Anda di halaman 1dari 18

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KEGIATAN : Perencanan Teknis Bidang Pengairan

PAKET/PEKERJAAN: P.AIR 1/Perencanaan Jaringan Irigasi Wilayah I


(Sukau, Lumbok Seminung,Balik Bukit, Batu Brak dan Belalau)

1. LATAR BELAKANG Kabupaten Lampung Barat memiliki tanggung jawab untuk


melaksanakan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar sesuai dengan pasal 12 UU Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah. Salah satu kewenangan wajib yang
harus dilaksanakan oleh Kabupaten Lampung Barat adalah
pekerjaan umum dan penataan ruang.

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Pekerjaan


Umum dan Perumahan Rakyat selalu melakukan upaya penyediaan
sarana dan prasarana umum guna mengakomodasi kebutuhan
masyarakat banyak melalui berbagai kegiatan di bidang
infrastruktur. Kondisi topografi Kabupaten Lampung Barat yang
sebagian besar adalah daerah perbukitan yang memiliki kemiringan
lereng yang cukup curam dan jenis tanah yang berpasir yang
menyebabkan rawan terjadi tanah longsor. Dalam kondisi seperti ini
pembangunan infrastruktur harus diperhitungan angka keamanan
yang lebih besar.
Khusus untuk kewenangan di Bidang Pengairan, Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tanggung jawab yang
cukup berat, dikarenakan harus mengelola potensi sumber daya air
yang ada secara efisien dan tepat guna dan berdaya guna.
Pengelolaan Sumber Daya Air meliputi Konservasi, Penanggulangan
daya rusak air dan pemanfaatan air. Dalam rangka menjaga
keseimbangan dan kelestarian sumber daya air, ketiga kegiatan
tersebut harus berjalan seiring. Bila dihubungkan dengan konsep
pembangunan berkelanjutan (sustainable development) tidak akan
ada yang bisa mengingkari perlunya strategi pengelolaan sumber
daya air yang bersifat holistic, menyeluruh dan terpadu. Terlebih di
dalam penerapan otonomi daerah, perlu dicegah tangkal model-
model pengelolaan yang parsial, incremental, dan terkotak-kotak
dengan wawasan sempit kedaerahan. Oleh karena itu, untuk
mendukung pengelolaan sumber daya air, pemerintah dan
pemerintah daerah menyelenggarakan pengelolaan system
informasi sumberdaya air sesuai dengan kewenangannya.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan Pangan Nasional, pemerintah


Indonesia telah melaksanakan serangkaian usaha secara kontinyu
yang dititik beratkan pada sektor pertanian, yang berupa
pembangunan di bidang pertanian, serta pembangunan dibidang
pengairan, guna menunjang ketahanan pangan Nasional. Salah satu
usaha yang dilakukan adalah rehabilitasi jaringan irigasi.

Dengan dibatalkannya Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang


Sumber Daya Air oleh Mahkamah Konstitusi dan diberlakukan
kembali Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan,
seluruh peraturan turunan Undang Undang tersebut juga tidak
berlaku. Kewenangan pengelolaan sistem irigasi dibagi antara
Pemerintah (Pusat, Propinsi dan Kabupaten) dan masyarakat petani
pemakai air (P3A). Jaringan utama (saluran primer dan sekunder)
dikelola oleh Pemerintah, sedangkan jaringan tersier oleh P3A.
Sistem yang diterapkan dalam pengelolaan jaringan irigasi harus
berbasis pada peran serta masyarakat.
Gambaran topografi wilayah Kabupaten Lampung Barat seperti
yang telah diuraikan diatas memberikan pesan bahwa daya rusak
air akan semakin besar seiring dengan pertambahan penduduk dan
berkurangnya lahan terbuka hijau atau hutan. Tantangan tersebut
harus diantisipasi dengan penerapan penanganan daya rusak air
secara berkelanjutan. Mengingat keterbatasan finansial pemerintah
Kabupaten makan pengelolaan daya rusak air tidak dapat dilakukan
secara menyeluruh hanya dapat dilakukan secara parsial pada
daerah-daerah yang sangat kritis terutama yang mengacam
permukiman penduduk.

