Anda di halaman 1dari 24

TUGAS KELOMPOK DOSEN PENGAMPU

Profesi Dan Etika Keguruan Dr. Sri Murhayati, S.Ag, M.Ag.

HAKIKAT KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU

DISUSUN KELOMPOK (3):

Lulu Syafitri
11911323163

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

TADRIS IPS

TP 2020/2021

1
Kata pengantar

Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena atas  berkat dan rahmat-
Nya kami Dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas “profesi dan etika keguruan ” yang diajarkan
oleh paMakalah ini kami susun dengan sungguh-sungguh. Banyak rintangan yang kami lewati,
baik itu yang datang dari diri kami sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan  pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami dan teman-teman. Amin.

Pekanbaru, Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………...…...i

Daftar isi…………………………………………………………………….…. ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………....……1

A. Latar Belakang………………………………………………………..…1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………….....1

C. Tujuan Masalah ………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………..… ...

1 Pengertian Kualifikasi …………………………………………………..5

2 Standar Kualifikasi Akademik Guru Profesioanal Di Indonesia……….5

3 Pengertian Kompetensi dan Standar Kompetensi Guru………………..6

4 Standar Kompetensi Guru ………………………………………………13

5 Pandangan Islam…………………………………………………………21

BAB III PENUTUP..............................................................................................

Kesimpulan...............................................................................................23

Saran.........................................................................................................23

Daftar pustaka...................................................................................24

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah investasi jangka panjang manusia. Pendidikan merupakansalah satu


komponen terpenting bagi kemajuan hidup manusia di seluruh dunia. Begitu juga di Indonesia,
pendidikan dijadikan sebagai tongggak pembangunan bangsa dan negara. Salah satu komponen
yang terdapat dalam pendidikan adalah guru.Guru dalam komponen pendidikan memiliki
peranan yang besar dan strategis. Karena gurulah yang dijadikan sebagai ujung tonggak dalam
pendidikan. Guru mempunyai tugas yang berat dan mulia dalam mengantarkan anak-anak
bangsake puncak cita-cita. Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik maka seorang guru
selayaknya memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan
tanggung jawabnya. Kompetensi yang dimiliki oleh setiap setiapguru akan menunjukan kualitas
profesionalisme seorang guru.Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun
2007 telahditetapkan standar kompetensi pedagogik guru. Standar kompetensi pedagogik
gurumerupakan kemampuan minimal yang harus dimiliki guru dalam menyelenggarakan
pembelajaran. Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang dijabarkan ke
dalam kompetensi guru. Dengan adanya kualifikasi dan kompetensi tersebut diharapkan seorang
guru menjadi tenaga pendidik dan pengajar yang professional.Dalam makalah ini kami akan
membahas tentang kualifikasi akademik dankompetensi guru khususnya untuk di Indonesia

B. Rumusan masalah
1 Apa pengertian kualifikasi akademik?
2 Bagaimana standar kualifikasi guru profesional di Indonesia?
3 Apa pengertian kompetensi dan standar kompetensi guru?
4 Apa saja yang menjadi standar kompetensi guru?
5 Apa pandangan islam ?
6
C. Tujuan Masalah
1 Mengetahui pengertian kualifikasi akademik ?
2 Mengetahui standar kualifikasi guru professional di Indonesia ?
3 Mengetahui pengertian kompetensi dan standar kompetensi guru ?
4 Mengetahui standar kompetensi guru ?
5 Bagaimana mengetahui pandangan islam ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kualifikasi Akademik

Kualifikasi adalah pendidikan khusus untuk memperoleh suatu keahlian ataukeahlian yang
diperlukan untuk mencapai sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia).Sedangkan akademik
memiliki arti akademis. Jadi kualifikasi akademik adalahkeahlian atau kecakapan khusus dalam
bidang pendidikan baik sebagai pengajar pelajaran, administrasi pendidikan yang diperoleh dari
proses pendidikan.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005Kualifikasi akademikdiartikan sebagai


tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan
ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevansesuai ketentuan perundang-undanangan yang
berlaku ( Pasal 28 ayat 2 ).

