Anda di halaman 1dari 20

BAHAN AJAR MATAKULIAH UMUM BAHASA INDONESIA

Disajikan untuk mahasiswa Universitas Persatuan Islam ( UNIPI )

Program Studi : Pendidikan Agama Islam dan Informatika

Oleh

Agus Yusup, M.Pd

MATERI I

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di Indonesia. Pentingnya peranan


bahasa itu antara lain bersumber pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi
“Kami Poetra dan Poetri Indonesia Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia”
dan pada undang-Undang Dasar 1945, BAB XV, Pasal 36 yang menyatakan bahwa “ Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesia.

1. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Saudara, untuk memperoleh bahasa nasionalnya, bangsa Indonesia harus berjuang


dalam waktu yang cukup panjang, dan penuh dengan tantangan. Perjuangan demikian harus
dilakukan karena adanya kesadaran bahwa di samping fungsinya sebagai alat komunikasi
tunggal, bahasa nasional sebagai salah satu ciri kultural, yang ke dalam menunjukkan
kesatuan, dan ke luar menyatakan perbedaan dengan bangsa lain.

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu karena sebelum bangsa Indonesia
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan Negara, mereka menggunakan
bahasa Indonesia sebagai Lingua Franca (bahasa pergaulan). Bagaimanakan proses
perkembangan bahasa Indonesia? Proses perkembangan bahasa Indonesia dapat dilihat dalam
5 periode, yaitu:

(1) Periode Abad 6, yaitu pada zaman kerajaan Sriwijaya. menggunakan bahasa Melayu.
Diketahui dari prasasti-prasasti yang ditemukan dengan menggunakan bahasa Melayu.

(2) Periode Abad 15, yaitu pada zaman kerajaan Malaka, menggunakan bahasa Melayu yang
telah dipengaruhi oleh anasir Islam yang dibawa oleh para pedagang atau saudagar-saudagar
dari Persia, Gujarat dan Pasai. Pada periode ini Lingkungan bahasa Indonesia dimasukkan ke
dalam golongan bahasa Austronesia.

(3) Periode Abad 16, pada kerajaan Johor, menggunakan bahasa Melayu untuk menulis
kesusastraan Melayu. Tahun 1600 VOC mendirikan sekolah dengan bahasa Melayu sebagai
bahasa pengantar.

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 1


(4) Periode Abad 19, merupakan masa pujangga Abdullah bin Abdulkadir Munsi . Ia menulis
hikayat dan syair dalam bahasa Melayu.

(5) Periode Abad 20, merupakan awal perkembangan bahasa Melayu menuju bahasa
Indonesia.

2. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya,
yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan bahasa yang bersangkutan.
Yang dimaksud dengan fungsi bahasa ialah peran bahasa yang bersangkutan di dalam
nasyarakat pemakainya.

Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan atau bahasa
nasional. Kedudukan ini dimiliki oleh bahasa ndonesia sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928 dan dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu,
yang mendasari bahasa Indonesia itu, telah dipakai sebagai Lingua franca selama berabad-
abad sebelumnya di seluruh kawasan Indonesia dan bahwa di dalam masyarakat Indonesia
tidak terjadi 'persaingan bahasa", yaitu persaingan di antara bahasa daerah yang satu dan
bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukan sebagai bahasa persatuan atau bahasa
nasional.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai


(1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai
kelompok etnik yang berbeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan (4) alat
perhubungan antarbudaya serta antardaerah.

Selain berkedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga berkedudukan


sebagai bahasa negara, sesuai dengan ketentuan yang tertera di dalam Undang-Undang Dasar
1945, Bab XV Pasal 36: Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai


(1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan, (3) bahasa
resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional, (4) bahasa resmi untuk pengembangan
kebudayaan nasional, (5) sarana pengembangandan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern, (6) bahasa media massa, (7) pendukung sastra Indonesia, dan (8)
pemerkaya bahasa dan sastra daerah.

Tugas! Ambil potongan berita dari koran, dan analisislah penggunaan bahasanya. Tentukan
mana pemakaian bahasa yang salah dan mana yang benar.

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 2


MATERI II

RAGAM BAHASA

Bahasa Indonesia yang amat luas wilayah pemakaiannya dan bermacam ragam
penuturnya, mau tidak mau turut memunculkan sejumlah ragam bahasa Indonesia. Ragam
bahasa yang beraneka macam itu masih tetap disebut bahasa Indonesia karena ciri dan kaidah
tata bunyi, pembentukan kata, dan tata makna umumnya sama.

