Lulu Syafitri
11911323163
TADRIS IPS
TP 2020/2021
1
Kata pengantar
Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena atas berkat dan rahmat-
Nya kami Dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas “profesi dan etika keguruan ” yang diajarkan
oleh paMakalah ini kami susun dengan sungguh-sungguh. Banyak rintangan yang kami lewati,
baik itu yang datang dari diri kami sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami dan teman-teman. Amin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………...…...i
Daftar isi…………………………………………………………………….…. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………....……1
A. Latar Belakang………………………………………………………..…1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….....1
5 Pandangan Islam…………………………………………………………21
Kesimpulan...............................................................................................23
Saran.........................................................................................................23
Daftar pustaka...................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1 Apa pengertian kualifikasi akademik?
2 Bagaimana standar kualifikasi guru profesional di Indonesia?
3 Apa pengertian kompetensi dan standar kompetensi guru?
4 Apa saja yang menjadi standar kompetensi guru?
5 Apa pandangan islam ?
6
C. Tujuan Masalah
1 Mengetahui pengertian kualifikasi akademik ?
2 Mengetahui standar kualifikasi guru professional di Indonesia ?
3 Mengetahui pengertian kompetensi dan standar kompetensi guru ?
4 Mengetahui standar kompetensi guru ?
5 Bagaimana mengetahui pandangan islam ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kualifikasi adalah pendidikan khusus untuk memperoleh suatu keahlian ataukeahlian yang
diperlukan untuk mencapai sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia).Sedangkan akademik
memiliki arti akademis. Jadi kualifikasi akademik adalahkeahlian atau kecakapan khusus dalam
bidang pendidikan baik sebagai pengajar pelajaran, administrasi pendidikan yang diperoleh dari
proses pendidikan.
Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma
empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikananak usia dini atau psikologi yang
diperoleh dari program studi yangterakreditasi.1
1
Kunadar, guru professional,jakarta. PT Raja grafindo persada, hlm 72
5
Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI
(D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memilikikualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana(S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu,dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana(S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu,dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV)atau sarjana (S1) program pendidikan
khusus atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh
dari program studi yang terakreditasi.
Guru pada SMK/MAK* atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik
pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana(S1) program studi yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan/diampu,dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.2
Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-
bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat
diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang
yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang
untuk melaksanakannya.
2
https://indo-dinamis.blogspot.com/2013/04/kualifikasi-akademik-kompetensi-guru.html
6
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (WJS Purwadarminta) kompetensi berarti (kewenangan)
kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.Pengertian dasar kompetensi
(competency) yaknii kemampuan atau kecakapan. Kompetensi di definisikan dalam Surat
Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002.Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas,
penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
Definisi dari kompetensi yaitu “Competence is defined as the ability toadequately perform a
task, duty or role. Competence integrates knowledge, skills, personal values and attitudes.
Competence builds on knowledge and skills and isacquired through work experience and
learning by doing “. Kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan
satu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-
ketrampilan,sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan
dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan (Robert
A. Roe : 2001)
Adapun kompetensi guru adalah “The ability of teacher to responsibility perform has or her
duties oppropriately”. Kompetensi guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam
melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Secara singkat
kompetensi bagi guru dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru merupakan kemampuan dan
kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya. Ada sekurang-kurangya empat
kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, yaitu sebagai berikut:
a Kompetensi Profesional
Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas danfungsinya sebagai guru dengan kemampuan
maksimal. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih
dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya. Yang dimaksud dengan
terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal tetapi juga harus menguasai
berbagai strategi atau teknik di dalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan-
landasan kependidikan seperti yang tercantum dalam kompetensi guru yang profesional.Terdapat
banyak pendapat tentang kompetensi yang seharusnya dikuasai guru sebagai suatu jabatan
profesional. Ada ahli yang menyatakan ada sebelas kompetensi yang harus dikuasai guru, yaitu:
b Kompetensi Pedagogik
Karakteristik peserta didik ini terkait dengan aspek fisik, moral, spiritual,sosial, kultural,
emosional, dan intelektual. Indikator yang muncul dari penguasaan karakteristik peserta didik
diantaranya:
8
1 Guru dapat mengidentifikasi karakteristik peserta didik di kelasnya
2 Guru dapat mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu,
3 Guru memastikan bahwa setiap peserta didik memiliki kesempatanyang sama untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
4 Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan yang sama pada semua
peserta didik
5 Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik,
6 Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku pesertadidik untuk
mencegah agar peilaku tersebut tidak merugikan pesertadidik lainnya.