B. Standar Kualifikasi Akademik Guru Profesioanal Di Indonesia

1. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal

Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal mencakupkualifikasi


akademik guru pendidikan Anak Usia Dini/Taman Kanak-kanak/Raudatul Atfal
(PAUD/TK/RA), guru sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), guru sekolah menengah
pertama/madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),guru sekolah menengah atas/madrasah aliyah
(SMA/MA), guru sekolah dasar luar biasa/sekolah menengah luar biasa/sekolah menengah atas
luar biasa (SDLB/SMPLB/SMALB), dan guru sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah
kejuruan (SMK/MAK*), sebagai berikut.

a Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA

Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikananak usia dini atau psikologi yang
diperoleh dari program studi yangterakreditasi.1

b Kualifikasi Akademik Guru SD/MI

1
Kunadar, guru professional,jakarta. PT Raja grafindo persada, hlm 72
5
Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI
(D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

c Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs

Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memilikikualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana(S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu,dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

d Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA

Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana(S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu,dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

e Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB

Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV)atau sarjana (S1) program pendidikan
khusus atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh
dari program studi yang terakreditasi.

f Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK*

Guru pada SMK/MAK* atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana(S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu,dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.2

2. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan

Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-
bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat
diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang
yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang
untuk melaksanakannya.

C. Pengertian Kompetensi dan Standar Kompetensi Guru

2
https://indo-dinamis.blogspot.com/2013/04/kualifikasi-akademik-kompetensi-guru.html
6
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (WJS Purwadarminta) kompetensi berarti (kewenangan)
kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.Pengertian dasar kompetensi
(competency) yaknii kemampuan atau kecakapan. Kompetensi di definisikan dalam Surat
Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002.Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas,
penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

Definisi dari kompetensi yaitu “Competence is defined as the ability toadequately perform a
task, duty or role. Competence integrates knowledge, skills, personal values and attitudes.
Competence builds on knowledge and skills and isacquired through work experience and
learning by doing “. Kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan
satu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-
ketrampilan,sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan
dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan (Robert
A. Roe : 2001)

Adapun kompetensi guru adalah “The ability of teacher to responsibility perform has or her
duties oppropriately”. Kompetensi guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam
melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Secara singkat
kompetensi bagi guru dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru merupakan kemampuan dan
kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya. Ada sekurang-kurangya empat
kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, yaitu sebagai berikut:

a Kompetensi Profesional

Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas danfungsinya sebagai guru dengan kemampuan
maksimal. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih
dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya. Yang dimaksud dengan
terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal tetapi juga harus menguasai
berbagai strategi atau teknik di dalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan-
landasan kependidikan seperti yang tercantum dalam kompetensi guru yang profesional.Terdapat
banyak pendapat tentang kompetensi yang seharusnya dikuasai guru sebagai suatu jabatan
profesional. Ada ahli yang menyatakan ada sebelas kompetensi yang harus dikuasai guru, yaitu:

1 Menguasai Bahan Ajar

2 Menguasai landasan-landasan kependidikan

3 Mampu mengelola program belajar mengajar

4 Mampu mengelola kelas

5 mampu menggunakan media/sumber belajar lainnya


7
6 mampu mengelola interaksi belajar mengajar

7 mampu menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran

8 mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan.

9 mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah.

10 memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikanguna


keperluan pengajaran

11 memiliki kepribadian yang tinggi.

Kompetensi profesional seorang guru diantaranya mencakup :

1 menguasai landasan kependidikan

2 menguasai bahan pengajaran

3 mampu menyusun program pengajaran

4 mampu melaksanakan program pengajaran, serta

5 mampu menilai hasil dan proses belajar mengajar.(Uzer Usman : 1995).

b Kompetensi Pedagogik

Kemampuan pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola


pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang
harus dikuasai guru. Kompetensi pedagogic merupakan kompetensi khas yang membedakan
guru dengan profesi lainnya.Kompetensi pedagogik diperoleh melalui upaya belajar secara terus
menerus, dansistematis, baik pada masa pra jabatan maupun selama dalam jabatan, yang
didukung oleh minat, bakat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang
bersangkutan. Aspek yang terdapat dalam kompetensi pedagogic diantaranya adalah sebagai
berikut.

1. Menguasai karakteristik peserta didik

Karakteristik peserta didik ini terkait dengan aspek fisik, moral, spiritual,sosial, kultural,
emosional, dan intelektual. Indikator yang muncul dari penguasaan karakteristik peserta didik
diantaranya:

8
1 Guru dapat mengidentifikasi karakteristik peserta didik di kelasnya
2 Guru dapat mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu,
3 Guru memastikan bahwa setiap peserta didik memiliki kesempatanyang sama untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
4 Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan yang sama pada semua
peserta didik
5 Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik,
6 Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku pesertadidik untuk
mencegah agar peilaku tersebut tidak merugikan pesertadidik lainnya.