Ragam bahasa dapat dikenali menurut (1) Golongan Penutur Bahasa, dan (2) Jenis
Pemakaian Bahasa. Ragam yang ditinjau dari sudut pandangan penutur dapat dirinci menurut
patokan daerah, pendidikan, dan sikap penutur, sedangkan ragam yang ditinjau dari sudut
jenis pemakaian bahasa dapat dirinci menjadi ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok
persoalan, ragam menurut sarananya, dan ragam yang mengalami pencampuran. Untuk lebih
jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut.

RAGAM BAHASA

Golongan Penutur Bahasa Jenis Pemakaian Bahasa

1. Patokan Daerah (Logat/Dialek) 4. Bidang atau Pokok Persoalan

2. Pendidikan (Ragam Baku/nonbaku) 5. Sarananya (Lisan/Tulisan)

3. Sikap Penutur (Langgam/Gaya/Style) 6.Mengalami Pencampuran (Interferensi Bahasa)

Berdasarkan pembagian itu, maka ragam bahasa dapat dirinci sebagai berikut:

1. Ragam Daerah atau disebut juga Logat/Dialek

2. Ragam Baku atau Ragam Formal

3. Ragam Tidak Baku atau Ragam Nonformal

4. Gaya Berbahasa atau disebut juga Langgam/Style

5. Ragam Bidang Tertentu

6. Ragam Bahasa Lisan

7. Ragam Bahasa Tulisan

8. Ragam Interferensi Bahasa (Alih Kode dan Campur Kode)

9. Bahasa Prokem/Bahasa Gaul

10. Ragam Bahasa Ilmiah.

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 3


MATERI III

PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA YANG


DISEMPURNAKAN

Dasar yang paling baik untuk melambangkan bunyi ujaran atau bahasa adalah satu
bunyi ujaran yang membedakan arti dilambangkan dengan satu lambang tertentu. Lambang
yang dipakai untuk mewujudkan bunyi ujaran itu biasa disebut huruf. Dengan huruf-huruf
itulah manusia dapat menuliskan gagasan yang semula hanya disampaikan secara lisan.

Keseluruhan peraturan tentang cara menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran


dalam suatu bahasa termasuk masalah yang dibicarakan dalam ejaan. Yang dimaksud dengan
ejaan adalah cara melafalkan dan menuliskan huruf, kata, tanda baca dan unsur serapan
Bahasa Indonesia menggunakan ejaan fonemik,yaitu hanya satuan bunyi yang berfungsi
dalam bahasa Indonesia yang dilambangkan dengan huruf. Jumlah lambang yang diperlukan
tidak terlalu banyak. Jadi, satu tanda (huruf) satu bunyi. Misalnya kata /makan/ dilafalkan
/makan/, berbeda dengan kata dalam bahasa Inggris, seperti /eat/ dilafalkan /it/. Dalam
kenyataannya masih terdapat kekurangan, misalnya ada fonem (bunyi) yang dilambangkan
dengan dua tanda: /ng/, /ny/, /kh/, /sy/. Sebaliknya ada dua fonem yang dilambangkan dengan
satu tanda, yaitu /e/ pepet dan /e/ taling.

Pedoman Umum Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, berlaku


sejak 1972 sebagai hasil penyempurnaan ejaan yang berlaku sebelumnya, yaitu Ejaan van
Ophuijsen (1901), Ejaan Soewandi (1947) yang disebut juga Ejaan Republik, dan Ejaan
Melindo (Melayu-Indonesia) pada tahun 1959.

Pemakaian Huruf

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal 26 huruf yang terdiri atas 21 konsonan (b, c,
d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z ) 5 vokal (a, i, u, e, dan o ), dan 3 diftong
(ai, au, dan oi ). Ke-26 huruf ini, dapat digunakan di depan, di tengah, dan di akhir sebuah
kata. Dalam bahasa Indonesia juga dikenal pola suku kata. Secara umum, pola suku kata
dalam bahasa Indonesia terdiri atas :

a. V : a-kan, ma-u dll.

b. VK : an-dal, la-in, dll.

c. KV : ra-jut, bi-ru, dll.

d. KVK : ban-tah, lam-bat, dll.

