Anda di halaman 1dari 5

BAB II

BENTUK KOMUNIKASI

A. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication)


Komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi
melalui pancaindra dan sistem saraf manusia. Komunikasi intrapersonal menggunakan
bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi
intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan
simbolik dari pesanpesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan,
memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.
Komunikasi yang berlangsung dalam diri kita, meliputi kegiatan berbicara kepada diri
sendiri dan kegiatankegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional)
kepada lingkungan kita.

B. Komunikasi Interpersonal (Interpersonal Communication)


Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orangorang yang bertatap muka,
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara
verbal atau nonverbal. Kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain
dengan corak komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi hasil
komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang pribadi sebagai unik. Dalam
komunikasi ini jumlah pelaku yang terlibat pada dasarnya bisa lebih dari dua orang selama
pesan atau informasi yang disampaikan bersifat pribadi. Selain komunikasi interpersonal
merupakan model komunikasi yang paling efektif, komunikasi interpersonal adalah
komunikasi manusia yang memiliki hubungan paling erat. Komunikasi antarpribadi
sebenarnya merupakan suatu proses sosial di mana orangorang yang terlibat di dalamnya
saling memengaruhi.
Menurut De Vito dalam (Liliweri, 1991), komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman
pesanpesan dari seseorang dan diterima oleh orang yang lain atau sekelompok orang dengan
efek dan umpan balik yang bersifat langsung. Komunikasi antarpribadi (Interpersonal
Communication) adalah komunikasi antara dua orang atau lebih secara tatap muka, yang
memungkinkan adanya reaksi orang lain secara lang sung, baik secara verbal maupun
nonverbal (Mulyana, 2005).
Dalam komunikasi interpersonal yang terpenting adalah bukan intensitas dalam
berkomunikasi namun bagaimana komunikasi itu terjalin. Bagaimana komunikasi itu dapat
berjalan dengan baik maka perlu adanya faktorfaktor pendukung. Beberapa faktor yang
menumbuhkan hubungan interpersonal meliputi percaya (trust), sikap suportif, dan sikap
terbuka. Menurut (DeVito, 1997) komunikasi interpesonal yang efektif dimulai dengan lima
kualitas umum yang perlu dipertimbangkan yang dimulai dari keterbukaan, sikap empati,
sikap mendu kung, sikap positif, dan kesetaraan.

C. Komunikasi Kelompok (Group Communication)


Kelompok merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, karena
melalui kelompok, memungkinkan seseorang dapat berbagi informasi, pengalaman, dan
pengetahuan dengan anggota kelompok lainnya. Kelompok adalah sekumpulan orang yang
mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
bersama, mengenal satu sama lainnnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005).
Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam Sendjaja (1994), memberi batasan
komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna
memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan
diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik
pribadi anggota lainnya dengan akurat. Contoh komunikasi kelompok ini biasanya keluarga,
kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite keperawatan yang
tengah rapat untuk mengambil suatu keputusan.
1. Komunikasi Kelompok Kecil
Kelompok kecil menurut Hare (1962) mempunyai anggota antara 2 sampai 20 orang.
Kelompok dengan jumlah anggota yang lebih banyak juga masih dapat dikategorikan
sebagai kelompok kecil, asalkan interaksi tatap muka sering terjadi di antara anggota
kelompok. Komunikasi kelompok kecil umumnya bersifat homogen (antara lain
sekelompok orang yang sama jenis kelaminnya, sama pendidikannya, atau sama satu
status sosialnya).
Dalam komunikasi kelompok kecil komunikator menunjukkan pesannya kepada benak
atau pikiran komunikan, misalnya kuliah, ceramah, diskusi, seminar, rapat, dan lainlain.
Dalam situasi komunikasi seperti itu logika berperan penting. Komunikan akan menilai
logis setidaknya uraian komunikator. Ciri yang kedua dari komunikasi kelompok kecil
adalah bahwa prosesnya berlangsung secara dialogis, tidak linier, melainkan sirkular.
Umpan balik terjadi secara verbal. Komunikan dapat menanggapi uraian komunikator,
bisa bertanya jika tidak dimengerti, dapat menyanggah bila tidak setuju, dan sebagainya.
Dalam kehidupan seharihari begitu banyak jenis komunikasi kelompok kecil, antara lain
seperti rapat, kuliah, ceramah, diskusi panel, forum, symposium, seminar, konfrensi,
kongres, briefing, penataran, lokakarya, dan lainlain.
2. Komunikasi Kelompok Besar
Sebagai kebalikan dari komunikasi kelompok kecil, komunikasi kelompok besar (large
group communication) adalah komunikasi yang ditujukan kepada afeksi komunikan dan
prosesnya berlangsung secara linier. Komunikan pada komunikasi kelompok besar
umumnya bersifat heterogen, mereka terdiri dari individuindividu yang beraneka ragam
dalam jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, agama, dan lain
sebagainya. Mereka yang heterogen dalam jumlah yang relatif sangat banyak dan berada
dalam suatu tempat seperti disebuah lapangan.
Komunikator yang muncul dalam situasi kelompok besar yang menghadapi massa
rakyat dinamakan orator atau retor, yang mahir memukau khalayak. Ia menyampaikan
pesannya dengan suara keras dan lantang, nadanya bergelombang, tidak monoton, dan
kata katanya bombastis. Khalayak tidak diajak berpikir logis, melainkan diajak
berperasaan gairah.

D. Komunikasi Massa (Massa Communication)


Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan
kepada sejumlah audiens yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa cetak
atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Media
Massa (Mass Media) adalah channel, media/medium, saluran,sarana, atau alat yang
digunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang
banyak (channel of mass communication). Yang termasuk media massa terutama adalah
surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film sebagai The Big Five of Mass Media (Lima
Besar Media Massa), juga internet (cybermedia, media online).

E. Komunikasi Organisasi (Organization Communication)


Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi
didalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.
Komunikasi dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan karena tujuan dalam mempelajari
komunikasi organisasi yaitu untuk memperbaiki organisasi. Selain itu komunikasi sangat
penting sekali untuk kemajuan organisasi, suatu organisasi bisa dikatakan sukses apabila
hubungan komunikasi antara internalnya harmonis. Organisasi tidak mungkin ada tanpa
komunikasi. Apabila tidak ada komunikasi, para pegawai tidak mengetahui apa yang
dilakukan rekan kerjanya. Pimpinan tidak dapat menerima informasi, kordinasi kerja tidak
mungkin dilakukan dan organisasi akan runtuh karena ketiadaan komunikasi (Davis dan
Newstrom, 2004) untuk itu komunikasi organisasi memiliki peranan yang sangat penting
dalam mencapai tujuan organisasi. (Davis, Keith & John W. Newstrom).

Anda mungkin juga menyukai