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran

Guru mampu menetapkan berbagai model pembelajaran yang mendidik secarakreatif dan
efektif. Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yangsesuai dengan karakteristik pesrta
didik dan mampu memotivasi mereka untuk belajar. Indikator yang muncul dari aspek ini
diantaranya:

1 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguasai materisesuai usia dan
kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang
bervariasi
2 Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan yangdilakukannya, baik yang sesuai
maupun yang berbeda dengan rencanaterkait keberhasilan pembelajaran
3 Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi kemauan belajar peserta didik
4 Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satusama lain, dengan
memperhatikan tujuan pembelajara maupun proses belajar peserta didik.

3. Mengembangkan kurikulum

Dalam mengembangkan kurikulum guru harus mampu menyusun silabussesuai dengan


tujuan dan membuat serta menggunakan RPP sesuai dengantujuan dan lingkungan pembelajaran.
Indikator yang muncul diantaranya

1 Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai silabus untukmembahas materi ajar
tertentu agar peserta didik dapat mencapaikompetensi dasar yang ditetapkan
2 Guru menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih
dan karakteristik peserta didik
3 Guru memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar
dan tujuan pembelajaran.

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang medidik

9
Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yangmendidik secara
lengkap. Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagaimateri pembelajaran dan sumber
belajar sesuai dengan karakteristik pesertadidik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi
informasi komunikasi untukkepentingan pembelajaran. Indikator dari aspek ini diantaranya:

1 Guru menyusun rancanagn pembelajaran yang lengkap, baik untukkegiatan di dalam


kelas, laboratorium, maupun lapangan.
2 Guru Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, dilaboratorium, dan di
lapangan dengan memperhatikan standarkeamanan yang dipersyaratkan.
3 Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain.
4 Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevandengan karakteristik
peserta didik.

5. Mengembangkan potensi peserta didik

Guru dapat menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik danmengidentifikasi


pengembangan potensi peserta didik melalui program pembelajaran yang mendukung untuk
mengaktualisasikan potensi pesertadidik, termasuk kreativitasnya.

6. Melakukan komunikasi dengan peserta didik

Guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik serta
bersikap antusias dan positif. Guru mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan atas
pertanyaan atau komentar peserta didik.

7. Menilai dan mengevaluasi pembelajaran

Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara


berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan hasil belajar serta
menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remidial dan
pengayaan. Guru mampu menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya.

c. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian


yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa,menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia. Kepribadian yang mantapdan stabil memiliki indikator esensial, yakni
bertindak sesuai dengan norma hukum, bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga sebagai
guru, dan memilikikonsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.

10
a) Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial, yakni menampilkankemandirian
dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerjasebagai guru.
b) Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial, yakni menampil kantindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
c) Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial, yakni memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
d) Kepribadian yang berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial,
yakni bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka
menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.

Di dalamnya juga diharapkan tumbuhnya kemandirian guru dalam menjalankan tugas serta
senantiasa terbiasa membangun etos kerja. Sehingga semua sifat ini memberikan pengaruh
positif terhadap kehidupan guru dalam kesehariannya. Seorang guru harus mempunyai
kemampuan yang berkaitan dengan kemantapan dan integritas kepribadian seorang guru.
Sehingga guru dituntut harus mampu membelajarkan siswanya tentang disiplin diri,
belajarmembaca, mencintai buku, menghargai waktu, belajar bagaimana cara belajar, mematuhi
aturan atau tata tertib, dan belajar bagaimana harus berbuat. Semua ituakan berhasil jika guru
juga disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.Kemampuan pribadi meliputi:

a) Kemampuan mengembangan kepribadian.


b) Kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi.
c) Kemampuan melaksanakan bimbingan dan penyuluhan.

