Anda di halaman 1dari 7

Dyah Khoirudina

Tuesday, February 11, 2014

Laporan Uji Makanan

        
A.     Topik             
Uji Makanan.

B.     Tujuan
1.      Mengidentifikasi jenis zat makanan dalam bahan makanan atau makanan.
2.      Mengetahui macam-macam bahan penguji zat makanan.
3.      Membuat laporan hasil percobaan.

C.     Dasar Teori
            Makanan adalah sesuatu yang dapat dimakan dan berguna bagi tubuh. Fungsi makanan antara lain:
sebagai sumber / penghasil energi, sebagai pembangun tubuh, sebagai pelindung, sebagai pertahanan tubuh,
menjaga tubuh dari kondisi stress, meningkatkan intelegensi, dan memelihara fungsi reproduksi. Makanan yang
kita makan terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
            Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber
tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi.
Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak
digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat
tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita
saat kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh.
       Gula (Glukosa)
                        Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan         4
kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya
pati)            menghasilkan             monosakarida dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis,
glukosa  segera terlibat dalam             produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat
penting         dalam produksi             protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak
ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
                        Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan.
Sebagian     glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju   hati
dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (pati hewan) dan sel lemak, yang      menyimpannya sebagai
lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan      dikonversi kembali menjadi glukosa pada
saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun         lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi
cadangan, lemak tak pernah secara          langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain
yang dihasilkan dari    pemecahan  karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi
glukosa.
       Protein
                        Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama")        adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari    monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.        Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur           serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan      virus.
                        Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan         dalam
fungsi struktural atau  mekanis, misalnya protein yang membentuk batang dan          sendi sitoskeleton. Protein
terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem         kendali dalam bentuk  hormon, sebagai
komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam       transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi,
protein berperan sebagai sumber asam   amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino
tersebut (heterotrof).
                        Adapun fungsi protein, yaitu :
1. Penghasil energi (1 gram = 4,1 kilokalori).
2. Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti jaringan yang rusak.
3. Pembuat enzim dan hormon.
4. Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.
5. Pembentuk antibodi.
       Lemak
                        Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi
minyak     nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan       pada
berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat          maupun cair. 1 gram lemak
menghasilkan 9, 3 kilokalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
                        Adapun fungsi lemak sebagai berikut :
1.      Sebagai penghasil energi ( 1 gram = 9,3 kilokalori ).
2.      Pembangun bagian-bagian sel tertentu.
3.      Pelarut beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K.
4.      Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah.
       Vitamin C (asam askorbat)
            Vitamin adalah suatu zat organic yang diperlukan tubuh sebagai pengaturan proses fisiologis
tubuh.Walaupun diperlukan dalam jumlah sedikit tetapi fungsinya tidak dapat digantikan dengan zat-zat lain.
Vitamin C berperan dalam menghambat reaksi-reaksi oksidasi dalam tubuh yang berlebihan dan memelihara
fungsi normal semua unit sel.
            Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan, seperti jeruk, jambu, pisang  dan sayuran berwarna hijau.
Kekurangan vitamin C mengakibatkan skorbutum, pendarahan pada kulit, kerusakan sendi, dan gusi. Untuk
menguji kandungan vitamin C pada bahan makanan dapat menggunakan larutan amiluk Iodida atau bisa juga
menggunakan betadin.
            Dalam kegiatan uji makanan, diperlukan beberapa reagen, yaitu:
       Benedict
                                                Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama yang diambil dari nama
seorang kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Reagen benedict berfungsi untuk menyelidiki
kandungan karbohidrat sederhana (misal glukosa) di dalam suatu bahan. Bila bahan tersebut mengandung
karbohidrat sederhana, akan terbentuk larutan berwarna merah bata yang mengendap. Reagen benedict ini tidak
bereaksi dengan karbohidrat kompleks seperti amilum atau pati. Reagen benedict digunakan sebagai ujian
bagi             kehadiran mengurangi gula . Hal ini
termasuk  semua monosakarida dan disakarida , laktosa, dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba
benedict akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang
terjadi di ketoses tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak            sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah
alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif   karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh
dasar dalam reagen. Reagen Benedict biru mengandung tembaga (II)  ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi
tembaga (I) (Cu + ). Ini   diendapkan sebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.