2. MAKSUD DAN a. Maksud


TUJUAN
Kerangka Acuan Kerja ini dimaksudkan agar konsultan
Perencana dalam mengerjakan tugasnya berpedoman pada
prosedur dan persyaratan melalui tahapan yang ditetapkan
dalan standar perencanaan yang berlaku.
b. Tujuan
Tujuan pengadaan jasa konsultansi dan tujuan dari pekerjaan ini
adalah untuk memperoleh design teknis sebagai dasar
pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang meliputi penampang
melintang/memanjang, detail bangunan irigasi dan saluran, dan
spesikasi teknis serta Rencana Anggaran Biaya/Engineer
Estimate.

3. TARGET/SASARAN Target/ sasaran yang ingin dicapai terkait dengan pengadaan jasa
konsultansi ini adalah:
1. Tersedianya dokumen untuk pelaksanaan pekerjaan pada
kegiatan Perencanan Teknis Bidang Pengairan.
2. Tercapainya penyelesaian Rehabilitasi Jaringan irigasi yang akan
dilaksanakan pekerjaan.
3. Tersedianya hasil perencanaan konstruksi yang ekonomis tanpa
mengabaikan kekuatan dan umur rencana konstruksi.

4. NAMA Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan


ORGANISASI
pengadaan jasa konsultansi ini adalah :
PENGADAAN
BARANG/JASA Lembaga : Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat
Satker/OPD : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PPK : Bidang Pengairan
Alamat : Jl. Teratai No. 05 Telp (0728) 21401
Kegiatan : Perencanan Teknis Bidang Pengairan
Paket/Pekerjaan: P.AIR 1/Perencanaan Jaringan Irigasi Wilayah I
(Sukau, Lumbok Seminung,Balik Bukit, Batu Brak
dan Belalau)
Th. Anggaran : 2020
5. SUMBER DANA a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan jasa
DAN PERKIRAAN
konsultansi adalah APBD Kabupaten Lampung Barat Tahun
BIAYA
Anggaran 2020.
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan sebesar
Rp. 185.019.450 (seratus delapan puluh lima juta
sembilan belas ribu empat ratus lima puluh rupiah).

6. RUANG LINGKUP a. Ruang lingkup pekerjaan Perencanaan Teknis yang meliputi :


PENGADAAN/
1. Kegiatan survey dan pengukuran
LOKASI DAN DATA
- Peninjauan lokasi
DAN FASILITAS
PENUNJANG - Pengukuran dan Identifikasi kerusakan struktur
- Perhitungan dan penggambaran
2. Perencanaan Teknis
- Perhitungan
- Pembuatan layout
- Penetapan dimensi bangunan
- Penggambaran detail
- Engineer Estimate (EE) yang meliputi : penetapan harga
satuan dan upah, analisa harga satuan, perhitungan
kuantitas dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
3. Pelaporan
- Penyusunan Laporan pendahuluan
- Penyusunan Laporan Akhir yang mencakup seluruh
proses dan hasil pekerjaan.
- Penyusunan spesifikasi teknis
b. Lokasi pekerjaan perencanaan ini adalah :
Kecamatan Sukau, Lumbok Seminung, Balik Bukit, Batu Brak dan
Belalau
c. Data dan fasilitas
Data yang dapat disediakan pengguna jasa adalah Peta, Data
daftar jaringan irigasi dan data-data hasil perencanaan terdahulu
(bila ada). Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat
petugas yang bertindak sebagai pengawas atau
pendamping/counterpart. Sedangkan akomodasi, ruangan
kantor dan perlengkapannya serta fasilitas lainnya agar
disiapkan oleh penyedia jasa.
7. PENDEKATAN DAN 1. Persiapan Pelaksanaan Desain
METODELOGI
a. Mengumpulkan data dasar daerah irigasi yang akan
direncanakan
b. Mempersiapkan peta-peta dasar seperti peta kabupaten,peta
daerah irigasi dan skema jaringan irigasi untuk daerah irigasi
yang direncanakan (sesuai kebutuhan).
c. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait
termasuk juga mengumpulkan informasi harga satuan
upah/bahan untuk disekitar lokasi pekerjaan.
d. Mengumpulkan dan mempelajari laporan–laporan yang
berkaitan dengan wilayah yang dipengaruhi tangkapan air
daerah irigasi yang akan direncanakan.
e. Hal-hal yang lain diuraikan dalam Data Perencanaan.
2. Kegiatan Survey
a. Studi literatur
Pada tahapan ini Tim harus mengumpulkan data pendukung
perencanaan baik data sekunder maupun data laporan
Studi/PerencanaanTeknis sebelumnya (bila ada).