Jika kita mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan, kompetensikepribadian guru meliputi:

a. Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil, yang indikatornya bertindaksesuai dengan
norma hukum, norma sosial. Bangga sebagai pendidik, dan memiliki konsistensi dalam
bertindak sesuai dengan norma.
b. Memiliki kepribadian yang dewasa, dengan ciri-ciri menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik yang memiliki etos kerja.
c. Memiliki kepribadian yang arif, yang ditunjukkan dengan tindakan yang bermanfaat bagi
peserta didik, sekolah dan masyarakat serta menunjuk kanketerbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
d. Memiliki kepribadian yang berwibawa, yaitu perilaku yang berpengaruh positif terhadap
peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
e. Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan, dengan menampilkan tindakanyang sesuai
dengan norma religius (iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki
perilaku yang diteladani peserta didik.
11
d. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara
harmonis dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar. Indikasinya,guru mampu berkomunikasi dan bergaul secara
harmonis peserta didik, sesame pendidik, dan dengan tenaga kependidikan, serta dengan orang
tua/wali pesertadidik dan masyarakat sekitar. Adapun tiga komponen yang memungkinkan
seseorang membangun dan menjalani hubungan yang positif dengan teman sebaya, yaitu:

a) Pengetahuan tentang keadaan emosi yang tepat untuk situasi sosialtertentu (pengetahuan
sosial)
b) Kemampuan untuk berempati dengan orang lain (empati), danPercaya pada kekuatan diri
sendiri (locus of control) Adam (1983)

Sedangkan La Fontana dan Cillesen (2002) menuliskan bahwa kompetensisosial dapat dilihat
sebagai perilaku prososial, altruistik, dan dapat bekerja sama.Anak-anak yang sangat disukai dan
yang dinilai berkompetensi sosial oleh orangtua dan guru-guru pada umumnya mampu
mengatasi kemarahan dengan baik,mampu merespon secara langsung, melakukan cara-cara yang
dapat meminimalisasi konflik yang lebih jauh dan mampu mempertahankan hubungannya (Fabes
dan Eisenberg dalam Papalia dkk, 2002). Sementara ituRydell dkk. (1997) menuliskan bahwa
berdasarkan hasil berbagai penelitian sejauhini, kompetensi sosial merupakan fenomena
unidemensional

Hal-hal yang paling disepakati oleh para ahli psikologi sebagai aspek kompetensi sosial anak
adalah perilaku prososial atau prosocial orientation (suka menolong, dermawan, empati) dan
initiative taking versus social withdrawal dalam kontek interaksi sosial atau disebut juga sebagai
social initiative (Watersdkk dalam Rydell, 1997). Aspek prosocial orientation terdiri dari
kedermawanan (generosity),empati (empaty),memahami orang lain (understanding of
others),penanganan konflik (conflict handling ), dan suka menolong (help fulpness). Aspek
Sosial Initiative terdiri dari aktif untuk melakukan inisiatif dalam situasi interaksi sosial dan
Withdrawal behavior dalam situasi tertentu (Rydell dkk,1997).

Berdasarkan uraian diatas, bahwa aspek kompetensi sosial adalah aspek prosocial orientation
(perilaku prososial) yang terdiri dari kedermawanan (generosity), empati (empaty), memahami
orang lain (understanding of others), penanganan konflik (conflict handling), dan suka menolong
(helpfulness) serta aspek sosial (social intiative) yang terdiri dari aktif untuk melakukan inisiatif
dalam situasi sosial dan withdawal behavior (perilaku yang menarik) dalam situasi
tertentu.Dalam memahami kompetensi sosial seorang guru, kita dapat mendapatkan satu ayat
dalam Al-quran yang menyatakan pentingnya seorang guru memiliki kompetensi sosial. Hal
tersebut tertuang dalam Al-quran surat An-Nahl ayat 90 yang artinya:

12
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuatkebajikan, memberi kepada
kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatankeji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agarkamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl:90)3

Pada ayat tersebut, dijelaskan perintah-perintah yang sesuai dengankompetensi sosial guru. Hal
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Berlaku Adil
Ald (berbuat adil ) al-adlu berasal dari kata adil yang mempunyai arti berbuat adil.
Menurut ismail bin umar bin katsir dalam tafsir ibn kastir al adl mempunyai makna
kesetaraan atau keseimbangan. Seperti yang tercantum pada indicator komperensi sosial
yang pertama yaitu : bertindak objek serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin ,aga,a.ras, kondisii fisik .
b) Berbuat kebajukan
Ihsan (berbuat baik) berasal dari kata ihsan yang mempunyai makna berbuat baik. Dalam
konteks ini sangat komperehensif dengan indicator kompetensi sosial ke-2 yaitu :
berkomunikasi secara efektif, empatik , dan santun dengan sesame pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
c) Memberi kaum kerabat
Itaidzi-qurban (memberi kepada kaum kerabat). Imam al husain bin mas’ud al baghowi
memaknai itaidzi-qurban dengan shilatu-rahm (menyambung tali silaturahmi). Memang
menyambung tali silaturahmi ini memang terlalu umum, namun secara garis besar
termasuk bagian dari hubungan harisontal antara hamba dengan hamba yang lain dan
juga termasuk bagian hubungan sosial.
d) Melarang perbuatan keji dan munkar
Yanha ani-fakhsya’ wa-a-munkar (melarang dari perbuatan keji dan munkar ) sudah
sepatutnya seorang guru menjadi sosok panutan bukan hanya bagi para peserta didik
,namun juga masyarakat. 4
D. Standar Kompetensi Guru

