1. Pengertian
Pada bagian terdahulu defenisi etika sudah dijelaskan maka pada bagian ini sangat perlu
mempelajari pengertian etiket. Penjelasan pengertian ini dianggap perlu agar dapat memahami
persamaan dan perbedaan dia antara keduanya. Etiket berasal dari bahasa Perancis “etiquette”
yang artinya surat undangan. Dalam bahasa Indonesia, etiket mempunyai pengertian sopan
santun atau merk / lebel tertentu yang ditempelkan pada barang tertentu.
Menurut Kartini Kartono dalam bukunya Pemimpin dan Kepemimpinan mendefenisikan
etiket sebagai unggah-unggah (sopan santun) atau aturan-aturan konvensional mengenai tingkah
laku individual dalammasyarakat beradab. Dalam pengertian ini, etika dan etiket memiliki kaitan
dalam arti sopan santun karena sopan santun adalah bagian dari etika.
Kita semua manusia adalah milik Allah, karena kita ciptaan-Nya. Kita diciptakan dengan
penuh kasih anugerah Allah, dimana kita diciptakan sebagai makhluk istimewa yang segambar
dan serupa dengan Allah (Kej 1:26). Implikasinya adalah hidup kita merupakan citra Allah,
dimana etika moralnya seharusnya menyerupai seperti Allah yang kudus dan penuh kasih. Sebab
manusia diciptakan untuk kemuliaan Allah (Rom 1:36).
Sebagai ciptaan Tuhan dan juga orang yang sudah menikmati penebusan melalui Tuhan
Yesus, semestinya kita harus mengejar dan meraih kebenaran dalam sikap dan perbuatan.
PESAN Alkitab sangat jelas bahwa takut akan Tuhan adalah sumber dari segala pengetahuan
(Amsal 1:7; 10:27; Pengkhotbah 12:13). Maka agama adalah sarana untuk menyadarkan kita
akan hidup takut akan Tuhan.