b. Koordinasi dengan instansi terkait


Tim melaksanakan koordinasi dan konfirmasi dengan
instansi/ unsur-unsur terkait di daerah sehubungan dengan
dilaksanakannya survey pendahuluan.

c. Diskusi perencanaan di lapangan


Tim bersama-sama melaksanakan survey dan
mendiskusikannya dan membuat usul perencanaan di
lapangan bagian demi bagian sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing serta membuat sketsa dilengkapi
catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda di lapangan
berupa patok serta dilengkapi foto-foto penting dan
identitasnya masing-masing yang akan difinalkan di kantor
sebagai bahan penyusunan laporan setelah kembali.

d. Survey pendahuluan upah, harga satuan dan peralatan


Tim melaksanakan pengumpulan data upah, harga satuan,
dan data peralatan yang akan digunakan.

e. Pengamatan Hidrologi

Selain data-data hidrologi yang dikumpulkan dari instasi


terkait sebagai bahan analisis hidrologi, juga dilakukan
pengamatan langsung dilokasi pada Daerah Irigasi yang akan
direncanakan. Mengamati muka air banjir dan banjir
maksimum yang terjadi serta melakukan pengumpulan
informasi dari aparat atau masyarakat yang berada disekitar
bangunan utama.

f. Visual soil investigation

Menentukan perkiraan jenis konstruksi yang paling baik


untuk lokasi tersebut sehubungan dengan material dan
kondisi tanah dan konstruksi penahan tanah untuk daerah
longsor/rawan longsor. Mencatat material yang tersedia
disekitar lokasi pekerjaan dan mencatat harga-harga satuan
yang ada pada daerah tersebut

g. Survey Pendahuluan Geologi dan Geoteknik

Tujuan penyelidikan geologi dan geoteknik dalam pekerjaan


ini adalah untuk melakukan pemetaan penyebaran
tanah/batuan dasar termasuk kisaran tebal tanah pelapukan,
memberikan informasi mengenai stabilitas tanah,
menentukan jenis dan karakteristik tanah untuk keperluan
bahan struktur, serta mengidentifikasi lokasi sumber bahan
termasuk perkiraan kuantitasnya, sangat disarankan untuk
menggunakn Geoguide bilamana terdapat suatu kondisi
tanah dasar yang lunak (Soft Soil.)

Kegiatan yang dapat dilakukan pada survey geologi dan


geoteknik yang sifatnya sederhana adalah:
- Mengamati secara visual kondisi lapangan yang
berkaitan dengan karakteristik dan sifat tanah dan
batuan
- Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry)
sepanjang lokasi pekerjaan
- Melakukan pengamatan dan pemotretan pada lokasi-
lokasi khusus (rawan longsor, gambut, dll)
h. Identifikasi dan Inventarisir Kerusakan Infrastruktur

Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :

- Seluruh bangunan utama (Bendung), jenis bahan


konstruksi bendung, tingkat kelihangan air akibat
kebocoran bendung, dan memperkirakan penyebab
kerusakan yang terjadi.
- Mengamati seluruh bangunan (bangunan bagi, terjun,
sadap dll) tingkat kerusakan dan perkiraan penyebat
kerusakannya.
- Melakukan identifikasi dan tingkat kerusakan pada
saluran serta posisi saluran yang berada pada daerah-
daerah yang rawan longsor.
- Seluruh kegiatan tersebut dilakukan pengambilan foto
atau vidionya sebagai bahan diskusi atau expose.
i. Pengukuran