1. Kompetensi Guru mata pelajaran Pendidikan Agama pada SD/MI, SMP/MTs,dan


SMA/MA, SMK/MAK*

a Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmuyang


relevan dengan pembelajaran.

b Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yangrelevan


dengan pembelajaran.
3
https://www.quranterjemah.com
4
Ibid,,,hlm 6

13
2. Kompetensi Guru mata pelajaran PKn pada SMP/MTs, SMA/MA,SMK/MAK*

a. Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yangmendukung


mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Memahami substansi Pendidikan Kewarganegaraan yang meliputi pengetahuan


kewarganegaraan (civic knowledge), nilai dan sikapkewarganegaraan (civic
disposition), dan ketrampilan kewarganegaraan(civic skills).

c. Menunjukkan manfaat mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

3. Kompetensi Guru mata pelajaran Seni Budaya pada SD/MI, SMP/MTs, danSMA/MA,
SMK/MAK*

a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan (mencakupmateri


yang bersifat konsepsi, apresiasi, dan kreasi/rekreasi) yangmendukung
pelaksanaan pembelajaran seni budaya (seni rupa, musik, tari,teater) dan
keterampilan.

b. Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yangrelevan


dengan pembelajaran Seni Budaya.

4. Kompetensi Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan pada
SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, SMK/MAK*

a. Menjelaskan dimensi filosofis pendidikan jasmani termasuk etika sebagaiaturan


dan profesi. Menjelaskan perspektif sejarah pendidikan jasmani.

b. Menjelaskan dimensi anatomi manusia, secara struktur dan fungsinya

c. Menjelaskan aspek kinesiologi dan kinerja fisik manusia.

d. Menjelaskan aspek fisiologis manusia dan efek dari kinerja latihan.

e. Menjelaskan aspek psikologi pada kinerja manusia, termasuk motivasi dantujuan,


kecemasan dan stress, serta persepsi diri.

f. Menjelaskan aspek sosiologi dalam kinerja diri, termasuk dinamika sosial;etika


dan perilaku moral, dan budaya, suku, dan perbedaan jenis kelamin.

g. Menjelaskan teori perkembangan gerak, termasuk aspek-aspek


yangmempengaruhinya.
14
h. Menjelaskan teori belajar gerak, termasuk keterampilan dasar dankompleks dan
hubungan timbal balik di antara domain kognitif, afektif dan psikomotorik.

5. Kompetensi Guru mata pelajaran Matematika pada SMP/MTs, SMA/MA,SMK/MAK*

a. Menggunakan bilangan, hubungan di antara bilangan, berbagai sistem bilangan


dan teori bilangan.

b. Menggunakan pengukuran dan penaksiran.

c. Menggunakan logika matematika.

d. Menggunakan konsep-konsep geometri.

e. Menggunakan konsep-konsep statistika dan peluang.

f. Menggunakan konsep-konsep aljabar.

g. Menggunakan konsep-konsep kalkulus dan geometri analitik.

h. Menggunakan konsep dan proses matematika diskrit.

i. Menggunakan trigonometri.

j. Menggunakan vektor dan matriks.

k. Menjelaskan sejarah dan filsafat matematika.

l. Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung, piranti lunakkomputer,
model matematika, dan model statistika.6.

6. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada SMP/MTs,SMA/MA,


SMK/MAK*

a. Mengoperasikan komputer personal dan periferalnya.

b. Merakit, menginstalasi, men-setup, memelihara dan melacak sertamemecahkan


masalah (troubleshooting) pada komputer personal.

c. Melakukan pemrograman komputer dengan salah satu bahasa pemrograman


berorientasi objek.

d. Mengolah kata (word processing) dengan komputer personal.