Selain empat pola umum suku kata, bahasa Indonesia juga memiliki beberapa pola suku kata
yang lain, yaitu :

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 4


a. KKV : pra-ja, in-fra, dll.

b. KKVK : prak-tek, skan-dal, dll.

c. VKK : eks-por, dll.

d. KVKK : teks-tur, dll.

e. KKVKK : kom-pleks, dll.

f. KKKV : Stra-te-gi, in-stru-men, dll.

g. KKKVK : struk-tur, in-struk-si, dll.

Bagaimana cara kita melakukan pemisahan suku kata pada kata dasar? berikut ini adalah
caranya, antara lain :

a. Untuk kata dasar yang ditengahnya ada dua buah vokal yang berurutan, maka pemisahan
dilakukan di antara kedua vokal itu.

Contoh : bu-at, sa-at, dll.

b. Untuk kata dasar yang ditengahnya ada konsonan di antara dua vokal, maka pemisahan
dilakukan sebelum konsonan itu.

Contoh : su-kar, tu-tup, dll.

c. Untuk kata dasar yang ditengahnya ada dua konsonan yang berurutan, maka pemisahan
dilakukan di antara kedua konsonan itu.

Contoh : ban-dar, man-tan, dll.

d. Untuk kata dasar yang ditengahnya ada tiga konsonan atau lebih, maka pemisahan
dilakukan di antara konsonan yang pertama (termasuk ng) dengan yang kedua.

Contoh : ul-tra, am-bruk, bang-krut, dll.

Penulisan Huruf

1. Huruf Besar atau Huruf Kapital

- Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata awal kalimat.

- Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

- Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan-ungkapan yang berhubungan
dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya.

- Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan
yang diikuti nama orang.

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 5


- Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang.

- Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama orang.

- Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.

- Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama hari, bulan, tahun, hari ray, dan peristiwa
sejarah.

- Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.

- Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.

- Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama semua kata untuk nama buku, majalah, surat
kabar, dan judul karangan, kecuali partikel seperti : di, ke, dari, untuk dan yang, yang mana
tidak terletak pada posisi awal.

- Huruf besar dipakai dalam singkatan nama, gelar dan sapaan.

- Huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperi
bapak, ibu, adik, saudara, kakak, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.

2. Huruf Miring digunakan untuk :

- Menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.

- Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.

- Menuliskan kata nama-nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan
ejaannya.

Penulisan Kata

1. Kata Dasar

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu satuan.

2. Kata Turunan

- Imbuhan ditulis serangkai denagn kata dasarnya.

- Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran,
maka kata-kata itu ditulis serangkai.

- Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu
ditulis serangkai. (bila diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf besar, di antara kedua

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 6


unsur itu dituliskan tanda hubung; dan untuk kata Maha sebagai unsur gabungan kata ditulis
serangkai kecuali jika diikuti oleh kata yang bukan kata dasar.

- Awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau
mendahuluinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata.688

3. Kata Ulang

4. Gabungan Kata

5. Kata Depan

6. Kata si dan sang

7. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya

8. Partikel

9. Angka dan Lambang Bilangan

Tugas untuk materi PUED.

Di bawah ini adalah beberapa bentuk paragraf yang menyalahi penulisan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, dan penulisan unsur serapan. Perbaikilah bentuk
karangan berikut dengan memperhatikan penulisan EYD dan Unsur Serapan, serta bagilah
dalam beberapa paragraf sesuai ide pokoknya.

bentuk pemerintahan ber dasarkan konstitusi atau aturan main perundangundangan


berarti di batasinya kekuasaan para pemimpin dan lembagalembaga pemerintah dan
pembatasanpembatasan ini ditegakkan melalui prosedure yang sudah mapan sebagai lembaga
politik atau dokrin hukum begitu sebuah pemerintahan terbentuk ia harus mengambil
tindakan yang ber tujuan untuk kemaslahatan seluruh masyarakat serta perlindungan terhadap
hakhak pribadi orangorang pemerintahan yang konstitusional berakar pada gagasan politik
liberal berasal dari eropa barat dan amerika serikat sebagai pembela hakhak indifidu untuk
hidup dan memiliki harta benda dan untuk kemerdekaan memeluk agama dan berbicara untuk
mengamankan hakhak itu para perancang kontituti menegaskan perlunya pemeriksaan
terhadap tiap cabang pemerintahan kesetaraan di mata hukum pengadilanpengadilan yang
adil dan pemisahan gereja dari negara para perwakilan yang bisa dijadikan suri tauladan dari
tradsi ini termasuk penyair john milton pakar hukum edward coke dan william blackstone

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 7


MATERI IV

DIKSI ATAU PILIHAN KATA

Oleh

Agus Yusup, M.Pd

(Bag 1)

Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan “cerita”
mereka. Diksi bukan hanya berarti pilih-memilih kata. Istilah ini bukan saja digunakan untuk
menyatakan gagasan / menceritakan suatu peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya
bahasa, ungkapan-ungkapan.