Pengukuran dilakukan pada bendung, bangunan-bangunan


dan saluran yang meliputi :

- Bangunan utama bendung seluruh dimensi bangunan


bendung diukur, dilakukan juga pengukuran pada bagian
konstruksi yang rusak dan konstruksi perkuatan
tambahan yang diperlukan.
- Bangunan-bangunan, seluruh bangunan dilakukan
pengukuran dimensi dan elevasinya serta perkuatan
konstruksi yang dibutuhkan.
- Saluran baik saluran yang sudah diberi pasangan maupun
saluran tanah.
- Pengukuran juga dilakukan pada bagian-bagian yang
tanahnya labil atau yang sudah mengalami longsor
maupun yang berpotensiterjadi longsor.
- Penentuan titik koordinat bendung dan bangunan serta
seluruh hasil pengukuran dilengkapi dengan catatan dan
dokumentasi serta gambar-gambar sket.

3. Perencanaan Teknis
a. Perhitungan
Berdasarkan data yang diperoleh pada saat persiapan dan
kegiatan survey seluruhnya dijadi bahan perhitungan yang
meliputi analisis hidrologi dan hidrometri, analisa geologi
dan perhitungan dimensi konstruksi.
b. Penggambaran.
1. Rancangan (Draft) Perencanaan Teknis
Tim harus membuat rancangan (draft) perencanaan
teknis dari setiap detail perencanaan dan
mengajukannya pada saat expose hasil perencanaan
untuk didiskusikan dan disetujui.

Detail rancangan perencanaan teknis yang perlu


dibuatkan konsep perencanaannya antara lain :

- Denah Bendung/bangunan/saluran;
- Potongan memanjang yang mencakup profil tanah
asli, tanah timbunan/galian, jarak/panjang dan
elevasi dasar, muka air dan jagaan;
- Potongan melintang yang mencakup profil tanah
asli, tanah timbunan/galian, jarak/panjang dan
elevasi dasar, muka air dan jagaan;
- Detail-detail.
2. Gambar Rencana Akhir (Final Design)

Pembuatan gambar rencana lengkap dilakukan setelah


rancangan perencanaan disetujui oleh pengguna jasa
dengan memperhatikan koreksi dan saran yang
diberikan.

Gambar rencana akhir terdiri dari gambar-gambar


rancangan yang telah diperbaiki dan dilengkapi dengan:

1) Sampul luar (cover) dan sampul dalam.


2) Umum.

- Daftar Gambar
- Peta Lokasi Pekerjaan
- Singkatan dan Legenda

3) Peta Daerah Irigasi


4) Skema Jaringan Irigasi
5) Gambar Bendung

- Denah Bendung;
- Potongan memanjang;
- Potongan melintang;
- Detail-detail;

6) Gambar Bangunan-bangunan :

- Denah bangunan;
- Potongan memanjang;
- Potongan melintang;
- Detail bangunan;
7) Gambar Saluran

