Anda di halaman 1dari 4

Kasus 4

Seorang laki-laki usia 36 tahun di rawat di rumah sakit dengan keluhan nyeri pada luka bakar.
Hasil pengkajian riwayat terbakar karena ledakan bensin. Luka bakar mengenai daerah dada
sampai ke genetalia, tangan sebelah kanan dan paha sebelah kanan. Luka tampak hitam dan
kemerahan serta ada bullae. Pasien mengeluh haus. Berat badan 60 kg, nadi teraba lemah,
membrane mukosa tampak kering, volume urin sedikit, TTV: TD 90/60 mmHg, nadi 100x/mnit,
suhu 36,8 celcius, pasien tampak kesakitan nilai HT meningkat.

Berdasarkan kasus diatas:


1. Hitung luas luka bakar pasien?
Jawaban:
Genetalia = 1%
Dada = 9%
Abdomen = 9%
Tangan sebelah kanan = 9%
Paha sebelah kanan = 9%
Hasilnya= 37%

2. Hitung kebutuhan cairan tubuh pasien untuk 8 jam pertama dan 8 jam berikutnya?
Jawaban:
( Rumus menurut Bartex )
4cc x luas luka bakar x BB/kg
= 4cc x 37% x 60 kg
= 8.880cc jumlah cairan yang dibutuhkan klien
Untuk 8 jam pertama sebanyak 4.440cc (8.880 : 2)

3. Apakah diagnose keperawatan prioritas pada kasus tersebut?


Jawaban:
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds: Evaporasi Hipovolemia
- Mengeluh haus (D.0023)

Do:
- Nadi teraba lemah
- Membrane mukosa
tampak kering
- Volume urin menurun
- TD 90/60 mmHg
- Nadi 100 x/menit
- Suhu 36.8 C

Diagnosa keperawatan
1. Hipovolemia berhubungan dengan evaporasi (D.0023)
2. Gangguan integritas kulit/jaringan (D.0192)
3. Risiko infeksi

4. Sebutkan tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?


Jawaban:
DX: Hipovolemia
Kriteria hasil
- Cairan terpantau normal
Intervensi

Manajemen hipovolemia

Tindakan

Observasi

- Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. Frekuensi nadi meningkat,


nadi teraba lemah, tekanan menurun, tekanan nadi menyempit, turgon
kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun,
hematokrit meningkat, haus, lemah)
- Monitor intakel dan output cairan

Terapeutik

- Hitung kebutuhan cairan


- Berikan asupan cairan oral

Edukasi

- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral


- Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak

Kolaborasi
- Kolaborasikan pemberian cairan IV isotonis (mis. NaCI, RL)
- Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis. Glukosa 2.5%, NaCI
0,4%)
- Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin, plasmanate)
- Kolaborasi pemberian produk darah

Perawatan luka bakar

Tindakan

Observasi

- Identifikasi penyebab luka bakar


- Identifikasi durasi terkena luka bakar dan riwayat penanganan luka
sebelumnya
- Monitor kondisi luka (mis. Persentasi ukuran luka, derajat luka,
perdarahan, warna dasar luka, infeksi, eksudat, bau luka, kondisi tepi luka)

Terapeutik

- Gunakan teknik aseptic selama merawat luka


- Lepasakan balutan lama dengan menghindari nyeri dan perdarahan
- Rendam dengan air steril jika balutan lengket pada luka
- Bersihkan luka dengan cairan steril (mis. NaCl 0.9%, cairan antiseptik)
- Lakukan terapi relaksasi untuk mengurangi nyeri
- Jadwalkan frekuensi perawatan luka berdasarkan ada atau tidaknya
infeksi, jumlah eksudat dan jenis balutan yang digunakan
- Gunakan modern dressing sesuai dengan kondisi luka (mis. Hyrocolloid,
polymenr, crystalline celluiose)
- Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dan protein 1.25-1.5
g/kgBB/hari
- Berikan suplemen vitamin dan mineral (mis. Vitamin A, vitamin C, Zinc,
asam amino), sesuai indikasi

Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein

Kolaborasi

- Kolaborasikan prosedur debridement (mis. Enzimatik, biologis, mekanis,


autolitik), jika perlu
- Kolaborasikan pemberian antibiotik, jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai