobati infeksi
vagina atau mungkin melepaskan steroid untuk absorpsi ssistemik.

● Tablet dan kaplet


1. Tablet (compressi),Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak
dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
2. Kaplet (kapsul tablet), Merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak,
bentuknya oval seperti kapsul.

Perbedaan : Bedanya adalah bentuknya, kaplet memiliki bentuk oval yang mirip
dengan kapsul

● Penyimpanan kapsul
Penyimpanan kapsul ditempat yang lembab akan menyebabkan kapsul menjadi
lunak dan lengket serta sukar dibuka, karena kapsul tersebut menyerap air dari
udara yang lembab. Sebaliknya, bila kapsul disimpan ditempat yang terlalu kering,
maka kapsul akan kehilangan air dan cangkangnya menjadi rapuh dan mudah
pecah.

● Keuntungan dan kerugian sedian kapsul dan tablet


● Keuntungan pemberian bentuk sediaan kapsul:
1. Bentuknya menarik dan praktis.
2. Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat yang berasa dan
berbau tidak enak.
3. Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam lambung sehingga obat cepat
diabsorpsi.
4. Dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pasien.
5. Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan zat tambahan atau
penolong seperti pada pembuatan pil maupun tablet.

● Kerugian pemberian bentuk sediaan kapsul:


1. Tidak dapat untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul tidak dapat
menahan penguapan.
2. Tidak dapat untuk zat-zat yang higroskopis (menyerap lembab).
3. Tidak dapat untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul.
4. Tidak dapat diberikan untuk balita.
5. Tidak dapat dibagi-bagi.

● Keuntungan bentuk sediaan tablet :

1. volume dan bentuk kecil sehingga mudah dibawa, disimpan dan diangkut
2. memiliki variabilitas sediaan yang rendah. keseragaman lebih baik
3. dapat mengandung zat aktif lebih besar dengan bentuk volume yang lebih
kecil
4. tablet dalam bentuk kering sehingga kestabilan zat aktif lebih terjaga
5. dapat dijadikan produk dengan pelepasan yang bisa diatur
6. tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air
7. merupakan sediaan yang mudah diproduksi masal dengan pengemasan yang
mudah dan murah
8. dapat disalut untuk melindungi rasa yang tidak enak dari sediaan.

Kerugian/ kekurangan bentuk sediaan tablet :


1. beberapa pasien tidak dapat menelan tablet
2. formulasi tablet cukup rumit
3. zat aktif yang hidroskopis mudah untuk rusak
4. kebanyakan tablet yang ada dipasaran tidak menutupi rasa pahit/ tidak enak dari
obat.

● Zat tambahan tablet dan kapsul


Eksipien sebagai :
1. Bahan pengisi ( filler )
2. Bahan pengikat ( binder )
3. Bahan penghancur ( disintergrant )
4. Bahan pelincir ( lubrikan )
5. Bahan antilekat (anti-adherent)
6. Bahan pelicin (glidant)
7. Bahan pengisi (laktosa).

● Syarat tablet yang baik


farmakope mensyaratkan tablet bersalut dan tablet mengandung zat aktif 50 mg atau
kurang dan bobot zat aktif lebih kecil dari 50 % bobot sediaan, harus Page 3
memenuhi syarat uji keseragaman kandungan yang pengujiannya dilakukan pada
tiap tablet.

● Syarat kapsul yang baik


Menurut BPOM (2014) dan Farmakope indonesia edisi IV sediaan kapsul harus
memenuhi syarat keseragaman bobot, waktu hancur, uji disolusi, dan memiliki angka
cemaran kapang dan khamir dalam jumlah terbatas serta mengandung logam berat
dalam kadar yang terbatas.

● Granulasi adalah proses pembesaran ukuran serbuk dimana suatu campuran serbuk
yang mempunyai daya kohesi kecil dirubah menjadi ukuran partikel yang lebih besar.
● Ada 3 macam metode pembuatan tablet, yaitu metode granulasi basah,metode
granulasi kering dan cetak langsung.
1. Granulasi basah. Granulasi basah adalah proses perubahan serbuk halus
menjadi granul dengan bantuan.
2. Granulasi kering. Bila zat berkhasiat dapat rusak apabila terkena air atau
tidak tahan pemanasan dibuat.
3. Cetak langsung.

Anda mungkin juga menyukai