15
e. Mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan grafik dengan komputer personal.

f. Mengelola pangkalan data (data base) dengan komputer personal ataukomputer


server.

g. Membuat presentasi interaktif yang memenuhi kaidah komunikasi visualdan


interpersonal.

h. Membuat media grafis dengan menggunakan perangkat lunak publikasi.

i. Membuat dan memelihara jaringan komputer (kabel dan nirkabel).

j. Membuat dan memelihara situs laman (web).

k. Menggunakan sarana telekomunikasi (telephone, mobilephone, faximile).

l. Membuat dan menggunakan media komunikasi, termasuk pemrosesangambar,


audio dan video.

m. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam disiplin ataumateri


pembelajaran lain dan sebagai media komunikasi.

n. Mendesain dan mengelola lingkungan pembelajaran/sumber daya


denganmemperhatikan standar kesehatan dan keselamatan.

o. Mengoperasikan perangkat keras dan perangkat lunak pendukung pembelajaran

p. Memahami EULA (End User Licence Agreement) dan keterbatasan sertakeluasan


penggunaan perangkat lunak secara legal.7.

7. Kompetensi Guru mata pelajaran IPA pada SMP/MTs

a. Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori IPA serta


penerapannya secara fleksibel.

b. Memahami proses berpikir IPA dalam mempelajari proses dan gejala alam

c. Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejalaalam.

d. Memahami hubungan antar berbagai cabang IPA, dan hubungan IPAdengan


matematika dan teknologi.

e. Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukumalam


sederhana.

16
f. Menerapkan konsep, hukum, dan teori IPAuntuk menjelaskan berbagaifenomena
alam.

g. Menjelaskan penerapan hukum-hukum IPA dalam teknologi terutama yangdapat


ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

h. Memahami lingkup dan kedalaman IPA sekolah.

i. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan IPA.

j. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan


keselamatankerja/belajar di laboratorium IPA sekolah.

k. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunakkomputer
untuk meningkatkan pembelajaran IPA di kelas, laboratorium.

l. Merancang eksperimen IPA untuk keperluan pembelajaran atau penelitian

m. Melaksanakan eksperimen IPA dengan cara yang benar.

n. Memahami sejarah perkembangan IPA dan pikiran-pikiran yang mendasari


perkembangan tersebut.

8. Kompetensi Guru Mata pelajaran Biologi pada SMA/MA, SMK/MAK*

a. Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori biologi serta


penerapannya secara fleksibel

b. Memahami proses berpikir fisika dalam mempelajari proses dan gejalaalam.

c. Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejalaalam.

d. Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmuFisika dan


ilmu-ilmu lain yang terkait.

e. Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukumfisika.

f. Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika untuk menjelaskan fenomena


biologi, dan kimia.

g. Menjelaskan penerapan hukum-hukum fisika dalam teknologi terutamayang dapat


ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

h. Memahami lingkup dan kedalaman fisika sekolah.

17
i. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmufisika dan
ilmu-ilmu yang terkait.

j. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan


keselamatankerja/belajar di laboratorium fisika sekolah.

k. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunakkomputer
untuk meningkatkan pembelajaran fisika di kelas, laboratorium,dan lapangan.

l. Merancang eksperimen fisika untuk keperluan pembelajaran atau penelitian.

m. Melaksanakan eksperimen fisika dengan cara yang benar.

n. Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khususnya fisikadan


pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan tersebut.

9. Kompetensi Guru mata pelajaran Kimia pada SMA/MA, SMK/MAK*

a. Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori kimia yangmeliputi


struktur, dinamika, energetika dan kinetika serta penerapannyasecara fleksibel

b. Memahami proses berpikir kimia dalam mempelajari proses dan gejalaalam.

c. Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan


gejalaalam/kimia.

d. Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmuKimia dan


ilmu-ilmu lain yang terkait.

e. Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukumkimia.

f. Menerapkan konsep, hukum, dan teori fisika dan matematika


untukmenjelaskan/mendeskripsikan fenomena kimia.

g. Menjelaskan penerapan hukum-hukum kimia dalam teknologi yang terkaitdengan


kimia terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

h. Memahami lingkup dan kedalaman kimia sekolah.

i. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu yangterkait
dengan mata pelajaran kimia.

j. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan


keselamatankerja/belajar di laboratorium kimia sekolah.

