A. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication)
Komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem saraf manusia. Komunikasi intrapersonal menggunakan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesanpesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi yang berlangsung dalam diri kita, meliputi kegiatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatankegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita.
B. Komunikasi Interpersonal (Interpersonal Communication)
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orangorang yang bertatap muka, memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang pribadi sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah pelaku yang terlibat pada dasarnya bisa lebih dari dua orang selama pesan atau informasi yang disampaikan bersifat pribadi. Selain komunikasi interpersonal merupakan model komunikasi yang paling efektif, komunikasi interpersonal adalah komunikasi manusia yang memiliki hubungan paling erat. Komunikasi antarpribadi sebenarnya merupakan suatu proses sosial di mana orangorang yang terlibat di dalamnya saling memengaruhi. Menurut De Vito dalam (Liliweri, 1991), komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman pesanpesan dari seseorang dan diterima oleh orang yang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang bersifat langsung. Komunikasi antarpribadi (Interpersonal Communication) adalah komunikasi antara dua orang atau lebih secara tatap muka, yang memungkinkan adanya reaksi orang lain secara lang sung, baik secara verbal maupun nonverbal (Mulyana, 2005). Dalam komunikasi interpersonal yang terpenting adalah bukan intensitas dalam berkomunikasi namun bagaimana komunikasi itu terjalin. Bagaimana komunikasi itu dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya faktorfaktor pendukung. Beberapa faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal meliputi percaya (trust), sikap suportif, dan sikap terbuka. Menurut (DeVito, 1997) komunikasi interpesonal yang efektif dimulai dengan lima kualitas umum yang perlu dipertimbangkan yang dimulai dari keterbukaan, sikap empati, sikap mendu kung, sikap positif, dan kesetaraan.
C. Komunikasi Kelompok (Group Communication)
Kelompok merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, karena melalui kelompok, memungkinkan seseorang dapat berbagi informasi, pengalaman, dan pengetahuan dengan anggota kelompok lainnya. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam Sendjaja (1994), memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat. Contoh komunikasi kelompok ini biasanya keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite keperawatan yang tengah rapat untuk mengambil suatu keputusan. 1. Komunikasi Kelompok Kecil Kelompok kecil menurut Hare (1962) mempunyai anggota antara 2 sampai 20 orang. Kelompok dengan jumlah anggota yang lebih banyak juga masih dapat dikategorikan sebagai kelompok kecil, asalkan interaksi tatap muka sering terjadi di antara anggota kelompok. Komunikasi kelompok kecil umumnya bersifat homogen (antara lain sekelompok orang yang sama jenis kelaminnya, sama pendidikannya, atau sama satu status sosialnya). Dalam komunikasi kelompok kecil komunikator menunjukkan pesannya kepada benak atau pikiran komunikan, misalnya kuliah, ceramah, diskusi, seminar, rapat, dan lainlain. Dalam situasi komunikasi seperti itu logika berperan penting. Komunikan akan menilai logis setidaknya uraian komunikator. Ciri yang kedua dari komunikasi kelompok kecil adalah bahwa prosesnya berlangsung secara dialogis, tidak linier, melainkan sirkular. Umpan balik terjadi secara verbal. Komunikan dapat menanggapi uraian komunikator, bisa bertanya jika tidak dimengerti, dapat menyanggah bila tidak setuju, dan sebagainya. Dalam kehidupan seharihari begitu banyak jenis komunikasi kelompok kecil, antara lain seperti rapat, kuliah, ceramah, diskusi panel, forum, symposium, seminar, konfrensi, kongres, briefing, penataran, lokakarya, dan lainlain. 2. Komunikasi Kelompok Besar Sebagai kebalikan dari komunikasi kelompok kecil, komunikasi kelompok besar (large group communication) adalah komunikasi yang ditujukan kepada afeksi komunikan dan prosesnya berlangsung secara linier. Komunikan pada komunikasi kelompok besar umumnya bersifat heterogen, mereka terdiri dari individuindividu yang beraneka ragam dalam jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, agama, dan lain sebagainya. Mereka yang heterogen dalam jumlah yang relatif sangat banyak dan berada dalam suatu tempat seperti disebuah lapangan. Komunikator yang muncul dalam situasi kelompok besar yang menghadapi massa rakyat dinamakan orator atau retor, yang mahir memukau khalayak. Ia menyampaikan pesannya dengan suara keras dan lantang, nadanya bergelombang, tidak monoton, dan kata katanya bombastis. Khalayak tidak diajak berpikir logis, melainkan diajak berperasaan gairah.
D. Komunikasi Massa (Massa Communication)
Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audiens yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Media Massa (Mass Media) adalah channel, media/medium, saluran,sarana, atau alat yang digunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass communication). Yang termasuk media massa terutama adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, dan film sebagai The Big Five of Mass Media (Lima Besar Media Massa), juga internet (cybermedia, media online).
E. Komunikasi Organisasi (Organization Communication)
Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi didalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan karena tujuan dalam mempelajari komunikasi organisasi yaitu untuk memperbaiki organisasi. Selain itu komunikasi sangat penting sekali untuk kemajuan organisasi, suatu organisasi bisa dikatakan sukses apabila hubungan komunikasi antara internalnya harmonis. Organisasi tidak mungkin ada tanpa komunikasi. Apabila tidak ada komunikasi, para pegawai tidak mengetahui apa yang dilakukan rekan kerjanya. Pimpinan tidak dapat menerima informasi, kordinasi kerja tidak mungkin dilakukan dan organisasi akan runtuh karena ketiadaan komunikasi (Davis dan Newstrom, 2004) untuk itu komunikasi organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. (Davis, Keith & John W. Newstrom).