1. Pengertian Diksi

Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah
cerita. Diksi bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan
gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-
ungkapan dan sebagainya.

Agar dapat menghasilkan cerita yang menarik melalui pilihan kata maka diksi yang
baik harus memenuhi syarat, seperti :

Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.

Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat


nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi pembacanya. Menguasai
berbagai macam kosakata dan mampu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi sebuah
kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti.

Contoh Paragraf :

Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara disana sangat
sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama
kemudian.

Liburan kali ini Aku dan teman-teman berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat
senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin
yang tak henti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah
untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari disana, kami
pulang dengan hati senang.

Kedua paragraf diatas punya makna yang sama. Tapi dalam pemilihan diksi pada contoh
paragrap kedua menjadi enak dibaca, tidak membosankan bagi pembacanya.

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 8


Sedangkan Menurut Enre, diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan selaras dalam
mewakili perasaan yang nyata dalam pola sebuah kalimat.

2. Ciri-Ciri Diksi

Setelah mengetahui syarat diksi, tentu kita juga harus mengetahui ciri-ciri diksi
tersebut, dibawah ini merupakan ciri-ciri diksi, antara lain:

 Tepat dalam pemilihan kata untuk dapat mengungkapkan gagasan atau juga hal-hal
yang diamanatkan.
 Dapat digunakan untuk dapat membedakan secara tepat nuansa makna serta bentuk
yang sesuai dengan gagasan serta juga situasi serta nilai rasa pembaca.
 Menggunakan pembendaharaan kata yang dipunyai masyarakat bahasanya serta dapat
menggerakan dan juga memberdayakan kekayaan itu menjadi jaring kata yang jelas.
3. Syarat Diksi

Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu persyaratan
ketetapan dan kesesuaian. Tepat, artinya kata-kata yang dipilih itu dapat mengungkapkan
dengan tepat apa yang ingin diungkapkan. Di samping itu, ungkapan itu juga harus dipahami
pembaca dengan tepat, artinya tafsiran pembaca sama dengan apa yang dimaksud dengan
penulis. Untuk memenuhi persyaratan ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata, perlu
diperhatikan

a) kaidah kelompok kata/ frase,

b) kaidah makna kata,

Pilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata /frase

Pilihan kata/ diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, seharusnya pilihan
kata/diksi yang tepat,seksama, lazim,dan benar.

1) Tepat

Contohnya : Makna kata lihat dengan kata pandang biasanya bersinonim, tetapi kelompok
kata pandangan mata tidak dapat digantikan dengan lihatan mata.

2) Seksama

Contohnya : Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata-kata yang bersinonim.
Kita biasanya mengatakan hari raya serta hari besar, tetapi kita tidak pernah mengatakan hari
agung, hari akbar ataupun hari tinggi. Begitu pula dengan kata jaksa agung tidak dapat
digantikan dengan jaksa besar ataupun jaksa raya, atau pun jaksa tinggi karena kata tersebut
tidak seksama.

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 9


3) Lazim

Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kata yang tidak lazim dalam
bahasa Indonesia apabila dipergunakan sangatlah akan membingungkan pengertian saja.
Contohnya, Kata makan dan santap bersinonim. Akan tetapi tidak dapat mengatakan Anjing
bersantap sebagai sinonim anjing makan. Kemudian kata santapan rohani tidak dapat pula
digantikan dengan makanan rohani. Kedua kata ini mungkin tepat pengelompokannya, tetapi
tidak seksama serta tidak lazim dari sudut makna dan pemakain-nya.

Pilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata.

Jenis makna

Berdasarkan sifatnya, makna dibedakan atas dua macam:

Makna Denotasi adalah makna kata yang sesuai dengan hasil observasi panca indra dan tidak
menimbulkan penafsiran lain. Makna denotasi disebut juga sebagai makna sebenarnya.