- Denah Saluran;
- Profil potongan memanjang
- Profil potongan melintang;
- Detail-detail saluran;
c. Perhitungan Kuantitas dan Engineer’s Estimate (EE)
1. Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara
keseluruhan. Tabel perhitungan harus mencakup lokasi
penempatan item pekerjaan. Seluruh komponen
konstruksi harus dihitung dengan cermat sesuai dengan
analisa harga satuan pekerjaan.
2. Tim harus mengumpulkan harga satuan dasar upah,
bahan, dan peralatan yang akan digunakan di lokasi
pekerjaan atau telah ditetapkan oleh pengguna jasa.
3. Tim harus menyiapkan laporan analisa harga satuan
pekerjaan untuk semua mata pembayaran sesuai
dengan analisa yang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku untuk pekerjaan-pekerjaan sumber daya air.
Tim juga harus menyusun analisa untuk pekerjaan-
pekerjaan khusus berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang berlaku.
4. Tim perencana harus menghitung seluruh biaya yang
diperlukan untuk pelaksana pekerjaan konstruksi
termasuk biaya umum dan persiapan yang dituangkan
didalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang menjadi
satu kesatuan dalam Engineer’s Estimate (EE).
d. Penyusunan Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis harus memuat seluruh item pekerjaan
sesuai dengan standar bangunan air.
4. Penyusunan Pelaporan
1. Penyusunan Laporan Pendahuluan
Seluruh hasil persiapan survey dan survey pendahuluan
akan dituangkan kedalam laporan pendahuluan serta
mencakup rencana kerja selanjutnya.
2. Penyusunan Laporan Akhir
Seluruh proses perencanaan dituangkan didalam laporan
akhir termasuk methode dan formula-formula yang
digunakan didalam analisis dan perhitungan serta seluruh
data-data perhitungan yang dipakai didalam disain serta
dilengkapi dengan foto dokumentasi.

8. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 120 (Seratus
PELAKSANAAN
Dua Puluh) hari kalender, atau 4 (Empat) bulan

9. TENAGA AHLI, A. Professional Staf/Tenaga Ahli


ASSISTEN AHLI
1. Ketua Tim (Tim Leader)
DAN TENAGA
PENDUKUNG Seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan pengalaman kerja
minimal 2 (dua) tahun dibidang sumber daya air dan memiliki
sertifikat keahlian.
Ketua Tim hendaknya mempunyai kemampuan memimpin
dan dapat bekerja sama dengan pihak lain, serta harus dapat
mengantisipasi dan memecahkan masalah yang terjadi, baik
teknis maupun non teknis.
B. Sub Professional Staff/Assisten Tenaga Ahli

1. Assisten Ahli Sumber Daya Air


Seorang Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 1
(satu) tahun dibidang perencanaan sumber daya air.

2. Assisten Ahli Quantity/Cost Estimate Engineer


Seorang Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 1
(satu) tahun dibidang perhitungan volume bangunan dan
analisa harga satuan pekerjaan.

C. Supporting Staff/ Tenaga Pendukung


1. Juru Gambar/Cad Operator
Juru Gambar/Cad Operator adalah tamatan SMK/SMA yang
memiliki kemampuan untuk melakukan penggambaran
dengan menggunakan perangkat komputer dengan
pengalaman minimal 1 (satu) tahun dibidang penggambaran
pada pekerjaan pengairan.

2. Juru Ukur/Surveyor
Tenaga surveyor adalah tamatan SMK yang memiliki
kemampuan untuk melakukan pengukuran dengan
pengalaman minimal 1 (satu) tahun dibidang pengukuran dan
pemetaan.
3. Operator Komputer
Operator komputer adalah tenaga pendukung yang memiliki
kemapuan mengoperasikan komputer dan administrasi
kantor, yang membantu masalah administrasi dan
pengetikan.
10. KELUARAN Keluran atau output yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini
adalah Dokumen Teknis Perencanaan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan pada
tahun yang sama.
11. LAPORAN Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen adalah :

a. Laporan Pendahuluan.
Konsultan selambat-lambatnya pada minggu Ke 3 (Tiga)
setelah kontrak di tandatangai, menyerahkan laporan
pendahuluan sejumlah 3 (Tiga) rangkap yang berisi :
i) Pemahaman Konsultan terhadap pelaksanaan perencanaan
yang harus dilakukan;
ii) Tinjauan data usulan pekerjaan yang sekarang dan potensi
yang ada pada daerah perencanaan.
iii) Pendekatan dan metodologi pelaksanaan dan alat analisa
yang akan digunakan;
iv) Organisasi pelaksanaan dan tenaga pelaksana yang akan
ditempatkan dalam pekerjaan perencanaan ini;
v) Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
perencanaan serta pengumpulan data yang harus
dilakukan.
Laporan Pendahuluan tersebut selanjutnya di asistensikan dan
didiskusikan kepada Pemberi Pekerjaan untuk memperoleh
masukan, tanggapan serta persetujuan untuk dilaksanakan.