18
k. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunakkomputer
untuk meningkatkan pembelajaran kimia di kelas, laboratoriumdan lapangan.

l. Merancang eksperiment kimia untuk keperluan pembelajaran atau penelitian.

m. Melaksanakan eksperiment kimia dengan cara yang benar.

n. Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khusunya kimia dan


pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan tersebut.

10. Kompetensi Guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) padaSMP/MTs

a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir mata pelajaran IPS baikdalam
lingkup lokal, nasional, maupun global

b. Membedakan struktur keilmuan IPS dengan Ilmu-ilmu Sosial.

c. Menguasai konsep dan pola pikir keilmuan dalam bidang IPS.

d. Menunjukkan manfaat mata pelajaran IPS.

11. Kompetensi Guru mata pelajaran Ekonomi pada SMA/MA, SMK/MAK*

a. Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yangmendukung


mata pelajaran Ekonomi.

b. Membedakan pendekatan-pendekatan Ekonomi.

c. Menunjukkan manfaat mata pelajaran Ekonomi.

12. Kompetensi Guru mata pelajaran Sosiologi pada SMA/MA, SMK/MAK*

a. Memahami materi, struktur, dan pola pikir keilmuan yang mendukungmata


pelajaran Sosiologi.

b. Memahami angkah-langkah kerja ilmuwan sosial.

c. Menunjukkan manfaat mata pelajaran Sosioligi.

13. Kompetensi Guru mata pelajaran Antropologi pada SMA/MA, SMK/MAK*


19
a. Memahami materi, struktur, dan konsep pola pikir keilmuan yangmendukung
mata pelajaran Antropologi.

b. Membedakan jenis-jenis Antropologi.

c. Menunjukkan manfaat mata pelajaran Antropologi.15.

14. Kompetensi Guru mata pelajaran Geogafi pada SMA/MA, SMK/MAK*

a. Menguasai hakikat struktur keilmuan, ruang lingkup, dan objek geografi.

b. Membedakan pendekatan-pendekatan geografi

c. Menguasai materi geografi secara luas dan mendalam

d. Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi16.

15. Kompetensi Guru mata pelajaran Sejarah pada SMA/MA, SMK/MAK*

a. Menguasai hakikat struktur keilmuan, ruang lingkup, dan objek Sejarah.

b. Membedakan pendekatan-pendekatan Sejarah.

c. Menguasai materi Sejarah secara luas dan mendalam.

d. Menunjukkan manfaat mata pelajaran Sejarah

16. Kompetensi Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia pada SMP/MTs,


SMA/MA,SMK/MAK*

a. Memahami konsep, teori, dan materi berbagai aliran linguistik yang terkaitdengan
pengembangan materi pembelajaran bahasa.

b. Memahami hakekat bahasa dan pemerolehan bahasa.

c. Memahami kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia.

d. Menguasai kaidah bahasa Indonesia sebagai rujukan penggunaan bahasaIndonesia


yang baik dan benar.

e. Mengapresiasi karya sastra secara reseptif dan produktif5


5
https://www.dikti.go.id/files/atur/permen-16-2007-kompetensi-guru.pdf
20
E. Pandangan Islam
Pengertian pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa Romawi educare, yaitu
mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa
waktu dilahirkan di dunia. Secara sederhana istilah ‚Pendidikan Islam‛ dapat
dipahami dalam beberapa kajian berikut:
a Pendidikan menurut Islam atau pendidikan islami yakni pendidikan yang
dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang
terkandung dalam sumber dasarnya yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah.
b Pendidikan keislaman atau Pendidikan Agama Islam, yakni upaya
membedakan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi
way of life (pandangan dan sikap hidup).
c Pendidikan dalam Islam atau proses praktik penyelenggaraan pendidikan yang
berlangsung dan berkembang dalam sejarah umat Islam dalam arti proses
bertumbuhkembangnya Islam dan umatnya.6

Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term al-tarbiyah, al-
ta’dib, dan al-ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut term yang populer digunakan dalam
praktek pendidikan Islam ialah term al-tarbiyah. Sedangkan term al-ta’dib dan al-ta’lim
jarang digunakan. Pada kedua istilah tersebut telah digunakan sejak awal pertumbuhan
Pendidikan Islam yaitu :

1 Istilah al-tarbiyahPengunaan istilah al-tarbiyah berasal dari kata Rabb. Walaupun


kata ini memiliki banyak arti, akan tetapi pengertian dasarnya menunjukan makna
tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur, menjaga kelestarian
dan eksistensinya. Kata Rabb sebagaimana terdapat Q.S Al Fatihah 2/1(alhamdu
lillaahi rabb al-‘alamin) mempunyai kandungan makna yang berkonotasi dengan
istilah al-Tarbiyah sebab kata Rabb (Tuhan) dan murabbi (pendidik) berasal dari akar
kata yang sama. Dalam konteks yang luas, pengertian pendidikan Islam yang
dikandung dalam term al-tarbiyah terdiri atas empat unsur pendekatan, yaitu:
a memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa (baligh).
b mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan.
c mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan.
d melaksanakan pendidikan secara bertahap.