                        Cara kerja Benedict :


        Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki
elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut
dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+.
Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa
mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.
       Biuret
                        Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini adalah  hasil
dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid
ini larut dalam air panas.  Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa organik dengan gugus
fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3. Uji biuret sebuah uji
kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah
violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat dengan ikatan peptida . Uji dan reagen tidak benar-benar
mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama
untuk menguji.
      Kertas HVS
                        Kertas HVS (Hount Vrij Schrijf Papier) yang lazim terdapat di pasaran Indonesia, adalah kertas
yang khusus dibuat untuk keperluan tulis menulis. Kertas HVS dapat dugunakan sebagai bahan penguji
kandungan lemak dalam suatu bahan makanan atau makanan. Lemak atau minyak dapat membentuk noda
translucent, sehingga kertas tulis yang tidak tembus pandang menjadi semi transparan. Noda yang terbentuk
biasanya semakin melebar setelah disirami air dan keringkan.
       Larutan Iodium
            Larutan iodium yang berwarna coklat dapat digunakan sebagai indikator keberadaan vitamin C di dalam
suatu bahan tertentu. Kandungan vitamin C yang terdapat di dalam buah segar biasanya tidak sebanyak pada
tablet vitamin C.

D.     Alat, Bahan, dan Bahan Penguji Zat Makanan


1.      Alat              
  Mortar dan pastle
  Pembakar spiritus
  Beker glass
  Tabung reaksi
  Rak tabung reaksi
  Pipet tetes
  Kertas HVS
  Penjepit tabung reaksi
2.      Bahan
  Air
  Benedict (Fehling A + Fehling B)
  Biuret (NaOH + CuSO4)
  Kertas HVS
  Larutan iodium           
  Glukosa
  Minyak goreng                        
  Ekstrak makanan                    
      Nasi
      Tahu putih
      Tahu kuning
      Tempe
      Buah-buahan :
o Mangga
o Jeruk
o Melon
o Tomat
o Salak
o Talok
o Pisang

E.     Langkah Kerja
                                I.            Uji
Glukosa
1)      Masukkan nasi ke dalam mortar, untuk nasi yang pertama beri air tawar, untuk nasi yang kedua beri air ludah.
2)      Tumbuk hingga halus menggunakan pastle.
3)      Masukkan ekstrak nasi ke dalam tabung reaksi setinggi 2 cm (agar mudah membedakan ekstrak nasi pertama
dan kedua, berilah nama pada tabung reaksi, misalnya tabung reaksi pertama diberi nama “nasi + air tawar” dan
tabung reaksi kedua diberi nama “nasi + air ludah”).
4)      Tambahkan 5 tetes Benedict (Fehling A + Fehling B).
5)      Amati perubahan warnanya.
6)      Panaskan di atas pembakar spiritus sampai mendidih.
7)      Amati perubahan warnanya.
8)      Bila mengandung glukosa, warnanya berubah menjadi merah bata.
                             II.            Uji Protein
1)      Masukkan makanan ke dalam mortar, beri air tawar, kemudian tumbuk hingga halus.
2)      Masukkan ekstrak makanan ke dalam tabung reaksi setinggi 2 cm.
3)      Tambahkan 5 tetes Biuret (NaOH 3 tetes + CuSO4  3 tetes).
4)      Amati perubahan warnanya.
5)      Bila mengandung protein, warnanya berubah menjadi ungu.
                           III.            Uji Lemak
1)      Gosokkan bahan makanan atau makanan di kertas HVS.
2)      Keringkan.
3)      Amati perubahan warnanya.
4)      Bila mengandung lemak, maka terdapat noda transparan pada kertas HVS.
                          IV.            Uji
Vitamin C
1)      Masukkan buah ke dalam mortar, beri air tawar, kemudian tumbuk hingga halus.
2)      Masukkan larutan iodium ke dalam tabung reaksi setinggi 2 cm (10 tetes).
3)      Tambahkan ekstrak buah  satu tetes demi satu tetes sampai warnanya jernih. (Setiap diberi satu tetes, goyangkan
tabung reaksi)
4)      Hitung berapa tetes banyaknya ekstrak buah.
F.      Data Hasil Percobaan
I. Uji Glukosa
            Untuk mengkuantitatifkan banyaknya kandungan glukosa, maka bandingkan warnanya dengan uji gula
pasir.

No. Ekstrak Makanan Perubahan Warna Kandungan


Sebelum Setelah Glukosa
dipanaskan dipanaskan
1. Larutan gula Hijau Merah bata +++++ Banyak
2. Glukosa Biru muda Merah bata +++++ Banyak
3. Air + Nasi + Benedict Biru muda Biru tua + Sedikit
4. Air ludah + Nasi + Benedict Biru muda Merah bata +++++ Banyak

II. Uji Protein


            Untuk mengkuantitatifkan banyaknya kandungan protein, maka bandingkan warnanya dengan uji susu.

No. Ekstrak Makanan Perubahan Warna Kandungan Protein


1. Susu Ungu +++++ Banyak
2. Tempe + Air + Biuret Ungu +++++ Banyak
3. Tahu putih + Air + Biuret Ungu +++++ Banyak
4. Tahu kuning + Air + Biuret Ungu +++++ Banyak

III. Uji Lemak


            Untuk mengkuantitatifkan banyaknya kandungan lemak, maka bandingkan noda transparannya dengan
uji minyak goreng.

No. Makanan atau Bahan Makanan Ketransparanan Noda Kandungan


Lemak
1. Minyak Goreng Noda transparan +++++ Banyak
2. Tahu putih Noda tidak transparan Tidak ada
3. Tempe Noda transparan +++++ Banyak
4. Pisang Noda tidak transparan Tidak ada
5. Nasi Noda tidak transparan Tidak ada
6. Salak Noda tidak transparan Tidak ada
7. Mangga Noda tidak transparan Tidak ada
8. Melon Noda tidak transparan Tidak ada
9. Talok Noda tidak transparan Tidak ada
10. Jeruk Noda tidak transparan Tidak ada

IV. Uji Vitamin C

No. Ekstrak Buah Larutan Iodium Volume Ekstrak Buah Kandungan


Vitamin C
1. Ekstrak mangga 2 cm / 10 tetes 8 tetes Sedang
2. Ekstrak jeruk 2 cm / 10 tetes 1 tetes Banyak
3. Ekstrak melon 2 cm / 10 tetes 24 tetes Sedikit
4. Ekstrak tomat 2 cm / 10 tetes 1 tetes Banyak
5. Ekstrak talok 2 cm / 10 tetes 1 tetes Banyak
6. Ekstrak pisang 2 cm / 10 tetes 8 tetes Sedang
G.    Pembahasan
            Pada kegiatan uji makanan ini reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan adalah :
 Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan
makanan. Jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata, berarti bahan makanan
tersebut mengandung glukosa. Hal itu terjadiketika reagen benedict dicampurkan dan
dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga
(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami
reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+.
Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi.
Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula
pereduksi dan menghasilkan warna merah bata.
 Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan
itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna
ungu / warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut :
+
kompleks koordinasi antara Cu 2  dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan
alkalis akan membentuk warna lembayung.
 Kertas HVS adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Pada pengujian lemak ini
makanan atau bahan makanan digosokkan pada kertas HVS,setelah itu didiamkan hingga
kering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
 Iodium adalah bahan penguji pada kandungan amilum (karbohidrat) yang terdapat dalam
suatu bahan makanan namun selain itu iodium juga dapat digunakan untuk mendeteksi ada
tidaknya kandungan vitamin C dalam suatu bahan makanan. Untuk mengetahui
adanya vitamin C yang terkandungdalam suatu bahan makanan, larutan iodim sebanyak 10
tetes ditetesi ekstrak makanan kemudian dikocok, jika warnanya bisa berubah menjadi jernih,
berarti bahan makanan tersebut mengandung vitamin C. 
            Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
 Uji Nasi
o  Pada uji glukosa, nasi yang dicampur dengan air mengandung sedikit glukosa, karena setelah ditetesi benedict
kemudian dipanaskan, warnanya hanya berubah menjadi biru tua, tidak berubah menjadi merah bata.
o  Pada uji glukosa, nasi yang dicampur dengan air ludah mengandung banyak glukosa, karena setelah ditetesi
benedict kemudian dipanaskan, warnanya berubah menjadi merah bata.
o  Pada uji lemak, nasi tidak mengandung lemak, karena setelah nasi digosokkan pada kertas HVS kemudian
didiamkan hingga kering, noda tidak transparan.
             Uji Tahu Putih
o Pada uji protein, tahu putih mengandung banyak protein, karena setelah ekstrak tahu putih ditetesi biuret
warnanya berubah menjadi ungu.
o  Pada uji lemak, tahu putih tidak mengandung lemak, karena setelah tahu putih digosokkan pada kertas HVS
kemudian didiamkan hingga kering, noda tidak transparan.
 Uji Tahu Kuning
o Pada uji protein, tahu kuning mengandung banyak protein, karena setelah ekstrak tahu kuning ditetesi biuret
warnanya berubah menjadi ungu.
 Uji Tempe
o  Pada uji protein, tempe mengandung banyak protein, karena setelah ekstrak tempe ditetesi biuret warnanya
berubah menjadi ungu.
o  Pada uji lemak, tempe mengandung lemak, karena setelah tempe digosokkan pada kertas HVS dan didiamkan
hingga kering terdapat noda transparan.
 Uji Mangga
o  Pada uji lemak, mangga tidak mengandung lemak, karena setelah mangga digosokkan pada kertas HVS dan
didiamkan hingga kering, noda tidak transparan.
o  Pada uji vitamin C, mangga cukup mengandung vitamin C (tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit), karena
untuk menjernihkan 10 tetes larutan iodium diperlukan 8 tetes ekstrak mangga.
 Uji Jeruk
o  Pada uji lemak, jeruk tidak mengandung lemak, karena setelah jeruk digosokkan pada kertas HVS dan didiamkan
hingga kering, noda tidak transparan.
o  Pada uji vitamin C, jeruk mengandung banyak vitamin C, karena untuk menjernihkan 10 tetes larutan iodium
hanya diperlukan 1 tetes ekstrak jeruk.
 Uji Melon
o  Pada uji lemak, melon tidak mengandung lemak, karena setelah melon digosokkan pada kertas HVS dan
didiamkan hingga kering, noda tidak transparan.
o  Pada uji vitamin C, melon mengandung sedikit vitamin C, karena untuk menjernihkan 10 tetes iodium,
diperlukan 24 tetes ekstrak melon.
 Uji Tomat
o  Pada uji vitamin C, tomat mengandung banyak vitamin C, karena untuk menjernihkan 10 tetes iodium hanya
diperlukan 1 tetes ekstrak tomat.
 Uji Salak
o  Pada uji lemak, salak tidak mengandung lemak, karena setelah salak digosokkan pada kertas HVS dan didiamkan
hingga kering, noda tidak transparan.
 Uji Talok
o  Pada uji lemak, talok tidak mengandung lemak, karena setelah talok digosokkan pada kertas HVS dan didiamkan
hingga kering, noda tidak transparan.
o  Pada uji vitamin C, talok mengandung banyak vitamin C, karena untuk menjernihkan 10 tetes iodium hanya
diperlukan 1 tetes ekstrak talok.
 Uji Pisang
o  Pada uji lemak, pisang tidak mengandung lemak, karena setelah pisang digosokkan pada kertas HVS dan
didiamkan hingga kering, noda tidak transparan.
o  Pada uji vitamin C, pisang cukup mengandung vitamin C (tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit), karena
untuk menjernihkan 10 tetes iodium, diperlukan 8 tetes ekstrak pisang.