b. Laporan Bulanan
Selambat-lambatnya 5 (hari) hari setelah setiap akhir
bulan berdasarkan penanda tanganan kontrak,
menyerahkan 3 (Tiga) rangkap laporan yang berisi :
a. Progress pelaksanaan kegiatan perencanaan yang
dikerjakan;
b. Masalah-masalah yang dihadapi dalam proses
perencanaan;
c. Solusi yang diambil untuk menyelesaikan
permasalahan yang timbul;
d. Foto dokumentasi

c. Laporan Akhir :

Sebelum Laporan akhir dibuat, Konsultan harus menyampaikan


dan mendiskusikan konsep Laporan Akhir kepada Pejabat
Pembuat Komitmen, untuk diberikan masukan dan saran dalam
rangka Presentasi Draft Laporan Akhir yang akan dilaksanakan
dihadapan Pejabat Pembuat Komitmen dan tenaga teknis
terkait untuk perbaikan Laporan Akhir. Laporan akhir harus
diserahkan sebanyak 3 (Tiga) rangkap Laporan Akhir yang
berisi :
i) Hasil perbaikan yang diminta dari Konsep Laporan Akhir;
ii) Rangkuman Eksekutif singkat, berisi temuan dan
kesimpulan-kesimpulan pelaksanaan pekerjaan
perencanaan.

Jadwal
Jadwal berikut harus diperhatikan dalam melaksanakan
pekerjaan ini :
i) Tanggal efektif kontrak minggu 0
ii) Laporan Pendahuluan minggu ke – 1 bulan ke 1
iii) Konsep (Draft) Laporan Akhir minggu ke – 3 bulan ke 4
iv) Tanggapan dan persetujuan minggu ke – 3 bulan ke 4
v) Laporan Akhir minggu ke – 4 bulan ke 4
Isi Laporan Akhir
Laporan Akhir harus mencakup setidaknya topik-topik berikut:
1) Metodologi Perencanaan
2) Data Kondisi Eksisting masing-masing infrastruktur jaringan
irigasi yang akan direhabilitasi.
3) Analisis Data Lapangan masing-masing jaringan irigasi.
4) Rekomendasi Teknis konstruksi bangunan utama dan
bangunan pelengkapnya masing-masing jaringan irigasi.
5) Hal-hal khusus yang perlu menjadi perhatian.

Penjelasan Tambahan Pelaporan


Konsultan harus menyediakan rekaman photo dari kondisi yang
ada pada tempat-tempat khusus pada bangunan irigasi. Ini
harus mencakup semua struktur kunci dan lokasi problem.
Setiap tahapan dari pelaporan tersebut harus didiskusikan
kepada Pemberi Tugas dan khusus untuk Draft Laporan Akhir
akan dipresentasikan juga kepada forum yang lebih luas.

d. Laporan Teknis
1. Laporanperencanaan
Laporan perencanaan ini dipisahkan berdasarkan paket
pekerjaan masing-masing laporan berisi:
- Daftar isi.
- Peta lokasi proyek.
- Daftar bangunan
- Uraian yang berisi data perencanaan beserta perhitungan
struktur bangunan konstruksi dan lain-lain.
- Gambar rencana yang dicetak di kertas A3 dan soft copy
dokumen gambar teknis, photo dokumentasi dan laporan-
laporan.

2. Laporan perkiraan kuantitas dan biaya

Laporan ini berisi perkiraan kuantitas dan biaya yang dihitung


untuk tiap item pekerjaan yang kemudian digabungkan
sebagai kesimpulan perkiraan biaya. Laporan perkiraan
kuantitas dan biaya ini dipisahkan sesuai dengan pekerjaan
yang dilaksanakan dengan isi sebagai berikut:
- Daftar isi.
- Perhitungan perkiraan kuantitas.
- Analisa dan perkiraan biaya.

Anda mungkin juga menyukai