Guru mampu menetapkan berbagai model pembelajaran yang mendidik secarakreatif dan
efektif. Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yangsesuai dengan karakteristik pesrta
didik dan mampu memotivasi mereka untuk belajar. Indikator yang muncul dari aspek ini
diantaranya:
1 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguasai materisesuai usia dan
kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang
bervariasi
2 Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan yangdilakukannya, baik yang sesuai
maupun yang berbeda dengan rencanaterkait keberhasilan pembelajaran
3 Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi kemauan belajar peserta didik
4 Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satusama lain, dengan
memperhatikan tujuan pembelajara maupun proses belajar peserta didik.
3. Mengembangkan kurikulum
1 Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai silabus untukmembahas materi ajar
tertentu agar peserta didik dapat mencapaikompetensi dasar yang ditetapkan
2 Guru menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih
dan karakteristik peserta didik
3 Guru memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar
dan tujuan pembelajaran.
9
Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yangmendidik secara
lengkap. Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagaimateri pembelajaran dan sumber
belajar sesuai dengan karakteristik pesertadidik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi
informasi komunikasi untukkepentingan pembelajaran. Indikator dari aspek ini diantaranya:
Guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik serta
bersikap antusias dan positif. Guru mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan atas
pertanyaan atau komentar peserta didik.
c. Kompetensi Kepribadian
10
a) Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial, yakni menampilkankemandirian
dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerjasebagai guru.
b) Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial, yakni menampil kantindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
c) Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial, yakni memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
d) Kepribadian yang berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial,
yakni bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka
menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
Di dalamnya juga diharapkan tumbuhnya kemandirian guru dalam menjalankan tugas serta
senantiasa terbiasa membangun etos kerja. Sehingga semua sifat ini memberikan pengaruh
positif terhadap kehidupan guru dalam kesehariannya. Seorang guru harus mempunyai
kemampuan yang berkaitan dengan kemantapan dan integritas kepribadian seorang guru.
Sehingga guru dituntut harus mampu membelajarkan siswanya tentang disiplin diri,
belajarmembaca, mencintai buku, menghargai waktu, belajar bagaimana cara belajar, mematuhi
aturan atau tata tertib, dan belajar bagaimana harus berbuat. Semua ituakan berhasil jika guru
juga disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.Kemampuan pribadi meliputi:
Jika kita mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan, kompetensikepribadian guru meliputi:
a. Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil, yang indikatornya bertindaksesuai dengan
norma hukum, norma sosial. Bangga sebagai pendidik, dan memiliki konsistensi dalam
bertindak sesuai dengan norma.
b. Memiliki kepribadian yang dewasa, dengan ciri-ciri menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik yang memiliki etos kerja.
c. Memiliki kepribadian yang arif, yang ditunjukkan dengan tindakan yang bermanfaat bagi
peserta didik, sekolah dan masyarakat serta menunjuk kanketerbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
d. Memiliki kepribadian yang berwibawa, yaitu perilaku yang berpengaruh positif terhadap
peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
e. Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan, dengan menampilkan tindakanyang sesuai
dengan norma religius (iman dan takwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki
perilaku yang diteladani peserta didik.