H.    Kesimpulan
            Berdasarkan kegiatan uji makanan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
  Nasi cukup mengandung glukosa (tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit)
  Nasi yang dikunyah atau yang dicampur dengan air ludah mengandung banyak glukosa.
  Tahu putih mengandung banyak protein dan tidak mengandung lemak.
  Tahu kuning mengandung banyak protein.
  Tempe mengandung banyak protein dan lemak.
  Mangga tidak mengandung lemak dan cukup mengandung vitamin C (tidak terlalu banyak dan tidak terlalu
sedikit).
  Jeruk tidak mengandung lemak dan mengandung banyak vitamin C.
  Melon tidak mengandung lemak dan mengandung sedikit vitamin C.
  Tomat mengandung banyak vitamin C.
  Salak tidak mengandung lemak.
  Pisang tidak mengandung lemak dan cukup mengandung vitamin C (tidak terlalu banyak dan tidak terlalu
sedikit).
Reagen benedict digunakan untuk mengetahui makanan yang mengandung glukosa,
reagen biuret digunakan untuk mengetahui makanan yang mengandung
protein, kertas HVS digunakan untuk mengetahui makanan yang mengandung lemak,
sedangkan iodium digunakan untuk mengetahui makanan yang mengandung vitamin C.
                               Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen benedict,
kemudianmemanaskannya di atas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata, maka
bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen
biuret dan berubah warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung
protein. Bahan  makanan yang dioleskan pada kertas HVS, jika meninggalkan bekas noda
transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak. 10 tetes larutan iodium yang
ditetesi ekstrak buah kemudian dikocok, jika warnanya menjadi jernih, maka buah tersebut
mengandung vitamin C. Semakin sedikit ekstrak buah yang diperlukan untuk menjernihkan
larutan iodium, maka semakin banyak vitamin C yang terkandung dalam buah tersebut.
Sebaliknya, semakin banyak ekstrak buah yang diperlukan untuk menjernihkan larutan
iodium, maka semakin sedikit vitamin C yang terkandung dalam buah tersebut.
Dafatr pustaka

http://dyahkhoirudina55.blogspot.co.id/2014/02/laporan-uji-makanan.html

Anda mungkin juga menyukai