Contoh :

Kepala: organ tubuh yang letaknya paling atas

Besi: logam yang sangat keras

Makna konotasi adalah makna kata yang tidak sesuai dengan hasil observasi pancaindra dan
menimbulkan penafsiran lain. Makna konotasi disebut juga sebagai makna kias atau makna
kontekstual.

Contoh :

Ibu kota : pusat pemerintahan

Ibu jari : jari yang paling besar atau jempol

Jamban : kamar kecil

Perubahan makna

Berdasarkan cakupan maknanya, perubahan makna dibedakan atas:

Meluas, cakupan makna sekarang lebih luas daripada sebelumnya.

Misalnya :

Kata Dulu Sekarang


Berlayar Mengarungi laut dengan Mengarungi laut dengan
memakai kapal layar memakai kapal apa saja
Putera-puteri Dipakai untuk sebutan anak- Sebutan untuk semua anak
anak raja laki-laki dan perempuan

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 10


Menyempit, cakupan makna sekarang lebih sempit daripada makna dahulu

Kata Dulu Sekarang


Sarjana Sebutan untuk semua orang Gelar untuk orang yang
cendekiawan sudah lulus dari perguruan
tinggi
Madrasah Sekolah Sekolah yang mempelajari
ilmu agama Islam

Berdasarkan nilai rasanya, perubahan makna dibedakan atas :

Ameliorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih tinggi. Artinya baru dirasakan
lebih baik dari arti sebelumnya.

Contoh :

Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripada perempuan

Kata istri atau nyonya dirasakan lebih baik daripada kata bini.

Pergeseran makna

Pergeseran makna dibedakan atas dua macam:

Asosiasi

Adalah pergeseran makna yang terjadi karena adanya persamaan sifat.

Contoh:

– Tasya menyikat giginya sampai bersih

– Pencuri itu menyikat habis barang-barang berhatga dirumah itu

Sinestesia

Adalah perubahan makna akibat adanya pertukaran tanggapan antara dua indra yang berbeda.

Contoh:

– Sayur itu rasanya pedas sekali

– Kata-katanya sangat pedas didengar.

Relasi makna

Homonim

Adalah dua buah kata yang mempunyai persamaan tulisan dan pengucapan.

Kata Bisa berarti 1). Dapat, sanggup 2). Racun

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 11


Kata Buku berarti 1). Kitab 2). Antara ruas dengan ruas

Homograf

Adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan tulisan tetapi berlainan
pengucapan dan arti.

Contoh:

– Teras (inti) dengan teras (halaman rumah)

– Sedan (isak) dengan sedan (sejenis mobil)

– Tahu (paham) dengan tahu (sejenis makanan)

Homofon

Adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan pengucapan tetapi berlainan
tulisan dan arti.

Contoh:

– Bang dengan bank

– Masa dengan massa

Sinonim

adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan pengucapanya tetapi mempunyai arti yang
sama.

Contoh:

– Pintar dengan pandai

– Bunga dengan kembang

Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Oleh sebab
itu, di dalam sebuah karang mengarang sebaiknya dipergunakan sinomin kata supaya ada
variasinya dan ada pergantiannya yang membuat lukisan di dalam karangan itu menjadi
hidup. Sinonim dapat terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut ini:

Pengaruh bahasa daerah

Contoh:

Kata harimau yang diberi sinonim dengan macan .

Kata auditorium bersinonim dengan kata pendopo.

Kata rindu bersinonim dengan kata kangen

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 12


Perbedaan dialek regional

Contoh:

Handuk bersinonim tuala , selop bersinonim seliper

Pengaruh bahasa asing

Contoh:

kolosal bersinonim besar , aula bersinonim ruangan , realita bersinonim kenyataan.

Perbedaan dialek sosial

Contoh:

suami bersinonim laki , istri bersinonim bini , mati bersinonim wafat.

Perbedaan ragam bahasa

Contoh:

membuat bersinonim menggubah, assisten bersinonim pembantu, tengah bersinonim madya.

Perbedaan dialek temporal

Contoh:

membuat bersinonim menggubah, assisten bersinonim pembantu, tengah bersinonim madya.

Antonim

Adalah kata-kata yang berlawanan artinya.

Contoh:

– Tua – muda

– Besar – kecil

– Luas – sempit

4. Fungsi Diksi

Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

 Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham
mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
 Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
 Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal “tertulis atau pun
terucap”.

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 13


 Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan
pendengar atau pun pembacanya.

Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis
gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama
dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang ingin disampaikan
penulis dapat dipahami dengan baik.

Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang
ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus
sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan kata–kata itu. Pembentukan kata atau
istilah adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas
dalam bidang tertentu.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai


persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya
dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis.

(Bag 2)

Diksi ialah pilihan kata. Artinya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan
sesuatu. Pilihan kata merupakan satu uNsur yang sangat penting, baik dalam dunia karang-
mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari.

Dalam memilih kata, ada dua persyaratan pokok yang harus diperhatikan, yaitu ketepatan dan
kesesuaian. Persyaratan ketepatan menyangkut makna, aspek logika kata¬kata; kata-kata
yang dipilih harus secara tepat mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan agar dapat
ditafsirkan secara tepat pula oleh pendengar atau pembaca. Selanjutnya persyaratan
kesesuaian menyangkut kecocokan antara kata-kata yang dipakai dengan kesempatan/situasi
dan keadaan pembaca. .Jadi, menyangkut aspek sosial kata-kata.

KATA DAN ISTILAH

Kata dibedakan dari istilah. Kata adalah unsur bahasa yang melambangkan suatu objek atau
konsep. Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna
konsep, proses, keadaan, atau sifat vang khas di bidang kehidupan dan cabang ilmu
pengetahuan tertentu. I)alam bahasa Indonesia, telah ditetapkan Pedoman Pembentukan
Istilah yang diterbitkan oleh Pusat Pendidikan dan Pengembangan Bahasa.

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 14


KATA UMUM DAN KATA KHUSUS

Kata umum dan kata khusus dibedakan berdasarkan ruang lingkupnya. Makin luas ruang
lingkup suatu kata, semakin umum sifatnya. Sebaliknya, makin sempit ruang lingkupnya
makin khusus sifatnya.

KATA POPULER DAN KATA KAJIAN

Kata populer adalah kelompok kata yang digunakan pada berbagai kesernpatan dalam
komunikasi sehari-hari di kalangan semua lapisan masyarakat. Sebagian besar kosa kata
dalam semua bahasa berupa kata-kata papuler.

Kata kajian adalah kelompok kata yang digunakan secara terbatas dalam kesempatan tertentu.
Kata-kata ini biasanya digunakan oleh kalangan ilmuwan atau kelompok profesi tertentu
dalam masalah atau perbincangan khusus sesuai bidang keahlian.

Contoh: Penduduk (Kata popular) – Populasi (Kata Kajian)

Latihan Untuk Materi Diksi

Tuliskan A jika kata-kata yang dicetak miring berikut mengandung makna yang abstrak,
umum/luas dan tidak jelas, atau K, jika mengandung makna konkret, khusus dan jelas.

1. Keadaan ekonomi mereka menyedihkan.

2. Ada sesuatu yang kurang beres.

3. Persediaan bahan bakar di tangki ternyata sudah habis.

4. Sebagian besar penduduk desa itu hidup dari hasil bumi.

5. Mereka telah kehilangan segala-galanya.

6. Akibat hujan lebat semalam, jalan di kampung kami licin dan becek.

7. Pemerintah berusaha meningkatkan taraf hidup rakyat.

8. Di desa-desa didirikan puskesmas, sekolah-sekolah, dan bermacam-macam koperasi.

9. Melalui koperasi, para petani dapat menjual padinya dengan harga yang layak.

10. Lingkungan hidup yang sehat merupakan modal dalam usaha meningkatkan taraf hidup
masyarakat.

Jelaskan mengapa Anda memilih jawaban itu !

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 15


DAFTAR PUSTAKA

Moeliono, Anton, 1991. Santun bahasa, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sugono, Dendy, 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa,Jakarta.

Amran, Tasai. 2010 Cermat Berbahasa Indonesia. (Jakarta :CV Akademika Pressindo.

Adi, Tri. 2007 Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik, CV Andi Offset, Yogyakarta.

Rahaedi, Kunjana. 2003. Bahasa Indonesia perguruan tinggi. Erlangga. Jakarta

Demikianlah pembahasan mengenai “Diksi ( Pilihan Kata ) Pengertian & ( Fungsi – Macam –
Contoh ) semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan
saudara semua sebagai mahasiswa yang sedang mencari ilmu.