11
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara
harmonis dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta
didik, dan masyarakat sekitar. Indikasinya,guru mampu berkomunikasi dan bergaul secara
harmonis peserta didik, sesame pendidik, dan dengan tenaga kependidikan, serta dengan orang
tua/wali pesertadidik dan masyarakat sekitar. Adapun tiga komponen yang memungkinkan
seseorang membangun dan menjalani hubungan yang positif dengan teman sebaya, yaitu:
a) Pengetahuan tentang keadaan emosi yang tepat untuk situasi sosialtertentu (pengetahuan
sosial)
b) Kemampuan untuk berempati dengan orang lain (empati), danPercaya pada kekuatan diri
sendiri (locus of control) Adam (1983)
Sedangkan La Fontana dan Cillesen (2002) menuliskan bahwa kompetensisosial dapat dilihat
sebagai perilaku prososial, altruistik, dan dapat bekerja sama.Anak-anak yang sangat disukai dan
yang dinilai berkompetensi sosial oleh orangtua dan guru-guru pada umumnya mampu
mengatasi kemarahan dengan baik,mampu merespon secara langsung, melakukan cara-cara yang
dapat meminimalisasi konflik yang lebih jauh dan mampu mempertahankan hubungannya (Fabes
dan Eisenberg dalam Papalia dkk, 2002). Sementara ituRydell dkk. (1997) menuliskan bahwa
berdasarkan hasil berbagai penelitian sejauhini, kompetensi sosial merupakan fenomena
unidemensional
Hal-hal yang paling disepakati oleh para ahli psikologi sebagai aspek kompetensi sosial anak
adalah perilaku prososial atau prosocial orientation (suka menolong, dermawan, empati) dan
initiative taking versus social withdrawal dalam kontek interaksi sosial atau disebut juga sebagai
social initiative (Watersdkk dalam Rydell, 1997). Aspek prosocial orientation terdiri dari
kedermawanan (generosity),empati (empaty),memahami orang lain (understanding of
others),penanganan konflik (conflict handling ), dan suka menolong (help fulpness). Aspek
Sosial Initiative terdiri dari aktif untuk melakukan inisiatif dalam situasi interaksi sosial dan
Withdrawal behavior dalam situasi tertentu (Rydell dkk,1997).
Berdasarkan uraian diatas, bahwa aspek kompetensi sosial adalah aspek prosocial orientation
(perilaku prososial) yang terdiri dari kedermawanan (generosity), empati (empaty), memahami
orang lain (understanding of others), penanganan konflik (conflict handling), dan suka menolong
(helpfulness) serta aspek sosial (social intiative) yang terdiri dari aktif untuk melakukan inisiatif
dalam situasi sosial dan withdawal behavior (perilaku yang menarik) dalam situasi
tertentu.Dalam memahami kompetensi sosial seorang guru, kita dapat mendapatkan satu ayat
dalam Al-quran yang menyatakan pentingnya seorang guru memiliki kompetensi sosial. Hal
tersebut tertuang dalam Al-quran surat An-Nahl ayat 90 yang artinya:
12
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuatkebajikan, memberi kepada
kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatankeji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agarkamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl:90)3
Pada ayat tersebut, dijelaskan perintah-perintah yang sesuai dengankompetensi sosial guru. Hal
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Berlaku Adil
Ald (berbuat adil ) al-adlu berasal dari kata adil yang mempunyai arti berbuat adil.
Menurut ismail bin umar bin katsir dalam tafsir ibn kastir al adl mempunyai makna
kesetaraan atau keseimbangan. Seperti yang tercantum pada indicator komperensi sosial
yang pertama yaitu : bertindak objek serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin ,aga,a.ras, kondisii fisik .
b) Berbuat kebajukan
Ihsan (berbuat baik) berasal dari kata ihsan yang mempunyai makna berbuat baik. Dalam
konteks ini sangat komperehensif dengan indicator kompetensi sosial ke-2 yaitu :
berkomunikasi secara efektif, empatik , dan santun dengan sesame pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
c) Memberi kaum kerabat
Itaidzi-qurban (memberi kepada kaum kerabat). Imam al husain bin mas’ud al baghowi
memaknai itaidzi-qurban dengan shilatu-rahm (menyambung tali silaturahmi). Memang
menyambung tali silaturahmi ini memang terlalu umum, namun secara garis besar
termasuk bagian dari hubungan harisontal antara hamba dengan hamba yang lain dan
juga termasuk bagian hubungan sosial.
d) Melarang perbuatan keji dan munkar
Yanha ani-fakhsya’ wa-a-munkar (melarang dari perbuatan keji dan munkar ) sudah
sepatutnya seorang guru menjadi sosok panutan bukan hanya bagi para peserta didik
,namun juga masyarakat. 4
D. Standar Kompetensi Guru
13
2. Kompetensi Guru mata pelajaran PKn pada SMP/MTs, SMA/MA,SMK/MAK*
3. Kompetensi Guru mata pelajaran Seni Budaya pada SD/MI, SMP/MTs, danSMA/MA,
SMK/MAK*
4. Kompetensi Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan pada
SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA, SMK/MAK*
i. Menggunakan trigonometri.
l. Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung, piranti lunakkomputer,
model matematika, dan model statistika.6.
