Anda di halaman 1dari 3

LK 2: Lembar Kerja Refleksi Modul Bidang Studi/Jurnal Harian

Judul Modul Matematika


Judul Kegiatan Belajar (KB)1. Bilangan
2. Geometri & Pengukuran
3. Statistika & Peluang
4. Kapita Selekta Matematika
No Uraian Respon/Jawaban
1 Uraikan hasil diskusi Membahas materi-materi inti pada modul
bersama teman dan dosen dengan pengembanganya. Dikembangkan
mengenai pemecahan kembali dengan mengaitkan tahap
masalah dalam memahami perkembangan anak oleh para ahli. Dalam
materi yang mengalami diskusi hari ini banyak paham Piaget dan
kesulitan Bruner.

Menurut Piaget tahap perkembangan anak SD


adalah operasional konkrit yang mana
membutuhkan hal-hal konkrit dalam
menyampaikan pembelajaran agar peserta
didiklebih memahami dan merasakan
pembelajaran bermakna.

Anak memang tidak harus pandai dalam semua


bidang karena sudah tidak relevan dengan
perkembangan jaman saat ini.
Jika guru mampu memfasilitasi kecerdasan
dominant peserta didik, dapat memberikan
lingkungan dan stimulus yang sesuai dalam
mengembangkan kecerdasan dominantnya,
tidak saja murid mampu berhasil dalam
pembelajaranya, namun juga mengantarkan
peserta didiknya menjadi orang yang sukses.

Jika kecerdasan dominant peserta didik tidak


dominant di sautu bidang, hal tersebut dapat di
atasi dengan pemberian strategi pembelajaran
yang baik. Memang mungkin tidak akan
memperoleh hasil yang sama signifikan jika
mendorong pada bidang peserta didik yang
dominant, setidaknya dapat mengikuti dengan
baik dan tidak perlu dipaksakan untuk hasil
yang sama.

Guru perlu mengulang pengetahuan prasyarat


untuk di review terlebih dahulu bias melalui
Tanya jawab sebelum melakukan pembelajaran.

Untuk pembelajaran bangun SD guru bias


mengandalkan metode pembelajaran project
based learning (misalnya membuat jarring-jaring
kubus)
2 Uraikan hasil diskusi Yang mana jaman dahulu dianggap hanya orang
bersama teman dan dosen yang pandai matematikalah yang pintar, namun
mengenai miskonsepsi di para ahli telah memaparkan hasil risetnya
modul ini bahwa manusia mempunya kecenderungan
kecerdasanya masing-masing.

Soal HOTs bukan berarti memaksakan soal sulit


dengan tingkat perkembangan yang tidak sesuai
pada peserta didik. Contohnya yang sering salah
kaprah adalah memberikan soal tingkat SMP
pada anak SD dengan dalih memberikan soal
HOTs.

Soal HOTs juga bukan berarti merumitkan


dengan memberikan narasi atau cerita yang
sangat panjang pada peserta didik. Seringkali
disalapahami dalam pembuatan soal HOTs.

3 Hambatan yang dialami 1. Dalam PPG daring masalah utama masih


pada pembelajaran analisis jaringan walau alhamdulillah bukan
materi pembelajaran terjadi pada saya.
berbasis masalah di modul
2. Aplikasi HOTs yang didiskusikan masih
ini
cenderung mengalami hambatan di
pemerataan kemampuan masing-masing
siswa baik dari segi teknologi maupun
ekonomi.
3. Guru juga masih banyak mempelajari
HOTs yang memang masih lumayan baru
dan banyak guru yang seringkali
miskonsepsi. Contohnya seperti saya.

4 Hal yang akan dilakukan 1. Mungkin selain provider terbaik yang


untuk sukses di digunakan, pemilihan tempat siaran akan
pembelajaran modul mempengaruhi sinyal. Uji coba tempat
berikutnya
yang paling kuat sinyalnya mungkin akan
signifikan membawa perubahan terhadap
kelancaran daring PPG
2. Sebenarnya penggunaan teknologi
kelompok bisa dianjurkan jika kondisi
efektif tidak pandemi seperti sekarang,
untuk itu dalam diskusi masih terus
kolaboratif menyampaikan ide-ide
aplikatif yang memungkinkan dikondisi
pandemi. Misal video pembelajaran.
3. Peserta PPG senantiasa mengulas HOTs
setiap harinya dan memperhatikan
masukan dan ilmu yang disampaiakn
dosen dama perkuliahan terkait HOTs.
Semoga pada akhirnya setelah
pembelajaran dan jam berlatih guru yang
lebih banyak terhadap HOTs akan
membangun sendirinya terhadap
kemampuan para guru.

Anda mungkin juga menyukai