Terima kasih atas perhatian saudara semua

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 16


MATERI V

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau
perasaan pembicara atau penulis, dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya
dalam pkiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
Artinya, kalimat yang efektif adalah kalimat yang jelas disampaikan oleh penulis sehingga
dapat dipahami dengan jelas pula oleh pembaca.

Kalimat efektif dapat Anda wujudkan dengan memperhatikan persyaratan yang


berlaku, antara lain (1) persyaratan kebenaran struktur, dan (2) kecocokkan konteks.

Kebenaran struktur harus diperhatikan dalam penulisan kalimat efektif karena kalimat efektif
terikat pada kaidah struktur. Oleh karena itu, dituntut memiliki struktur yang benar. Struktur
itu dapat dilihat pada hubungan antarunsur kalimat. Kalimat yang berstruktur benar adalah
kalimat yang unsure-unsurnya memiliki hubungan yang jelas.Kesalahan struktur dapat
berdampak pada kebenaran isi kalimat.

Kecocokkan adalah persyaratan yang mengatur ketepatan kalimat dalam konteks

Kiat Penyusunan Kalimat Efektif

(1) Pengulangan

Kiat pengulangan dalam kalimat efektif, digunakan untuk memperlihatkan bagian penting
dalam kalimat (dapat menggunakan kata yang sama atau kata yang bersinonim.

Contoh: Untuk menguasai kemahiran menulis diperlukan latihan, latihan, dan sekali lagi
latihan

Badan Riko itu tinggi, kurus, krempeng, dan bahkan teman-temannya mengatakan ceking.

(2) Penyejajaran

Penyejajaran dalam kalimat efektif, digunakan untuk menimbulkan kesan bahwa unsure yang
disejajrkan itu penting.

Prinsip yang harus diperhatikan dalam penyejajaran adalah konsistensi kategori dan struktur.

Contoh: Kegiatan yang dilakukan selama ini di kampung adalah mengurus harta pusaka,
mengerjakan sawah, menjenguk sanak family, dan membersihkan kuburan nenek.

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 17


(3) Pengedepanan

Pengedepanan dalam kalimat efektif untuk menunjukkan bahwa hal yang dikedepankan itu
penting.

Contoh: Konidin melenyapkan batuk dengan melegakan tengorokan Anda. Konidin, tablet
batuk dengan formulasi khusus untuk meredakan batuk dengan cepat. Konidin telah terbukti
kemanjurannya.

(4) Pengaturan Variasi Bahasa

Variasi bahasa dapat digunakan dalam dua hal, yaitu variasi struktur (aktif-pasif; panjang-
pendek) dan variasi jenis (berita, Tanya, seru, dll.).

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 18


MATERI VI

PARAGRAF

Paragraf atau alinea (kalimat yang menjorok ke dalam sekitar 7 ketukan spasi).

Kegunaan paragraf, al:

1. untuk menandai pergantian pokok pikiran dari sebelumnya.

2. menambah/memperjelas hal-hal yang telah disampaikan pada paragraf pertama.

Macam-macam paragraf

Berdasarkan tujuan pembuatannya, paragraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Paragraf Pendahuluan

2. Paragraf Penjelasan

3. Paragraf Penutup.

Berdasarkan letak kalimat utama, terdiri atas:

1. Paragraf Deduktif (umum ke khusus)

2. Paragraf Induktif (khusus ke umum)

3. Paragraf Campuran

Syarat-syarat mengembangkan paragraf, al:

1. Kesatuan (keutuhan pikiran yang mengandung satu gagasan dasar).

2. Kepaduan (keserasian hubungan antargagasan /antarkalimat dalam paragraf.

3. Kelengkapan (hubungan antarkalimat yang diwujudkan oleh adanya bentuk-bentuk kalimat


atau bagian kalimat yang cocok dalam paragraf).

Paragraf dapat dikembangkan dengan beberapa pola (pola pengembangan paragraf), yaitu:

1. Dengan fakta

2. Contoh

3. Definisi

4. Ilustrasi

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 19


5. Penjelasan atau Eksplanasi

6. Rincian Spesifik

7. Analogi

8. Sebab-Akibat

9. Akibat-Sebab

10. Kombinasi

Materi Perkuliahan Bahasa Indonesia Page 20

Anda mungkin juga menyukai