15
e. Mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan grafik dengan komputer personal.
b. Memahami proses berpikir IPA dalam mempelajari proses dan gejala alam
16
f. Menerapkan konsep, hukum, dan teori IPAuntuk menjelaskan berbagaifenomena
alam.
k. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunakkomputer
untuk meningkatkan pembelajaran IPA di kelas, laboratorium.
17
i. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmufisika dan
ilmu-ilmu yang terkait.
k. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunakkomputer
untuk meningkatkan pembelajaran fisika di kelas, laboratorium,dan lapangan.
i. Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu yangterkait
dengan mata pelajaran kimia.
18
k. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunakkomputer
untuk meningkatkan pembelajaran kimia di kelas, laboratoriumdan lapangan.
10. Kompetensi Guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) padaSMP/MTs
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir mata pelajaran IPS baikdalam
lingkup lokal, nasional, maupun global
a. Memahami konsep, teori, dan materi berbagai aliran linguistik yang terkaitdengan
pengembangan materi pembelajaran bahasa.
Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term al-tarbiyah, al-
ta’dib, dan al-ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut term yang populer digunakan dalam
praktek pendidikan Islam ialah term al-tarbiyah. Sedangkan term al-ta’dib dan al-ta’lim
jarang digunakan. Pada kedua istilah tersebut telah digunakan sejak awal pertumbuhan
Pendidikan Islam yaitu :
6
Arifin,2003.ilmu pendidikan islam, Jakarta:Bumi aksara
21
batasan dan ketentuan tertentu. Ta’lim merupakan kata benda buatan (masdar) yang
berasal dari kata ‘allama, yang artinya pengajaran, mengajar, menjadikan yakin
dan mengetahui.Ta’lim mencakup aspek-aspek pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan seseorang dalam hidupnya serta pedoman prilaku yang baik.
3 Istilah al-Ta’dibKata al-Ta’dib secara etimologis adalah bentuk masdar yang berasal
dari akar kata addaba. Yang artinya membuat makanan, melatih dengan akhlak
yang baik, sopan santun dan tata cara pelaksanaan sesuatu yang baik. al-Ta’dib sebagai
upaya pembentukan adab (tata krama), terbagi atas empat macam:
a Ta’dib adab al-haqq, pendidikan tata krama spiritual dan kebenaran, yang
memerlukan pengetahuan tentang wujud kebenaran, yang di dalamnya segala
yang ada memiliki kebenaran tersendiri dan dengannya segala sesuatu yang
diciptakan.
b Ta’dib adab al-khidmah, pendidikan tata krama spiritual dalam pengabdian.
c Ta’dib adab al-syariah, pendidikan tata krama spiritual dalam perekonomian.
d Ta’dib adab al-shuhbah, pendidikan tata krama spiritual dalam persahabatan,
berupa saling menghormati dan berprilaku mulia diantara sesama.
BAB III
PENUTUP
22
1 Kesimpulan
Dalam dunia pendidikan,tidak dipungkiri lagi bahwa guru menepati posisi yang sangat
penting. Guru merupakan tonggak pendidikan yang akan mencetak manusia-manusia pada masa
yang akan datang.
Dengan keempat kompetensi tersebut diharapan guru bisa meningkatkan kualitas pendidikan
sesuai dengan tuntutan zaman. Guru harus bisa memiliki keempat kompetensi tersebut ke dalam
dunia pendidikan.
2 Saran
Sebagai seorang calon guru, tentunya pembaca harus bisa memahami kompetensi-
kompetensi yang harus dimiliki seorang guru. Hal ini bertujuan agar ketika menjadi guru
pembaca sudah mengerti tugas seorang guru yang sangat berat. Dan yang terpenting adalah
mempersiapkan segala hal yang akan digunakan sebagai seorang guru.
DAFTAR PUSTAKA
https://indo-dinamis.blogspot.com/2013/04/kualifikasi-akademik-kompetensi-guru.html
https://www.quranterjemah.com
23
https://www.dikti.go.id/files/atur/permen-16-2007-kompetensi-guru.pdf
24