2 Istilah al-Ta’limIstilah al-Ta’lim telah digunakan sejak priode awal pelaksanaan


pendidikan Islam. Menurut para ahli, kata ini lebih bersifat universal di banding
dengan al-Tarbiyah dan al-Ta’dib. Rasyid Ridla, misalnya mengartikan al-Ta’lim
sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya

6
Arifin,2003.ilmu pendidikan islam, Jakarta:Bumi aksara
21
batasan dan ketentuan tertentu. Ta’lim merupakan kata benda buatan (masdar) yang
berasal dari kata ‘allama, yang artinya pengajaran, mengajar, menjadikan yakin
dan mengetahui.Ta’lim mencakup aspek-aspek pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan seseorang dalam hidupnya serta pedoman prilaku yang baik.
3 Istilah al-Ta’dibKata al-Ta’dib secara etimologis adalah bentuk masdar yang berasal
dari akar kata addaba. Yang artinya membuat makanan, melatih dengan akhlak
yang baik, sopan santun dan tata cara pelaksanaan sesuatu yang baik. al-Ta’dib sebagai
upaya pembentukan adab (tata krama), terbagi atas empat macam:
a Ta’dib adab al-haqq, pendidikan tata krama spiritual dan kebenaran, yang
memerlukan pengetahuan tentang wujud kebenaran, yang di dalamnya segala
yang ada memiliki kebenaran tersendiri dan dengannya segala sesuatu yang
diciptakan.
b Ta’dib adab al-khidmah, pendidikan tata krama spiritual dalam pengabdian.
c Ta’dib adab al-syariah, pendidikan tata krama spiritual dalam perekonomian.
d Ta’dib adab al-shuhbah, pendidikan tata krama spiritual dalam persahabatan,
berupa saling menghormati dan berprilaku mulia diantara sesama.

BAB III

PENUTUP

22
1 Kesimpulan

Dalam dunia pendidikan,tidak dipungkiri lagi bahwa guru menepati posisi yang sangat
penting. Guru merupakan tonggak pendidikan yang akan mencetak manusia-manusia pada masa
yang akan datang.

Dalam profesinya, guru harus memiliki kompetensi-kompetensi yang telah ditentukan


standarnya. Semua itu dilakukan supaya mengahasilkan pendidikan yang berkualitas dan
mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Terdapat empat kompetensi yang harus dimiliki seorang
guru yaitu kompetensi prpfesional, kompetensi pedagogic, kompetensik kepribadian dan
kompetensi sosial. Keempat kompetensi tersebut memiliki indikator-indikator sendiri dan sesuai
dengan sendiri dan sesuai standar yang telah tentukan.

Dengan keempat kompetensi tersebut diharapan guru bisa meningkatkan kualitas pendidikan
sesuai dengan tuntutan zaman. Guru harus bisa memiliki keempat kompetensi tersebut ke dalam
dunia pendidikan.

2 Saran

Sebagai seorang calon guru, tentunya pembaca harus bisa memahami kompetensi-
kompetensi yang harus dimiliki seorang guru. Hal ini bertujuan agar ketika menjadi guru
pembaca sudah mengerti tugas seorang guru yang sangat berat. Dan yang terpenting adalah
mempersiapkan segala hal yang akan digunakan sebagai seorang guru.

DAFTAR PUSTAKA

https://indo-dinamis.blogspot.com/2013/04/kualifikasi-akademik-kompetensi-guru.html

https://www.quranterjemah.com

23
https://www.dikti.go.id/files/atur/permen-16-2007-kompetensi-guru.pdf

Kunadar, guru professional,jakarta. PT Raja grafindo persada, hlm 72

Arifin,2003.ilmu pendidikan islam, Jakarta:Bumi aksara

24

Anda mungkin juga menyukai